Anda di halaman 1dari 15

PARADIGMA HUKUM INDONESIA

(BERDASARKAN KONSEP THOMAS

KUHN)

Disusun Oleh:

IGEDE AUGUSTA ANGGA NEGARA, S.Tr.K

NIM : 0811522110

MAGISTER ILMU HUKUM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2023/2024
KATA PEGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa. atas karunia dan
segala rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga kami akhirnya dapat menyelesaikan
makalah ini. untuk mengenalkan konsep paradigma hukum Indonesia serta menyoroti
pentingnya pemahaman terhadap perubahan paradigma dalam konteks hukum.
Paradigma hukum merupakan pola pikir atau pandangan mendasar yang melandasi
penyusunan, implementasi, dan penafsiran hukum dalam suatu masyarakat. Konsep
paradigma hukum mencerminkan nilai-nilai, prinsip-prinsip, serta cara berpikir yang
menjadi dasar pembentukan hukum. Pembahasan makalah ini dimulai dengan
memberi penjelasan terkait tujuan yang akan dicapai, sementara kelebihan yang
dimiliki oleh modul ini dapat dilihat dalam keterpaduan yang berada di dalamnya.
Saya menyadari jika pembuatan makalah ini masih memiliki banyak
kekurangan, karena itu saya berharap kritik dan saran yang sangat terbuka untuk
diterima dengan sifat yang membangun. Dan berharap semoga makalah ini bisa
memberi manfaat dengan baik.
Sekian, semoga tuhan selalu memberikan kita kekuatan dan keikhlasan untuk
berjuang demi mewujudkan masyarakat yang maju dan berakhlak mulia. Amin.

Semarang, 10 Juni 2023

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................2

1.3 Tujuan Pembahasan............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3

2.1 Pengertian Paradigma.......................................................................................3

2.2 Jenis-Jenis Paradigma Hukum Indonesia.......................................................4

2.3 Pengaruh Paradigma Hukum...........................................................................5

2.4 Perspektif Dan Aliran Paradigma Hukum Indonesia....................................7

BAB III PENUTUP.................................................................................................................8

3.1 Kesimpulan..........................................................................................................10

3.2 Saran....................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................iii

i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang

Paradigma hukum Indonesia dapat dijelaskan dengan menggunakan konsep


Thomas Kuhn tentang pergeseran paradigma ilmu pengetahuan. Paradigma hukum
adalah seperangkat keyakinan, prinsip, dan nilai yang mendasari sistem hukum suatu
negara atau masyarakat. Perubahan paradigma hukum Indonesia sejalan dengan
perubahan sosial, politik dan budaya di tanah air. Pada mulanya paradigma hukum di
Indonesia didasarkan pada paradigma hukum kolonial yang diperkenalkan oleh
pemerintah kolonial Belanda. Hukum kolonial ini lebih menekankan dominasi hukum
Belanda dan mengabaikan hukum adat setempat. Paradigma ini juga bertumpu pada
hukum tertulis dan mengutamakan kepentingan kolonial. Pada masa perjuangan
kemerdekaan, terjadi perlawanan terhadap paradigma hukum kolonial. Gerakan
nasionalis mendorong pengakuan hukum adat setempat sebagai sumber hukum yang
sah.
Paradigma hukum berangsur-angsur berubah mencerminkan keinginan untuk
merdeka dan menegaskan kedaulatan hukum nasional. Setelah Indonesia merdeka pada
tahun 1945, paradigma hukum nasionalis mulai berkembang. Paradigma ini mengakui
hukum adat setempat sebagai sumber hukum yang penting dan mencerminkan nilai-
nilai budaya Indonesia. UUD 1945 menjadi landasan konstitusional paradigma hukum
nasionalis tersebut. Dalam beberapa dekade terakhir, Indonesia mengalami
transformasi sosial, ekonomi dan politik yang signifikan. Paradigma hukum Indonesia
telah berubah menuju modernisasi hukum yang lebih banyak mengadopsi prinsip-
prinsip hukum Barat dan mengintegrasikannya dengan nilai-nilai lokal. Telah terjadi
peningkatan penggunaan hukum tertulis, penerapan sistem peradilan yang lebih
terstruktur, dan peningkatan profesionalisme praktik hukum. Paradigma hukum di
Indonesia juga mengalami perubahan signifikan dalam hal perlindungan hak asasi
manusia. Pasca-Reformasi pada tahun 1998, terjadi peningkatan kesadaran tentang
pentingnya menghormati dan melindungi hak asasi manusia. Paradigma hukum
Indonesia semakin mengarah pada pengakuan hak asasi manusia sebagai nilai
universal yang harus dijunjung tinggi dalam sistem hukum.

