Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA TAHAP


PERKEMBANGAN KELUARGA DENGAN CHILDBEARING

Disusun Oleh :
Pingky Amelia Pegiwati
SN221127

PROGRAM STUDI PROFESI NERS PROGRAM PROFESI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
A. PENGERTIAN
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di
bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Setiadi, 2015).
Menurut Friedman (2016) keluarga childbearing adalah keluarga yang
dimulai dengan kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai bayi berusia 30
bulan. Keluarga childbearing adalah keluarga yang berada pada tahap
perkembangan ke II.
Tahap kedua ini perkembangan orang tua adalah belajar untuk menerima
pertumbuhan dan perkembangan anak yang terjadi dalam masa usia bermain,
khususnya orang tua yang baru memiliki anak pertama membutuhkan
bimbingan dan dukungan. Orang tua perlu memahami tugas-tugas yang harus
dikuasai oleh anak dan kebutuhan anak akan keselamatan, keterbatasan dan
latihan buang air (toilet training). Mereka perlu memahami konsep persiapan
perkembangan, konsep tentang “saat yang tepat untuk mengajar mereka”.
Pada saat yang sama pula orangtua perlu bimbingan dalam memahami tugas-
tugas yang harus mereka kuasai selama tahap ini.

B. TUGAS PERKEMBANGAN KELUARGA


Tahap ini dimulai saat ibu hamil sampai dengan kelahiran anak pertama dan
berlanjut sampai dengan anak pertama berusia 30 bulan. Ada beberapa hal
tugas perkembangan keluarga pada fase clildbearing (Duval dalam Mubarak
2017), yaitu :
a) Persiapan menjadi orangtua dan merawat bayi
b) Membagi peran dan tanggung jawab
c) Menata ruang untuk anak atau mengembangkan suasana rumah yang
menyenangkan
d) Mempersiapkan biaya atau dana clildbearing
e) Memfasilitasi role learning anggota keluarga
f) Bertanggung jawab memenuhi kebutuhan bayi sampai balita
g) Mengadakan kebiasaan keagamaan secara rutin
h) Beradaptasi pada pola hubungan seksual
i) Mensosialisasikan anak dengan lingkungan keluarga besar masing-masing
pasangan

C. POLA DAN PROSES KOMUNIKASI KELUARGA


Dalam hal ini ikatan diperkuat melalui penggunaan respon komunikasi antara
orang tua dan anak. Komunikasi antara orang tua dan anak meliputi :
a. Sentuhan
Sentuhan atau indra peraba, dipakai secara ekstensif ole orang tua sebagai
suatu sarana untuk mengenali bayi yang baru lahir
b. Kontak mata
c. Suara
d. Aroma

