Anda di halaman 1dari 12

J.Fd.Life.Sci.

vol 1 no 1: 21 – 31
DOI: 10.21776/ub.jfls.2017.001.01.03
Evaluasi sensori teh

EVALUASI SENSORI TEH HITAM CTC (CRUSHING,TEARING,CURLING)


BERDASARKAN PETIKAN DAN SUHU PENGERINGAN DENGAN METODE
LOGIKA FUZZY (STUDI KASUS DI PT.PERKEBUNAN NUSANTARA XII
(PERSERO) WONOSARI, LAWANG)

SENSORY EVALUATION OF BLACK TEA CTC


(CRUSHING,TEARING,CURLING) BASED ON PLUCKING AND DRYING
TEMPERATURE WITH FUZZY LOGIC METHOD (CASE STUDY IN
PT.PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) WONOSARI, LAWANG)

Rovita Rizky Handayani1), dan Sucipto Syarifuddin2)


1)
Alumni Jurusan TIP UB, Jl. Veteran – Malang 65145
2)
Staff Pengajar Jurusan TIP UB, Jl. Veteran – Malang 65145
rovrizhaisnanda@gmail.com

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai sensori teh hitam CTC berdasarkan jenis
petikan dan suhu optimum pengeringan menggunakan logika fuzzy serta mengetahui nilai evaluasi
sensori optimum untuk mutu teh hitam CTC jenis Broken Grade 1 (Broken Pecoe, Pecoe Fanning, Pecoe
Dust). Logika fuzzy dapat menghasilkan solusi crisp (tegas) yang dijadikan sebagai pembanding para
panelis ahli dalam melakukan evaluasi sensori mutu akhir teh hitam CTC, metode centroid menghasilkan
prosentasi tertinggi dengan hasil untuk kriteria evaluasi mutu awal Appearance 98,93%, Liquor 99,5%
dan Infused Leaf 99,86%. Nilai evaluasi sensori terbaik menghasilkan mutu A (Best Quality) diketahui
dari input jenis petikan halus di atas 60% dan suhu optimal yaitu antara 80 – 950C

Kata kunci : Evaluasi Sensori, Logika Fuzzy, Teh Hitam CTC

ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the value of CTC black tea sensory basis of the
plucking types and the optimum temperature drying using fuzzy logic and determine the optimum values
for the sensory evaluation of quality black tea CTC Grade 1 Broken types (Broken Pecoe, Pecoe Fanning,
Dust Pecoe. The result showed fuzzy logic solution crisp (firm) which is used as a comparison of the
panelists the company's experts in evaluating the sensory quality black tea CTC, centroid method has the
highest percentage with the results of the evaluation criteria of first input are Appearance 98.93%,
Liquor 99.5%, and Infused Leaf 99.86 %. Best sensory evaluation value generated from the input types
fine plucking above 60% and the optimum temperature is between 80 - 950C produces quality A (Best
Quality).

Keywords : Black Tea CTC, , Fuzzy Logic, Sensory Evaluation

PENDAHULUAN
Teh merupakan minuman kedua setiap harinya (Muthumani et al, 2006).
di dunia yang paling banyak Industri teh merupakan salah satu
dikonsumsi setelah air mineral. Teh produk yang memiliki daya jual tinggi
juga sangat popular sebagai minuman pada beberapa negara. Jika dilihat
(beverage), di samping kopi dan berdasarkan negara pengekspor
cokelat, yang telah memiliki sejarah terbesar.
panjang dan digunakan hampir di 160 Perkebunan Teh Wonosari di
negara di dunia sebagai minuman bawah naungan PTPN XII yang