1
Perubahan tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti perubahan sosial,
politik, ekonomi, budaya, serta perkembangan ilmu pengetahuan dan pandangan dunia.
Paradigma hukum Indonesia saat ini mencerminkan upaya mewujudkan keadilan,
kepastian hukum dan perlindungan hak.

1.2 Rumusan Masalah


1) Bagaimana paradigma hukum Indonesia dapat dipahami melalui konsep
revolusi ilmiah dan pergeseran paradigma menurut Thomas Kuhn?
2) Apa jenis-jenis paradigma hukum di Indonesia menurut Thomas Kuhn?
3) Bagaimana paradigma hukum dapat diartikan sebagai nilai dalam hukum?
4) Apa saja paradigma dalam pemikiran hukum dan bagaimana paradigma
tersebut mempengaruhi cara pandang realitas dalam hukum?
5) Bagaimana paradigma dasar hukum dalam perspektif sosiologis dilihat dari
konsep hukum berdasarkan paradigma nonyuridis?

1.3 Tujuan Pembahasan


1) Agar dapat membantu dalam memahami bagaimana paradigma hukum
Indonesia dapat berubah dan berkembang seiring dengan perubahan zaman dan
krisis yang terjadi dalam paradigma hukum yang lama. Membahas konsep
paradigma hukum progresif di Indonesia dan mengapa masih dianggap hal
yang tabu.
2) Membahas bagaimana hukum dapat diartikan sebagai nilai dan bagaimana
paradigma hukum mempengaruhi nilai-nilai tersebut.
3) Membahas berbagai paradigma dalam pemikiran hukum dan bagaimana
paradigma tersebut mempengaruhi cara pandang realitas dalam hukum.
4) Membahas paradigma dasar hukum dalam perspektif sosiologis dilihat dari
konsep hukum berdasarkan paradigma nonyuridis.
5) Membahas pergeseran paradigma dalam hukum pidana, mulai dari aliran
klasik, aliran neo-klas, dan bagaimana paradigma tersebut mempengaruhi
perkembangan hukum pidana.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Paradigma

Konsep paradigma dalam teori Kuhn merujuk pada kerangka pemahaman yang
meliputi keyakinan, nilai-nilai, metode, dan teori yang diterima secara luas dalam suatu
komunitas ilmiah pada masa tertentu. Menurut Kuhn, paradigma ini menjadi dasar bagi
perkembangan ilmiah, dan perubahan paradigma terjadi ketika terjadi revolusi ilmiah.
Paradigma hukum Indonesia mengacu pada kerangka pemahaman, prinsip, dan nilai-
nilai yang menjadi dasar dalam sistem hukum Indonesia. Thomas Kuhn adalah
seorang filsuf sains yang mengembangkan teori paradigma ilmiah. Dalam konteks
hukum Indonesia, paradigma hukum mencakup pemahaman dan prinsip-prinsip yang
mendasari sistem hukum di negara ini. Paradigma ini membentuk pandangan umum
tentang hukum, termasuk konsep-konsep seperti keadilan, kepastian hukum, supremasi
hukum, serta peran hukum dalam mengatur hubungan antara individu, masyarakat, dan
negara.
Beberapa elemen yang dapat menjelaskan paradigma hukum Indonesia
berdasarkan konsep Thomas Kuhn:
1) Keyakinan dan Nilai-nilai: Paradigma hukum Indonesia didasarkan pada
keyakinan akan pentingnya menjaga keadilan, kepastian hukum, dan supremasi
hukum. Nilai-nilai seperti keadilan sosial, demokrasi, dan hak asasi manusia
menjadi landasan dalam pembentukan hukum di Indonesia.
2) Metode Penemuan Hukum: Paradigma hukum Indonesia mengikuti pendekatan
hukum positif yang didasarkan pada aturan tertulis, yaitu undang-undang.
Undang-undang menjadi sumber utama pembentukan dan penegakan hukum di
Indonesia. Namun, perlu dicatat bahwa terdapat juga sumber hukum lainnya,
seperti peraturan perundang-undangan, yurisprudensi, dan asas-asas umum
hukum.
3) Teori Hukum: Paradigma hukum Indonesia mencakup teori-teori hukum yang
digunakan dalam interpretasi dan aplikasi hukum. Misalnya, doktrin hukum,
seperti pembagian kekuasaan (trias politica), tanggung jawab negara terhadap

