Anda di halaman 1dari 11

Subtema: Mitigasi Bencana

KONSEP DESIGN MITIGASI BENCANA KEBAKARAN PADA


BANGUNAN SIDEWALK MALL BALI

Disajikan Untuk Mengikuti Kompetisi


LOMBA KARYA TULIS ILMIAH
ARSITEKTUR CINTA ALAM 2023

Dosen Pembimbing :
IDA AYU SHANTY PRADNYA PARAMITHA, S.T.,M.Ars.

Diusulkan Oleh :
NI NENGAH ERINA ISWARI 2205521019 Arsitektur/2022
MADE KEISA ANANTA DANNY 2205521046 Arsitektur/2022
A.A NGURAH ADITYA 2205521091 Arsitektur/2022
KENCANA

UNIVERSITAS UDAYANA
JIMBARAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat- Nya sehingga karya tulis ilmiah arsitektur cinta alam (ARCA) yang
berjudul “Konsep Design Mitigasi Bencana Kebakaran Pada Bangunan Sidewalk
Mall Bali” ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga karya tulis ilmiah ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi
agar karya tulis ilmiah ini bisa pembaca mengerti.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan


dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan karya tulis ilmiah ini.

Jimbaran, 17 Juni 2023

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Mitigasi bencana dapat didefinisikan sebagai Upaya dalam


mengurangi resiko atau akibat-akibat yang ditimbulkan dari bencana, baik
melalui fisik maupun kesadaran dalam menghadapi bencana. Kita sebagai
warga negara Indonesia yang dimana Indonesia merupakan daerah rawan
bencana harus tahu tentang apa itu mitigasi bencana. Menurut UU No. 24
Tahun 2007 Pasal 47 ayat (1), mitigasi dilakukan untuk mengurangi bencana
bagi masyarakat yang berada pada kawasan rawan bencana. Bencana itu sendiri
dapat terjadi oleh tiga faktor, yaitu: 1) faktor alam, 2) faktor non alam, 3) faktor
sosial. Pada kasus kali ini bencana yang akan kita bahas adalah bencana yang
bisa terjadi akibat faktor alam maupun non alam, bencana tersebut adalah
bencana kebakaran.

Bencana kebakaran dapat terjadi oleh dua faktor, yaitu faktor alam
dan faktor non alam. Dari kedua faktor tersebut, faktor yang kita bahas kali ini
adalah dari faktor yang disebabkan oleh non alam (manusia), yaitu bencana
kebakaran pada bangunan.

Bencana kebakaran pada bangunan merupakan hal yang sering


terjadi akibat ulah manusia atau juga bisa akibat dari korsleting listrik maupun
kebocoran gas. Kejadian ini biasanya terjadi secara tiba-tiba dan dapat
menyebar dengan cepat serta menghasilkan kerugian yang signifikan. Oleh
karena itu, kami mengangkat sub tema ini agar seorang arsitek tahu apa
pentingnya memikirkan sistem proteksi kebakaran pasif pada bangunan dan
meningkatkan kesadaran serta pengetahuan masyarakat dalam mengurangi
serta menghadapi dampak/resiko dari bencana itu, khususnya bencana
kebakaran pada bangunan.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan di atas, maka
terdapat beberapa rumusan masalah, yaitu:

1.2.1. Bagaimana konsep desain dapat digunakan untuk mengurangi risiko


dan dampak bencana kebakaran pada bangunan?
1.2.2. Apa itu sistem proteksi kebakaran pasif?
1.2.3. Bagaimanakah seharusnya upaya mitigasi bencana kebakaran yang
dilakukan oleh masyarakat pada bangunan Sidewalk Mall Jimbaran?

1.3 TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah yang dipaparkan di atas, maka
terdapat beberapa tujuan, yaitu:

1.3.1. Untuk mengetahui pengaruh desain dalam mengurangi risiko dan


dampak bencana kebakaran pada bangunan
1.3.2. Untuk mengetahui apa itu sistem proteksi kebakaran pasif
1.3.3. Untuk mengetahui upaya mitigasi bencana kebakaran yang
dilakukan oleh masyarakat pada bangunan Sidewalk Mall Jimbaran

1.4 MANFAAT
Adapun manfaat yang didapatkan dari penulisan karya tulis
ilimiah ini yaitu memberikan informasi mengenai seberapa besar pengaruh
desain dalam mengurangi risiko bencana kebakaran pada bangunan dan contoh
penerapannya pada bangunan Sidewalk Mall Jimbaran.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 MITIGASI BENCANA


Mitigasi bencana telah didefinisikan oleh beberapa para ahli
sebagai upaya dan kegiatan yang ditujukan untuk mengurangi dampak dari
suatu bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan
peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana. Berdasarkan UU
No. 24 Tahun 2007, mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi
resiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan
peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana. Beberapa para ahli
yang berpendapat mengenai mitigasi bencana antara lain, Depdagri dan
Carter. Berikut ini adalah pengertian mitigasi bencana menurut kedua para
ahli tersebut.

Depdagri berpendapat, mitigasi (penjinakan) adalah segala upaya


dan kegiatan yang dilakukan untuk mengurangi dan memperkecil akibat-
akibat yang ditimbulkan oleh bencana, yang meliputi kesiapsiagaan serta
penyiapan kesiapan fisik, kewaspadaan dan kemampuan mobilisasi.

Carter berpendapat, mitigasi (penjinakan) upaya atau kegiatan


yang ditujukan untuk mengurangi dampak dari bencana alam atau buatan
manusia bagi bangsa atau masyarakat.

2.1.1 PENGERTIAN BENCANA


Bencana adalah satu kejadian atau serangkaian kejadian
yang member meningkatkan jumlah korban dan atau kerusakan,
kerugian harta benda , infrastruktur, pelayanan-pelayanan penting
atau sarana kehidupan pada satu skala yang berada di luar kapasitas
norma (Coburn, A. W. dkk.:1994).