21
J.Fd.Life.Sci. vol 1 no 1: 21 – 31
DOI: 10.21776/ub.jfls.2017.001.01.03
Evaluasi sensori teh

terletak di Lawang. Perkebunan teh ini


menghasilkan produk berupa teh hitam BAHAN DAN METODE
yang di ekspor ke berbagai negara Penelitian ini dilaksanakan di
seperti Eropa, Australia, Timur Tengah Pabrik dan Laboraturium Cup Taste
dan Asia Tenggara. Salah satu yang PT. Perkebunan Nusantara XII di
mempengaruhi penurunan tersebut Kebun Teh Wonosari kecamatan
adalah mutu teh hitam. Pengeringan Lawang kabupaten Malang,
pada pengolahan teh hitam memiliki pelaksanaan penelitian dilakukan mulai
tujuan yaitu menghentikan oksidasi Maret 2015 sampai dengan selesai.
enzimatis, menjaga sifat-sifat spesifik Pengolahan data di Laboraturium
teh pada saat teh mencapai kualitas Komputasi dan Analisis Sistem Jurusan
optimum, menurunkan kadar air Teknologi Industri Pertanian Fakultas
sampai mencapai 2,5–3,5% sehingga Teknologi Pertanian Universitas
teh hitam mempunyai daya simpan Brawijaya Malang menggunakan
lama. Selain pengeringan hal yang software matlab 7.1 2011 dan
mempengaruhi mutu yaitu jenis petikan Microsoft excel 2013.
yang diterapkan oleh perusahaan.
Pada penilaian mutu produk teh sering Prosedur Penelitian
kali terdapat kerancuan Ketika Alur penelitian yaitu melalui
dilakukan penilaian pada produk teh survei pendahuluan dan studi literatur
dihasilkan nilai untuk warna yaitu kemudian identifikasi masalah,
diatas 10 maka produk teh ini di pendefinisian sistem dilanjutkan
klasifikan ke dalam warna sangat hitam dengan pengumpulan data, kemudian
tetapi dengan nilai tepat 10 maka tester menentukan variabel, aturan fuzzy dan
akan memasukkan ke dalam kelas menentukan metode fuzzy yang akan
warna hitam. klasifikasi warna yang digunakan, dilakukan parameterisasi,
biasanya terdapat pada produk teh ini dihasilkan solusi model serta dapat
sangat merugikan bagi produsen teh. ditarik kesimpulan
bahwa teh yang diteliti seharusnya Tahapan penelitian dapat dilihat
dapat dimasukkan ke dalam klasifikasi pada Gambar 1 berikut :
crisp.
Berdasarkan uraian di atas, riset
ini dilakukan untuk mengevaluasi
sensoris dengan melihat suhu dan jenis
petikan yang diterapkan dalam
pengeringan produksi teh hitam CTC
agar didapatkan skor uji sensori
sebagai acuan simulasi sebelum
dilakukan penilaian oleh panelis serta
memenuhi standar mutu terbaik dengan
menggunakan metode logika Fuzzy
yang lebih objektif sehingga daya saing
penjualan di JTA (Jakarta Tea Auction)
dalam pasar ekspor dapat meningkat
dan tidak menimbulkan kerancuan dari
setiap panelis yang menguji sensori teh
tersebut.

22
J.Fd.Life.Sci. vol 1 no 1: 21 – 31
DOI: 10.21776/ub.jfls.2017.001.01.03
Evaluasi sensori teh

mutu teh hitam CTC PTPN XII.


Survey
Pendahuluan
Studi Literatur Himpunan Fuzzy yang dibentuk dapat
dilihat pada Tabel.1 dan Tabel 2.
Identifikasi
Masalah
Tabel 1 Himpunan dari Kriteria Mutu
Awal
Pendefinisian
Sistem

Pengumpulan Data

Formulasi Model Matematika :


- Menentukan Variabel
- Membuat aturan fuzzy
- Mennetukan Metode Fuzzy

Parameterisasi

Solusi Model

Kesimpulan dan
Saran

Gambar 1. Diagram Alir Pelaksanaan


Penelitian

Pendefinisian Sistem
Sistem yang akan dimodelkan
merupakan bagian dari sistem evaluasi
sensori mutu teh hitam. Dari data awal Tabel 2 Himpunan dari Kriteria Mutu
yang diperoleh kemudian dilakukan Akhir
klasifikasi skor mutu. Elemen – elemen
dalam sistem evaluasi sensori mutu teh
hitam meliputi :
a. Jenis Petikan teh pada pelayuan
(halus, medium, kasar)
b. Suhu pengeringan
c. Mutu Akhir teh (Appearance,
Liquor, Infused Leaf) untuk Broken
Grade BP 1, PF 1 dan PD 1

Formulasi Model Matematis


Tahapan formulasi model
matematis terdiri dari menyusun
himpunan Fuzzy, membuat aturan
Fuzzy, dan defuzzyfikasi.
a. Membentuk Himpunan Fuzzy
Himpunan fuzzy dibentuk
berdasarkan standar pengelompokan

