Anda di halaman 1dari 3

“Masjelis Taklim Meningkatkan Hubungan Interaksi Sosial

Di Desa Pyang Mbik”

Oleh: Meli Merlinda (19591139)

Agama di dalam masyarakat merupakan unsur yang bersangkutan dan saling


mempengaruhi satu sama lain. Agama merupakan sebuah sistem kepercayaan yang di anut di
dalam masyarakat, di dalamnya meliputi aspek-aspek hukum, nilai sosial, budaya, moral dan
sebagainya.Agama juga memiliki peranan yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat, di
mana agama ini merupakan sebuah sistem nilai yang memiliki terapan nilai dan norma sehingga
memberikan kebenaran dalam mengatur sistem di dalam masyarakat baik itu pola perilaku
masyarakat, serta level atau kelas sosial individu atau kelompok di dalam masyarakat. Oleh
karena itu, hubungan antara sosial dan dan agama sangat erat dan penting.

Manusia terlahir sebagai makhluk sosial, kenyataan tersebut menyebabkan manusia tidak
akan dapat hidup normal tanpa kehadiran manusia yang lainnya. Hubungan tersebut dapat
dikategorikan sebagai interaksi sosial. Mengapa sosial keagamaan ini begitu penting? Karena
perlu diketahui pada saat ini banyak orang yang hanya melakukan syariat Islam dengan benar
namun tidak memperhatikan lingkungannya, sosial kemasyarakatannya. Padahal di dalam agama
Islam juga bukan hanya diajarkan bahwa hidup ini hanya berhubungan dengan Allah (hablum
minallah), namun Islam juga mengajarkan hubungan manusia dengan manusia (hablum
minannaas) yang terkait erat dengan kegiatan sosial yaitu konsep di mana manusia menjaga
hubungan baik dengan manusia lainnya karen pada hakikatnya, manusia merupakan makhluk
sosial. Allah SWT menekankan hal ini dalam surat Al Hujurat ayat 13 yang artinya:

“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling
kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang
yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Mengenal.”Dalam tradisi di Desa Pyang Mbik, istilah majelis taklim dikenal dengan sebutan
halaqah. Dalam tradisi tasawuf, ada zawiyah. Semua kata itu menggam barkan kondisi sekelompok
Ibu-ibu yang berkumpul untuk belajar. Mereka mengkaji ilmu keagamaan, baik dari aspek
teologi, filsafat, maupun tasawuf. Menurutnya, majelis taklim adalah salah satu lembaga
pendidikan keagamaan nonformal yang bertujuan meningkatkan keimanan dan ketakwaan
kepada Allah SWT. Proses pembelajaran di dalamnya mengarah kepada pembentukan akhlak
mulia bagi jamaahnya, serta mewujudkan rahmat bagi alam semesta.

Dari segi etimologis perkataan “Majelis Taklim” berasal dari bahasa Arab, yang terdiri atas
dua kata, yaitu majelis dan taklim. Majelis artinya tempat duduk, tempat sidang, dewan, dan
taklim diartikan pengajaran. Dengan demikian, secara bahasa “Majelis Taklim” adalah tempat
untuk melaksanakan pengajaran atau pengajian agama Islam.Berdasarkan pengertian di atas,
tampak bahwa penyelenggaraan Majelis Taklim berbeda dengan penyelenggaraan pendidikan
Islam lainnya, seperti pesantren dan madrasah, baik menyangkut sistem, materi maupun
tujuannya. Pada Majelis Taklim terdapat hal-hal yang membedakan dengan yang lain, yaitu:

a) Majelis Taklim adalah lembaga pendidikan non-formal Islam;

b) Waktu belajar berkala tetapi teratur, tidak setiap hari sebagaimana halnya sekolah dan
madrasah;

c) Pengikut atau pesertanya disebut jamaah (orang banyak), bukan pelajar atau santri. Hal
ini didasarkan kepada kehadiran di Majelis Taklim tidak merupakan kewajiban
sebagaimana dengan kewajiban murid menghadiri sekolah atau madrasah.

d) Tujuannya yaitu memasyarakatkan ajaran Islam.

Jadi, Majelis Taklim adalah suatu komunitas muslim yang secara khusus menyelenggarakan
pendidikan dan pengajaran tentang agama Islam.

Majelis taklim merupakan tempat pangajaran atau pendidikan agama Islam yang paling
fleksibel dan tidak terikat oleh waktu. Sifatnya terbuka. Usia berapa pun, profesi apa pun, suku
apa pun, dapat bergabung di dalamnya. Waktu penyelenggaraannya Pada Hari Jum’at di siang
Lokasi Di Masjid Al-Ikhlas di Desa Pyang Mbik,Kab Amen.
lembaga ini memiliki dua fungsi utama. Pertama, fungsi dakwah. Kedua, majelis taklim
memiliki fungsi pendidikan. Kegiatan yang tidak formal dan tidak mengikat membuat
masyarakat Desa Pyang Mbik yang mengikuti kegiatan ini aktif Kemauan sendiri tanpa ada
paksaan.Mereka lebih serius mempelajari agama di majelis taklim. Isi dari kegiatan Majelis
Taklim itu sendiri adalah Membaca Al-Qur’an Bersama-sama kemudian dilanjutkan dengan
Membaca surah yasin dan di sertakan dengan sholawat dan Do’a .setelah kegiatan itu biasanya
ibu-ibu Desa Pyang Mbik mengadakan sholat berjamaah. Dengan Adanya Majelis Taklim di
setiap Hari Jum’at ini di Desa Pyang Mbik Masyarakat bisa Mempererat hubungan kekeluargaan
dengan baik, Sosial dan Agama Yang menjelaskan bahwa keduanya ini sangat erat.

Anda mungkin juga menyukai