Berikut ini adalah artikel tentang kesehatan yaitu yang membahas mengenai perkembangan virus
covid – 19 varian omicron :
Seperti yang kita ketahui bahwa, kini di Indonesia bahkan dunia sudah banyak virus covid – 19
dengan berbagai varian. Salah satu varian yang kini sedang marak menjadi perbincangan adalah
varian omicron.
Sebelumnya, lembaga penelitian kesehatan independent dari Amerika yaitu Institute for Health
Metric and Evaluation memprediksikan bahwa tidak akan ada gelombang ke 3 viris corona di
Indonesia. Namun, diperkirakan semenjak adanya varian omicron ini, kasus covid – 19 di
Indonesia akan bertambah jumlahnya.
Dalam grafik pada tanggal 5 Januari 2022, menunjukkan bahwa lembaga kesehatan tersebut
memproyeksikan jumlah kasus covid- 19 yang terjadi di Indonesia mengalami pengingkayan
yang cukup signifikan yaitu mencapai 20ribu per hari. Sementara pada awal Februaru kasuk bisa
mencapai 59 ribu per hari.
Meskipun pemberian vaksin di masyarakat cukup tinggi, namun kasus harian disebut masuk
tinggi yaitu 53 ribu per hari pada bulan Februari 2022. Peningkatan kasus ini diperkirakan akan
terus terjadi sampai bulan April 2022, bahkan dibulan April 2022 bisa mencapai 387ribu kasus.
Berikut ini merupakan artikel opini tentang lingkungan yang membahas tentang pemanasan
global.
Pemanasan global yang terjadi di bumi semakin membahayakan, pasalnya setiap tahunnya suhu
air laut terus mengalami kenaikan yang disebabkan oleh mencairnya suhu di kutub.
Selain mencairnya es dikutub yang menyebabkan naiknya air laut, terdapat beberapa faktor yang
menyebabkan pemanasan global. Yaitu efek rumah kaca, semakin banyaknya gas industri,
banyaknya penggunaan plastik, hingga yang lainnya.
Untuk mengurangi memperlambat pemanasan global yang kian hari kian mengkhawatir, banyak
cara yang bisa kita lakukan, salah satunya adalah mengurangi penggunaan plastik. Plastik ini
adalah sampah yang sangat sulit untuk diurai, maka dengan begitu Anda bisa beralih
menggunakan plastik sekali pakai dengan barang – barang yang yang bisa digunakan berulang
kali demi mengurangi sampah plastik.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring, pengertian artikel adalah suatu karya tulis
yang ditulis secara lengkap.
Dalam sebuah artikel bisa berisi pendapat, gagasan, pikiran, hingga kritik terhadap suatu persoalan
yang sedang berkembang di masyarakat.
Adapun tujuan secara umum pembuatan artikel ialah untuk memengaruhi, mendidik, memberitahu,
meyakinkan, serta menghibur pembacanya.
Artikel tersebut biasanya dipublikasikan di suatu media, mulai buletin, majalah, koran, blog pribadi
hingga website.
Untuk bisa menulis artikel yang menarik dan berkualitas memang bukan hal yang mudah. Perlu
berlatih dan memiliki wawasan serta pandangan yang luas.
Selain itu, kamu juga bisa mencermati contoh sebuah artikel. Ada banyak sekali contoh artikel yang
bisa kamu pahami strukturnya di internet.
Berikut ini beberapa contoh artikel pendek berbagai tema yang bisa dicermati, dilansir
dari Thegorbalsla, Kamis (12/1/2023).
Contoh Artikel Pendek
Junk Food atau sering disebut makanan cepat saji kini telah berkembang pesat di persaingan
perusahaan makanan di Indonesia. Makanan cepat saji dinilai sebagian orang lebih efektif terhadap
waktu dan mudah ditemukan. Tak hanya itu, makanan cepat saji juga memiliki cita rasa yang lezat
ditambah lagi harganya yang terjangkau.
Makanan cepat saji sudah lama mengundang kontroversi di Indonesia karena terungkapnya beberapa
dampak buruk yang dimiliki. Dampak buruk itu disebabkan oleh kandungan zat-zat berbahaya di
dalam makanan instan tersebut, seperti lilin yang ada pada mie instan. Tak berhenti disitu, nyatanya
di dalam makanan cepat saji terkandung bahan pengawet dan penyedap yang kini disebut micin.
Fenomena kata micin kini mendadak kerap digunakan para remaja hingga dewasa bila seseorang
mengalami hal-hal yang kurang normal. Maksud dari hal kurang normal itu seperti seseorang yang
telat berpikir, lama menjawab bila diajak bicara dan lain sebagainya. Tak dielakkan, makanan cepat
saji memang mengandung zat berbahaya seperti yang telah diungkapkan di atas.
