PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Akhir dan Untuk Memenuhi Persyaratan
Guna Mencapai Gelar Sarjana Administrasi Publik
DISUSUN OLEH:
21813223
MALANG
2023
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................i
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
BAB II....................................................................................................................12
KAJIAN PUSTAKA..............................................................................................12
i
BAB III..................................................................................................................31
METODE PENELITIAN.......................................................................................31
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Tanah merupakan faktor ekonomi penting dan memiliki nilai strategis dari
mana pun baik sosial, politik atau kultur. Tanah tidak dapat dipisahkan dengan
kehidupan masyarakat dari dulu sampai sekarang. Kebutuhan manusia terhadap
tanah semakin tahun semakin meningkat, hal tersebut disebabkan semakin
bertambahnnya jumlah penduduk yang semakin tinggi, disamping itu tanah
adalah aset yang berharga yang dipunyai oleh suatu negara.
Tanah adalah salah satu komponen terpenting dalam kehidupan manusia dan
tanah masuk dalam golongan papan atau artinya kebutuhan primer karena
manusia itu sendiri membutuhkan tempat untuk tinggal. Selain sebagai untuk
tempat tinggal tanah juga difungsikan sebagai tempat mata pencaharian oleh
seseorang. Seperti di Indonesia yang merupakan Negara Agraris sebagian besar
mata pencaharian penduduknya yaitu bertani dan berkebun.
Fungsi lain dari tanah yaitu sebagai tumbuh kembang dari social masyarakat
politik, dan berkembangnya suatu budaya di dalam masyarakat. Karena tanah
merupakan salah satu perekat Kesatuan Negara dan tanah juga yang sifatnya
tetap dalam pertumbuhannya, untuk itu tanah perlu dikelola dan di atur secara
nasional. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Tanah adalah permukaan
1
bumi atau lapisan bumi yang paling atas. Di Indonesia tanah sering menjadi
objek perselisihan atau sengketa di masyarakat, salah satu contoh penyebab
2
2
konflik yang berkaitan dengan tanah adalah jual beli tanah yang sering terjadi
di masyarakat ataupun tanah yang menjadi jaminan di Lembaga Keuangan
yaitu Bank, dan pada akhirnya ahli warislah nantinya yang akan terlibat dalam
permasalahan yang terjadi. Permasalahannya yaitu akan ada pihak – pihak yang
akan membuktikan hak – hak atas tanah tersebut, dengan demikian maka perlu
adanya kepastian hak atas kepemilikan tanah yang diatur pada dasar
hukum pasal 4 ayat (1) Undang – Undang pokok agraria, yang berbunyi :
“Atas dasar hak menguasai dari negara atas tanah sebagai yang dimaksud
dalam pasal 2 di tentukan adanaya macam-macam hak atas permukaan bumi,
yang disebut tanah, yang dapat di berikan kepada dan dipunyai oleh orang-
orang, baik sendiri maupun bersama-sama dengan orang-orang lain serta
badan-badan hukum”.
Pada Undang – Undang Pokok Agraria di atur bahwa hak – hak untuk tanah
yang dapat di daftarkan adalah Hak Milik, Hak Guna Usaha, Hak Guna
Bangunan, Hak Pakai dan Hak Sewa untuk bangunan yang tidak wajib untuk di
daftarkan. Pada perkembangannya amanat dari pasal 19 Undang – Undang
Pokok Agraria pada pelaksanaannya, di bentuklah Peraturan Pemerintah Nomor
24 Tahun 1997 dari perubahan peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1961
tentang pendaftaran tanah, yang didalamnya di atur tentang objek pendaftaran
3
tanah yaitu berupa Hak Milik, Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan, Hak
Pakai, Tanah Hak Pengelolaan, Tanah Wakaf, Hak Milik Atas Satuan Rumah
Susun, Hak Tanggungan Dan Tanah Negara. Perubahan peraturan pemerintah
ini di anggap mempunyai kedudukan yang sangat strategis dan menentukan,
bukan hanya sebagai pelaksana akan tetapi di harapkan juga sebagai tulang
punggung yang menjadi berjalannya administrasi pertanahan sebagai salahsatu
program tertib pertanahan dan Hukum pertanahan di Indonesia.
