1. Menurut Pasal 830 BW Warisan terbuka terjadi karena kematian. Jadi syarat utama
terjadinya kewarisan adalah kematian seseorang. Dengan meninggalnya seseorang tsb
maka seluruh harta kekayaannya beralih kepada ahli waris
Unsur unsur warisan :
a. Adanya Pewaris
b. Adanya Harta Peniggalan
c. Ada Ahli Waris.
Syarat sah menjadi ahli waris menurut UU adalah
a. Para Keluarga Sedarah Baik Sah Maupun Luar Kawin
b. Suami/ Istri Yang Hidup Terlama
2. a. Ahli waris P adalah = Q, R,S,T,U, yang mana Q adalah istri dari P dan R,S,T,U
adalah anak dari hasil pernikahan P dan Q. Dan Q,R,S,T,U adalah termasuk Golongan
I, golongan yang mana terdiri dari anak dan keturunannya ke bawah beserta istri.
b. Bagian warisan masing-masing ahli waris ialah : Q = mendapatkan ½ dari harta
bersama ditambah 1/10 bagian selaku ahli waris. Jadi Q mendapatkan 6/10 = 3/5
R,S,T dan U = masing-masing mendapatkan 1/10
3. a. Ahli waris P adalah C dan D dan termasuk Golongan 3 dari ahli waris
b. ½ dari garis ayah dan ½ dari garis ibu
4. a. Ahli waris Albetrus adalah Elizabeth, Tom, Jery, Merry, Steven dan John
Skema :
ALK Menikah
---------------------------------
A E
M S JH T JR
b. Jawab
5. Jawab
6. a. Yang berhak mewaris adalah Aa dan Ab sebagai pengganti penerima warisan A
yang menolak warisan dan Ca, Cb, Cc sebagai pengganti C yang sudah meninggal
b. Jawab
7. a. ahli waris P adalah A,D,E,F dan BC Sebagai ALK yang sudah diakui
b. Jawab
8. Wasiat yang kehendak sehingga yang baru berlainan denga nisi wasiat yang lama
maka boleh dirubahasal wasiat yang pertama dibuat itu dicabut
10. a. Berdasarkan pasal 1126, 1127, 1128 KUH Perdata, maka istilah Harta Tak Terurus
berarti : “Jika suatu suatu warisan terbuka, tiada seorangpun menuntutnya ataupun
semua ahli waris yang terkenal menolaknya, maka dianggaplah warisan itu sebagai
tak terurus”
Bila batasan pengertian harta peninggalan tak terurus tersebut di atas di analisa
dengan cermat, dapat diketahui beberapa unsur yang membentuk pengertian harta tak
terurus, yaitu:
1. Adanya orang yang meninggal dunia
2. Adanya harta yang ditinggal oleh almarhum
3. Tidak ada ahli waris, atau jika ada, para ahli waris menolak warisan tersebut
4. Tidak terdapat bukti otentik yang berisikan pengurusan harta peninggalan itu.
Pada dasarnya proses pengurusan harta peninggalan tidak terurus tidak jauh beda
dengan proses pengurusan harta yang dinyatakan tidak hadir berawal dari Penetapan
Pengadilan tentang Ketidakhadiran orang tersebut, maka pengurusan harta
peninggalan tak terurus bertolak dari proses pemeriksaan harta peninggalan seseorang
yang telah meninggal dunia yang akta kematiannya diperoleh dari Kantor Catatan
SIpil.
Apabila dalam pemeriksaan terdapat unsur seperti tersebut di atas, maka demi hukum
Balai Harta Peninggalan berkewajiban untuk mengurus harta tersebut antara lain
dengan melakukan pendaftaran budel. Bila dirasa perlu, maka Balai Harta
Peninggalan dapat melakukan penyegelan atas harta tersebut.