23
J.Fd.Life.Sci. vol 1 no 1: 21 – 31
DOI: 10.21776/ub.jfls.2017.001.01.03
Evaluasi sensori teh

Medium AND Suhu 80oC THEN


kenampakan IS sangat baik rasa IS
enak kenampakan ampas seduhan IS
Agak cerah.

c. Metode defuzzyfikasi
Dalam evaluasi sensori mutu teh
hitam CTC ini seluruh metode
defuzzyfikasi yang ada pada fuzzy
mamdani diujikan pada data yang ada
yaitu metode Smallest of Maximum
(SOM), Centroid (Terpusat), Bisector ,
Mean Of Maximum (MOM) , dan
Large of Maximum (LOM). Kelima
metode tersebut diterapkan terhadap
data agar dapat diketahui metode
manakah yang memberikan hasil paling
efektif dan menunjukkan nilai akurasi
tertinggi ketepatannya serta
dibandingkan dengan hasil panelis.
Alur proses input sampai output dapat
dilihat pada Gambar 2. Solusi Model
Inferensi fuzzy merupakan
Input Output Logika perolehan dari kumpulan dan korelasi
antar setiap aturan. Pada kasus evaluasi
sensori mutu teh hitam CTC ini metode
yang digunakan dalam melakukan
inferensi fuzzy. Pada metode ini solusi
himpunan fuzzy didapatkan dengan
cara mengambil nilai maksimum
Gambar 2. Variabel dari Setiap Kriteria aturan, kemudian menggunakanya
untuk memodifikasi dan
b. Membentuk aturan Fuzzy mengaplikasikan ke output dengan
Terdapat tiga aturan yang dibentuk menggunakan and. Penggunaan fungsi
dari tiap variabel Fuzzy untuk implikasi min, maka metode komposisi
menyatakan relasi antara input serta ini disebut metode Mamdani
output. Aturan pada suatu model Fuzzy (Kusumadewi dan Purnomo, 2013).
menunjukkan bagaimana suatu sistem Bentuk dari kurva fungsi
akan beroperasi. Fungsi keanggotaan keanggotaan yang digunakan yaitu,
dari setiap kriteria dan variabel bentuk trapesium. Grafik trapesium
dibentuk sesuai dengan skor sensori dipilih karena sesuai dengan kasus
yang diterapkan oleh perusahaan. yang dihadapi dimana nilai sensori
Fungsi keanggotaan untuk evaluasi akan bernilai kontinu pada suatu range,
sensori mutu awal dan mutu akhir teh setiap variabel input serta output
hitam CTC berdasarkan jenis petikan memiliki batas bawah dan batas atas.
dan suhu pengeringan dapat dituliskan Jumlah grafik yang digunakan
sebagai berikut: IF jenis petikan IS sebanyak lima yang disesuaikan

24
J.Fd.Life.Sci. vol 1 no 1: 21 – 31
DOI: 10.21776/ub.jfls.2017.001.01.03
Evaluasi sensori teh

dengan banyaknya himpunan fuzzy d. Rasa (Liquor) meliputi warna


yang dibentuk. Untuk mengetahui cairan dan rasa seduhan
adanya perbedaan yang nyata antara e. Kenampakan ampas seduhan
hasil evaluasi sensori panelis dengan (Infused leaf) warna ampas dan
evaluasi sensori simulasi dari logika kerataan ampas.
Fuzzy maka dilakukan akurasi antara f. Mutu Akhir meliputi
hasil logika fuzzy dengan penilaian kenampakan, rasa dan ampas
panelis. Untuk kriteria kenampakan seduhan
(appearance), Rasa (Liquor), Nilai setiap kriteria penilaian mutu teh
Kenampakan ampas seduhan (infused didapatkan dari panelis ahli (cup taster)
leaf) serta kriteria mutu akhir. sebanyak dua orang, panelis ahli
merupakan karyawan dari PTPN XII
HASIL DAN PEMBAHASAN. Wonosari yang memiliki pengalaman
belasan tahun.
Penilaian Mutu Teh Hitam CTC Data input untuk model logika
Pada Kebun Wonosari fuzzy berasal dari data produksi teh
Penilaian mutu teh hitam CTC hitam CTC pada pelayuan untuk input
pada kebun Wonosari dilakukan oleh jenis petikan dan pengeringan untuk
dua orang panelis ahli. Penilaian mutu input suhu. Pembentukan variabel dan
meliputi pengujian kadar air dan domain berdasarkan pada kriteria
pengujian organoleptik. Bubuk teh pembobotan dalam standar penilaian
yang telah melalui pengeringan diambil mutu akhir dari teh hitam CTC pada
sampel sebanyak 10 gram setiap 30 PTPN XII Wonosari. Data tersebut
menit sekali untuk diuji kadar air serta dapat dilihat pada Tabel 3
organoleptiknya. Pengambilan sampel
setiap 30 menit sekali selama Tabel 3 Data Input Jenis Petikan dan
pengeringan dan sortasi berlangsung Pengeringan

