Anda di halaman 1dari 15

AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN

(Responsibility accounting)
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah "Akuntansi
Manajemen" yang diampu oleh Ibu Margi Astuti.,s.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh Kelompok 7:


1. Lailatut Thoyyibah (2022110127)
2. Rizka Amalia (2022110134)
3. Sariyah (2022110140)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN 3


FAKUKTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SAINS AL QUR'AN
WONOSOBO, JAWA TENGAH
2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT,yang tekah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga tugas makalah “Akuntansi Manajemen” dapat selesai.Sholawat serta salam
senantiasa kita lantunkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.yang telah
membawa umat manusia menuju kehidupan yang indah.

Selesainya tugas ini,tidak lepas dari dukungan serta bantuan dari berbagai pihak.Baik
dukungan yang bersifat spiritual maupun materi.Untuk itu,kami mengucapkan banyak
terima kasih atas segala dukungannya.

Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan,baik pada
teknispenulisan maupun materi.Untuk itu kritik dan saran semua pihak sangat kami
harapkan demi penyempurnaan makalah ini.Kami berharap makalah ini bisa
bermanfaat dan menambah para pembaca.

Wasalamualaikum Wr.Wb

Wonosobo, 16 Mei 2023

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A .LATAR BELAKANG

Penilaian kinerja adalah penentuan secara periodic efektivitas operasional suatu


organisasi, bagian organisasi, dan karyawannya berdasarkan sasaran, standar, dan kriteria
yang telah ditetapkan sebelumnya. Karena organisasi pada dasarnya dijalankan oleh
manusia, maka penilaian kinerja sesungguhnya merupakan penilaian atas perilaku
manusia dalam melaksanakan peran yang mereka mainkan di dalam organisasi. Oleh
karena itu, jika informasi akuntansi akuntansi dipakai sebagai salah satu dasar penilaian
kinerja, maka informasi akuntansi yang memenuhi kebutuhan tersebut adalah informasi
akuntansi manajemen yang dihubungkan dengan individu yang memiliki peran tertentu
dalam organisasi. Tipe informasi akuntansi manajemen yang memiliki karakteristik
semacam itu disebut dengan informasi akuntansi pertanggungjawaban. Tujuan pokok
penilaian kinerja adalah untuk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi
dan dalam mematuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya, agar
membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan. Standar perilaku dapat berupa
kebijakan manajemen atau rencana formal yang dituangkan dalam anggaran.
B. RUMUSAN MASALAH

1. jelaskan makna dan kelebihan dan kekurangan Desentralisasi


2. jelaskan perbedaan Desentralisasi dan Sentralisasi
3. Jelaskan konsep dasar desentralisasi
4. jelaskan Definisi dan tujuan Akuntansi Pertanggungjawaban
5. Menjelaskan tujuan Akuntansi Pertanggungjawaban
6. Menjelaskan jenis-jenis Pusat pertanggungjawaban
7. Menjelaskan bagaiman informasi Pertanggungjawaban digunakan
8. Menggunakan Alat ukur kinerja pusat investasi
9. Menjelaskan perbedaan Kalkulasi biaya variabel dan biaya Absorpsi

C. TUJUAN
Memahami definisi-definisi dari pusat-pusat Pertanggung Jawaban
Memahami adanya jenis-jenis dari Pusat Pertanggung Jawaban
Memahami definisi mengenai Pusat Pendapatan
Memahami penilaian kinerja yang dilakukan oleh Pusat Pendapatan
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Makna, keuntungan dan kekurangan desentralisasi
B. Perbedaan desentralisasi dan sentralisasi
C. Konsep dasar desentralisasi
D. Define dan tujuan akuntansi pertanggung jawaban
E. Jenis jenis pusat pertanggungjawaban
F. Bahaimana informasi pertanggungjawaban digunakan
G. Alat ukur kinerja pusat investasi
H. Perbedaan kalkulasi biaya variable dan biaya absorpsi
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
BABII
PEMBAHASAN

