Anda di halaman 1dari 1

Devi Triani- Subang, 29 November 2018

SAJAK LANANG MALANG

Matanya sayu bak layung senja, kini

Saat ku jumpai dirinya di sudut maqom ibunya

Kini hatinya kecil untuk tetap bertahan hidup

Mengais tiga darah daging yang di sebut

ADIK!

Ku tatap lagi dalam, pupil matanya

Ada secercah harapan dibalik eleginya

Untuk hidup, bertahan dengan kaki telanjang

Bergandengan dengan nasib yang kian senjang

Saat kulihat lagi matanya dalam-dalam, dia menyapa

Aku bisa apa dengan sendiri

Sedangkan adik bukan sekedar hidup dengan uang

Tapi dengan kasih yang satu persatu tiada..

Matanya lagi menyapa dengan penuh asa

‘Aku cukupkan saja cerita ini ‘

Menapaki setiap jejak tanpa melihat

Kini aku hanya terpaku seraya,

Membantunya menjinjing harapan dengan kaki telajang

Menopang hari yg kian lama petang sebab terbenam

Kali ini aku paham betul ronanya

Matanya menjanjikan kedamaian meski pudar

Senyumnya memberikan ketenangan meski heran

Dan senyumnya manis serasa ketir, kau lanang yang malang

Jangan tumbang diterpa hujan...

Anda mungkin juga menyukai