Anda di halaman 1dari 9

Nama : Novita sari

Nim : 2132062
Mata Kuliah : Filsafat Ilmu
Dosen Pengampu : Muhammad Nurdin, M.S.I

RANGKUMAN MATERI

A. Sejarah Perkembangan Ilmu


• Landasan Ilmu pada Zaman Yunani
• Perkembangan Ilmu dalam Islam
• Kemajuan Ilmu Zaman Renaisans dan Modern
• Kemajuan Ilmu Zaman Kontemporer
B. Hakikat Pengetahuan
• Definisi dan Jenis Pengetahuan
• Hakikat dan Sumber Pengetahuan
C. Kebenaran Ilmiah
• Arti Kebenaran
• Teori-Teori Kebenaran
• Sifat Kebenaran Ilmiah
A. Sejarah Perkembangan Ilmu

Sejarah adalah kesinambungan atau rentetan suatu peristiwa/ kejadian antara


masa lampau, masa sekarang dan masa depan. Hal ini dapat diketahui dari segi
kronologis dan geografis, yang bisa dilihat dengan kurun waktu dimana sejarah itu
terjadi. Dalam setiap periode sejarah pekembangan ilmu pengetahuan memiliki ciri
khas atau karakteristik tertentu.

Berikut adalah uraian singkat dari masing-masing periode atau sejarah


perkembangan ilmu pengetahuan dari masa ke masa. Kalau pengetahuan lahir sejak
manusia pertama diciptakan, maka perkembangannya sejak jaman purba. Secara
garis besar, Amsal Bakhtiar membagi periodeisasi sejarah perkembangan ilmu
pengetahuan menjadi empat periode: pada zaman Yunani, pada zaman Islam, pada
zaman renaisans dan modern, dan pada zaman kontemporer, Adapun penjelasanya
sebagai berikut:

1. Periode Yunani

Yunani adalah tempat bersejarah di mana sebuah bangsa memilki peradaban.


Oleh karenanya Yunani sangat identik dengan filsafat yang merupakan induk dari
ilmu pengetahuan. Seiring dengan berkembangannya waktu, filsafat dijadikan
sebagai landasan berfikir oleh bangsa Yunani untuk menggali ilmu pengetahuan,
sehingga berkembang pada generasi-generasi setelahnya.

Zaman ini berlangsung dari abad 6 SM sampai dengan sekitar abad 6 M. Zaman
ini menggunakan sikap an inquiring attitude (suatu sikap yang senang menyelidiki
sesuatu secara kritis), dan tidak menerima pengalaman yang didasarkan pada sikap
receptive attitude (sikap menerima segitu saja). Sehingga pada zaman ini filsafat
tumbuh dengan subur. Yunani mencapai puncak kejayaannya atau zaman
keemasannya. Pada zaman ini banyak bermunculan ilmuwan yang terkemuka. Di
antaranya adalah Thales, Pythagoras, Socrates, Plato, Aristoteles.
Sebelum masuk periode Islam ada yang menyebut sebagai periode pertengahan.
Zaman ini masih berhubungan dengan zaman sebelumnya. Karena awal mula zaman
ini pada abad 6 M sampai sekitar abad 14 M. Zaman ini disebut dengan zaman
kegelapan (The Dark Ages). Zaman ini ditandai dengan tampilnya para Theolog di
lapangan ilmu pengetahuan. Sehingga para ilmuwan yang ada pada zaman ini
hampir semua adalah para Theolog. Pada zaman ini filsafat sering dikenal dengan
sebagai Anchilla Theologiae (Pengabdi Agama). Selain itu, yang menjadi ciri khas
pada masa ini adalah dipakainya karya-karya Aristoteles dan Kitab Suci sebagai
pegangan.

2. Periode Islam

Tidak terbantahkan bahwa Islam sesungguhnya adalah ajaran yang sangat cinta
terhadap ilmu pengetahuan, hal ini sudah terlihat dari pesan yang terkandung dalam
al-Qur’an yang diwahyukan pertama kali kepada Nabi Muhammad saw, yaitu surat
al-‘Alaq dengan diawali kata perintah iqra yang berarti (Bacalah).
Gairah intelektualitas di dunia Islam ini berkembang pada saat
Eropa dan Barat mengalami titik kegelapan, Sebagaimana dikatakan oleh Josep
Schumpeter dalam buku magnum opusnya yang menyatakan adanya great gap
dalam sejarah pemikiran ekonomi selama 500 tahun, yaitu masa yang dikenal
sebagai dark ages.

Montgomery Watt menambahkan lebih rinci bahwa ketika Irak, Syiria, dan
Mesir diduduki oleh orang Arab pada abad ketujuh, ilmu pengetahuan dan filsafat
Yunani dikembangkan di berbagai pusat belajar. Sekitar abad ke 6-7 Masehi obor
kemajuan ilmu pengetahuan berada di pangkuan perdaban Islam. Continens, Ibnu
Sina menulis buku-buku kedokteran yang menjadi standar dalam ilmu kedokteran
di Eropa.