A. MAKNA, KEUNTUNGGAN DAN KEKURANGGAN DESENTRALISASI


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), desentralisasi adalah sistem
pemerintahan yang lebih banyak memberikan kekuasaan kepada pemerintah
daerah.desentralisasi adalah penyelanggaraan urusan pemerintah pusat kepada daerah
melalui wakil perangkat pusat yang ada di daearah.Secara etimologis, istilah
desentralisasi berasal dari Bahasa Belanda, yaitu "de" yang berarti "lepas", dan
"centerum" yang berarti pusat.Dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang
pokok pemerintahan di Daerah, desentralisasi adalah penyerahan urusan pemerintah
dari pemerintah atau daerah tingkat atasanya kepada daerah menjadi urusan rumah
tangganyaPengertian Menurut Para Ahli
Adapun pengertian desentralisasi menurut para ahli, diantaranya sebagai berikut:
1) Menurut Syamsudin Haris (2006)
Menurut Vincent Ostrom dalam Syamsudin Haris (2006), jika
desentralisasi dipahami berdasarkan perspektif state society relation, maka
akan diketahui bahwa sejatinya keberadaan dari desentralisasi tak lain yaitu
untuk mendekatkan negara kepada masyarakat dengan sedemikian rupa
sehingga di antara keduanya dapat melahirkan sebuah interaksi yang dinamis,
baik terhadap proses pengambilan keputusan maupun dalam
mengimplementasikan kebijakan.

2) Menurut Bambang Yudoyono (2003)


Sejalan dengan hal itu, Joseph Riwu Kaho (1991) dalam Bambang
Yudoyono (2003) mengemukakan alasan-alasan mengapa pemerintah perlu
melakukan desentralisasi kekuasaan terhadap pemerintah daerah.Kelebihan
Desentralisasi Bagi Perekonomian di Indonesia.Indonesia merupakan negara
yang sangat luas akan wilayahnya, sehingga sangat sulit guna memantaunya
secara terus dari kejauhan. Hal itu berlaku juga dalam sektor ekonomi. Supaya
dapat terus berkembang, semua daerah tidak hanya mengandalkan pusat.Pihak
daerah harus dapat bisa melakukan sebuah inisiatif dalam memajukan
tempatnya sendiri. Disinilah kelebihan desentralisasi yang dicanangkan oleh
pemerintah Indonesia dalam beberapa tahun ini. Desentralisasi merupakan
penyerahan sebagian kekuasaan dari pemerintah pusat kepada pemerintah
daerah guna menerapkan berbagai macam kebijakan dan langkah guna
meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah. Penyerahan sebagian
kekuasaan itu benar adanya, namun hukum maupun peraturan utama akan
selalu mengacu kepada pemerintah pusat.
Hal itulah yang diterapkan oleh Indonesia pada belakang tahun ini untuk
meningkatkan potensi masing-masing daerahnya. Pemerintah pusat tetap
mengeluarkan dana belanja untuk daerah, akan tetapi daerah tetap diperbolehkan
mempunyai caranya sendiri dalam mendapatkan dana dari sumber lain.
Desentralisasi mempunyai manfaat dan kelemahan bagi organisasi yang
melaksanakannya. Kami akan menjelaskan terlebih dahulu manfaat desentralisasi bagi
perusahaan Pata manajer tingkat yang lebih rendah mempunyai pengetahuan yang
terbaik tentang kondisi setempat. Oleh karena itu mereka memiliki kemampuan atau
pengetahuan yang lebih baik dibandingkan dengan manajer pada level di atas. Disini
terjadi apa yang dinamakan dengan informasi yang tidak simetris (asymmetri
information) antara manajer tingkat atas dan manajer di tingkat yang lebih bawah
dalam hal pengetahuan mengenai kondisi lokal. 2 Desentralisasi memberikan
kesempatan bagi para manager tingkat yang lebih rendah mempersiapkan diri untuk
memperoleh jabatan yang lebih tinggi setelah berlatih mengelola unit organosi pada
tingkat yang lebih rendah.
Bisa disimpulkan bahwa desentralisasi ini juga dapat berdampak pada kinerja di
berbagai macam sektor selain mempunyai keuntunggan, desentralisasi juga
mengandung beberapa kelemahan diantaranya adalah

