No. Permasalahn Diidentifikasi Masalah 1 pedagogik, Praksis Boleh jadi guru literasi, dan pendekatan, belum mampu numerasi. metode, strategi mengelola kelas pembelajaran dengan holistik dan komprehensif. Ada pula faktor dadri internal siswa. Saat guru mencoba menggunakan motode, strategi yang variatif, ada sebagian siswa yang kiranya tidak mampu mengikuti pola yang ditawarkan oleh guru (sebut saja PBL dan PjBL). Boleh jadi siswa masih terkonsep juga dengan pola-pola lama sehingga saat disajikan pola yang baru mereka malah kebingungan dan terkadan mental mereka down. Ada berbagai hal yang mendukung keminimimalan minat baca siswa. Jika dilihat dari sisi Minimnya minat internal sekolah, baca siswa sekolah kami tidak memiliki petugas perpustakaan yang ajeg. Bisa dibayangkan betapa sulitnya siswa mengakses buku perpustakaan. Perpustakaan di sekolah kami secara operasional tidak memiliki pustakwan dan operasional perpustakaan hanya ditangani guru sehinga tidak akan mungkin maksimal. Jenis Masalah yang Analisis Identifikasi No. Permasalahn Diidentifikasi Masalah Selain itu, lingkungan siswa juga berpengaruh besar. Lingkungan di sini dibagi menajdi keluarga dan lingkungan sekitar. Dilihat dari sisi keluarga, tidak banyak keluarga di Indonesia merupakan keluarga yang melek literasi. Kebanyakan hanya secara instruksional memberikan petunjuk kepada anak-anak tanpa memberikan suri teladan. Padahal, teladan ini merupakan hal yang sangat penting. Pun diperparah dengan lingkungan sekitar yang kiranya tidak memiliki kontrol sosial untuk ”menekan” sanak- anak untuk menjadi generasi pembaca dan pembelajar yang bai. Otomatis siswa tidak terbiasa dengan budaya intelektual. Pemerintah di sii harus berusaha mendesain kultur sosial untuk menjadi lebih baik.
Pembelajaran Saya memandang ini
Diferensiasi yang juga merupakan bagi saya belum sebuah memiliki pijakan permasalahan. Tidak yang kokoh semua sekolah dan atau guru mampu menerjemahan hal ini dengan baik. Jika kita berpikir lebih mendalam Jenis Masalah yang Analisis Identifikasi No. Permasalahn Diidentifikasi Masalah diferensiasi apa yang akan kita tuju dan kita maksud? Inteligensi, karakter,kepribadian, minat bakat, karakter sosial, usia mental atau apa. Perlu dipahami untuk memutuskan suatu hal yang berbead harus ada alat ukur yang valid, bukan hanya diferensiasi berbasis asumsi atupun opini, maksimal hipotesis. Perlu ada kerja samam yang kuat dengan pihak-pihak berwenang dan memiliki kapasitas. Pembelajaran Ada berbagai macam Teks Ceramah kendala dalam yang belum pembelajaran ini. maksimal Salah satunya adalah ketidakmampuan siswa untuk menuls dengan baik. Ketidakmampuan ini boleh jadi disebabkan oleh mereka tidak terbiasa untuk membaca, berbicara dan mnulis. Diperparah lagi siswa sudah termindset bahwa pembawaan ceramah dan penulisan ceramah adalah seperti yang merak lihat di lingkungan sekitar. Monoton. Seharusnya siswa lebih bisa mengekplorasi kreativitas dan ide- ide segar mereka dengan gaya-gaya mereka sendiri. Jenis Masalah yang Analisis Identifikasi No. Permasalahn Diidentifikasi Masalah Kadang yang saya rasakan teks ceramah siswa seperti dari template mirip penyanyi dangdut lokal yang suaranya mohon maaf mirip-mirip 2 kesulitan belajar Suasana belajar Di sekoah kami siswa termasuk yang tidak lingkungan sekitar siswa kondusif didominasi oleh berkebutuhan lingkungan yang bisa khusus dan dikatergorikan slum masalah area. Tingkat pembelajaran kemiskinan tinggi (berdiferensiasi) dan mayotitas di kelas bekerja di sektor berdasarkan informal. Yang jadi pengalaman perhatian adalah ada mahasiswa saat sebagian siswa yang menjadi guru. untuk belaar saja susah karena dia mengambil tanggung jawab juga untuk turut membantu mencari nafkah. Misal kasus yang terjadi adalah ikut berjualan di warung penyetan milik orang tua. Agak susah memberikan solusi maslah seperti ini karena faktor ekonomi susah jika kita berikan hanya sekadar nasihat teoritis tanpa langkah praktis. adakah KIP dan sejenisnya? Ada, namun kadang orang tua ”memakan hak” anak tersebut untuk menutupi kebutuhan yang lain. 3 membangun Orang tua yang Sudah menjadi hal relasi/hubungan ”cuek” terhadap lumrah di kota besar dengan siswa tumbuh kembang banyak keluarga dan orang tua siswa perkotaan yang orang siswa. tua laki-laki dan perempuan sama- Jenis Masalah yang Analisis Identifikasi No. Permasalahn Diidentifikasi Masalah sama bekerja. Apalagi di Surabaya, hitung- hitungan realistis untuk hidup nyaman tanpa dobel pemasukan rasanya susah. Namun, yang patut disayangkan kadang orang tua terlalu sibuk untuk bekerja dan ”abai” dalam memantau perkembangan anak mereka. Apapun alasannya, bentukan karakter anak itu adalah hasil dari pola asuh yang diperkuat oleh lingkungan sekitar. Kami tetap berusaha untuk mengingatkan kepada orang tua tentang pentingnya hal ini melalui langsung tatap muka atau grup WA.
