Anda di halaman 1dari 24

Subtema: Mitigasi Bencana

KONSEP DESIGN MITIGASI BENCANA KEBAKARAN PADA


BANGUNAN SIDEWALK MALL BALI

Disajikan Untuk Mengikuti Kompetisi


LOMBA KARYA TULIS ILMIAH
ARSITEKTUR CINTA ALAM 2023

Dosen Pembimbing :

IDA AYU SHANTY PRADNYA PARAMITHA, S.T.,M.Ars.

Diusulkan Oleh :
NI NENGAH ERINA ISWARI 2205521019 Arsitektur/2022 MADE KEISA
ANANTA DANNY 2205521046 Arsitektur/2022 A.A NGURAH ADITYA
KENCANA 2205521091 Arsitektur/2022

UNIVERSITAS UDAYANA
JIMBARAN
2023
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Karya Tulis : KONSEP DESIGN MITIGASI BENCANA
KEBAKARAN PADA
BANGUNAN SIDEWALK MALL BALI
Bidang Karya Tulis : Mitigasi Bencana
Nama Ketua : Made Keisa Ananta Danny
NIM : 2205521046
Program Studi : Arsitektur
Fakultas : Teknik
Universitas/Insitut : Universitas Udayana
Dosen Pembimbing : Ida Ayu Shanty Pradnya Paramitha, S.T.,
M.Ars.
NIP/NIDN : 1995011620211222001/9900008792

Sabtu, 17 Juni 2023


Dosen Pembimbing, Mahasiswa,

Ida Ayu Shanty Pradnya Paramitha, S.T., M.Ars. Made Keisa Ananta D.
NIP/NIDN 1995011620211222001/9900008792 2205521046
SURAT PERNYATAAN

Saya bertanda tangan di bawah ini :


Nama Ketua : Made Keisa Ananta Danny
Tempat/Tanggal Lahir : Denpasar, 02 Juni 2004
Program Studi : Arsitektur
Fakultas : Teknik
Perguruan Tinggi : Universitas Udayana
Judul Karya Tulis : KONSEP DESIGN MITIGASI
BENCARA KEBAKARAN PADA
BANGUNAN SIDEWALK BALI

Dengan ini menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah yang kami sampaikan pada
kegiatan Arsitektur Cinta Alam ini adalah benar karya kami sendiri tanpa tindakan
plagiarisme dan belum pernah diikutsertakan dalam lomba karya tulis.
Apabila di kemudian hari ternyata pernyataan kami tersebut tidak benar, kami
bersedia menerima sanksi dalam bentuk diskualifikasi dan sanksi pembatalan dalam
kegiatan ARCA 2023.

Mengetahui,
Dosen Pembimbing Yang Menyatakan

Ida Ayu Shanty Pradnya Paramitha, S.T., M.Ars. Made Keisa Ananta D. NIP/NIDN
1995011620211222001/9900008792 2205521046
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat- Nya sehingga karya tulis ilmiah arsitektur cinta alam (ARCA) yang berjudul
“Konsep Design Mitigasi Bencana Kebakaran Pada Bangunan Sidewalk Mall Bali” ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga karya tulis ilmiah ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar
karya tulis ilmiah ini bisa pembaca mengerti.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan karya tulis ilmiah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan karya tulis ilmiah ini.

Jimbaran, 17 Juni 2023

Penyusun
ABSTRAK

Indonesia merupakan daerah yang rawan bencana, jadi banyak


bencana yang sering terjadi disini. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk
mencegah risiko terjadinya bencana tersebut dengan mitigasi bencana. Mitigasi
bencana dapat didefinisikan sebagai upaya dalam mengurangi resiko atau akibat-
akibat yang ditimbulkan dari bencana, baik melalui fisik maupun kesadaran dalam
menghadapi bencana. Menurut UU No.24 Tahun 2007 Pasal 47 ayat (1), mitigasi
dilakukan untuk mengurangi bencana bagi masyarakat yang berada pada Kawasan
rawan bencana. Bencana adalah peristiwa yang mengancam dan mengganggu
kehidupan masyarakat. Bencana itu sendiri dapat terjadi oleh tiga faktor, yaitu: 1)
faktor alam, 2) faktor non alam, 3) faktor sosial. Pada kasus kali ini, bencana yang
akan kita angkat sebagai topik pembahasan adalah bencana yang terjadi akibat dari
faktor alam dan juga faktor non alam, bencana tersebut adalah bencana kebakaran.
Bencana kebakaran diakui bisa disebabkan oleh faktor alam maupun faktor non
alam seperti faktor manusia. Dari kedua faktor tersebut, faktor yang akan kita
bahas kali ini adalah faktor yang disebabkan oleh non alam (manusia), yaitu
bencana kebakaran pada bangunan.