Penerapan Logika Fuzzy Evaluasi


Sensori Mutu Teh Hitam di
Wonosari
Sistem yang dimodelkan dalam
logika fuzzy merupakan bagian dari
sistem penilaian mutu teh hitam CTC.
Dari data yang diperoleh pada saat
penelitian kemudian dilakukan
klasifikasi nilai mutu. Elemen – elemen
dalam sistem evaluasi mutu teh hitam
CTC yaitu :
a. Jenis Petikan teh pada pelayuan
(Halus, medium, kasar)
b. Suhu pengeringan
c. Kenampakan (Appearance) Pembentukan Fuzzy Evaluasi
meliputi bentuk dan ukuran Sensori Mutu Teh Hitam CTC
partikel, kebersihan dan warna Dalam evaluasi sensori mutu
partikel. akhir dengan metode logika fuzzy,
dilakukan dua tahap pembentukan

25
J.Fd.Life.Sci. vol 1 no 1: 21 – 31
DOI: 10.21776/ub.jfls.2017.001.01.03
Evaluasi sensori teh

fuzzy. Tahap pertama ditujukan untuk


membentuk masing- masing nilai dari
Appearance, Liquor, dan Infused Leaf
berdasarkan input jenis petikan dan
suhu pengeringan. Tahap kedua
ditujukan untuk menghitung nilai mutu
akhir, yang inputnya diperoleh dari
Appearance, liquor, dan infused leaf.
Tahapan formulasi model matematis
tediri dari penyusunan himpunan fuzzy
dan domain, membuat aturan fuzzy, dan
defuzifikasi (Penegasan), serta akurasi.
Tahapan pembentukan himpunan fuzzy,
semesta pembicaraan, dan domain
dapat dilihat pada Tabel 4 dan 5

Himpunan Anggota Fuzzy


Evaluasi nilai sensori mutu teh
hitam CTC dengan pembentukan Tabel 4 diketahui bahwa input
himpunan fuzzy yang berasal dari jenis petikan dengan tiga himpunan
variabel - variabel yang telah fuzzy yaitu Halus dengan range 60 -
ditentukan. Himpunan fuzzy untuk 100, Medium dengan range 35 – 59,
mutu awal sebagai input terdiri dari 2 dan Kasar dengan range 13 – 34, serta
variabel yaitu variabel jenis petikan suhu pengeringan yang terbagi dalam
dan variabel suhu pengeringan. tiga himpunan fuzzy >95oC, (80-95oC),
<75oC dengan masing – masing
Tabel 4 Pembentukan himpunan fuzzy domain nya antara 70 – 120,
dan Domain Kriteria Kenampakan berpengaruh terhadap kriteria
(Appearance), Rasa (Liquor), kenampakan (Appearance) yang
Kenampakan Ampas Seduhan (Infused terbagi dalam lima himpunan fuzzy
Leaf) yaitu Sangat baik, Baik, Sedang,
Kurang Baik, dan Tidak Baik untuk
kriteria rasa (liquor), terbagi menjadi
lima himpunan fuzzy yaitu Sangat enak
(Very Good), Enak (Good), Sedang
(Fairly Good), Kurang enak (Bitter
taste), Tidak enak (Bad) dan untuk
kenampakan ampas seduhan (infused
leaf) himpunan nya yaitu Sangat cerah
(very bright), Cerah (bright), Agak
cerah (Fairly bright), Kehijauan
(Greenish), dan Cokelat (Dull/Dark).
Kriteria tersebut diperoleh berdasarkan
standar yang diberlakukan oleh PTPN
XII Kebun teh Wonosari
Evaluasi mutu dari kriteria
kenampakan (Appearance) memiliki