Sejumlah penelitian telah membuktikan bahwa keseringan mengonsumsi makanan cepat saji
memang tidak berdampak secara langsung ke tubuh. Namun, makanan-makanan cepat saji yang
dikonsumsi akan tertimbun di dalam tubuh yang di kemudian hari menjadi penyebab penyakit
mematikan seperti kanker. Tak hanya kanker, penyakit berbahaya lainnya juga mengintai misalnya
stroke, usus buntu dan penyakit ginjal.
Maka itu, bila kamu termasuk ke dalam orang yang hobi mengonsumsi makanan cepat saji,
kurangilah hal itu. Mulai sayangi tubuh serta diri sendiri. Perlu diketahui bahwa salah satu
kandungan di dalam makanan instan yaitu lilin sulit dicerna tubuh. Lilin itu menghancurkan prinsip
kerja sistem pencernaan tubuh sehingga makanan yang mengandung lilin akan dicerna dengan waktu
minimal dua hari.
Bukan rahasia lagi bila anak-anak yang tinggal di daerah pedalaman sangat sulit mendapatkan
kehidupan yang layak seperti anak-anak pada umumnya. Mereka kesulitan mendapat air bersih,
mengenyam pendidikan sesuai batas kelayakan pendidikan Indonesia dan sulit mengikuti
perkembangan zaman. Tak hanya itu saja , mereka bahkan tidak mengenal alat komunikasi seperti
telepon genggam.
Hal pokok yang menjadi sorotan utama yaitu betapa sulitnya mereka mendapat pendidikan yang
layak dan mengenyam pendidikan dua belas tahun. Faktanya, tak semua salah mereka, kesulitan
mereka menjangkau lokasi sekolah menjadi masalah karena mereka harus mengarungi sungai.
Mereka juga harus berjalan kaki hingga berpuluh-puluh kilo meter, bahkan ada pula yang tak
memakai alas kaki.
Kurangnya tenaga pengajar di pedalaman karena sulitnya mencari pengajar yang mau mengajar di
daerah tersebut juga sangat disayangkan. Padahal kualitas seseorang diukur melalui seberapa jauh
pendidikan yang dicapai. Kualitas lulusan SD tentu berbeda dengan kualitas sarjana. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa pendidikan sangat memengaruhi kualitas seorang anak pedalaman.
Indonesia adalah suatu negara dengan iklim tropis yang terdiri dari ribuan pulau. Walaupun daratan
Indonesia tak seluas lautannya, hutan di Indonesia sangat banyak mulai dari ujung Aceh yaitu Sabang
hingga Merauke (Papua). Beberapa tahun terakhir kebakaran di Indonesia kerap terjadi, hal itu
disebabkan dua faktor yaitu faktor alam dan buatan (manusia).
Mengenai faktor alam memang tak ada yang dapat disalahkan, tapi faktor buatan yaitu manusia itulah
hal yang perlu dievaluasi. Manusia kini telah kehilangan kesadarannya hingga mereka melakukan
hal-hal yang merugikan banyak pihak di antaranya merugikan lingkungan hidup contohnya hutan.
Hutan adalah habitat dari ribuan spesies makhluk hidup yang saling bergantung.
Maka itu, aksi manusia membakar hutan untuk memenuhi maksud dari dalam dirinya sendiri
memang perlu diadili. Alasan mereka melakukan pembakaran hutan beragam mulai dari ingin
membuka lahan tanam baru hingga berdirinya gedung-gedung bertingkat. Namun, hal yang
disayangkan yaitu betapa mereka tak memikirkan aneka flora dan fauna yang tinggal dalam hutan
tersebut.
Flora dan fauna dalam hutan akan melarikan diri bahkan akan mati hangus terbakar api yang
berkobar karena ulah manusia. Mereka akan kehilangan habitat aslinya dan akibat dari hal tersebut
yaitu larinya para satwa ke pemukiman penduduk. Mereka merasa tak lagi memiliki rumah yang
dapat mereka tempati sehingga jalan terakhir ialah lari ke pemukiman warga sekitar.
Tak heran bila banyak kasus ditemukannya hewan liar seperti macan dan singa masuk pemukiman
warga. Seperti kata pepatah bahwa apa yang kita lakukan akan berbalik ke diri sendiri. Maka
berbuatlah sesuatu yang baik. Sedangkan faktor alam dari kebakaran hutan yaitu musim kemarau dan
adanya sambaran petir saat hujan.
Musim memang tak dapat diprediksi manusia, sehingga bila musim kemarau tiba dengan jangka
waktu yang sangat panjang itu wajar. Namun, hal itu memengaruhi keadaan hutan karena hutan yang
setiap hari disinari matahari terik dapat menimbulkan percikan api. Hal ini juga serupa bila terjadi
petir lalu petir tersebut menyambar suatu bagian hingga timbul percikan api.