3. Masa renaisans dan modern

Michelet, sejarahwan terkenal, adalah orang pertama yang menggunakan istilah


renaisans. Para sejarahwan biasanya menggunakan istilah ini untuk menunjuk
berbagai periode kebangkitan intelektual, khususnya di Eropa, dan lebih khusus lagi
di Italia sepanjang abad ke-15 dan ke-16. Agak sulit menentukan garis batas yang
jelas antara abad pertengahan, zaman renaisans, dan zaman modern.

Renaisans adalah periode perkembangan peradaban yang terletak di ujung atau


sesudah abad kegelapan sampai muncul abad modern. Pengaruh ilmu pengetahuan
Islam atas Eropa yang sudah berlangsung sejak abad ke-12 M itu menimbulkan
gerakan kebangkitan kembali pusaka Yunani di Eropa pada abad ke-14
M. Berkembangnya pemikiran Yunani di Eropa kali ini adalah melalui terjemahan-
terjemahan Arab yang dipelajari dan kemudian diterjemahkan kembali ke dalam
bahasa latin.

4. Periode Kontemporer

Zaman ini bermula dari abad 20 M dan masih berlangsung hingga saat ini.
Zaman ini ditandai dengan adanya teknologi-teknologi canggih, dan spesialisasi
ilmu-ilmu yang semakin tajam dan mendalam.

Pada zaman ini bidang fisika menempati kedudukan paling tinggi dan banyak
dibicarakan oleh para filsuf. Sebagian besar aplikasi ilmu dan teknologi di abad 21
merupakan hasil penemuan mutakhir di abad 20. Pada zaman ini, ilmuwan yang
menonjol dan banyak dibicarakan adalah fisikawan. Bidang fisika menjadi titik
pusat perkembangan ilmu pada masa ini. Fisikawan yang paling terkenal pada abad
ke-20 adalah Albert Einstein. Pada zaman ini juga melihat integrasi fisika dan kimia,
pada zaman ini disebut dengan “Sains Besar”. Linus Pauling (1953) mengarang
sebuah buku yang berjudul The Nature of Chemical Bond menggunakan prinsip-
prinsip mekanika kuantum. Kemudian, karya Pauling memuncak dalam pemodelan
fisik DNA, “rahasia kehidupan”.

Selain kimia dan fisika, teknologi komunikasi dan informasi berkembang pesat
pada zaman ini. Sebut saja beberapa penemuan yang dilansir oleh
nusantaranews.wordpress.com sebagai penemuan yang merubah warna dunia, yaitu:
Listrik, Elektronika (transistor dan IC), Robotika (mesin produksi dan mesin
pertanian), TV dan Radio, Teknologi Nuklir, Mesin Transportasi, Komputer,
Internet, Pesawat Terbang, Telepon dan Seluler, Rekayasa Pertanian dan DNA,
Perminyakan, Teknologi Luar Angkasa, AC dan Kulkas, Rekayasa Material,
Teknologi Kesehatan (laser, IR, USG), Fiber Optic, dan Fotografi (kamera, video).
Kini, penemuan terbaru di bidang Teknologi telah muncul kembali. sumber lain
telah memberitakan penemuan “Memristor”.

B. Hakikat Pengetahuan

Pengetahuan Secara etimologi berasal dari kata dalam bahasa inggris yaitu
knowledge, Secara terminology pengetahuan (knowledge) adalah proses kehidupan
yang diketahui manusia secara langsung dari kesadarannya sendiri. Menurut
aristoteles pengetahuan bisa didapat berdasarkan pengamatan dan pengalaman.

Pengetahuan adalah suatu istilah yang dipergunakan untuk menuturkan apabila


seseorang mengenal sesuatu. Suatu hal yang menjadi pengetahuannya adalah selalu
terdiri atas unsur yang mengetahui dan yang diketahui serta kesadaran mengenai hal
yang ingin diketahuinya itu. Oleh karena itu, pengetahuan selalu menuntut adanya
subjek yang mempunyai kesadaran untuk mengetahui tentang sesuatu dan objek
yang merupakan sesuatu yang dihadapinya sebagai hal yang diketahuinya. Jadi bisa
dikatakan pengetahuan adalah hasil pengetahuan manusia terhadap sesuatu, atau
segala perbuatan manusia untuk memahami suatu objek yang dihadapinya,atau hasil
usaha manusia untuk memahami suatu objek tertentu.

❖ Jenis-Jenis Pengetahuan

Menurut Plato jenis pengetahuan itu dibagi menurut tingkatan-tingkatan


pengetahuan sesuai dengan karakteristik objeknya. Pembagiannya adalah sebagai
berikut:

a. Pengetahuan Eikasia (Khayalan)

Pengetahuan yang objeknya berupa bayangan atau gambaran. Pengetahuan ini


isinya adalah hal-hal yang berhubungan dengan kesenangan atau kesukaan serta
kenikmatan manusia. Pengetahuan dalam tingkatan ini misalnya seseorang yang
mengkhayal bahwa dirinya pada saat tertentu mempunyai rumah yang mewah,besar
dan indah,serta dilengkapi dengankendaraan dan lain-lainsehingga khayalannya itu
terbawa mimpi.