1. Para manajer kemungkinan membuat keputusan yang hanya menguntungkan divisi


yang dipimpinnya saja, tetapi berdampak merugikan terhadap organisasi secara
keseluruhan. Hal ini dimaklumi karena setiap manager bertanggungwab kepada divisi
atau cabang yang dipimpinnya, meskipun bedampak negatif terhadap perusahaan.
2. Para manajer mempunyai kecenderungan untuk memiliki sendiri untit organisasi di
bawah tanggung jawabnya sehingga dapat berakibat pengelolaan usaha yang boros
dan tidak efisien, bahkan biayanya akan lebih murah jika usaha tersebut disediakan
secara terpusat
3. Dalam menjalankan desentralnasi dibutuhkan biaya cukup mahal yang berhubungan
dengan pengumpulan dan pengelolaan informasi. Para manajer memerlukan informasi
untuk menilai akibat dan keputusan keputusan yang telah diambilnya dan informasi
lain yang berhubungan dengan diviisi yang dipimpinnya
B. PERBEDAAN DESENTRALISASI DAN SENTRALISASI
Sentralisasi dan desentralisasi adalah dua istilah yang tidak lagi asing di
telinga kita saat ini. Dalam praktik kehidupan berbangsa dan bernegara, sentralisasi
dan desentralisasi adalah sebuah kontium. Karena tidak ada sebuah negara yang
secara penuh hanya menggunakan azas sentralisasi saja dalam penyelenggaraan
pemerintahannya. Sebaliknya juga tidak mungkin penyelenggaraan pemerintahan
hanya didasarkan pada azas desentralisasi saja. Sentralisasi adalah memusatkan
seluruh wewenang kepada sejumlah kecil manajer atau yang berada di posisi puncak
pada suatu struktur organisasi. Sentralisasi banyak digunakan pada pemerintahan lama
di Indonesia sebelum adanya otonomi daerah. Sedangkan desentralisasi dapat
diartikan sebagai pengalihan tanggung jawab, kewenangan, dan sumber-sumber daya
(dana, manusia dan lain-lain) dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah.
Berubahnya sentralisasi menjadi desentralisasi membawa perubahan dalam sistem
pemerintahan diantaranya Pilkada langsung dan Pemilu Presiden. Meskipun dirasa
sebagai perubahan ke arah positif tetap saja timbul nada pesimis dan pandangan
negatif dari berbagai kalangan tentang pelaksanaan pilkada di Indonesia tidak
meniadakan arti pentingnya institusi ini dalam konsolidasi demokrasi di era
desentralisasi ini.

Sentralisasi dan Desentralisasi yakni sistem yang memiliki sejumlah


perbedaan yang bisa dilihat dari beberapa karakteristiknya, terutama soal
pembagian wewenang. Menurut Hessel Nogi S. Tangkilisan dalam buku Manajemen
Publik (2007), berikut desentralisasi adalah pembagian dan pelimpahan wewenang.

Dalam sistem ini, pengelolaan pemerintahannya dilakukan dengan membagi


serta melimpahkan wewenangkepada sejumlah pihak.Sebaliknya, sentralisasi
adalah sistempengelolaan pemerintahan yang memusatkan wewenangnya hanya pada
satu pihak.
C. KONSEP DASAR DESENTRALISASI

Sebagai respon terhadap semakin sengitnya tekanan persainggan banyaknya


organisasi mengubah cara mereka mengorganisasikan dan mengoperasikan usahanya
Salah satu system yang dikembangkan perusahaan adalah akuntansi pertanggung yang
pada system ini terjadi pemisahan yang jelas dan tegas antara wewenag dan di antara
pusat pusat pertanggungjawaban Pembentukan wewenang dan tanggung jawab secara
normal dapat timbul sebagai konsekuensi alami dari fungsi management Organisasi
yang ter desentralisasi adalah organisasi yang pengambilan keputusannya tidak hanya
atau mutlak diserahkan kepada beberapa eksekutif puncak saja, tetapi juga disebarkan
manajemen berbagai tingkat sehingga manajemen pada tingkat yang lebih rendah
dapat mengambil beberapa keputusan penting yang berhubungan denggan lingkup
tanggung jawab mereka. Dari sini kita bisa memahami balwa desentralisasi organisasi
memberikan kebebasan kepada manajer atau karyawan pada tingkat yang lebih
rendah untuk menggambil keputusan Perusahaan yang memiliki beberapa pusat
pertanggungjawaban biasanya memilih salah satu dari dua pendekatan pengambilan
keputusan untuk mengelola kegiatan mereka yang rumit dan beragam. Dua pilihan itu
adalah sentralisasi atau desentralisan yang digambarkan dalam gambar berikut ini.
Berbagai keputusan dibuat pada tingkat manajemen puncak dan manajer pada
jenjang yang lebih rendah hanya bertanggungjawab atas implementasi keputusan.
Sebaliknya. pengambilan keputusan terdesentralisasi memperkenankan manajer pada
jenjang yang lebih rendah untuk membuat dan sekaligus mengimplementasikan
keputusin keputusan penting yang berkaitan dengan pertanggungjawaban mereka
Desentralisasi yang efektit memerlukan pelaporan segmental, Sebagai tambalun pada
lapan laba ni penisahaan secara keseluruhan laporan dibunuhkan untuk setiap segmen
di dalam organisasi itu Kami akan menjelaskan beberapa alasan di balik keputusan
perusahaan untuk melakukan desentralisasi, antara lain
a. Kemudahan terhadap pengumpulan dan pemanfaatan informasi lokal
b. fokus manajemen pusat
c. Melatih dan memotifasi manajer
d. Meningkatkan daya saing.

