Anda di halaman 1dari 11

ِ ْ‫هللا الرَّ ح‬

‫من الرَّ ِحي ِْم‬ ِ ‫سْ ِم‬


Dengan menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

AKAD PERJANJIAN PEMBIAYAAN IJARAH

NO: ... /IJR/2010

DUSTUR ILAHI

Firman Allah QS. al-Nisa’ [4]: 29:

‫اض ِم ْن ُك ْم‬ َ ‫ َيآ أَ ُّي َها الَّ ِذي َْن آ َم ُن ْوا الَ َتأْ ُكلُ ْوا أَم َْوالَ ُك ْم َب ْي َن ُك ْم ِب ْالبَاطِ ِل إِالَّ أَنْ َت ُك ْو َن ت َِج‬...
ٍ ‫ار ًة َعنْ َت َر‬

“Hai orang yang beriman! Janganlah kalian saling memakan (mengambil) harta sesamamu
dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan sukarela di
antaramu…”.

Hadis Nabi saw.:

َ َ‫صلَّى اهللُ َعلَْي ِه َوآلِ ِه َو َسلَّ َم ق‬


‫ إِنِّ َما الَْب ْي ُع َع ْن‬:‫ال‬ ِ َّ ‫َع ْن أَبِ ْي َس ِع ْي ٍد الْ ُخ ْد ِر ْي رضي اهلل عنه أ‬
َ ‫َن َر ُس ْو َل اهلل‬
ٍ ‫َت َر‬
)‫ (رواه البيهقي وابن ماجه وصححه ابن حبان‬،‫اض‬

Dari Abu Sa’id Al-Khudri bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya jual beli itu harus
dilakukan suka sama suka." (HR. al-Baihaqi dan Ibnu Majah, dan dinilai shahih oleh Ibnu
Hibban).

Dengan memohon petunjuk dan ridha dari Allah Subhanahu wata’ala, pada hari ini ... tanggal ...
Bertempat di Pamulag, bahwa yang bertanda tangan dibawah ini:

1. KBMT AL – FATH IKMI


Suatu badan hukum Koprasi No. 650/BH/KWK.10/VI/1998, berkedudukan di JLn. Aria Putra
No.1 Kedaung Pamulang, dalam hal ini diwakili oleh Saimin, Jabatan Manager Tamwil,
bertindak dalam kedudukan selaku wakil KBMT AL-FATH IKMI selanjutnya disebut pihk
ke-1.
2. Nama :
Tempat Tanggal Lahir :
Pekerjaan :
Alamat :
No. KTP :
Selanjutnya disebut pihak Ke-2
Kedua belah pihak sepakat melkukan akad perjanjian Ijarah (sewa) dengan ketentuan-
ketentuan sebagai berikut:
Pasal 1

DEFINISI

1. AKAD adalah Perjanjian tertulis tentang failitas pembiayaan ijarah yang dibuat oleh BMT dan
NASABAH memuat ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat yang disepakati, berikut
perubahan-perubahan dan tambahan-tambahannya (addendum) sesuai dengan ketentuan
Syariah dan perundang-unadangan yang berlaku.

2. ANGSURAN adalah Sejumlah uang untuk pembayaran Jumlah Harga Jual yang wajib dibayar
secara bulanan oleh NASABAH sebagaimana ditentukan dalam Akad.

3. DENDA adalah Suatu sanksi atas adanya tunggkan, yang dinyatakan dan diperhitungkan
dalam prosentase atau jumlah tertentu atas jumlah tunggakan.

4. MURABAHAH adalah Transaksi jual beli suatu barang sebesar harga perolehanbarang
ditambah dengan margin yang disepakati olah parapihak, dimana penjual menginformasikan
terlebih dahuluharga perolehan kepada pembeli.
5. SYARI’AH adalah Hukum Islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan Ar Ra’yu dan mengatur
segala hal yang mencakup bidang ibadah mahdhah dan ibadah muamalah.

6. PEMBIAYAAN adalah Plafon dana yang disediakan BMT untuk digunakan sebagai modal
bagi NASABAH dalam menjalankan dan memperluas usahanya, sesuai dengan permohonan
yang diajukannya kepada BMT.

7. URBUN adalah uang muka pembelian dan disetor Pihak NASABAH kepada Pihak BMT dan
merupakan faktor pengurang pembiayaan murabahah bukan sebagai pembayaran angsuran jika
murabahah dilaksanakan.