3
rakyat, dan hak-hak individu, membentuk kerangka pemahaman tentang sistem
hukum Indonesia.
4) Perubahan Paradigma: Seperti yang dijelaskan oleh Kuhn, perubahan
paradigma terjadi ketika terjadi revolusi ilmiah. Dalam konteks hukum
Indonesia, perubahan paradigma bisa terjadi melalui perubahan undang-undang,
keputusan Mahkamah Konstitusi, putusan Mahkamah Agung, atau perubahan
dalam tata cara hukum. Perubahan ini dapat mengakibatkan pergeseran dalam
pemahaman, interpretasi, dan penerapan hukum di Indonesia.Paradigma hukum
Indonesia mengacu pada kerangka pemahaman, prinsip, dan nilai-nilai yang
menjadi dasar dalam sistem hukum Indonesia.
Untuk menjelaskan pengertian paradigma hukum Indonesia berdasarkan
konsep Thomas Kuhn, perlu dipahami bahwa Thomas Kuhn adalah seorang filsuf sains
yang mengembangkan teori paradigma ilmiah. Konsep paradigma dalam teori Kuhn
merujuk pada kerangka pemahaman yang meliputi keyakinan, nilai-nilai, metode, dan
teori yang diterima secara luas dalam suatu komunitas ilmiah pada masa tertentu.
Menurut Kuhn, paradigma ini menjadi dasar bagi perkembangan ilmiah, dan
perubahan paradigma terjadi ketika terjadi revolusi ilmiah. Dalam konteks hukum
Indonesia, paradigma hukum mencakup pemahaman dan prinsip-prinsip yang
mendasari sistem hukum di negara ini. Paradigma ini membentuk pandangan umum
tentang hukum, termasuk konsep-konsep seperti keadilan, kepastian hukum, supremasi
hukum, serta peran hukum dalam mengatur hubungan antara individu, masyarakat,
dan negara.

2.2 Jenis-Jenis Paradigma Hukum Indonesia


Konsep paradigma Thomas Kuhn mengacu pada suatu sistem kepercayaan yang
melandasi upaya memecahkan teka-teki dalam suatu bidang studi tertentu. Teori
revolusi ilmiah Kuhn menunjukkan bahwa kebenaran ilmiah ditemukan dan berubah
dari waktu ke waktu, dan paradigma bergeser ketika anomali muncul yang tidak dapat
dijelaskan oleh paradigma saat ini. Dalam konteks hukum Indonesia, konsep
paradigma dapat digunakan untuk memahami berbagai pendekatan penafsiran dan
penerapan hukum.

4
Berikut adalah beberapa Jenis perbedaan paradigma hukum Indonesia
berdasarkan konsep Kuhn:
1) Paradigma hukum perdata: Paradigma ini didasarkan pada sistem hukum
perdata, yang berasal dari Kode Napoleon. Ini menekankan pentingnya hukum
tertulis dan kode hukum, dan hakim diharapkan untuk menerapkan hukum
seperti yang tertulis.
2) Paradigma hukum Islam: Paradigma ini didasarkan pada hukum Islam, yang
bersumber dari Al-Quran dan Hadits. Ini menekankan pentingnya prinsip-
prinsip dan nilai-nilai agama, dan hakim diharapkan untuk menafsirkan hukum
berdasarkan prinsip-prinsip ini
3) Paradigma studi hukum kritis: Paradigma ini didasarkan pada gagasan
bahwa hukum tidak netral atau objektif, melainkan dibentuk oleh kekuatan
sosial dan politik. Ini menekankan pentingnya memahami konteks sosial dan
politik di mana keputusan hukum dibuat
4) Paradigma pluralisme hukum: Paradigma ini didasarkan pada gagasan bahwa
ada banyak sistem hukum yang hidup berdampingan dalam suatu masyarakat,
masing-masing dengan seperangkat aturan dan normanya sendiri. Ini
menekankan pentingnya memahami interaksi antara sistem hukum yang
berbeda
Paradigma yang berbeda ini mencerminkan pendekatan yang berbeda terhadap
interpretasi dan penerapan hukum, dan mereka dapat memiliki dampak yang signifikan
terhadap cara pengambilan keputusan hukum. Memahami paradigma tersebut dapat
membantu kita untuk lebih memahami kompleksitas sistem hukum Indonesia.