D. DEFINISI DAN TUJUAN AKUNTANSI PERTANGGUNG JAWABAN

Akuntansi pertanggungjawaban merupakan salah satu konsep akuntani


manajemen dan sistem akuntansi yang dikaitkan dan disesuaikan dengan pu
pertanggungjawaban yang ada dalam organisasi Akuntansi pertanggungjawaban
menekankan pada proses akuntansi yang melaporkan sampai sejauh mana manay
setiap pusat pertanggungjawaban dapat mengelola pekenaan yang langsung d hawah
pengawasannya dan tanggungjawabnya atau sebagai sistem yang, mengukur mmcana
dan tindakan setiap pusat pertanggungjawaban.

Definisi akuntan pertanggungjawaban dijelaskan oleh Hansen dan Mowe


(2009) bahwa akuntansi penanggungjawaban adalah sistem yang mengukur berbaga
hasil yang dicapai oleh setiap pusat pertanggungjawaban menurut informasi yang
dibutuhkan oleh para manajer untuk mengoperasikan pusat pertanggungjawaban
mereka. Akuntansi pertanggungjawaban juga didefinisikan oleh LM Samryn (2001
255) sebagai sistem akuntansi yang digunakan untuk mengukur kinerja setiap pusat
pertanggungjawaban sesuai dengan informasi yang dibutuhkan manajer untuk
mengoperasikan pusat pertanggungjawaban mereka sebagai bagian dan sistem
pengendalian manajemen.Dan beberapa definisi tersebut, beberapa intisari penting
dari konsep akuntansa pertanggungjawaban adalah
a. Akuntansi pertanggungjawaban merupakan sistem akuntansi yang
disusun berdasarkan struktur organisasi yang secara tegas memisahkan
tugas, wewenang dan tanggung jawab hap-tiap tingkat manajemen.
b. Akuntansi pertanggungjawaban mendorong para individu terutama
para manajer untuk berperan aktif dalam mencapai tujuan perusaliaan
secara sekil dan efisien
c. Penyuusunan anggaran dalam akuntansi pertanggungjawaban adalah
berdasarkan pusat pusat pertanggungjawaban Dari laporan
pertanggungjawaban dapat diketahui perbandingan antara realisasi
dengan anggarannya, sehingga penyimpangan yang terjadi dapat
dianalisis dan dicari solusinya oleh manajer pusat
pertanggungjawabannya.
d. Akuntansi pertanggungjawaban melaporkan hasil evaluasi dan
penilaian Kinerja vang berguna bagi manajemen puncak dalam
penyusunan rencana kerja periode mendatang, baik untuk tiap-tiap
pusat pertanggungjawaban maupun untuk kepentingan perusahaan
secara keseluruhan.

Akuntansi pertanggungjawaban adalah sistem yang disusun sedemikian rupa


sehingga pengumpulan dan pelaporan biaya dan penghasilan dilakukan dengan bidang
pertanggungjawaban dalam organisasi dengan tujuan agar dapat ditunjuk orang atau
kelompok yang bertanggungjawab terhadap penyimpangan biaya dan penghasilan
yang dianggarkan (Mulyadi, 1983). Dalam pengertian di atas dapat dijelaskan bahwa
syarat untuk dapat menerapkan akuntansi pertanggungjawaban ada lima, yaitu adanya
struktur organisasi, anggaran, penggolongan biaya, sistem akuntansi, dan sistem
pelaporan biaya.