26
J.Fd.Life.Sci. vol 1 no 1: 21 – 31
DOI: 10.21776/ub.jfls.2017.001.01.03
Evaluasi sensori teh

skor evaluasi yang optimum termasuk didapatkan dari input appearance,


dalam kriteria himpunan fuzzy Sangat liquor, dan infused leaf dari hasil
Baik (Well Made) dan Baik (Good) penilaian panelis masing – masing
karena jenis petikan termasuk jenis variabel input memiliki 5 himpunan
petikan halus yang terdiri dari banyak fuzzy dan kriteria tersebut diperoleh
pucuk atau pekoe sehingga daun teh berdasarkan standar yang diberlakukan
yang telah melewati proses CTC oleh PTPN XII Kebun Wonosari sama
tergulung sempurna sehingga nilai beserta keterangan himpunan
bentuknya granular tidak pecah, fuzzy dengan penentuan mutu awal.
sedangkan evaluasi sensori mutu
termasuk dalam kriteria himpunan Tabel 5 Pembentukan himpunan fuzzy dan
fuzzy paling rendah Kurang Baik Domain Kriteria Mutu Akhir
(Unsatisfactory) dan Tidak Baik
(Brownish) dapat disebabkan
banyakanya jenis petikan yang terdiri
dari batang tua sehingga terbentuk
banyak serat berwarna merah pada
bubuk teh CTC kering.
Kriteria rasa (Liquor) air
seduhan dengan rasa masam dan
seperti bahan organik (burn sour)
termasuk kriteria penilaian Kurang
enak (Bitter taste) dan Tidak enak
(Bad) 6 evaluasi bernilai rendah dapat
disebabkan oleh beberapa faktor yaitu
suhu pengeringan yang di atas standar
(>95), atau dibawah standar (<75),
infeksi bakteri, dan tempat fermentasi
kurang bersih. Untuk warna air
seduhan yang berwarna Kehijauan
(greenish) dapat disebabkan karena Penetapan rentang nilai 0
waktu gilingan yang terlalu singkat. sampai 100 untuk kriteria mutu akhir
Warna Cokelat (dull) dengan domain ditentukan oleh perusahaan. Pada
yang terbentuk pada fuzzy 1 sampai 3.8 himpunan fuzzy domain yang terbentuk
pada kenampakan ampas seduhan untuk kriteria mutu akhir berdasarkan
terjadi akibat beberapa faktor antara pada rentang perusahaan yaitu Mutu A
lain adanya jenis petikan yang (Best Quality) dengan domain
termasuk dalam jenis petikan kasar, terbentuk 75 sampai 100, Mutu B (Best
kontaminasi bakteri, suhu ruang pada Medium) dengan domain 46 sampai
waktu pelayuan terlalu tinggi, juga 74.78, Mutu C (Medium) dengan
fermentasi yang terlalu lama. domain 30.2 sampai 45.2, dan Mutu D
Tabel 5 diketahui bahwa kriteria (Low Medium) dengan domain 11.58
mutu akhir memiliki lima himpunan sampai 29 serta untuk Mutu E
Fuzzy yaitu Mutu A (Best Quality), (Plainest) dengan domain 2.5 sampai
Mutu B (Best Medium), Mutu C 10.7.
(Medium), Mutu D (Low Medium),
Mutu E (Plainest) nilai output tersebut