2.3 Pengaruh Paradigma Hukum Indonesia


Konsep revolusi ilmiah Thomas Kuhn mempengaruhi paradigma hukum
Indonesia dengan cara memberikan pemahaman bahwa perkembangan ilmu
pengetahuan terjadi secara revolusioner dan paradigma ilmu pengetahuan dapat
bergeser ketika terjadi krisis dalam paradigma yang lama. Berdasarkan pandangan
Kuhn, paradigma adalah kerangka konseptual yang digunakan untuk
mengklasifikasikan dan menjelaskan objek alamiah, serta menspesifikasikan metode,

5
teknik, dan alat yang layak digunakan dalam inkuiri untuk mempelajari objek pada
wilayah aplikasi yang relevan. Oleh karena itu, paradigma hukum Indonesia dapat
berubah dan berkembang seiring dengan perubahan zaman dan krisis yang terjadi
dalam paradigma hukum yang lama. Dalam hal ini, pemikiran paradigma Kuhn dapat
membantu dalam memahami bagaimana paradigma hukum Indonesia dapat berubah
dan berkembang seiring dengan perubahan zaman dan krisis yang terjadi dalam
paradigma hukum yang lama.
Paradigma hukum Indonesia saat ini dapat dikaitkan dengan konsep revolusi
ilmiah Thomas Kuhn melalui beberapa hal sebagai berikut:
1) Paradigma hukum Indonesia saat ini dapat dilihat sebagai sebuah paradigma
yang menjadi cara pandang dalam memandang dan mengkaji hukum di
Indonesia
2) Paradigma hukum Indonesia saat ini termasuk dalam beberapa contoh praktik
hukum aktual yang diterima, seperti hukum pidana, hukum perdata, dan hukum
tata negara
3) Konsep revolusi ilmiah Thomas Kuhn menunjukkan bahwa perkembangan
ilmu pengetahuan terjadi secara revolusioner dan paradigma ilmu pengetahuan
dapat bergeser ketika terjadi krisis dalam paradigma yang lama
4) Dalam hal ini, paradigma hukum Indonesia dapat berubah dan berkembang
seiring dengan perubahan zaman dan krisis yang terjadi dalam paradigma
hukum yang lama
5) Oleh karena itu, pemikiran paradigma Kuhn dapat membantu dalam memahami
bagaimana paradigma hukum Indonesia dapat berubah dan berkembang seiring
dengan perubahan zaman dan krisis yang terjadi dalam paradigma hukum yang
lama.
Teori paradigma yang diperkenalkan oleh Thomas Kuhn, telah mempengaruhi
perkembangan hukum di Indonesia. Berikut adalah beberapa cara paradigma hukum
Indonesia telah mempengaruhi perkembangan hukum di negara ini:
1) Pergeseran paradigma menuju hukum progresif telah menyebabkan perubahan
dalam cara hukum dipahami dan diterapkan, dengan fokus pada keadilan dan
hak asasi manusia.