b. Pengetahuan Pistis (Substansial)

Pengetahuan mengenai hal-hal yang tampak dalam dunia kenyataan atau hal-hal
yang dapat diindrai lansung. Objek pengetahuan pistis biasanya disebut zooya
karena isis pengetahuan semacam ini mendekati suatu kenyakinan.

c. Pengetahuan Dianoya (matematik)

Pengetahuan ini ialah tingkatan yang ada didalamnya sesuatu tidak hanya terletak
pada bagaimana cara berfikirnya. Contoh pengetahuan ini ialah para ahli
matematika atau geometri, dimana objeknya adalah matematik yakni sesuatu yang
harus diselidiki.

d. Pengetahuan Neosis (filsafat)

Pengetahuan ini hampir sama dengan pengetahuan pikir, tetapi tidak lagi
menggunakan pertolongan gambar, diagram melainkan dengan pikiran yang benar-
benar abstrak.

Jenis-Jenis pengetahuan menurut Burhanuddin salam pengetahuan yang


dimiliki manusia itu ada empat yaitu:

a. Pengetahuan Biasa
b. Pengetahuan Ilmu
c. Pengetahuan Filsafat
d. Pengetahuan Agama

❖ Hakikat dan Sumber Pengetahuan

❖ Hakikat Pengetahuan

Pengetahuan pada dasarnya adalah keadaan mental (mental state).


Mengetahui sesuatu adalah Menyusun pendapat tentang suatu objek, dengan
kata lain Menyusun gambaran tentang fakta yang ada diluar akal. Ada dua
teori untuk menetahui hakikat pengetahuan, yaitu:

a. realisme adalah suatu aliran filsafat yang memandang bahwa dunia materi
sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi. Dunia ini mempunyai hakikat
realitas terdiri dari dunia fisik dan dunia rohani

b. Idealisme merupakan suatu aliran filsafat yang mengagungkan jiwa.


Pertemuan antara jiwa dan cita melahirkan suatu angan-angan, yaitu dunia
idea. Idealis merupakan suatu pemikiran atau keyakinan atas suatu hal yang
dianggap benar berdasarkan pengalaman empiris yang unik, pikiran, serta
cita-cita tinggi untuk mencapai hasil yang maksimal.

❖ Sumber Pengetahuan

Dalam hal ini ada beberapa pendapat tentang sumber pengetahuan antara
lain:

a. Empirisme
Empirise adalah suatu aliran dalam filsafat yang menyatakan bahwa
semua pengetahuan berasal dari pengalaman manusia.
b. Rasionalisme
Rasionalisme adalah paham filsafat yang mengatakan bahwa akal
(reason) adalah alat terpenting dalam memperoleh pengetahuan.
Rasionalisme mengajarkan bahwa pengetahuan diperoleh dengan cara
berpikir,
c. Intiusi
intuisi adalah istilah untuk kemampuan memahami sesuatu tanpa melalui
penalaran rasional dan intelektualitas
d. Wahyu
Wahyu ialah pengetahuan yang bersumber dari Allah, kemudian
disampaikan melalui Nabi dan Rasul-Nya.
C. Kebenaran Ilmiah
❖ Arti Kebenaran

Dalam kamus dijelakan ilmiah berasal dari kata ilmu artinya


pengetahuan. Namun, dalam kajian filsafat antara ilmu dan pengetahuan
dibedakan. Pengetahuan bukan ilmu, tetapi ilmu merupakan akumulasi
pengetahuan.

Sedangkan yang dimaksud ilmiah adalah pengetahuan yang didasarkan


atas terpenuhinya syarat-syarat ilmiah, terutama menyangkut teori yang
menunjang dan sesuai dengan bukti.

Jadi, yang dimaksud dengan kebenaran ilmian adalah kebenaran yang


diperoleh secara mendalam berdasarkan penelitian dan penalaran logika
ilmiah.

❖ Teori-Teori Kebenaran ilmiah

Secara tradisional teori-teori tentang kebenaran, yaitu:


a. Teori kebenaran saling berhubungan
b. Teori kebenaran saling berkesesuaian
c. Teori kebenaran inherensi
d. Teori kebenaran berdasarkan arti
e. Teori kebenaran sintaksis
f. Teori kebenaran non deskripsi
g. Teori kebenaran logis yang berlebihan

❖ Sifat kebenaran ilmiah

Kebenaran ilmiah muncul dari hasil penelitian ilmiah maksudnya suatu


kebenaran tidak mungkin muncul tanpa adanya prosedur baku yang harus
dilaluinya.
Kebenaran ilmiah bersifat rasional, semua orang yang rasional yang dapat
menggunakan akal budinya secara baik akan dapat memahami kebenaran
ilmiah ini.

Kebenaran dalam ilmu adalah kebenaran yang sifatnya objektif,


maksudnya adalah bahwa kebenaran dari suatu teori atau paradigma harus
didukung oleh fakta-fakta yang berupa kenyataan dalam keadaan
keobjektifannya dan kebenaran yang benar-benar lepas dari keinginan
subjek.

Anda mungkin juga menyukai