E. JENIS-JENIS PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN

Pusat pertanggung jawabban pada dasarnya diciptakan untuk mencapai


sasaran tertentu. Dalam pusat pertanggung jawabban diharapkan terjadi kondisi
dimana sanaran setiap individu dalam pusati pertanggungjawaban harus selaras,
seras, dan seimbang dalam usaha mencapai sasaran umum organisasi secara
keseluruhan. Dalam implementasi kegiatannya, setiap pusat pertanggungjawaban jelas
membutuhka masukan dan berapa bahan baku tenaga kerja, overhead pabrik, ataupun
biaya pendukung (support ing cost) yang akan di proses dalam pusat
pertanggungjawabar untuk menghasilkan keluaran berupa produk ataupun jasa.
Ada empat tipe pusat pertanggungjawaban yang didasarkan pada sifat
pertanggungjawaban pada baya atau pendapatan atau keduanya, yaitu:
a. Pusat pendapatan (revenue center)
b. Pusat biaya (cost center)
c. Pusat laba (profil center)
d. Pusat investasi (invesment center)

Berikut kami jelaskan satu per satu setiap pusat pertanggungjawaban yang
dimulai dari pusat biaya
1. Pusat biaya (cost center)
Pusat biaya adalah pusat pertanggungjawaban yang hanya bertanggungjawab
mengendalikan semua biaya yang terjadi di dalam lingkup pusat pertanggung
jawabannya, tanpa menghubungkan dengan pendapatan yang diterima atau
diperolehnya. Dalam konsep ini, pusat biaya tidak mengendalikan penjualan atau
aktivitas perusahaan, jadi hanya mengendalikan biaya saja. Tujuan manajer pusat
biaya ini adalah meminimalkan perbedaan antara realisasi biaya dengan anggarannya,
karena dengan inilah mereka dievaluasi kinerjanya oleh manajer yang lebih tinggi
Pusat biaya dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu:
 Pusat biaya teknik, Pusat biaya teknik adalah pusat biaya yang
sebagian besar biayanya berupa biaya teknik, yaitu biaya yang
masukannya mempunyai hubungan yang nyata dan erat dengan
keluarannya. Dalam mengukur prestasi kenja manajer pusat biaya,
biaya-biaya yang dapat diukur biasanya telah mengadopsi biaya
standar Penilaian efisiensi pusat biaya teknik dilakukan dengan
membandingkan masukan dengan keluarannya, artinya biaya yang
sesungguhnya terjadi pada pusat baya ini dibandigkan dengan biaya
standarya, kemudian dihitung dan diana Lisa selisih atau
penyimpangan (fariunce) yang terjadi.
 Pusat biaya kebijakan adalah pusat biaya yang sebagian besar biayanya
berupa biaya kebijakan yaitu biaya yang antara masukan dan
keluarannya tidak memiliki hubungan yang nyata dan erat.pusat biaya
ini keluarannya tidak dapat diukur dengan besaran nilai uang
disebabkan karena keluarannya itu sulit diukur dengan besaran nilai
uang, di sebabkan karena keluarnya itu sulit di ukur secara kuantitatif
atau tidak mempunyai hubungan yang nyata dengan masukannya
.
Semua pusat biaya menjalankan tugas yang penting untuk meningkatkan
kepuasan pelanggan (customer satisfaction) dan meningkatkan penjualan secara tidak
langsung Manajer dan karyawan dan pusat biaya tidak dimintai pertanggungjawaban
atas keputusan laba dan investasi yang dibuatnya, tetapi mereka bertanggung jawab
atas keputusan biaya yang telah mereka keluarkan Secara umum, manajer dari pusat
biaya ini bertanggung jawab untuk: (1) mengendalikan biaya dalam anggaran mereka;
(2) melacak atau menelusuri aset yang digimakan oleh pusat boya dan (3) mengelola
karyawan, tugas dan kompensasinya.

Kinerja dari manajer pusat ini dinilai dengan membandingkan biaya yang
sesungguhnya (actual expense) dengan biaya standar atau yang dianggarkan untuk
posat biaya tersebut Selain pembagian sebelumnya pusat biaya juga terbagi menjadi
dua jenis utama yaitu: pusat biaya produksi dan pusat biaya jasa Pusat hiaya produka
bertugas untuk memproduksi atau memproses produk misalnya bagian perakitan
(assembly area), sementara pusat biaya jasa memberikan jasa kepada pusat biaya
lainnya seperti departemen personalia dan kantin