D. STRUKTUR PERAN KELUARGA


Peran keluarga menggambarkan seperangkat perilaku intra personal sifat,
kegiatan yang bersifat berhubungan dengan pola perilaku dari keluarga,
kelompok dan masyarakat. Peran keluarga menurut Friedman (2016), yaitu :
1. Peran ayah
Ayah sebagai suami dari istri dari anak-anak berperan sebagai pencari
nafkah, pendidikan, perlindungan dan pemberi asuhan, pemberi rasa aman
serta sebagai kepala keluarga. Ayah juga berperan sebagai anggota
masyarakat di lingkungannya.
2. Peran ibu
Ibu berperan sebagai istri dari suami dan ibu dari anak-anaknya,
mempunyai tugas untuk mengurus rumah tangga, pengasuh dan pendidik
anak-anaknya, pelindung anggota masyarakat dari lingkungan, disamping
itu juga berperan sebagai pencari nafkah tambahan dari keluarga
3. Peran anak
Anak melakukan peran psikososial sesuai dengan perkembangannya baik
fisik, mental, sosial dan spiritual
E. FUNGSI KELUARGA
Menurut Setiadi (2015) terdapat beberapa fugsi keluarga, antara lain :
a) Fungsi biologis
1) Untuk meneruskan keturunan
2) Memelihara dan membesarkan anak
3) Memenuhi kebutuhan gizi keluarga
4) Memelihara dan merawat anggota keluarga
b) Fungsi psikologis
1) Memberikan kasih sayang dan rasa aman
2) Memberikan perhatian diantara anggota keluarga
3) Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga
4) Memberikan identitas keluarga
c) Fungsi sosial
1) Membina sosial pada anak
2) Membina norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat
perkembangan anak
3) Menaruh nilai-nilai budaya keluarga
d) Fungsi ekonomi
1) Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan
keluarga
2) Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi
kebutuhan keluarga
3) Menabung untuk memenuhi kebutuhan anak-anak, jaminan hari tua,
dan sebagainya
e) Fungsi pendidikan
1) Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, keterampilan
dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang
dimiliki
2) Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang
dalam memenuhi perannya sebagai orang dewasa
3) Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya
F. STRESS DAN KOPING KELUARGA
Tahap ini dimulai dengan kehamilan dan kelahiran anak pertama dan
berlanjut sampai bayi berusia 30 bulan. Transisi menjadi orang tua adalah
salah satu kunci dalam siklus kehidupan keluarga, dan system permanen
dalam keluarga mulai terbentuk. Masa menjadi orang tua ini bagi sebagian
orang merupakan masa transisi kehidupan yang penuh stress, periode
ketidakseimbangan, memerlukan banyak perubahan yang dapat menyebabkan
krisis keluarga, perasaan tidak memadai menjadi orang tua, dan menyebabkan
gangguan hubungan pernikahan.
Stressor yang paling sering adalah kehilangan kebebasan personal akibat
tanggung jawab menjadi orangtua, kurang waktu dan hubungan persahabatan
dalam pernikahan sering teridentifikasi.
Penyesuaian menjadi orantua merupakan hal penting karena kehadiran
bayi sebagai anggota baru membutuhkan perubahan yang tiba-tiba sampai
menuntut peran yang tidak henti-hentinya. Perasaan tidak memadai,
kurangnya bantuan dari keluarga dan teman, saran yang bertentangan dan
profesional pelayanan kesehatan. Ibu biasanya sangat kelelahan baik secara
fisik maupun psikologis dan terbebani dengan tugas rumah tangga dan
mungkin oleh tanggung jawab pekerjaan.

G. ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


1. Pengkajian
Proses pengkajian keluarga ditandai dengan pengumpulan informasi yang
terus menerus dan keputusan profesional yang mengandung arti terhadap
informasi yang dikumpulkan. Dengan kata lain data dikumpulkan secara
sistematik menggunakan alat pengkajian keluarga, kemudian
diklasifikasikan dan dianalisis untuk menginterpretasikan artinya
(Friedman, 2016).
a. Pengkajian keluarga meliputi
Pengkajian umum :
a) Nama KK
b) Umur
c) Alamat
d) Pekerjaan KK
e) Pendidikan KK
f) Komposisi keluarga
g) Genogram
h) Tipe keluarga
i) Suku bangsa
j) Agama
k) Status sosial ekonomi keluarga
l) Aktivitas rekreaksi keluarga
b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
a) Tahap keluarga saat ini
b) Tugas perkembangan yang belum terpenuhi
c) Riwayat keluarga inti
d) Riwayat keluarga sebelumnya
e) Data lingkungan
f) Struktur komunikasi keluarga
g) Fungsi keluarga
h) Stress dan koping keluarga

2. Kemungkinan Diagnosa Keperawatan Yang Muncul


a. Menyusui efektif berhubungan dengan hormon oksitosin dan prolaktin
adekuat
b. Pencapaian peran menjadi orang tua ditandai dengan bounding
attachment optimal
3. Tujuan dan Kriteria Hasil

Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil

Menyusui efektif berhubungan Setelah dilakukan tindakan


dengan hormon oksitosin dan keperawatan selama 3x24 jam
prolaktin adekuat diharapkan status menyusui
membaik (L.03029) dengan kriteria
hasil :
1. Perlekatan pada payudara ibu
meningkat
2. Kemampuan ibu memposisikan
bayi dengan benar meningkat
3. Suplai ASI adekuat meningkat
4. Tetesan / pancaran ASI
meningkat
5. Berat badan bayi meningkat

Pencapaian peran menjadi orang Setelah dilakukan tindakan


tua ditandai dengan bounding keperawatan selama 3x24 jam
attachment optimal diharapkan peran menjadi orang tua
membaik (L.13120) dengan kriteria
hasil :
1. Bounding attachment
meningkat
2. Perilaku positif menjadi orang
tua meningkat
3. Interaksi perawatan bayi
meningkat
4. Verbalisasi kepuasan memiliki
anak meningkat
6. Intervensi Keperawatan

Diagnosa Keperawatan Intevensi

Menyusui efektif berhubungan Promosi perlekatan (I.10342)


dengan hormon oksitosin dan Observasi
prolaktin adekuat 1. Monitor kegiatan menyusui
2. Identifikasi payudara ibu
3. Monitor perlekatan saat
menyusui

Terapeutik
1. Hindari memegang kepala bayi
2. Diskusikan dengan ibu masalah
selama proses menyusui

Edukasi
1. Ajarkan ibu menopang seluruh
tubuh bayi
2. Anjurkan ibu melepas pakaian
bagian atas agar bayi dapat
menyentuh payudara ibu
3. Anjurkan ibu untuk memegang
paudara menggunakan jarinya
seperti huruf C pada posisi jam
12-6 atau 3-9 saat mengarahkan
ke mulut bayi
4. Anjurkan ibu untuk menyusui
menunggu mulut bayi terbuka
lebar sehingga areola bagian
bawah dapat masuk sempurna
5. Ajarkan ibu tanda bayi siap
menyusu

Pencapaian peran menjadi orang Edukasi orang tua: fase bayi (I.
tua ditandai dengan bounding 12400)
attachment optimal Observasi
1. Identifikasi pengetahuan dan
kesiapan orang tua belajar
tentang perawatan bayi

Terapeutik
1. Motivasi orang tua untuk
berbicara dan membaca untuk
bayi

Edukasi
1. Jelaskan kebutuhan nutrisi bayi
2. Anjurkan memegang, memeluk,
memijat, bermain dan
menyentuh bayi
3. Ajarkan cara merawat dan
mencegah ruam popok

7. Evaluasi
Evaluasi adalah aktivitas yang direncanakan, berkelanjutan, dan
terarah ketika klien dan professional kesehatan menentukan kemajuan
klien menuju pencapaian tujuan atau hasil, dan keefektifan rencana asuhan
keperawatan. (Mansjoer, 2014)
Tujuan evaluasi adalah untuk menilai pencapaian tujuan pada
rencana keperawatan yang telah ditetapkan, mengidentifikasi variable
variable yang akan mempengaruhi pencapaian tujuan, dan mengambil
keputusan apakah rencana keperawatan diteruskan, modifikasi atau
dihentikan (Linda, 2014)
DAFTAR PUSTAKA

Friedman. 2016. Buku Ajar Keperawatan Keluarga Riset, Teori, dan Praktik.
Edisi Kelima. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia : Jakarta

Linda Jual Carpenito, 2014.Buku Saku Diagnosa Keperawatan edisi 6. Jakarta :

Mansjoer, A dkk.2014.Kapita Salekta Kedokteran Jilid 1 edisi 3. Jakarta : Media

Aesculapius

Mubarak, dkk. 2017. Buku Ajar Ilmu Keperawatan Komunitas 2 Teori Dan
Aplikasi Dalam Praktik Dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan
Komunitas, Gerontik dan keluarga. Yogyakarta : Sagung Seto

Setiadi. 2015. Konsep dan Keperawatan Keluarga. Yogyakarta : Graha Ilmu

Anda mungkin juga menyukai