27
J.Fd.Life.Sci. vol 1 no 1: 21 – 31
DOI: 10.21776/ub.jfls.2017.001.01.03
Evaluasi sensori teh

Fungsi Keanggotaan Pada Evaluasi Grafik fungsi keanggotaan dapat


Sensori Teh Hitam CTC
Fungsi keanggotaan untuk evaluasi
sensori mutu awal (Appearance,
Liquor, Infused Leaf) teh hitam CTC
dihasilkan sebanyak 50 aturan dan
untuk evaluasi sensori mutu teh hitam
CTC dihasilkan sebanyak 125 aturan.
Aturan – aturan fuzzy Evaluasi Sensori
Mutu Teh Hitam CTC atturan Kriteria
Appearance, Liquor, Infused Leaf
dapat dilihat contoh aturannya sebagai
berikut :
1. If (Jenis Petikan is Kasar) and
(Suhu Pengeringan is <75) then dilihat pada Gambar 3
(Appearance is Tidak Baik) (Liquor is
Tidak Enak) (Infused Leaf is Gambar 3 Grafik Fungsi keanggotaan
untuk kenampakan (Appearance)
Kehijauan)
2. If (Jenis Petikan is Medium) Defuzzifikasi
and (Suhu Pengeringan is <75) then Pada evaluasi sensori teh hitam CTC
(Appearance is Tidak Baik) (Liquor is metode defuzzifikasi pada logika fuzzy
Tidak Enak) (Infused Leaf is mamdani terdiri dari 5 metode yaitu
Kehijauan) Smallest of Maximum (SOM) Mean of
3. If (Appearance is Sangat Baik) Maximum (MOM), Large of Maximum
and (Liquor is Sangat Enak) and (LOM), Centroid (Terpusat), dan
(Infused Leaf is Sangat Cerah) then Bisector. Pada metode centroid solusi
(Mutu Akhir is Best Quality) crisp diperoleh dengan cara mengambil
Evaluasi sensori teh hitam CTC titik pusat daerah fuzzy. Pada metode
ini menggunakan grafik trapesium pada bisektor solusi crisp (tegas) diperoleh
grafik himpunan anggota paling kiri dengan cara mengambil nilai pada
tidak memiliki nilai fungsi linier naik domain yang memiliki nilai
seperti pada himpunan anggota lain hal keanggotaan separuh dari jumlah total
ini terjadi karena nilai range dari nilai keanggotaan pada daerah fuzzy,
sistem skoring telah ditetapkan dari Pada metode mean of maximum solusi
PTPN XII Wonosari untuk kriteria crisp diperoleh dengan cara mengambil
kenampakan range nya adalah 0 sampai nilai rata-rata domain yang memiliki
40 dan kriteria rasa 0 sampai 50 serta nilai keanggotaan maksimum. Pada
kriteria kenampakan ampas seduhan metode largest of maximum solusi
bernilai 0 sampai 10. Grafik tersebut crisp diperoleh dengan cara mengambil
terbentuk dari pada kolom range nilai terbesar dari domain yang
kemudian terbentuklah parameter yang memiliki nilai keanggotaan maksimum
dibentuk oleh matlab sehingga antara sedangkan pada metode smallest of
kelima grafik yang terbangun maximum solusi crisp diperoleh dengan
menumpuk satu sama lain dari grafik cara mengambil nilai terkecil dari
output yang terbentuk maka dapat domain yang memiliki nilai
dilakukan deffuzifikasi untuk keanggotaan maksimum (Hasibuan
menhasilkan nilai output dari fuzzy. dkk, 2014). Hasil defuzzifikasi dapat

28
J.Fd.Life.Sci. vol 1 no 1: 21 – 31
DOI: 10.21776/ub.jfls.2017.001.01.03
Evaluasi sensori teh

dilihat pada Lampiran 5. Dari hasil Infused leaf adalah metode Centroid,
defuzzifikasi diketahui perbedaan solusi crisp diperoleh dengan cara
evaluasi sensori mutu awal dan mutu mengambil titik pusat daerah fuzzy.
akhir dari broken grade BP1, PF1, dan Menurut Kusumadewi dan Purnomo
PD antara panelis 1 dan Panelis 2 serta (2013) nilai defuzzyfikasi akan
dengan hasil evaluasi dari logika fuzzy bergerak secara halus sehingga
terdapat perbedaan nilai evaluasi perubahan dari suatu himpunan fuzzy
sehingga dikatakan hasil evaluasi akan berjalan dengan halus
antara panelis satu dan panelis dua dibandingkan dengan akurasi metode
tidak berbeda jauh nilainya namun lainnya. Sehingga dapat disimpulkan
apabila dibandingkan dengan hasil bahwa metode SOM, MOM, LOM
evaluasi logika fuzzy nilai perbedaanya memiliki perbedaan nilai evaluasi
dapat diperkecil. dengan panelis cukup jauh sehingga
metode tersebut tidak dipilih.
Evaluasi Sensori Hasil Akurasi
Logika Fuzzy dengan Panelis
Akurasi (ketepatan) adalah
kesamaan atau kedekatan suatu hasil
pengukuran dengan angka atau data
yang sebenarnya. Akurasi ini dilakukan
agar hasil output dari defuzzifikasi
(penegasan) oleh software matlab dari
kelima metode defuzzifikasi dapat
dibandingkan dengan penilaian kedua
panelis. Cara menghitung akurasi yaitu Tabel 6 Hasil Evaluasi Sensori Akurasi
Panelis dengan Mutu Broken Grade
dengan menggunakan rumus sebagai
berikut (Hidayat dkk, 2014) :
Akurasi = 100% - S/H x 100
Dimana S adalah nilai selisih antara
panelis dengan hasil penegasan
(defuzzifikasi) sedangkan H adalah
nilai dari panelis. Hasil evaluasi sensori
akurasinya terlihat pada Tabel 5