Bencana kebakaran pada bangunan merupakan hal yang sering terjadi


akibat ulah manusia atau juga bisa akibat dari korsleting listrik maupun kebocoran
gas. Apabila situasi ini terjadi, itu nantinya akan mengancam jiwa dan juga dapat
merusak properti secara besar-besaran. Kejadian ini biasanya terjadi secara tiba-
tiba dan dapat menyebar dengan cepat serta menghasilkan kerugian yang
signifikan.

Dalam penelitian ini, kami memilih sub tema mitigasi bencana yang
berfokus pada mitigasi bencana kebakaran pada bangunan. Kami memilih sub tema
ini karena menurut kami memahami mitigasi bencana itu sangat penting, agar
nantinya apabila terjadi suatu bencana kebakaran pada bangunan, kita bisa
mengurangi resiko timbulnya korban jiwa dari bencana tersebut. Diharapkan dengan
mengangkat sub tema mitigasi bencana ini dapat meningkatkan kesadaran dan
pengetahuan masyarakat dalam mengurangi serta menghadapi dampak/resiko dari
bencana itu, sehingga sudah sigap dan tenang jika nantinya menghadapi suatu
bencana, khususnya bencana kebakaran pada bangunan.

Kami memilih Sidewalk Mall Bali sebagai objek penelitian pada kasus
kali ini. Sidewalk Mall Bali adalah sebuah mall yang terletak di Jimbaran, Kuta
Selatan. Alasan kami memilih Sidewalk Mall Bali sebagai objek penelitian kasus
kali ini karena seperti yang kita ketahui, Sidewalk Mall Bali merupakan sebuah
mall yang dimana biasanya sering dikunjungi atau didatangi banyak civitas dan
menerapkan banyak material mudah terbakar seperti kayu. Apabila nantinya
terjadi bencana kebakaran pada bangunan ini dan para civitas yang berada disana
tidak tanggap akan hal itu, kita sebagai seorang arsitek harus memikirkan proteksi
pasif pada bangunan tersebut. Proteksi pasif bisa menyangkut tentang penataan
layoutnya, apakah sudah baik untuk mitigasi bencana kebakaran, dan juga
material- material yang digunakan, apakah materialnya sudah aman atau malah
menggunakan material yang mudah terbakar. Untuk menjawab semua hal ini, kami
menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan analisis fungsi dan tata
peletakan tempat mitigasi bencana. Teknik pengumpulan data yang kami gunakan
adalah dengan cara mengamati objek secara langsung (observasi) dan melalui
wawancara singkat dengan salah satu pihak yang berwenang disana.

Kata Kunci: mitigasi bencana, kebakaran, Sidewalk Mall Bali, bangunan, bencana,
proteksi pasif
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ...............................................................................................2


SURAT PERNYATAAN ...................................................................................................3
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 4
ABSTRAK ..........................................................................................................................5
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 9
1.1 LATAR BELAKANG .............................................................................................9
1.2 RUMUSAN MASALAH .......................................................................................10
1.3 TUJUAN ................................................................................................................ 10
1.4 MANFAAT ............................................................................................................ 10
BAB II KAJIAN PUSTAKA .......................................................................................... 11
2.1 MITIGASI BENCANA ........................................................................................ 11
2.1.1 PENGERTIAN BENCANA ..........................................................................11
2.2 DESIGN BANGUNAN TAHAN API ..................................................................12
2.3 BAHAN BANGUNAN TAHAN API ...................................................................13
2.4 KONTROL SISTEM VENTILASI DAN PENGKONDISIAN UDARA .........13
2.5 INSTALASI SISTEM PEMADAM KEBAKARAN ..........................................13
2.6 SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN PADA BANGUNAN .............................14
2.7 PRINSIP-PRINSIP BANGUNAN TAHAN API ................................................14
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................................16
3.1 JENIS DAN SUMBER PENELITIAN ................................................................16
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .........................................................................17
4.1 PENERAPAN KONSEP DESAIN ...................................................................... 17
4.1.1 MENGGUNAKAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN YANG TAHAN ....17
API ............................................................................................................................ 17
4.1.2 PEMASANGAN SISTEM PERLINDUNGAN KEBAKARAN ................18
4.1.3 PERENCANAAN RUANG ...........................................................................18
4.2 PENERAPAN SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN PASIF ...........................19
4.2.1 SARANA EVAKUASI ...................................................................................19
4.3 PENERAPAN SISTEM MITIGASI BENCANA KEBAKARAN PADA
BANGUNAN ................................................................................................................ 20
4.3.1 JALUR EVAKUASI ......................................................................................20
4.3.2 KETERSEDIAAN ALAT-ALAT EVAKUASI ............................................21
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................................... 23
5.1 KESIMPULAN ..................................................................................................... 23
5.2 SARAN ...................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 23
BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Mitigasi bencana dapat didefinisikan sebagai Upaya dalam