Dapat disimpulkan, pengertian bencana secara umum


yaitu suatu kejadian atau peristiwa yang menyebabkan kerusakan
berupa sarana prasarana maupun struktur sosial yang sifatnya
mengganggu kelangsungan hidup masyarakat. Bencana itu sendiri
dapat terjadi oleh tiga faktor, yaitu: 1) faktor alam, 2) faktor non
alam, 3) faktor sosial. Pada kasus kali ini, bencana yang akan kita
angkat sebagai topik pembahasan adalah bencana yang terjadi akibat
dari faktor alam dan faktor non alam (manusia), bencana tersebut
adalah bencana kebakaran.

Bencana kebakaran diakui bisa disebabkan oleh faktor


alam maupun faktor non alam (manusia). Dari kedua faktor tersebut,
faktor yang kita bahas adalah faktor yang disebabkan oleh non alam
(manusia), yaitu bencana kebakaran pada bangunan.

Bencana kebakaran pada bangunan merupakan hal yang


sering terjadi akibat ulah manusia atau juga bisa akibat dari
korsleting listrik maupun kebocoran gas. Kejadian ini biasanya
terjadi secara tiba-tiba dan dapat menyebar dengan cepat serta
menghasilkan kerugian yang signifikan. Apabila situasi ini terjadi,
akan banyak jiwa yang terancam dan juga dapat merusak property
secara besar-besaran.

2.2 DESIGN BANGUNAN TAHAN API


Design mitigasi bencana kebakaran adalah sebuah konsep yang
bertujuan untuk merancang dan mengimplementasikan solusi yang efektif
dalam mengurangi risiko kebakaran serta meminimalkan dampak yang
ditimbulkan oleh kebakaran.

Pentingnya desain mitigasi bencana kebakaran terletak pada upaya


untuk mencegah kebakaran sebisa mungkin, mengurangi potensi risiko,
serta mempersiapkan infrastruktur dan tata ruang yang aman dari bahaya
kebakaran. Hal ini melibatkan berbagai aspek, termasuk desain bangunan
yang tahan api, sistem peringatan dini, pengaturan tata ruang yang aman,
dan perencanaan evakuasi yang efektif.

Melalui desain yang baik, mitigasi bencana kebakaran dapat


mencakup penggunaan bahan bangunan yang tahan terhadap api,
pengaturan ventilasi yang optimal, instalasi sistem pemadam kebakaran
yang efisien, serta perencanaan evakuasi yang terstruktur. Selain itu, aspek
keberlanjutan juga harus dipertimbangkan dalam desain mitigasi bencana
kebakaran, seperti penggunaan energi yang efisien dan material
ramah lingkungan.

2.3 PRINSIP-PRINSIP BANGUNAN TAHAN API


Menurut buku "Designing for Fire Safety" (Merancang untuk
Keamanan Kebakaran), desain yang aman dari kebakaran melibatkan
penerapan prinsip-prinsip yang bertujuan untuk mengurangi risiko
kebakaran, memperlambat penyebarannya, dan memberikan waktu yang
cukup bagi evakuasi aman.Desain yang aman dari kebakaran melibatkan
pendekatan yang komprehensif, termasuk pemilihan material, struktur
bangunan, sistem peringatan kebakaran, pemadaman api, rute evakuasi, dan
kesadaran penghuni bangunan.

Adapun prinsip-prinsip bangunan tahan api yaitu :

1. Kompartementasi: Pembagian bangunan menjadi


kompartemen yang terpisah dengan menggunakan dinding,
lantai, dan langit-langit tahan api untuk mencegah
penyebaran api, panas, dan asap. Bahan tahan api:
Penggunaan bahan tahan api dalam elemen struktural dan
penutup bangunan untuk memperlambat penyebaran api
dan meminimalkan kerusakan.
2. Bahan tahan api: Penggunaan bahan tahan api dalam
elemen struktural dan penutup bangunan untuk
memperlambat penyebaran api dan meminimalkan
kerusakan.
3. Sistem perlindungan kebakaran: Pemasangan sistem
perlindungan kebakaran yang efektif, seperti sistem
sprinkler, sistem deteksi asap, sistem pemadam kebakaran
manual, dan sistem ventilasi asap untuk mendeteksi,
memadamkan, dan mengendalikan kebakaran.
4. Rute evakuasi: Merancang rute evakuasi yang mudah
diakses dan aman bagi penghuni bangunan agar mereka
dapat keluar dengan cepat saat terjadi kebakaran.
5. Analisis risiko kebakaran: Melakukan analisis risiko
kebakaran yang komprehensif untuk mengidentifikasi
potensi bahaya, mengevaluasi risiko, dan mengembangkan
strategi pemadaman kebakaran yang sesuai dengan
karakteristik bangunan.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 JENIS DAN SUMBER PENELITIAN


Pada penelitian ini, menggunakan metode kualitatif dengan
pendekatan analisis fungsi dan tata peletakan tempat mitigasi bencana melalui
mengamati objek secara langsung (observasi) dan wawancara singkat dengan
salah satu pihak yang berwenang di Sidewalk Mall Bali. Tujuan dari metode ini
adalah untuk mengumpulkan data dan informasi mengenai perilaku dan
karakteristik dari objek tersebut, serta karena menggunakan metode wawancara
dengan salah satu pihak yang berwenang di Sidewalk Mall Bali, peneliti akan
mendapatkan pemahaman yang mendalam mengenai persepsi akan apakah
konsep design bangunan Sidewalk Mall Bali sudah menerapkan konsep design
mitigasi bencana kebakaran pada bangunan.

Anda mungkin juga menyukai