Tabel 5. Hasil Evaluasi Sensori Akurasi


Tabel 6 menunjukkan bahwa
Panelis Kriteria Appearance, Liquor, Infused
hasil akurasi dari evaluasi sensori mutu
Leaf dengan berbagai teknik defuzzifikasi.
akhir teh hitam CTC broken grade
BP1, PF1 dan PD oleh dua orang
panelis terdapat perbedaan dengan hasil
penegasan (defuzzifikasi). Hal tersebut
dapat dilihat dari perbandingan
persentase dari kelima metode
Berdasarkan Tabel 5 diketahui
defuzzifikasi dengan nilai akurasi
dari 5 metode deffuzifikasi nilai
tertinggi dihasilkan oleh metode
akurasi paling tinggi untuk evaluasi
Centroid. Dengan prosentase jenis teh
penilaian dari appearance, liquor,dan
hitam CTC Broken Pekoe paling tinggi

29
J.Fd.Life.Sci. vol 1 no 1: 21 – 31
DOI: 10.21776/ub.jfls.2017.001.01.03
Evaluasi sensori teh

yaitu 99,41% hal tersebut dihasilkan Panelis 2 91.09%, PF1 Panelis 1


karena data jenis petikan halus cukup 99.31%, PF1 Panelis 2 98.76%, PD
banyak didapatkan sehingga mutu Panelis 1 92.67%, PD Panelis 2
broken pekoe 1 dapat dihasilkan 98.74%. Nilai evaluasi sensori terbaik
dengan jumlah banyak disamping itu menghasilkan mutu A (Best Quality)
dikarenakan musim hujan pada saat dihasilkan dari input jenis petikan halus
pengambilan data sehingga pucuk yang di atas 60% dan suhu optimal yaitu
dihasilkan oleh kebun juga banyak antara 80 – 950C.
dibandingkan dengan mutu Pekoe
Fanning 1 dan Pekoe Dust. Berbeda
dengan penelitian yang dilakukan
SARAN
Risvati (2009) hasil mutu akhir dari
Evaluasi sensori manusia memiliki
penerapan logika fuzzy terhadap mutu
sifat subjektif. Penelitian ini
teh hitam CTC paling objektif
diharapkan dapat dijadikan sebagai
menggunakan metode penegasan SOM
pembanding panelis ahli untuk
(Smallest of Maximum) karena pada
mengevaluasi sensori lebih objektif
saat dibandingkan dengan metode
sehingga perbedaan antara panelis
lainnya nilai organoleptiknya melebihi
dapat diperkecil. Konsistensi para
atau bahkan kurang dari akurasi
panelis ahli sebaiknya dijaga dengan
seharusnya sehingga metode penegasan
melakukan penyamaan persepsi
dengan memilih nilai yang terkecil agar
mengenai skor mutu teh hitam secara
tidak berbeda jauh dengan panelis ahli
berkala. Penelitian selanjutnya
selain itu input yang digunakan oleh
diharapkan dapat melakukan penelitian
Risvati (2009) berbeda yaitu nilai
proses pelayuan dan fermentasi sebagai
kerataan dan warna untuk kriteria
input untuk menerapkan logika fuzzy
kenampakan,dan rasa warma seduhan
pada evaluasi sensori hingga mutu
dan rasa seduhan, serta kenampakan
akhir.
ampas dengan input warna ampas dan
kerataan ampas.
DAFTAR PUSTAKA
KESIMPULAN Anonim, 2015. Laporan Manajemen
Logika fuzzy dapat Kebun Tahun 2015. PTPN XII
menghasilkan solusi Crisp (tegas) Wonosari. Lawang
sebagai pembanding panelis ahli
perusahaan dalam melakukan evaluasi Astekpol, 2014. Standar Operasi
sensori mutu teh hitam CTC, sehingga Prosedur Teknik
memperkecil kerancuan penilaian Pengolahan. PTPN XII
dengan para panelis. Perbandingan Wonosari. Malang.
hasil akurasi dari defuzzifikasi
menggunakan 5 metode menunjukkan Badan Pusat Statistik. 2014 .Statistik
bahwa metode centroid memiliki Teh Indonesia.
prosentase tertinggi dengan hasil untuk http://www.bps.go.id/
kriteria evaluasi mutu awal Appearance linkTabelStatis/view / id /1665 .
98.93%, Liquor 99.5%, dan Infused Diakses tanggal 20 Desember
Leaf 99.86%. 2014
Kriteria evaluasi mutu akhir jenis Bhattacharya, Nabarun, Tudu, Bipan,
BP1 Panelis 1 yaitu 99.41% BP1 Jana., Rajib, Devdulal,