6
2) Hadirnya paradigma baru tidak serta merta berarti gagasan hukum yang ada
akan diganti sama sekali, melainkan gagasan baru yang ditambahkan dan
gagasan yang ada akan ditafsirkan kembali.
3) Penggunaan paradigma dalam penelitian hukum menjadi lebih umum, dengan
para peneliti menggunakan paradigma untuk memandu klasifikasi dan
penjelasan mereka tentang fenomena hukum
4) Gagasan bahwa paradigma dapat memandu penyelidikan ke dalam bidang
aplikasi yang relevan telah memengaruhi pengembangan metode, teknik, dan
alat hukum
5) Konsep paradigma juga telah digunakan untuk menjelaskan keberadaan ijma',
sebuah konsensus di kalangan ulama Islam
Secara keseluruhan, paradigma hukum Indonesia telah memberikan dampak
yang signifikan terhadap perkembangan hukum di negara ini, dengan pergeseran ke
arah hukum progresif yang menyebabkan perubahan dalam cara memahami dan
menerapkan hukum. Penggunaan paradigma dalam penelitian hukum juga semakin
umum, dan konsep paradigma digunakan untuk menjelaskan keberadaan ijma'.

2.4 Perspektif Dan Aliran Paradigma Hukum Indonesia


Konsep Thomas Kuhn tentang paradigma dalam ilmu pengetahuan dapat
memberikan pemahaman yang menarik tentang paradigma dasar hukum dalam
perspektif sosiologis yang dilihat dari konsep hukum berdasarkan paradigma
nonyuridis. Menurut Thomas Kuhn, paradigma adalah kerangka konseptual yang
meliputi teori, metode, nilai-nilai, dan keyakinan yang mendefinisikan cara pandang
dan pendekatan dalam suatu bidang pengetahuan. Paradigma ini membentuk dasar bagi
pemahaman dan penyelidikan dalam bidang tersebut. Dalam konteks hukum,
paradigma nonyuridis menggambarkan perubahan paradigmatik dalam pemahaman
dan pendekatan terhadap hukum dari sudut pandang sosiologis. Paradigma ini menolak
pandangan tradisional hukum yang hanya berfokus pada aturan dan prosedur hukum
secara formal, dan memperluas pemahaman kita tentang hukum sebagai fenomena
sosial yang kompleks. Dalam paradigma nonyuridis, hukum dipahami sebagai produk
dari faktor-faktor sosial, politik, ekonomi, dan budaya. Paradigma ini menekankan

7
pentingnya konteks sosial dalam mempengaruhi pembentukan, implementasi, dan
penerapan hukum. Hukum dianggap sebagai refleksi dari norma, nilai, dan
kepentingan yang ada dalam masyarakat.
Konsep Kuhn tentang perubahan paradigmatik juga dapat diterapkan dalam
pemahaman tentang perubahan paradigma dalam studi hukum. Misalnya, pada masa
lalu, paradigma dominan dalam studi hukum mungkin lebih bersifat positivistik dan
formalis, di mana hukum dilihat sebagai seperangkat aturan yang objektif dan netral.
Namun, dengan perkembangan sosiologi hukum, paradigma nonyuridis yang lebih
holistik dan kontekstual muncul, yang menekankan pada analisis sosial, interpretasi,
dan fungsi sosial hukum. Dalam pandangan Kuhn, perubahan paradigma terjadi
melalui proses yang kompleks dan kadang-kadang kontroversial. Paradigma lama
dapat digantikan oleh paradigma baru ketika paradigma lama tidak lagi dapat
menjawab pertanyaan atau memecahkan masalah yang muncul dalam bidang
pengetahuan tertentu. Perubahan ini melibatkan pergeseran dalam cara pandang,
pemahaman, dan pendekatan terhadap subjek yang dikaji.
Dalam konteks hukum, perubahan paradigma dari sudut pandang yuridis ke
nonyuridis dapat terjadi ketika muncul pemahaman baru tentang pentingnya faktor
sosial dalam memahami dan menerapkan hukum. Perubahan ini dapat dipicu oleh
perkembangan teori-teori sosiologi hukum yang mengkritisi pandangan konvensional
tentang hukum dan menawarkan perspektif yang lebih luas dan multidimensional.
Pergeseran paradigma dalam hukum pidana merujuk pada perubahan dalam
cara pandang dan pendekatan terhadap sistem peradilan pidana. Paradigma adalah
seperangkat keyakinan, nilai-nilai, dan metode yang mendefinisikan kerangka kerja
suatu disiplin ilmu. Dalam hal ini, dapat melihat pergeseran paradigma dalam hukum
pidana dari aliran klasik ke aliran neo-klasik.
1) Aliran Klasik
Paradigma hukum pidana yang dominan pada abad ke-18 dan awal abad ke-19
adalah aliran klasik. Aliran ini dipengaruhi oleh pemikiran para filosof hukum seperti
Cesare Beccaria dan Jeremy Bentham. Aliran klasik menekankan pada prinsip-prinsip
umum, rasionalitas, dan keadilan dalam hukum pidana.
Beberapa karakteristik utama aliran klasik adalah sebagai berikut:

8
• Legalitas: Tindakan yang dapat dihukum harus jelas didefinisikan dalam
hukum pidana.
• Utilitarianisme: Tujuan hukuman adalah untuk mencegah kejahatan dengan
menghasilkan efek jera dan meningkatkan kesejahteraan sosial.
• Kesetaraan: Hukuman harus setimpal dengan kejahatan yang dilakukan
• Bebasnya kehendak: Individu dianggap bertanggung jawab atas tindakan
mereka dan memiliki kebebasan dalam membuat pilihan.
2) Aliran Neo-Klasik
Pada abad ke-19 dan awal abad ke-20, terjadi pergeseran paradigma dalam
hukum pidana dari aliran klasik ke aliran neo-klasik. Aliran ini dipengaruhi oleh
pemikiran-pemikiran seperti Gabriel Tarde dan Enrico Ferri. Aliran neo-klasik
mengakui bahwa faktor-faktor psikologis dan sosial juga mempengaruhi perilaku
kriminal.
Beberapa karakteristik utama aliran neo-klasik adalah sebagai berikut:
• Penekanan pada pelaku: Penelitian psikologis dan sosial diperkenalkan untuk
memahami faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku kriminal.
• Pembatasan legalitas: Aliran ini mengakui bahwa ada situasi di mana keadilan
dan kesejahteraan sosial lebih penting daripada menerapkan prinsip legalitas
yang ketat.
• Hukuman yang diferensiasi: Hukuman dapat disesuaikan dengan karakteristik
individu dan kejahatan yang dilakukan.
• Perlindungan masyarakat: Hukuman dapat berfungsi sebagai sarana untuk
melindungi masyarakat dari individu yang berbahaya.
.

9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Paradigma hukum Indonesia telah mengalami perubahan seiring dengan


perubahan sosial, politik, ekonomi, budaya, serta perkembangan ilmu pengetahuan dan
pandangan dunia. Pada awalnya, paradigma hukum didasarkan pada hukum kolonial
yang menekankan dominasi hukum Belanda dan mengabaikan hukum adat setempat.
Namun, setelah Indonesia merdeka, paradigma hukum berubah menjadi nasionalis yang
mengakui pentingnya hukum adat setempat dan mencerminkan nilai-nilai budaya
Indonesia. Selanjutnya, paradigma hukum Indonesia mengalami transformasi menuju
modernisasi hukum dengan mengadopsi prinsip-prinsip hukum Barat dan
mengintegrasikannya dengan nilai-nilai lokal. Terjadi peningkatan penggunaan hukum
tertulis, penerapan sistem peradilan yang lebih terstruktur, peningkatan perlindungan
hak asasi manusia, dan peningkatan profesionalisme praktik hukum. Paradigma hukum
Indonesia saat ini mencerminkan upaya untuk mewujudkan keadilan, kepastian hukum,
dan perlindungan hak.
Konsep revolusi ilmiah Thomas Kuhn memberikan pemahaman bahwa
paradigma ilmu pengetahuan dapat bergeser ketika terjadi krisis dalam paradigma yang
lama. Hal ini juga berlaku dalam paradigma hukum Indonesia, di mana perubahan
paradigma terjadi seiring dengan perubahan zaman dan krisis yang terjadi dalam
paradigma hukum yang lama. Memahami paradigma hukum Indonesia dan pengaruhnya
dapat membantu kita dalam memahami kompleksitas sistem hukum dan
perkembangannya.
Pemahaman tentang paradigma hukum di Indonesia melibatkan pergeseran dari
pandangan yuridis ke nonyuridis, serta pergeseran paradigma dalam hukum pidana dari
aliran klasik ke aliran neo-klasik. Perubahan ini mencerminkan pengakuan terhadap
faktor-faktor sosial, psikologis, dan kontekstual dalam pemahaman dan penerapan
hukum.

