Jawab : Sayur bayam diperbolehkan dimasak berulang asal dilakukan dengan benar, tidak terlalu lama, dan tidak pada suhu yang sangat tinggi. Ketika bayam dipanaskan kembali, kandungan nitrat di dalam bayam akan menghilang atau menguap karena panas, sehingga kandungannya berkurang, akan tetapi tidak akan berbahaya bagi tubuh ketika diubah menjadi nitrit. Akan tetapi, memanaskan makanan secara berulang adalah hal yang kurang baik karena dapat menghilangkan zat gizi yang terkandung dalam makanan tersebut, termasuk bayam. Banyak sekali zat gizi, seperti vitamin dan mineral dalam sayur yang tidak tahan terhadap panas, sehingga kandungannya akan menghilang. Selain itu, pada beberapa makanan tertentu terdapat bahan yang apabila mendapat panas akan membuat struktur kimianya berubah sehingga akan sulit dicerna oleh tubuh. 2. Mengapa memasak daun singkong, kadang berubah menjadi coklat? Jawab : Pada saat dimasak, daun singkong yang terkena air panas akan melarutkan klorofil b terlepas ke dalam air, sehingga airnya berwarna hijau kuning. Kemudian, panas juga akan membuat klorofil a (C55H72O5N4Mg, berwarna biru, dan bersifat hidrofobik) dan b ((C55H70O6N4Mg, berwarna hijau, dan bersifat hidrofilik) mengalami perubahan kimia menjadi peofitin (klorofil yang kehilangan Mg), sehingga warnanya menjadi hijau coklat. 3. Pada pembuatan es goyang, bongkahan es ditaburi garam, apa fungsinya? Jawab : Es batu yang ditaburi garam bertujuan untuk menimbulkan reaksi kimia antara garam dan es. Reaksi tersebut membuat permukaan es mencair dan membentuk larutan garam. Selanjutnya, es akan menyerap panas dari larutan garam tersebut sehingga larutannya lebih dingin dari 00C. Setelah itu larutan garam menyerap panas dari es tersebut melalui dinding tabung, sehingga es menjadi beku. 4. Benarkah tidak boleh mengkonsumsi daging hewan darat dan ikan bersamaan? Jawab : Selama konsumen tidak memiliki alergi daging hewan laut, maka pernyataan di atas tidak tepat. Tubuh manusia telah berevolusi untuk mencerna makanan utuh yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, dan nutrisi lainnya. Ketika lambung menetima beberapa jenis makanan dalam waktu yang sama, maka lambung akan memproduksi berbagai enzim untuk mencerna semua nutrisi di dalamnya. Nah, enzim ini akan bekerja efektif jika pH lambung tetap asam, yaitu berada pada nilai 1 sampai 2,5. Sementara itu, masuknya makanan darat dan laut secara bersamaan mungkin akkan menyebabkan perubahan pH lambung sampai 5 selama sesaat. Akan tetapi, dinding lambung akan memproduksi asam lambung dan menurunkan kembali nilai pH nya dalam waktu yang cepat. Jadi, selama pH nya tetap asam dan seluruh enzim berfungsi dengan baik, maka lambung akan selalu bekerja optimal, sehingga bisa mencerna apapun tanpa terpengaruhi oleh waktu cerna yang berbeda. 5. Banyak minuman es menyebabkan kegemukan atau bayi dalam kandungan berbobot besar. Jawab : Jika minuman es nya berupa air putih, maka tidak akan menyebabkan kegemukan atau janin menjadi besar karena air putih dalam keadaan dingin tidak memiliki kalori. Sementara itu, jika minuman yang dimaksud mengandung campuran gula (misal : sirup), maka kalorinya akan bertambah, sehingga bisa menyebabkan kegemukan atau janin menjadi besar karena gula pada campuran air es tersebut akan menghambat proses peluluhan lemak. 6. Mengapa tidak boleh meniup makanan panas yang akan disantap? Jawab : Saat meniup makanan panas, tubuh akan melepaskan gas CO2 yang bereaksi dengan uap air (H2O) dalam makanan, menghasilkan asam karbonat (H2CO3). Senyawa ini akan menyebabkan keasaman pada makanan meningkat, yang ketika dikonsumsi maka beresiko mengganggu keseimbangan asam dalam tubuh. Selain itu, meniup makanan dapat memindahkan mikroorganisme berbahaya yang ada di dalam mulut untuk pindah ke dalam makanan.