Beberapa manfaat dari pusat biaya diantaranya adalah


a. Efisiensi pengawasan (monitoring) Pusat biaya memungkinkan efektivitas
semua aspek dalam perusahaan karena adanya monitoring atau
pengawasan secara ketat
b. Meningkatkan kepercayaan diri karyawan Pendelegasian wewenang
kepada karyawan membuat karyawan karyawan menjadi lebih
bertanggungjawab terhadap tugas yang dibebankan kepadanya sehingga
selanjutnya dapat meningkatkan kepercayaan diri karyawan
c. Menghindari dan mencegah kerugian Pusat Biaya berupaya untuk
memperbarui proses agar lebih elektit menghemat uang untuk mengurangi
biaya Pusat biaya berupaya untuk menutup semua biaya dengan cara
meng-offset pendapatan melalui pengurangan biaya dan perolehan
pendapatan yang tidak diperkirakan sebelumnya, sehingga dapat mencegah
kerugian.
d. Meningkatkan laba Jika satu dan pinat biaya dihapus maka dapat
berdampak negatif pada ma laba penasahaan secara keselurahan Sebagai
contoh, jika sebuah departeme HR dihapus maka dapat mempengaruhi
keuntungan perusahaan.
e. Membuat manajer menjadi lebih efisien Manajer membandingkan data
biaya dari periode waktu yang berbeda unt melihat apakah pusat biaya
menjadi lebih menguntungkan atau tidak. Paa umumnya orang tertentu
yang bertanggung jawab atas biaya yang dikeluarka di bawah
kekuasaannya, akan termotivasi menjadi lebih produktif.
2. Pusat Pendapatan (Revenue Center)
Pusat pendapatan adalah pusat pertanggungjawaban yang l diukur dengan
satuan nilai moneter, sedangkan masukannya tidak terukur karenanya prestasi
manajernya dinilai atas dasar jumlah atau nilai pendapat pada pusat
pertanggungjawaban yang dipimpinnya. Dalam pusat pendapates keluaran (dalam
bentuk pendapatan) diukur dengan satuan moneter, tetapi tidak terdapat hubungan
yang erat dan nyata antara masukan (biaya) dengan pendapat Artinya, dalam pusat
pendapatan ini, biaya tidak menjadi ukuan evaluasi kinerja dari pusat ini. Bila kita
cermati pengukuran kinerja pusat pendapatan yang hanya berdasarkan tingkat
penjualan tersebut kelihatan terlalu sempit dan perlu ditambah dengan penilaian
prestasi atas dasar laba atau kontribusi laba bruto, yaitu dengan menganalisis laba
kotor dengan laba bruto yang diharapkan atau dianggarkan Penilaian dengan cara ini
dipandang lebih baik dan menghasilkan evaluasi kiner yang lebih objektif.
3. Pusat Laba (Profit Center)
Pusat laba adalah pusat pertanggungjawaban dimana baik masukan (biaya
yang dikonsumsi) maupun keluarannya (pendapatan yang berhasil dicapai) dap diukur
dengan satuan nilai moneter. Selisih antara pendapatan dengan biaya adala laba vang
diperoleh atau rugi yang diderita. Pembentukan pusat laba memerlukan perincian
tugas, pendelegasian wewenang dan tanggung jawab, serta dukungan informasi agar
manajer yang bersangkutan dapat merencanakan kegiatan-kegiatan pada unit kerjanya
dengan baik. Pusat pertanggungjawaban ini dipandang lebih baik dibandingkan
dengan pusat biaya dan pusat pendapatan. Coba Saudara diskusikan dengan rekan
lainnya!
4. Pusat Investasi (Investment Center)
Pusat Investasi adalah pusat pertanggungjawaban ang paling luas dibanding
ketiga pusat lainnya, karena manajer punya wewenang mengendalikan pendapatan
dan biaya, baik biaya operasi maupun biaya yang timbul sehubungan dengan usaha
untuk memperoleh sumber daya dan barang modal yang akan dibeli Masalah utama
pusat investasi adalah laba yang dihasilkan dan harta yang digunakan untuk
memperoleh laba tersebut, yaitu apakah yang dihasilkan telah sebanding dengan
modal yang diinvestasikan Manajemen pusat investasi diharapkan memperoleh laba
sebesar jumlah yang ditetapkan untuk setiap nilai rupiah yang diinvestasikan Prestasi
pusat investasi ini diukur dengan menila tingkat dual income maupun tingkat return
on investment (ROI)

