Anda di halaman 1dari 2

EPITAKSIS

No. Dokumen :
175/UKP/PKM-LBK/2018

SOP No. Revisi : 00


Tgl. Terbit : 21 Februari 2018
Halaman : 1/2

UPT PUSKESMAS Edi Yulianto


KECAMATAN NIP. 1972 0709 199203 1
LABANGKA 006

1. Pengertian Epistaksis adalah perdarahan dari hidung yang terjadi karena sebab lokal
atau umum (kelainansistemik)
Epistaksis bukan penyakit tapi gejala penyakit
Penyebablokal :
- Trauma
- Infeksi hidung dan sinus paranasal (sinusitis)
- Tumor
- Pengaruh lingkungan
- Benda asing
- Idiopatis
Penyebab sistemik
- Penyakit kardiovaskuler (misal : hipertensi)
- Infeksisistemik (DHF)
- Kelainan congenital
- Kelainanendokrin
2. Tujuan Prosedur tetap ini sebagai acuan dalam penatalaksanan epitaksis
3. Kebijakan SK kepala Puskesmas Labangka No. / tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Klinis
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan No.HK 02.02/MENKE/514 tahun 2015
tentang Panduan Praktek Klinis Bagi Dokter di FKTP
5. Langkah- 1. Petugas (dokter/paramedis) menyapa pasien dengan salam
Langkah teraupetik
2. Petugas menjelaskan tindakan yang akan dilakukan
3. Petugas meminta pasien atau keluarga pasien mengisi informed
consent
4. Petugas mencuci tangan dan memakai sarung tangan
5. Petugas melakukan anamnesa singkat sambil menyiapkan alat
6. Petugas melihat keadaan umum dan vital sign pasien
7. Pasien diminta untuk mengeluarkan bekuan darah dihidung.
Kemudian tekan daerah diatas cuping hidung kearah septum nasi
selama 5 menit.
8. Petugas melakukan observasi beberapa saat, bila perdarahan tidak
berhenti dipasang tampon selama 24 jam.
9. Pasien diminta setengah duduk tegak
10. Bila pasien dalam keadaan lemah atau syok dipasang infus ringer
lactat dan pasien dibaringkan dengan bantal di belakang punggung
11. Petugas ((paramedis) memberikan Injeksi Vit. K atau asam
Traneksamat parenteral atas instruksi dokter
12. Petugas (dokter/paramedis) mencari sumber perdarahan
13. Petugas memasang tampon anterior yang telah dibasahi adrenalin
dan lidokain untuk menghentikan perdarahan dan rasa nyeri
14. Biarkan selama 3-5 menit dan tentukan sumber perdarahan apakah
di bagian anterior atau posterior
15. Bila epistaksis tidah mau berhenti rujuk ke unit layanan yang lebih
berkompeten (Rumah Sakit).
6. Unit Terkait UGD

2/2

Anda mungkin juga menyukai