mengurangi resiko atau akibat-akibat yang ditimbulkan dari bencana, baik
melalui fisik maupun kesadaran dalam menghadapi bencana. Menurut UU No.
24 Tahun 2007 Pasal 47 ayat (1), mitigasi dilakukan untuk mengurangi
bencana bagi masyarakat yang berada pada kawasan rawan bencana. Bencana
itu sendiri dapat terjadi oleh tiga faktor, yaitu: 1) faktor alam, 2) faktor non
alam, 3) faktor sosial. Penelitian ini akan membahas mengenai kebakaran
yang merupakan salah satu bencana yang terjadi akibat faktor alam maupun
non alam. Bencana kebakaran dapat terjadi oleh dua faktor, yaitu faktor alam
dan faktor non alam. Dari kedua faktor tersebut, faktor yang kita bahas kali
ini adalah dari faktor yang disebabkan oleh non alam (manusia), yaitu
bencana kebakaran pada bangunan.

Bencana kebakaran pada bangunan merupakan hal yang sering


terjadi akibat ulah manusia atau juga bisa akibat dari korsleting listrik
maupun kebocoran gas. Kejadian ini biasanya terjadi secara tiba-tiba dan
dapat menyebar dengan cepat serta menghasilkan kerugian yang signifikan.
Oleh karena itu, kami mengangkat sub tema ini agar seorang arsitek tahu apa
pentingnya memikirkan sistem proteksi kebakaran pasif pada bangunan dan
meningkatkan kesadaran serta pengetahuan masyarakat dalam mengurangi
serta menghadapi dampak/resiko dari bencana itu, khususnya bencana
kebakaran pada bangunan.

Pemilihan Sidewalk Mall Bali sebagai objek penelitian kasus


kali ini karena mall ini merupakan sebuah tempat yang dimana biasanya
sering dikunjungi atau didatangi banyak civitas dan menerapkan banyak
material mudah terbakar seperti kayu. Apabila nantinya terjadi bencana
kebakaran pada bangunan ini dan para civitas yang berada disana tidak
tanggap akan hal itu, kita sebagai seorang arsitek harus memikirkan proteksi
pasif pada bangunan tersebut.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan di atas, maka
terdapat beberapa rumusan masalah, yaitu:

1.2.1. Bagaimana konsep desain dapat digunakan untuk mengurangi


risiko dan dampak bencana kebakaran pada bangunan?
1.2.2. Apa itu sistem proteksi kebakaran pasif?
1.2.3. Bagaimana penerapan sistem mitigasi bencana kebakaran pada
bangunan Sidewalk Mall Jimbaran

1.3 TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah yang dipaparkan di atas, maka
terdapat beberapa tujuan, yaitu:

1.3.1. Untuk mengetahui pengaruh desain dalam mengurangi risiko dan


dampak bencana kebakaran pada bangunan
1.3.2. Untuk mengetahui apa itu sistem proteksi kebakaran pasif
1.3.3. Untuk mengetahui upaya mitigasi bencana kebakaran yang
dilakukan oleh masyarakat pada bangunan Sidewalk Mall
Jimbaran

1.4 MANFAAT
Adapun manfaat yang didapatkan dari penulisan karya tulis
ilimiah ini yaitu memberikan informasi mengenai seberapa besar pengaruh
desain dalam mengurangi risiko bencana kebakaran pada bangunan dan contoh
penerapannya pada bangunan Sidewalk Mall Jimbaran.
BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 MITIGASI BENCANA


Mitigasi bencana telah didefinisikan oleh beberapa para ahli
sebagai upaya dan kegiatan yang ditujukan untuk mengurangi dampak dari
suatu bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan
peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana. Berdasarkan UU
No. 24 Tahun 2007, mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi
resiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan
peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana. Beberapa para
ahli yang berpendapat mengenai mitigasi bencana antara lain, Depdagri
dan Carter. Berikut ini adalah pengertian mitigasi bencana menurut kedua
para ahli tersebut.