8. HARGA BELI adalah sejumlah uang dikeluarkan Pihak BMT untuk membeli barang dari
supplier yang diminta oleh pihak NASABAH dan disetujui oleh Pihak BMT berdasarkan
persetujuan prinsip dan Pihak BMT kepada Pihak NASABAH, termasuk di dalamnya biaya-
biaya yang terkait dengan pembelian barang tersebut.

9. HARGA JUAL adalah harga beli ditambah dengan keuntungan sejumlah keuntungan Pihak
BMT yang disepakati oleh Kedua belah Pihak yang ditetapkan dalam akad ini.

10. KEUNTUNGAN adalah keuntungan BMT atas terjadinya perjanjian Ijarah ini yang disetujui
oleh Kedua Belah Pihak yang ditetapkan dalam akad ini.

11. BARANG adalah barang yang menjadi objek dalam akad ini, yang meliputi segala jenis dan
macam barang yang dihalalkan oleh syari’ah, baik zat maupun cara perolehannya.
12. AGUNAN/JAMINAN adalah Segala macam dan bentuk surat bukti tentang kepemilikan atau
hak-hak lainnya atas barang yang dijadikan jaminan dan akta pengikatnya guna menjamin
terlaksananya kewajiban NASABAH terhadap BMT berdasarkan akad ini.

13. DOKUMEN JAMINAN adalah akta-akta, surat-surat bukti kepemilikan, dan surat lainnya
yang merupakan bukti hak atas barang jaminan berikut surat-surat lain yang merupakan satu
kesatuan dan bagain tak terpisah dari barang jaminanguna menjamin pemenuhan kewajiban
NASABAH kepada BMT berdasarkan Akad ini.

14. JATUH TEMPO PEMBAYARAN ANGSURAN adalah Tanggal NASABAH berkewajiban


membayar angsuran setiap bulan.

15. JANGKA WAKTU AKAD adalah Masa berlakunya Akad ini sesuai dengan yang ditentukan
dalam pasal 6 Akad ini.

16. PEMASOK/SUPPLIER adalah Pihak yang ditunjuk atau disetujui BMT untuk
menyediakan/mengadakan dan meyerahkan barang yang dipesan dan dijual kepada
NASABAH.

17. PENJUAL adalah BMT yang menyediakan fasilitas pembiayaan kepada NASABAH atas
pengadaan/pembelian barang yang dipesan oleh NASABAH dengan cara BMT secara prinsip
membeli barang dari pemasok untuk kepentingan dan atas pesanan NASABAH dan
selanjutnya BMT menjual barang tersebut kapada NASABAH sehingga BMT mempunyai hak
tagih kepada NASABAH, yang akan dibayar oleh NASABAH secara angsuran atau sekaligus
pada saat jatuh tempo pembayaran.

18. PIUTANG MURABAHAH adalah Hak tagih BMT kepada NASABAH yang timbul karena
NASABAH telah membeli barang dari BMT yang merupakan pesanan NASABAH dan
besarnya sama dengan harga jual

19. TAGIHAN adalah Suatu utang dalam akad Ijarah yang telah jatuh tempo.

20. TUNGGAKAN adalah Suatu utang dalam akad Ijarah yang telah jatuh tempo, tetapi sampai
tanggal yang telah ditetapkan oleh BMT belum dibayar oleh NASABAH.

21. UTANG adalah seluruh kewajiban keuangan NASABAH kepada BMT meliputi uatang Ijarah
dan kewajiban pembayaran biaya provisi, denda serta biaya-biaya lain yang terlebih dahulu
dikeluarkan oleh BMT untuk dan dalam rangka pengurusan fasilitas pembiyaan Ijarah
NASABAH termasuk antara lain premi asuransi yang harus ditutup, biaya pengikatan jaminan,
serta biaya dalam rangka penagihan kembali jumlah utang.
22. CIDERA JANJI adalah Peristiwa atau peristiwa-peristiwa sebagaimana yang tercantum dalam
pasal 8 Akad ini yang menyebabkan BMT dapatat menghentikan seluruh atau sebagian
pembiayaaan, dan menagih dengan seketika dan sekaligus jumlah kewajiban NASABAH
kepada BMT sebelum jangka waktu Akad ini .

Pasal 2
POKOK PERJANJIAN

1) Pihak BMT berjanji dan mengikat diri untuk membiayai sebagian atau seluruh harga
pembelian barang yang telah disepakati kualifikasinya oleh Kedua Belah Pihak.