F. MENJELASKAN BAGAIMAN INFORMASI PERTANGGUNGJAWABAN


DIGUNAKAN
Untuk mengukur prestasi manajer. Jika struktur penghargaan sebagian besar
didasarkan pada informasi akuntansi, manajer akan memperoleh kepuasan. satu
informasi terpenting bagi perusahaan. Namun informasi akuntansi bukanlah
merupakan satu-satunya informasi formal yang digunakan oleh perusahaan ini Selain
informasi akuntansi, perukun juga menggunakan informasi manajemen yang
bertujuan menyapkan informasi yang berguna bagi manajer dalam proses
pengambilan keputusan
Informasi akuntansi sangat berguna bagi pihak internal maupun eksternal
penisahaan. Bagi pihak internal, informasi akuntansi sangat diperlukan untuk
mengetahui hasil kinerja setiap manager, yang disusun dalam bentuk laporan. Sistem
pelaporan pertanggungjawaban menyapkan informasi untuk pengendalian manajemen
Pada hakikatnya, sistem pelaporan pertanggungjawaban juga dikenal sebagai sistem
akuntansi pertanggungjawaban yang terdiri dari seperangkat laporan suatu perusahaan

G. Menggunakan Alat ukur kinerja pusat investasi

Beberapa alat ukur kinerja dari pusat investasi adalah ROI, laba residu dan
ecounting vulue added Berikut akan diterangkan masing-masing.
Pengembalian atas Investasi (Return on Investment)
ROI adalah ukuran kinerja yang paling lazim bagi pusat investasi ROI di
hitung dari laba operasi bersih dibagi dengan aktiva operasi rata-rata. Semakin tinggi
pengembalian atas investasi (ROI) suatu segmen usaha, maka semakin besar laba
yang dihasilkan dan setiap dolar atau rupiah yang diinvestasikan dalam aktiva operasi
segmen tersebut. Ingat bahwa yang digunakan dalam rumus ROI adalah opeperasi
bersih bukan laba bersih. Laba operasi bersih (net operating income) adalah laba
sebelum bunga dan pajak dan kadang-kadang disebut sebagai laba sebelum bunga dan
pajak (earnings before interest and taxes, EBIT) Laba operasi bersih digunakan dalam
rumus tersebut karena dasar perhitungan (yaitu denominator terdiri atas aktiva uperasi
Jadi agar tetap konsisten maka yang digunakan sebebagai pengembaliannya adalah
laba operasi bersih.

Aktiva operasi (operating assets) mencakup kas, piutang, persediaan, pabrik,


peralatan, dan aktiva-aktiva lain yang dipertahankan untuk penggunaan produktif di
dalam organisasi Contoh aktiva yang tidak tercakup di dalam kategori aktiva operasi
(yaitu contoh aktiva non operasi) mencakup tanah yang dipertahankan untuk
penggunaan masa depan, investasi di perusahaan lain, atau bangunan pabrik yang
disewakan pada orang lain, Aktiva-aktiva ini tidak dimiliki untuk keperluan operasi,
sehingga dikeluarkan dari kelompok aktiva operasi. Dasar aktiva operasi.
Yang disediakan bagi pemegang tanggungjawab tersebut untuk
memungkinkan melaksanakan tanggungjawabnya Sumber ekonomi yang disediakan
memungkinkan manager bertangggungjawab untuk mencapai tujuan perusahaan yang
diukur dengan satuan nilai moneter Penyusunan anggaran dilakukan hanya jika
tersedia informasi akuntansi pertanggungjawaban yang mengukur berbagai sumber
ekonomi yang disediakan bagi setiap manajer yang bertanggungjawab dalam usaha
mencaps tujuan yang ditetapkan dalam satu tahun anggaran