1
3.2 Saran
Dalam penutup makalah ini, dapat disimpulkan bahwa paradigma hukum
Indonesia telah mengalami perubahan yang signifikan seiring dengan perubahan sosial,
politik, ekonomi, budaya, serta perkembangan ilmu pengetahuan dan pandangan dunia.
Paradigma hukum Indonesia awalnya didasarkan pada paradigma hukum kolonial
Belanda yang dominan, namun melalui perjuangan kemerdekaan dan perubahan zaman,
paradigma hukum Indonesia berkembang menuju paradigma hukum nasionalis yang
mengakui nilai-nilai budaya dan hukum adat setempat. Kemudian, paradigma hukum
Indonesia terus bertransformasi menuju modernisasi hukum yang mengintegrasikan
prinsip-prinsip hukum Barat dengan nilai-nilai lokal.
Dalam konteks ini, pemahaman konsep paradigma hukum menurut Thomas
Kuhn dapat membantu memahami pergeseran dan evolusi paradigma hukum Indonesia.
Paradigma hukum Indonesia dapat dilihat sebagai sebuah kerangka pemahaman,
keyakinan, prinsip, dan nilai-nilai yang membentuk sistem hukum di negara ini.
Terdapat beberapa jenis paradigma hukum di Indonesia, seperti paradigma hukum
perdata, paradigma hukum Islam, paradigma studi hukum kritis, dan paradigma
pluralisme hukum.
Dalam penelitian lebih lanjut, dapat dieksplorasi pergeseran paradigma dalam
berbagai bidang hukum, seperti hukum pidana, hukum perdata, hukum tata negara, serta
implikasi paradigma hukum dalam konteks sosiologis dan nonyuridis. Pemahaman yang
lebih mendalam tentang paradigma hukum Indonesia akan membantu kita dalam
menghadapi tantangan dan tuntutan yang muncul dalam sistem hukum yang terus
berkembang.
Dengan demikian, pemahaman tentang perubahan paradigma hukum Indonesia
menjadi penting dalam memastikan bahwa sistem hukum kita terus berkembang sesuai
dengan kebutuhan dan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh masyarakat. Dengan
menganalisis pergeseran paradigma hukum, kita dapat lebih memahami sejarah,
perkembangan, dan tantangan yang dihadapi oleh sistem hukum Indonesia saat ini.

1
DAFTAR PUSTAKA
➢ Kuhn, Thomas S. (1962). The Structure of Scientific Revolutions. University of
Chicago Press.
➢ Soepomo, M. (2001). Keadilan Substansi dalam Hukum Pidana: Telaah atas
Permasalahan Hukum Pidana Substansi dalam Pelaksanaan Sistem
Peradilan Pidana. Sinar Grafika.
➢ Putra, B. (2013). Hukum Pidana sebagai Sarana Kontrol Sosial:
Kritik Terhadap Aliran Hukum Pidana Modern. Perspektif, 18(1), 39-
51
➢ Pospíšil, Leopold. (2013). Thomas Kuhn and the Nature of Science.
Cambridge Scholars Publishing.
➢ Supriadi, Riwandi, & Ahmad, Shabrina. (2019). Paradigma Hukum dalam
Menafsirkan Peraturan Perundang-Undangan. Lex Scientia Law Review,
3(1), 52-61.
➢ Sari, Resti Purnama. (2020). Penerapan Paradigma Hukum dalam
Penyusunan Peraturan Perundang-Undangan di Indonesia. Iustitia, 7(2), 114-
128.
➢ Ashari, Muhammad Syahril. (2020). Perspektif Aliran Hukum dan
Implikasinya dalam Penemuan Kebenaran Hukum. Jurnal Cendekia Hukum,
4(2), 215-228.
➢ Iswanto, H. (2020). Metode Penelitian Hukum (Paradigma, Konsep,
dan Teknik). Prenada Media Group.

Anda mungkin juga menyukai