30
J.Fd.Life.Sci. vol 1 no 1: 21 – 31
DOI: 10.21776/ub.jfls.2017.001.01.03
Evaluasi sensori teh

Manabendra. 2008. Fuzzy Logic Technique For


Preempative Identification of Sensory Evaluation of High
Optimum Fermentation Time Pressure Processed Mango
for Black Tea Using Pulp and Litchi Juice and Its
Electronic Nose. Journal Comparison To Thermal
of Sensors and Actuators Treatment. Journal of
Chemical. 131 : 110-116 Agricultural and Food
Engineering.1: 356-362.
Borah,H., Bhuyan, S. 2007. Wavelet
Transform Base Image Ramayanti, I. 2003. Pengaruh derajat
Texture Analysis for Layu dan Lama
Size Estimation Applied Penggulungan
to teh Sorting of Tea Terhadap Mutu Bubuk Teh
Granules. Journal of Food Hitam. USU - Press. Medan
Engineering. 79: 629-639.
Rahmatullah dan Marimin. 2007.
Hidayat, M. Reykan, R. dan Wayan, F. Logika Fuzzy dan Jaringan
2014. Sistem Pakar Syaraf Tiruan Untuk
Kebutuhan Pembelajaran Peningkatan Mutu Teh
Bahasa Inggris dengan Hitam. Jurnal Teknologi
Metode Fuzzy Inference Industri Pangan . 18: 96 -
System Mamdani. Jurnal 101.
Teknik Informatika. 1: 1-18.
Rohdiana, D. 2005. Evaluasi Daya
Hernani, M. 2005. Tanaman Hambat Tablet
berkhasiat Antioksidan. Effervescent Teh Hijau
Penebar Swadaya. Jakarta Pada Oksidasi Asam
Linoleat. Jurnal Farmasi.
Kastaman,R. 2005. Penerapan Logika 1: 76-80.
Fuzzy Pada Penilaian Mutu
The Hitam Orthodox. Risvati, R. 2009. Penerapan Logika
Jurnal Teknik Pertanian IPB- Fuzzy Pada Penilaian Mutu
Bogor 2 : 46-51 Teh Hitam : Studi Kasus
Kebun The Kertowono,
Kusumadewi,S dan Purnomo,H. 2013. Lumajang. Jurnal
Aplikasi Logika Fuzzy. Teknologi Pertanian.1 : 27-35.
Cetakan ke 3. Graha Setyamidjaja, D., 2008. Teh Budi
Ilmu. Yogyakarta Daya dan Pengolahan
Pasca Panen. Kanisius,
Muthumani, Thomas., Kumar, R.S. Yogyakarta.
Senthil. 2006. Studies on
Freeze-withering in Black Sudarmadji,S. Haryono, B. dan
Tea Manufacturing. Journal Suhardi. 2006. Analisa
of Food Chemistry. Bahan Makanan dan
Science Direct. Elsevier Pertanian. Kanisius.
Yogyakarta
Neelima K, Anusha R, Rachna R, P.
Srinivasa. 2015. Application of

31
J.Fd.Life.Sci. vol 1 no 1: 21 – 31
DOI: 10.21776/ub.jfls.2017.001.01.03
Evaluasi sensori teh

32

Anda mungkin juga menyukai