Hak milik atas tanah sebagai salah satu jenis hak milik, yang sangat
penting bagi negara, bangsa, dan rakyat Indonesia sebagai masyarakat
agraria yang sedang membangun kearah perkembangan industri dan lain
sebagainya.
yaitu pihak yang berhak atas obyek pendaftaran tanah yang bersangkutan
atau kuasanya.
Di Desa Gerbo sendiri telah mencapai 4088 sertifikat tanah yang sudah
diterbitkan, penerbitan tersebut melalui beberapa gelombang, yaitu
gelombang I – Vll. Desa Gerbo adalah salah satu Desa yang mempunyai
wilayah paling luas di Kabupaten Pasuruan, yang terdiri dari 70 RT/ 15
RW dan mempunyai 6 Dusun yang terdiri dari 2759 KK dan 10.195 warga
Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, maka penulis ingin meneliti
tentang. “PERAN KANTOR PERTANAHAN DALAM KEGIATAN
PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP (PTSL)”
I.2 Rumusan Masalah
Bagaimana peran kantor pertanahan dalam kegiatan pendaftaran
tanahsistematis lengkap (PTSL) ?
pelayanan publik.
11
selanjutnya.
KAJIAN PUSTAKA
12
merumuskan kebijakan publik adalah tindakan – tindakan, tujuan – tujuan
dan pernyataan – pernyataan pemerintah mengenai masalah – masalah
tertentu,
13
13
Harrold Laswell dan Abraham Kaplan (dikutip dari Dye, 1981) dalam
Subarsono (2005: 3) berpendapat bahwa lebijakan publik hendaknya berisi
tujuan, nilai-nilai dan praktika-praktika sosial yang ada dalam masyarakat.
Selain itu menurut Anderson dalam Muchlis Hamdi (2014: 36) mengartikan
kebijakan publik sebagai kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh lembaga
atau pejabat pemerintah. Berdasarkan beberapa pendapat dari para ahli
tentang kebijakan publik diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa
kebijakan publik adalah suatu tindakan yang sengaja dibuat kemudian
dilaksankan ataupun tidak oleh pemerintah untuk tercapainya tujuan
kebijakan tersebut.
1. Penyusunan agenda
2. Formulasi kebijakan
3. Adopsi kebijakan
4. Implementasi kebijakan
5. Penilaian kebijakan
1. Penyusunan Agenda
14
ekonomi, dan sosial yang berpengaruh pada perilaku semua pihak yang
terlibat, sehingga kebijakan publik tersebut dapat mencapai harapan yang
diinginkan. Perspektif birokratis memandang implementasi kebijakan publik
sebagai proses yang cenderung bersifat linier, patuh pada rangkaian
mekanisme, dan cenderung mekanistis. Padahal, kenyataannya,
implementasi kebijakan publik tidak bersifat linier apalagi mekanistik.
Keberhasilan implementasi kebijakan publik lebih banyak ditentukan
melalui proses negosiasi, tawar-menawar, atau lobby untuk menghasilkan
kompromi. Namun, kapasitas lembaga pelaksana tetap diperlukan untuk
mengelola beragam kepentingan tersebut.
h) 2006–2012, pada tahun 2006 sampai 2012 BPN RI dipimpin oleh Joyo
Winoto, Ph.D. dengan 11 agenda kebijakannya dalam kurun waktu lima
tahun tidak terjadi perubahan kelembagaan sehingga tetap pada format
yang sebelumnya.
i) 2012–2014, Pada tanggal 14 Juni 2012 Hendarman Supandji dilantik
sebagai Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia (BPN RI)
menggantikan Joyo Winoto.