H. Menjelaskan perbedaan Kalkulasi biaya variabel dan biaya Absorpsi


Ada dua metode perhitungan laba, yaitu berdasarkan kalkulasi biaya variabel
fearable cosing) dan berdasarkan kalkulasi biaya penyerapan penuh (full absorpti
sting) Kedua metode tersebut merupakan metode kalkulasi biaya yang digunakan
untuk menentukan biaya produk Konsep yang perlu dicatat adalah biaya produk
(prstuct cost) dicatat dan diinvestasikan, sedangkan biaya periode (ierud cist)
dibebankan pada saat biaya itu dikeluarkan. Letak perbedaan signifikan antara kedua
metode tersebut adalah bagaimana perlakuannya terhadap biaya overhead pabrik
(overhead cost);
1. Kalkulasi biaya variabel (variabel costing)
Dalam sistem kalkulasi biaya ini, hanya biaya manufaktur variabel
yang dibebankan ke produk. Biaya manufaktur variabel meliputi biaya
bahan langsung tenaga kerja langsung dan overhead vanabel. Sebaliknya,
biaya overhead tetap pada periode tertentu dipandang sebagai beban
periode berjalan, (period costlespense), yang ditandingkan secara total
terhadap pendapatan periode tersebut, dan tidak dimasukkan ke dalam
penentuan biaya produk (cost of product) Hal ini karena overhead tetap
merupakan biaya untuk memanfaatkan kapasitas yang ada, atau selalu ada
dalam bisnis, bukan sebagai komponen yang membentuk produk: Selain
biaya overhead tetap, biaya administrasi dan pemasaran (variabel dan
tetap) juga diperlakukan sebagai beban penode berjalan (period
cost/expense) Kalkulasi blaya variabel mampu memberikan informasi
biaya yang penting untuk pengambilan keputusan (deces making) dan
pengendalian (control). Selain itu, kalkulasi biaya variabel juga
merupakan alat managenal yang bermanfaat. Hal ini akan dibahas dalam
pengambilan keputusan taktis yang melibatkan sistem kalkulasi biaya
variable

2. Kalkulasi biaya absorpsi (absorption costing)

Dalam Kalkulasi bayan biaya manufaktur libebankan seluruhnya ke


produk yang meliputi biaya bahan langsung (in material), tenaga kerja
langsung (direct larverhead variabel cearable view) dan overhead setan
( deal) Selain biva produk seperti biaya administrasi dan pentualan
(variabel dan tetap) diperlakukan bagai beban periode berjalan (perind co
expenses) Menurut kalkulasi haya absorpu, penggunaan overhead tetap
telah ditennikan (dianggarkan) sebelumnya oleh perusahaan dan
pembebaran overhead tetap (apland overheat) ke produk ketika produk
tersebut terjual Oleh karena itu penting bagi perusahaan untuk mempunyai
daftar inventaris dan biaya overhead tetap Bila kalkulasi biaya variabel
sering digunakan untuk pengambilan keputusan manajerial kalkulasi biaya
penyerapan penuh dipersyaratkan atau diwajibkan untuk pelaporan
keuangan eksternal (external hancial rewiring) dan pelaporan pajak
penghasilan (income tax reporting)
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pusat tanggung jawab merupakan organisasi yang di pimpin oleh seorang manajer
yang bertanggung jawab terhadap aktivitas yang dilakukan hierarki. Pada tingkatan
terendah adakah pusat untuk seksi-seksi, pergeseran kerja (workshift), dan unit
organisasi kecil lainnya. Dari sudut pandang manajer senior dan dewan direksi,
perusahaan secara keseluruhan merupakan pusat tanggung jawab, meskipun istilah
ini biasanya berkenan dengan unit-unit dalam perusahaan. Pada umumnya , pusat
pendapatan merupakan unit pemasaran/penjualan yang tidak memiliki wewenang
untuk menetapkan harga jual dan tidak bertanggung  jawab atas harga pokok
penjualan dari barang-barang yang mereka pasarkan. Melaluipusat
pertanggungjawaban anggaran dibuat, dan jika telah melalui  pengesahan anggaran
dikomunikasikan kepada manajer level menengah dan  bawahan untuk dilaksanakan.
Pusat Pertanggungjawab : Pusat Pendapatan dan Pusat beban. Setiap jenis pusat
pertanggungjawaban membutuhkan data mengenai  belanja (pengeluaran) yang telah
dilakukan dan output yang dihasilkan selama masa anggaran. Laporan kinerja
disiapkan dan dikirimkan ke semua level manajemen untuk dievaluasi kinerjanya,
yaitu dibandingkan antara hasil yang telah dicapai dengan anggaran. Jika sistem
pengendaliananggaran berjalan dengan baik, maka informasi yang dikirimkan kepada
manajer harus relevan dan tepat waktu. Informasi yang relevan merupakan informasi
yang terbaru (up to date) dan akurat. Informasi yang relevan adalah informasi yang
dapat membedakan dengan  jelasantara biaya yang dapat dikendalikan secara
langsung (controlleble) dengan  biaya-biaya yang tidak dapat dikendalikan
(uncontrollable) oleh manajer pusat  pertanggungjawaban.

Anda mungkin juga menyukai