Anda di halaman 1dari 2

Nama : Dina Aulya Septiani

NIM : 1197040021

1. Bolehkan sayur bayam dipanaskan berulang?


Jawab :
Sayur bayam diperbolehkan dimasak berulang asal dilakukan dengan benar, tidak terlalu
lama, dan tidak pada suhu yang sangat tinggi. Ketika bayam dipanaskan kembali, kandungan
nitrat di dalam bayam akan menghilang atau menguap karena panas, sehingga kandungannya
berkurang, akan tetapi tidak akan berbahaya bagi tubuh ketika diubah menjadi nitrit.
Akan tetapi, memanaskan makanan secara berulang adalah hal yang kurang baik karena
dapat menghilangkan zat gizi yang terkandung dalam makanan tersebut, termasuk bayam.
Banyak sekali zat gizi, seperti vitamin dan mineral dalam sayur yang tidak tahan terhadap
panas, sehingga kandungannya akan menghilang. Selain itu, pada beberapa makanan tertentu
terdapat bahan yang apabila mendapat panas akan membuat struktur kimianya berubah
sehingga akan sulit dicerna oleh tubuh.
2. Mengapa memasak daun singkong, kadang berubah menjadi coklat?
Jawab :
Pada saat dimasak, daun singkong yang terkena air panas akan melarutkan klorofil b
terlepas ke dalam air, sehingga airnya berwarna hijau kuning. Kemudian, panas juga akan
membuat klorofil a (C55H72O5N4Mg, berwarna biru, dan bersifat hidrofobik) dan b
((C55H70O6N4Mg, berwarna hijau, dan bersifat hidrofilik) mengalami perubahan kimia menjadi
peofitin (klorofil yang kehilangan Mg), sehingga warnanya menjadi hijau coklat.
3. Pada pembuatan es goyang, bongkahan es ditaburi garam, apa fungsinya?
Jawab :
Es batu yang ditaburi garam bertujuan untuk menimbulkan reaksi kimia antara garam dan
es. Reaksi tersebut membuat permukaan es mencair dan membentuk larutan garam.
Selanjutnya, es akan menyerap panas dari larutan garam tersebut sehingga larutannya lebih
dingin dari 00C. Setelah itu larutan garam menyerap panas dari es tersebut melalui dinding
tabung, sehingga es menjadi beku.
4. Benarkah tidak boleh mengkonsumsi daging hewan darat dan ikan bersamaan?
Jawab :
Selama konsumen tidak memiliki alergi daging hewan laut, maka pernyataan di atas tidak
tepat. Tubuh manusia telah berevolusi untuk mencerna makanan utuh yang mengandung
karbohidrat, protein, lemak, dan nutrisi lainnya. Ketika lambung menetima beberapa jenis
makanan dalam waktu yang sama, maka lambung akan memproduksi berbagai enzim untuk
mencerna semua nutrisi di dalamnya. Nah, enzim ini akan bekerja efektif jika pH lambung
tetap asam, yaitu berada pada nilai 1 sampai 2,5. Sementara itu, masuknya makanan darat dan
laut secara bersamaan mungkin akkan menyebabkan perubahan pH lambung sampai 5 selama
sesaat. Akan tetapi, dinding lambung akan memproduksi asam lambung dan menurunkan
kembali nilai pH nya dalam waktu yang cepat.
Jadi, selama pH nya tetap asam dan seluruh enzim berfungsi dengan baik, maka lambung
akan selalu bekerja optimal, sehingga bisa mencerna apapun tanpa terpengaruhi oleh waktu
cerna yang berbeda.
5. Banyak minuman es menyebabkan kegemukan atau bayi dalam kandungan berbobot besar.
Jawab :
Jika minuman es nya berupa air putih, maka tidak akan menyebabkan kegemukan atau
janin menjadi besar karena air putih dalam keadaan dingin tidak memiliki kalori. Sementara
itu, jika minuman yang dimaksud mengandung campuran gula (misal : sirup), maka kalorinya
akan bertambah, sehingga bisa menyebabkan kegemukan atau janin menjadi besar karena gula
pada campuran air es tersebut akan menghambat proses peluluhan lemak.
6. Mengapa tidak boleh meniup makanan panas yang akan disantap?
Jawab :
Saat meniup makanan panas, tubuh akan melepaskan gas CO2 yang bereaksi dengan uap
air (H2O) dalam makanan, menghasilkan asam karbonat (H2CO3). Senyawa ini akan
menyebabkan keasaman pada makanan meningkat, yang ketika dikonsumsi maka beresiko
mengganggu keseimbangan asam dalam tubuh. Selain itu, meniup makanan dapat
memindahkan mikroorganisme berbahaya yang ada di dalam mulut untuk pindah ke dalam
makanan.

Anda mungkin juga menyukai