2) Pihak BMT menjual barang senilai Rp... untuk selanjutnya disebut barang dan menyerahkan
kepada Pihak NASABAH, sebagaimana Pihak NASABAH berjanji membeli dan menerima
barang tersebut dari Pihak BMT.

3) Jika menurut pertimbangan pihak BMT diperlukannya urbun dalam pelaksanaan Akad ini,
maka Pihak NASABAH harus membayar uang muka sebesar Rp... kepada Pihak BMT yang
telah disarankan pada saat menandatangani kesepakatan awal pemesanan barang.

4) Jual beli disepakati hanya sekali oleh kedua belah pihak untuk saat ini dan seterusnya tidak
berubah karena sebab apapun, termasuk dan tidak terbatas pada terjadinya perubahan pada
tingkat naik-turunnya keadaan ekonomi di Indonesia, dengan harga jual pada Pihak BMT
sebesar Rp... yang ditetapkan berdasarkan harga awal pembelian barang yang dibeli oleh
supliyer sebesar Rp... ditambah keuntungan Pihak BMT sebesar Rp... Harga jual Pihak BMT
yang tersebut pada Pasal 6 bukan termasuk biaya administrasi, seperti biaya notaries,
materai, dan lain-lainnya, uang oleh kedua belah pihak telah disepakati sepenuhnya pada
Pihak NASABAH.

5) Supliyer barang yang ditunjuk oleh BMT adalah PT...

Pasal 3

JENIS BARANG

Jenis Barang yang dijual oleh pihak BMT kepada NASABAH adalah berupa ..., bermerk ... , tahun
produksi ...

Pasal 4

JANGKA WAKTU DAN TATA CARA PEMBAYARAN IJRAH


1. Pembayaran yang dimaksud dalam Akad ini dilakukan dengan cara mengangsur untuk jangka
waktu..., terhitung sejak tanggal Akad ini ditandatangani, serta berakhir pada tanggal ...(20..)
Masehi..

2. Pembayaran angsuran dilakukan di BMT AL-FATH IKMI, setiap tanggal ...awal bulan
dengan jumlah .../bulan.

3. Bila tanggal jatuh tempo atau saat pembayaran angsuran jatuh tidak pada hari kerja BMT,
maka NASABAH melakukan pembayaran kepada pihak BMT pada hari keja pertama BMT
pada hari kerjanya.

4. Apabila terjadi keterlambatan pembayaran oleh Pihak NASABAH kepada BMT , NASABAH
wajib membayar denda kepada BMT sebesar 3% dari jumlah angsuran setiap bulan
keterlambatan.

Pasal 5

REALISASI PERJANJIAN

Pihak BMT melaksanakan akad ini setelah pihak NASABAH memenuhi seluruh persyaratan sebagai
berikut:

1. Telah menyerahkan kepada pihak BMT surat permohonan dan surat pesanan barang yang
berisisi rincian barang yang akan dibeli berdasarkan akad ini.

2. Telah menyerahkan kepada pihak BMT seluruh dokumen pihak NASABAH

3. Telah menandatangani akad ini dan pengikatan agunan yang dipersyaratkan.

4. Telah membayar biaya-biaya yang berkaitan dengan pembuatan akad ini.

Atas penyerahan surat-surat tersebut pihak BMT menerbitkan dan menyerahkan kepada pihak
NASABAH tanda bukti penerimaannya.

Pasal 6
JATUH TEMPO PEMBAYARAN

Berakhirnya jatuh tempo pembiayaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat 2, tidak dengan
sendirinya menyebabkan utang lunas sepanjang masih terdapat sisa utang NASABAH.
Pasal 7

DENDA TUNGGAKAN
1. Kewajiban angsuran yang tidak dilunasi selambat-lambatnya sebagaimana tercantum pada
Pasal 4 ayat 2 merupakan tunggakan angsuran.

2. Atas tunggakan angsuran sebagaimana dimaksud pasal 4 ayat 2, dikenakan denda sebesar
prosentase yang tercantum pada Pasal 4 ayat 4 atas angsuran yang tertunggak, yang
diperhitungkan sejak tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran dan menjadi tanggung jawab
sepenuhnya oleh NASABAH.

Pasal 8

BIAYA ADMINISTRASI

Hal-hal yang menyangkut biaya-biaya administrasi sepenuhnya ditanggung oleh Pihak NASABAH.