j) 2014–sekarang, Pada pemerintahan Presiden Joko Widodo dibuat
Kementerian baru bernama Kementerian Agraria dan Tata Ruang
Indonesia, sehingga sejak 27 Oktober 2014, Badan Pertanahan Nasional
berada di bawah naungan Menteri Agraria dan Tata Ruang. Jabatan Kepala
BPN dijabat oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan
Baldan hingga 24 Juli 2016. Saat ini Kepala BPN dijabat oleh Hadi
Tjahjanto.
yang sudah ada tanda batasnya maupun yang akan ditetapkan tanda
batasnya dalam pelaksanaan kegiatan PTSL.
a. Perencanaan;
b. Penetapan Lokasi;
c. Persiapan;
d. Pembentukan dan penetapan panitia ajudikasi PTSL dan satuan
tugas;
e. Penyuluhan;
f. Pengumpulan data fi sik dan pengumpulan data yuridis;
g. Penelitian data yuridis untuk pembuktian hak;
h. Pengumuman data fi sik dan data yuridis serta pengesahannya;
i. Penegasan konversi, pengakuan hak dan pemberian hak;
j. Pembukuan hak;
k. Penerbitan sertifi kat hak atas tanah;
l. Pendokumentasian dan penyerahan hasil kegiatan; dan
m. Pelaporan
BAB III
METODE PENELITIAN
Data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang
dikumpulkan dengan wawancara terstruktur, yakni wawancara dengan
menggunakan kuesioner kepada responden.
Untuk memecahkan masalah yang di hadapi secara jelas baik arah dan
ruang lingkupnya maka perlu terlebih dahulu menentukan langkah-langkah
31
32
dalam metode penelitian yang digunakan agar ejala penelitian ini dapat di
ungkapkan , di rumuskan secara efektif , rasional dan sistematis.
a. Data Primer
Merupakan data yang di dapat dari sumber pertama atau sumber asli
(langsung dari fenomena). Data ini merupakan data mentah yang
nantinya akan di proses untuk tujuan tertentu sesuai dengan
kebutuhan. (Usman dan Abdi, 2008 :212)
Adapun informan yang bersedia untuk dilakukan wawancara yaitu
Sekretaris Desa Bapak Subari S.AP
b. Data Sekunder
Data pendukung yang berasal dari dokumen – dokumen, catatan,
laporan-laporan serta arsip-arsip yang berkaitan dengan fokus yang
ada pada Kantor Desa Sukolilo Kecamatan Jabung Kabupaten
Malang
34
1. Observasi
Observasi adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan
yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan
secara sistematis terhadap fenomena yang dijadikan objek
pengamatan dan pengamatan adalah alat pengumpulan data yang di
lakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematik
gejala – gejala yang di selidiki. Ciri – ciri pengamatan adalah
sebagai berikut :
a) Mempunyai arah khusus.
b) Sistematik.
c) Bersifat Kualitatif
d) Menuntut keahlian.
e) Hasilnya dapat di cek dan dibuktikan.
2. Wawancara
Wawancara adalah cara menghimpun bahan-bahan
keterangan yang dilaksanakan dengan tanya jawab secara lisan,
sepihak, berhadapan muka, dan dengan arah tujuan yang telah
ditentukan dan kegiatan mencari bahan (keterangan dan pendapat)
melalui Tanya Jawab lisan dengan siapa saja yang di perlukan.
Peneliti melakukan wawancara kepada masyarakat pengguna
layanan Kantor Desa, Kepala Bagian Umum dan Sekretaris Desa
Diharapkan hasil dari wawancara dapat mengungkapan latar
belakang, motif – motif yang ada dalam pelayanan publik.
3. Dokumentasi
Teknik analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis
penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah
difahami oleh diri sendiri maupun orang lain (Sugiyono, 2014: 244).
ada.
banyak dan kompleks. Oleh sebab itu peneliti perlu menganalisi data
urutan dan spesifik golongan data yang diperoleh dan disajikan data
saat penelitian data dari pernyataan para nara sumber yang dapat