Kurangnya adab Ini menarik, siswa
siswa terhadap kita adalah hasil guru dan atau bentukan lingkungan teman sejawat (lingkungan sekitar paling dominan). Patut diketahui bahwa SMA kami berada pada lingkungan yang kacau sehingga ini berpengaruh terhadap input yang ada di sekolah. Daerah Gubeng merupakan pusat dari judi adu burung dara, lingkungan yang kumuh, SDM yang boleh jadi di bawah rata-rata, pendidikan yang boleh jadi di bawah rata-rata. Jenis Masalah yang Analisis Identifikasi No. Permasalahn Diidentifikasi Masalah Dampaknya, boleh jadi pengenalan adab yang baik kepada siswa tidak tertransfer secara baik. sedikit berprasangka buruk, hubungan sosial di daerah tersbut jarang menggunakan pola kalimat atau kosa kata yang kiranya baik dan benar. Makian, pisuhan hampir selalu wara- wiri di telinga mereka. Gagasan yang kiranya pas, namun sulit terwujud boleh jadi dengan model ”School Goes to Civil Society”. Sekolah bekerja sama dengan tokoh-tokoh masyarakat untuk membuat diskusi terbuka dan konsultasi-konsultasi pendidikan serta yang masih terkati. PR yang susah boleh jadi adalah masalah waktu dan pendanaan.
4 pemahaman/ Pembelajaran Permasalahan ini
pemanfaatan masih seperti sagat komplek model-model zaman-zaman apabila diurai. Saya pembelajaran sebelumnya yakin guru tahu, inovatif hanya Bapak/Ibu berdasarkan guru kadang kurang karakteristik percaya diri untuk materi dan siswa. bisa mempraktikkan, pun under estimate dengan siswa. Guru masih belum mau mengambil risiko untuk mencoba hal yag baru. Beliau khawatir jika menggunakan model Jenis Masalah yang Analisis Identifikasi No. Permasalahn Diidentifikasi Masalah baru pembelajaran malah tidak akan berjalan dengan baik. Revolusi cara berpikir ini memang harus dilakukan walaupun boleh jadi benar- benar gagal. 5 Materi terkait Kesulitan siswa Boleh jadi masalah Literasi untuk menjawab ini didasari bahwa numerasi, soal dengan model murid belum sadar Advanced analisis bahwa pembelajaran material, hapalan pada posisi miskonsepsi, tertentu itu sudah HOTS. bukan zamanya lagi. Kadang mereka lebih repot untuk berusaha mengpalkan, bukan untuk memahami. Boleh jadi ketidakpahaman mereka ini didasari oleh guru yang kurang memberikan makna dalam pembelajaran. Saya yakin, jika pembelajaran ini benar-benar bermakna dan diimplementasikan dalam kehidupan, maka materi akan melbih menanacp di pikiran dan hati. 6 pemanfaatan Pola pembelajaran Saya sebenarnya teknologi/inovasi yang masih mampu untuk dalam tradisional memanfaatkan TIK, pembelajaran. namun yang menjadi kendala adalah guru era sekarang lebih disibukkan dengan tupoksi lain. Misal dalam kepanitian A,B,C,D dll. Kadang untuk mengela napas saja susah. Lelah untuk memulai membuat hal-hal yang kiranya dianggap inovatif Jenis Masalah yang Analisis Identifikasi No. Permasalahn Diidentifikasi Masalah dalam pemanfaatan TIK, utamanya media pembelajaran. Sedikit curhat orang-orang yang dipakai dalam kepanitian kegiatan nyaris tetap dan itu- itu saja. 7 KD 4.3 Teks dan cara Ada berbagai macam Mengkonstruksi bicara monoton kendala dalam ceramah tentang pembelajaran ini. permasalahan Salah satunya adalah aktual dengan ketidakmampuan memperhatikan siswa untuk menuls aspek dengan baik. kebahasaan dan Ketidakmampuan ini menggunakan boleh jadi disebabkan struktur yang oleh mereka tidak tepat terbiasa untuk membaca, berbicara dan mnulis. Diperparah lagi siswa sudah termindset bahwa pembawaan ceramah dan penulisan ceramah adalah seperti yang merak lihat di lingkungan sekitar. Monoton. Seharusnya siswa lebih bisa mengekplorasi kreativitas dan ide- ide segar mereka dengan gaya-gaya mereka sendiri. Kadang yang saya rasakan teks ceramah siswa seperti dari template mirip penyanyi dangdut lokal yang suaranya mohon maaf mirip-mirip