Depdagri berpendapat, mitigasi (penjinakan) adalah segala upaya


dan kegiatan yang dilakukan untuk mengurangi dan memperkecil
akibatakibat yang ditimbulkan oleh bencana, yang meliputi kesiapsiagaan
serta penyiapan kesiapan fisik, kewaspadaan dan kemampuan mobilisasi.
Lalu, Carter berpendapat bahwa mitigasi (penjinakan) upaya atau kegiatan
yang ditujukan untuk mengurangi dampak dari bencana alam atau buatan
manusia bagi bangsa atau masyarakat.

2.1.1 PENGERTIAN BENCANA


Bencana adalah satu kejadian atau serangkaian kejadian
yang member meningkatkan jumlah korban dan atau kerusakan,
kerugian harta benda , infrastruktur, pelayanan-pelayanan penting
atau sarana kehidupan pada satu skala yang berada di luar kapasitas
norma (Coburn, A. W. dkk.:1994).

Dapat disimpulkan, pengertian bencana secara umum yaitu


suatu kejadian atau peristiwa yang menyebabkan kerusakan berupa
sarana prasarana maupun struktur sosial yang sifatnya mengganggu
kelangsungan hidup masyarakat. Bencana itu sendiri dapat terjadi
oleh tiga faktor, yaitu: 1) faktor alam, 2) faktor non alam, 3) faktor
sosial. Pada kasus kali ini, bencana yang akan kita angkat sebagai
topik pembahasan adalah bencana yang terjadi akibat dari faktor
alam dan faktor non alam (manusia), bencana tersebut adalah
bencana kebakaran. Bencana kebakaran diakui bisa disebabkan
oleh faktor alam maupun faktor non alam (manusia). Dari kedua
faktor tersebut, faktor yang kita bahas adalah faktor yang
disebabkan oleh non alam (manusia), yaitu bencana kebakaran pada
bangunan.

Bencana kebakaran pada bangunan merupakan hal yang


sering terjadi akibat ulah manusia atau juga bisa akibat dari
korsleting listrik maupun kebocoran gas. Kejadian ini biasanya
terjadi secara tiba-tiba dan dapat menyebar dengan cepat serta
menghasilkan kerugian yang signifikan. Apabila situasi ini terjadi,
akan banyak jiwa yang terancam dan juga dapat merusak property
secara besar-besaran.

2.2 DESIGN BANGUNAN TAHAN API


Design mitigasi bencana kebakaran adalah sebuah konsep yang
bertujuan untuk merancang dan mengimplementasikan solusi yang efektif
dalam mengurangi risiko kebakaran serta meminimalkan dampak yang
ditimbulkan oleh kebakaran.

Pentingnya desain mitigasi bencana kebakaran terletak pada


upaya untuk mencegah kebakaran sebisa mungkin, mengurangi potensi
risiko, serta mempersiapkan infrastruktur dan tata ruang yang aman dari
bahaya kebakaran. Hal ini melibatkan berbagai aspek, termasuk desain
bangunan yang tahan api, sistem peringatan dini, pengaturan tata ruang
yang aman, dan perencanaan evakuasi yang efektif.

Melalui desain yang baik, mitigasi bencana kebakaran dapat


mencakup penggunaan bahan bangunan yang tahan terhadap api,
pengaturan ventilasi yang optimal, instalasi sistem pemadam kebakaran
yang efisien, serta perencanaan evakuasi yang terstruktur. Selain itu, aspek
keberlanjutan juga harus dipertimbangkan dalam desain mitigasi bencana
kebakaran, seperti penggunaan energi yang efisien dan material ramah
lingkungan.