Pasal 9

KUASA-KUASA

Semua kuasa yang dibuat dan diberikan oleh NASABAH dalam rangka Akad Pembiayaan merupakan
satu kesatuan yang tak terpisahkan dari Akad Pembiayaan ini dan tidak dapat ditarik kembali karena
sebab-sebab apapun juga yang dapat mengakhiri kuasa terutama yang dimaksud dalam Pasal 1813
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata sampai dengan Pembiayaan lunas, dan NASABAH
mengikatkan serta mewajibkan diri untuk tidak membuat surat-surat kuasa dan atau janji-janji yang
sifat dan atau isinya serupa kepada pihak lain,selain kepada BMT.

Pasal 10

WANPRESTASI

NASABAH dinyatakan wanprestasi, apabila tidak memenuhi dengan baik kewajiban kewajibannya
atau melanggar ketentuan-ketentuan di dalam Akad.

(Apabila NASABAH wanprestasi sebagaimana dimaksud BMT berhak untuk memberikan peringatan
dalam bentuk tindakan-tindakan sebagai berikut :

a. Memberikan peringatan baik secara lisan maupun dalam bentuk pernyataan


lalai/wanprestasi berupa surat atau akta lain yang sejenis yang dikirimkan ke alamat
NASABAH.

b. Memberikan peringatan dalam bentuk pemasangan Papan Peringatan (Plank), Stiker atau
dengan cara apapun yang ditempelkan atau dituliskan pada jaminan Pembiayaan.
Pasal 11

AGUNAN

Untuk menjamin terbitnya pembayaran kembali/pelunasan pembayaran tepat pada waktu dan jumlah
yang telah disepakati kedua belah pihak berdasarkan Akad ini maka NASABAH berjanji dan dengan
ini mengikatkan diri untuk menyerahkan jaminan dan membuat pengikatan jaminan kepada BMT
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Akad ini.

Jenis barang jaminan yang diserahkan adalah berupa:...

Pasal 12

ASURANSI

NASABAH berjanji dan dengan ini mengikatkan diri untuk menutup asuransi berdasarkan syariat atas
bebannya terhadap seluruh barang yang menjadi jaminan atas pembiayaan berdasarkan akad ini. Pada
perusahaan asuransi yang ditunjuk oleh BMT. Dengan menunjuk dan menetapkan BMT sebagai pihak
yang berhak menerima pembayaran claim asuransi tersebut (BANKERS CLAUS).

Pasal 13

PENGAWASAN

NASABAH wajib memberikan keterangan-keterangan secara benar atas pertanyaan-pertanyaan BMT


dalam rangka pengawasan dan pemeriksaan barang jaminan.
Pasal 14

TINDAKAN FORCE MAJUERE (keadaan memaksa)

Tiada satu pihakpun ynag dapat dituntut untuk melaksanakan hak dan tanggung jawabnya yang tidak
dilaksankan dikarenakan terjadi suatu peristiwa yang berada di luar jangkauan atau kemampuan kedua
belah pihak untuk menghindarinya, kejadian tersebut seperti: bencana alam, huru-hara,
pemberontakan, peperangan dan lain sejenisnya, maka masing-masing pihak akan saling melepaskan
pelaksanaan kewajiban Kedua Belah Pihak.

Pasal 15

PENYELESAIAN PERSELISIHAN
1. Apabila terjadi perbedaan pendapat dalam memahami atau menafsirkan bagian-bagian dari
isi, atau terjadi perselisihan dalam melaksanakan perjanjian ini, maka NASABAH dan BMT
akan berusaha untuk menyelesaikannya secara musyawarah untuk mufakat.

2. Apabila usaha menyelesaiakan perbedaan pendapat atau perselisihan melalui musyawarah


untuk mufakat tidak menghasilkan keputusan yang disepakati oleh kedua belah pihak, maka
dengan ini NASABAH dan BMT sepakat untuk menunjuk dan menetapkan serta memberi
kuasa kepada BASYARNAS (Badan Arbitrase Syari’ah Nasional) untuk memberikan
putusannya, menurut tata cara dan prosedur berarbitrase yang ditetapkan oleh dan berlaku
dibadan tersebut.