2.3 BAHAN BANGUNAN TAHAN API


Terdapat bahan-bahan bangunan yang tahan api, antara lain:

1. Fireproof glass (kaca tahan api), adalah kaca khusus yang terdiri dari
dua bagian yaitu lapisan luar dan dalam kaca.
2. Beton
3. Gypsum tahan api (yang mengandung bahan kimia)
4. Batu
5. Batu bata merah
6. Baja ringan
7. Batako
8. Hebel (bata ringan)
9. Kayu fireproof (mengandung ammonium fosfat/sulfat)

2.4 KONTROL SISTEM VENTILASI DAN PENGKONDISIAN UDARA


Kontrol sistem ventilasi serta pengkondisian udara dirancang atau
dimodifikasi untuk mengakomodasi moda pengendalian asap, dimana
memiliki control yang menggunakan unit control pneumatic, listrik,
elektronik, serta unit berbasis logika terprogram. Semua sistem control
dapat disesuaikan untuk menyediakan logika dan urutan kerja control guna
pengendalian asap. Jadi fungsi sistem ventilasi dan pengkondisian udara
seperti fungsi control bangunan lainnya, yaitu untuk menyediakan logika
serta urutan kerja pengontrolan pengendalian asap.

2.5 INSTALASI SISTEM PEMADAM KEBAKARAN


Adapun instalasi sistem pemadam kebakaran yang efisien, yaitu:

1. Fire Sprinkler System


Berfungsi untuk mendeteksi kebakaran secara otomatis begitu suhu
ruangannya. Sistem ini akan terbuka secara otomatis dan akan
mengeluarkan air untuk memadamkan kebakaran.
2. Fire Hydrant System
Alat ini bekerja dengan mengeluarkan air dari Fire Hose untuk mengisi
selang dengan air, Fire Hydrant System dibagi menjadi dua macam yaitu
wet riser dan dry riser.
3. Fire Extinguisher
Alat ini terdiri dari tabung yang lengkap dengan selang, yang mana tabung
tersebut diisikan bahan kimia yang memiliki fungsi untuk memadamkan
api.

2.6 SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN PADA BANGUNAN


Sistem proteksi kebakaran pada bangunan menurut SNI yaitu:

➢ SNI 03-1730-2004 tentang Persyaratan Umum Sistem Proteksi Kebakaran.


SNI 03-1730-2004 berisi berbagai aspek dari sistem proteksi kebakaran,
termasuk sistem deteksi kebakaran, sistem sprinkler, sistem hydrant,
sistem pemadam kebakaran portabel, sistem peringatan kebakaran, dan
sistem ventilasi asap. Dengan adanya standar ini, akan memberikan
pemahaman persyaratan teknis yang mesti dipenuhi dalam merancang
serta mengimplementasikan sistem proteksi kebakaran yang efektif.
Sistem proteksi kebakaran pada bangunan menurut permen PU yaitu:
➢ Permen PU No. 20/PRT/M/2020 tentang Persyaratan Teknis Sistem
Proteksi Kebakaran pada Bangunan Gedung.
Permen PU No. 20/PRT/M/2020 berisikan berbagai aspek dari sistem
proteksi kebakaran, termasuk juga sistem deteksi kebakaran, sistem
sprinkler, sistem hydrant, sistem pemadam kebakaran portabel, sistem
peringatan kebakaran, dan sistem ventilasi asap. Dengan adanya standar
ini, akan memberikan pemahaman mengenai persyaratan teknis yang harus
dipenuhi agar sistem proteksi kebakaran efektif serta sesuai dengan standar
keselamatan yang berlaku.

2.7 PRINSIP-PRINSIP BANGUNAN TAHAN API


Menurut buku "Designing for Fire Safety" (Merancang untuk
Keamanan Kebakaran), desain yang aman dari kebakaran melibatkan
penerapan prinsip-prinsip yang bertujuan untuk mengurangi risiko
kebakaran, memperlambat penyebarannya, dan memberikan waktu yang
cukup bagi evakuasi aman. Desain yang aman dari kebakaran melibatkan
pendekatan yang komprehensif, termasuk pemilihan material, struktur
bangunan, sistem peringatan kebakaran, pemadaman api, rute evakuasi,
dan kesadaran penghuni bangunan.

Adapun prinsip-prinsip bangunan tahan api yaitu :

1. Kompartementasi: Pembagian bangunan menjadi


kompartemen yang terpisah dengan menggunakan dinding,
lantai, dan langit-langit tahan api untuk mencegah
penyebaran api, panas, dan asap. Bahan tahan api:
Penggunaan bahan tahan api dalam elemen struktural dan
penutup bangunan untuk memperlambat penyebaran api
dan meminimalkan kerusakan.
2. Bahan tahan api: Penggunaan bahan tahan api dalam
elemen struktural dan penutup bangunan untuk
memperlambat penyebaran api dan meminimalkan
kerusakan.
3. Sistem perlindungan kebakaran: Pemasangan sistem
perlindungan kebakaran yang efektif, seperti sistem
sprinkler, sistem deteksi asap, sistem pemadam kebakaran
manual, dan sistem ventilasi asap untuk mendeteksi,
memadamkan, dan mengendalikan kebakaran.
4. Rute evakuasi: Merancang rute evakuasi yang mudah
diakses dan aman bagi penghuni bangunan agar mereka
dapat keluar dengan cepat saat terjadi kebakaran.
5. Analisis risiko kebakaran: Melakukan analisis risiko
kebakaran yang komprehensif untuk mengidentifikasi
potensi bahaya, mengevaluasi risiko, dan mengembangkan
strategi pemadaman kebakaran yang sesuai dengan
karakteristik bangunan.
BAB III METODE PENELITIAN

3.1 JENIS DAN SUMBER PENELITIAN


Pada penelitian ini, menggunakan metode kualitatif dengan
pendekatan analisis fungsi dan tata peletakan tempat mitigasi bencana melalui
mengamati objek secara langsung (observasi) dan wawancara singkat dengan
salah satu pihak yang berwenang di Sidewalk Mall Bali. Tujuan dari metode
ini adalah untuk mengumpulkan data dan informasi mengenai perilaku dan
karakteristik dari objek tersebut, serta karena menggunakan metode
wawancara dengan salah satu pihak yang berwenang di Sidewalk Mall Bali,
peneliti akan mendapatkan pemahaman yang mendalam mengenai persepsi
akan apakah konsep design bangunan Sidewalk Mall Bali yang berlokasi di Jl.
Raya Uluwatu No.138A, Ungasan, Kec. Kuta Sel., Kabupaten Badung, Bali
80361 sudah menerapkan konsep design mitigasi bencana kebakaran pada
bangunan.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 PENERAPAN KONSEP DESAIN


Sidewalk Mall Jimbaran Bali adalah sebuah mall dengan
pendekatan ‘Tropical design’. Desain tahan api sangat penting dalam
pendekatan design tropis yang rentan terhadap kebakaran. Konsep desain
tahan api yang diterapkan pada Mall Sidewalk Jimbaran yaitu :

4.1.1 MENGGUNAKAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN YANG


TAHAN API
Dengan pendekatan Tropical Design Mall, ini banyak
memakai material kayu sebagai second skin dan ornamen-ornamen.
Pada Fasad bangunan serta material-material yang dipakai di
Sidewalk Mall Jimbaran Bali ada yang sudah menggunakan
bahanbahan bangunan yang tahan akan api, seperti menggunakan
kayu fireproof, baja ringan, roster hollow, dan gypsum tahan api,
Material kayu yang digunakan pada Mall ini merupakan kayu
khusus yang dilapisi oleh bahan kimia amonium sulfat sehingga
kayu-kayu pada Mall Sidewalk tidak mudah terbakar (tahan api).
Selain itu juga memberi penahan api pada elemen penting seperti
dinding, langitlangit dan lantai berupa material gypsum board tahan
api.

Gambar 1: Material kayu fireproof


Gambar 2: Roster hollow pada fasad bangunan.

4.1.2 PEMASANGAN SISTEM PERLINDUNGAN KEBAKARAN


Di Sidewalk Mall Jimbaran Bali sudah memasang sistem
perlindungan kebakaran yang efektif, seperti sistem sprinkler,
sistem deteksi asap, sistem pemadam kebakaran manual, dan sistem
ventilasi asap untuk mendeteksi, memadamkan, dan mengendalikan
kebakaran. Sistem perlindungan kebakaran pada mall ini diletakkan
pada setiap lantai dan pada luar bangunan.