3. Putusan BASYARNAS (Badan Arbitrase Syari’ah Nasional) bersifat final dan mengikat.

Pasal 16

TIMBUL DAN BERAKHIRNYA AKAD

1. Dalam hal seluruh utang telah dilunasi, BMT wajib menyerahkan kembali semua surat-surat
dan atau dokumen-dokumen mengenai barang jaminan, serta surat-surat bukti lainnya yang
disimpan atau dikuasai BMT kepada :
a. NASABAH;
b. Pihak lain berdasarkan Surat Kuasa Notaril;
c. Pemenang lelang eksekusi jaminan;
d. Pihak lain berdasarkan Penetapan atau Putusan Pengadilan yang berkekuatan
hukum tetap;
e. Ahli Waris NASABAH.
2. Bila NASABAH meninggal dunia, hak dan kewajibannya beralih kepada ahli waris dan BMT
berhak untuk meminta kepada ahli warisnya turunan akta kematian yang dilegalisir oleh
pejabat atau instansi yang berwenang disamping surat keterangan hak waris, akta wasiat atau
bukti-bukti lainnya, yang menurut pertimbangan BMT diperlukan untuk mengetahui ahli
waris yang sah.
3. Apabila ahli waris lebih dari seorang, maka para ahli waris tersebut dapat memberikan kuasa
kepada salah seorang ahli waris untuk mewakili mereka dalam menyelesaikan hak dan
kewajibannya kepada BMT.
Pasal 17

DOMISILI DAN PEMBERITAHUAN

1. Alamat kedua belah pihak sebagaimana yang tercantum pada kalimat-kalimat awal akad ini
merupakan alamat tetap dan tidak berubah bagi masing-masing pihak yang bersangkutan dan
ke alamat-alamat itu pula secara sah segala surat menyurat atau komunikasi diantara kedua
belah pihak akan dilakukan.

2. Apabila dalam pelaksanaan akad ini terjadi perubahan alamat, maka pihak yang berubah
alamatnya tersebut wajib memberitahukan kepada pihak lainnya alamat barunya dengan surat
tercatat atau surat tertulis yang disertai penerimaan dari pihak lainnya.

3. Selama tidak ada pemberitahuan tentang perubahan alamat sebagaimana di maksud pada ayat
2 pasal ini maka surat menyurat atau komunikasi yang dilakukan ke alamat yang tercantum

4. pada awal akad ini sah menurut hukum.

Pasal 18

ADENDUM

1. Semua pemberitahuan tertulis dari BMT dan semua surat menyurat antara BMT dan
NASABAH dalam pelaksanaan Akad ini mengikat dan harus ditaati oleh NASABAH.
2. Apabila NASABAH mempunyai hubungan rekening atau simpanan dengan/pada lembaga
keuangan atau lembaga lainnya, NASABAH wajib mengungkapkan secara penuh setiap
rekening yang telah dibuka oleh NASABAH pada lembaga keuangan atau lembaga lainnya,
yang merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi oleh NASABAH.
3. Atas permintaan BMT, NASABAH wajib menyampaikan salinan / tembusan yang sah dari
setiap rekening baik rekening pembiayaan ataupun rekening simpanan atas nama NASABAH
pada Lembaga Keuangan atau Lembaga lain.

Pasal 19

PENUTUP

1. Sebelum Akad ini ditandatangani oleh NASABAH, NASABAH mengakui dengan


sebenarnya, bahwa NASABAH telah membaca dengan cermat atau dibacakan kepadanya
seluruh isi akad ini berikut semua surat dan atau dokumen yang menjadi lampiran Akad ini,
sehingga oleh karena itu NASABAH menjamin sepenuhnya segala yang akan menjadi akibat
setelah NASABAH menandatangani Akad ini.

2. Hal-hal yang belum diatur dalam akad ini akan diatur lebih lanjut secara musyawarah mufakat
diantara para pihak dan dituangkan dalam suatu addendum.
3. Seluruh surat-menyurat, nota, lampiran, dan addendum pada akad ini merupaka bagian yang
tidak terpisahkan dan mempunyai kekuatan hukum yang sama serta mengikat seperti halnya
pasl-pasal lain Akad ini.

4. Para pihak sepakat bahwa untuk akad ini dan segala akibat memberlakukan syariah Islam dan
peraturan perundang-undangan lain yang tidak bertentangan dengan syariah.

Demikianlah, Akad ini dibuat dan ditandatangani oleh Kedua Belah Pihak dalam rangkap dua dan
dibubuhi materi yang cukup, keduanya mempunyai kekuatan hukum yang sama, yang masing-masing
disimpan oleh para pemilik.

Tanggerang, ..., ... 2010

NASABAH BMT AL-FATH IKMI

( ) ( )

Saksi-saksi Mengetahui

1. …………..
1. ......................
2. ..................
2. ......................

Anda mungkin juga menyukai