Gambar 3: Fire Hydrant di dekat pintu masuk

4.1.3 PERENCANAAN RUANG


Mall ini mempertimbangkan pengaturan tata ruang yang
efektif untuk mencegah penyebaran api. Hal ini dapat dilihat dari
design struktur mall yang tahan api, karena pada lantai 1, lantai G,
dan lantai B terdapat material serta sistem perlindungan kebakaran
seperti sprinkler, fire hydrant system, alat pendeteksi asap, dan
APAR. Lalu, Akses dan jalur evakuasi mall yang mudah diakses,
mall ini memiliki tangga darurat, jalur evakuasi menuju titik
kumpul yang jelas karena sudah ditempel dan dapat dilihat pada
dinding di lantai G. Tangga darurat pada mall ini sudah cukup
memenuhi standar, lebar tangga darurat pada mall ini adalah 1,5 m,
tinggi pegangan daruratnya 1 m, dan tinggi anak tangganya yaitu 1
mm. Standar ukuran lebar tangga darurat adalah 1,5 m, tinggi
pegangannya 0,75, dan tinggi maksimal anak tangganya 125 mm.

Gambar 4: Letak titik kumpul

4.2 PENERAPAN SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN PASIF


Penerapan sistem proteksi kebakaran pasif pada bangunan
sidewalk mall Jimbaran adalah:

4.2.1 SARANA EVAKUASI


Terdapat sarana evakuasi pada bangunan Sidewalk Mall
Jimbaran Bali, seperti fire hydrant system, APAR di setiap sudut
mall, serta terdapat juga tangga darurat. Jalur evakuasi menuju titik
kumpul juga sangat jelas terlihat pada dinding di dalam mall.
Gambar 5: Fire Hydrant System dan APAR di Basement

Gambar 6: Tangga Darurat, Fire Hydrant System, dan


APAR di sudut kiri pada lantai 1

4.3 PENERAPAN SISTEM MITIGASI BENCANA KEBAKARAN PADA


BANGUNAN
4.3.1 JALUR EVAKUASI
Apabila terjadi kebakaran, Sidewalk Mall Jimbaran sudah
menyiapkan jalur evakuasi yang terletak pada bagian depan
bangunan seperti titik kumpul bencana, tangga darurat yang terletak
di sebelah kiri dan kanan gedung sebagai jalur evakuasi apabila
kebakaran sudah merembet ketengah.
Gambar 7: Tangga Darurat serta Hydrant di Lantai G

4.3.2 KETERSEDIAAN ALAT-ALAT EVAKUASI


Alat alat evakuasi seperti APAR, topi, dan pakaian tahan
api ada pada tiap sudut ruangan guna memperlancar pengevakuasian
oleh petugas dan penanggulangan kebakaran.

Gambar 8: Perlengkapan Pakaian serta topi tahan api


Gambar 9: Fire Hydrant System dan penunjuk jalan
evakuasi yang terdapat di setiap sudut
ruangan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Mitigasi bencana kebakaran sangat penting diterapkan pada


bangunan upaya memberi keselamatan kepada civitas dan bangunan itu
sendiri. Dari hasil survei yang diperoleh, Mall Sidewalk Jimbaran sudah
menerapkan sistem mitigasi bencana kebakaran yang baik. Hal ini dapat
dilihat dari sistem Mall Sidewalk Jimbaran sudah mementingkan
keselamatan dan perlindungan terhadap civitas dengan memberi akses
tangga darurat, jalur evakuasi dan sistem proteksi kebakaran. Begitupun
untuk bangunan itu sendiri juga dipasang material material dengan
perhitungan mitigasi kebakaran seperti pada material kayu yang digunakan
yaitu kayu dengan campuran bahan kimia dan penggunaan baja sebagai
kerangka.

5.2 SARAN

Akan lebih baik dan efisien apabila Mall Sidewalk Jimbaran


menerapkan design yang lebih komunikatif. Beberapa hal yang kami
temukan pada Mall ini memiliki beberapa ruang yang designnya kurang
menyampaikan identitas dadi ruang tersebut sehingga banyak civitas yang
akan keliru akan fungsi dari ruang ruang dari Mall Sidewalk Jimbaran ini.

DAFTAR PUSTAKA

Widiastuti, L., Rey, P. D., & Aziz, A. (2021). Perancangan Sistem Pemadam
Kebakaran pada Gedung Apartemen X Berlantai 20 di Jakarta. Baut dan
Manufaktur, 3(02), 55-62.

https://uia.e-journal.id/bautdanmanufaktur/article/view/1610
NFPA 92 A : Recommended practice for Smoke Control System, 2000 edition.
National Fire Protection Association
National Fire Protection Association (NFPA) 101: Life Safety Code, Chapter 8 -
Features of Fire Protection, Section 8.3 - Compartmentation.

R.Chander. Designing for fire safety

Anda mungkin juga menyukai