Anda di halaman 1dari 13

SENTRALISASI DAN DESENTRALISASI

Kelompok III

Amelia Anggraini 2221609027

Ghaida Chairunisa 2221609073

Muhammad Fadhil Faadihilah 2221609048

PENDAHULUAN

Sentalisasi merupakan salah satu funga dalam manajemen suatu organisasi Dan
berfungsi untuk memusatkan seluruh we we nang sejumlah kecil manajer atau yang berada di
porri puncak pada suatu struktur organisasi Dan sentralisasi memiliki kelebihan seperti Lebih
mudah untuk menerapkan kebijakan umum dan praktek untuk biaus secara keseluruhan,
mencegah bagian lam dari bumus menjadi terlalu mandu Lebih mudah untuk
mengkoordinamikan dan mengendalikan dan pusat, Lebih cepat pengambilan keputusan lebih
mudah untuk menunjukkan kepemimpinan yang kuat.

Kebijakan desentralisasi di Indonesia diberlakukan berdasarkan Undang-undang No.


22 Tahun 1999 tentang pemerintahan daerah pada awal Januari 2001. Sebagaimana
diungkapkan Piliang dalam Noor (2012:61-62) yang menjelaskan Adanya UU No. 22 Tahun
1999, UU No. 25 Tahun 1999, dan PP No. 105 Tahun 2000 serta pedoman yang ditetapkan
Menteri Dalam Negeri di atas menunjukkan bahwa awal tahun 2001 merupakan landasan pacu
bagi terjadinya desentralisasi pemerintahan secara massif dan drastis, bahkan bisa juga disebut
sebagai sebuah lompatan yang luar biasa dalam tata kelola pemerintahan di negara ini. Tentu
saja perwujudan dari desentralisasi ini adalah otonomi daerah, di mana dalam otonomi daerah
ini pemerintah daerah memiliki hak, wewenang, dan kewajiban untuk mengatur dan mengurus
rumah tangganya sendiri sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sentralisasi
Sentralisasi adalah memusatkan seluruh wewenang kepada sejumlah kecil manajer atau
yang berada di posisi puncak pada suatu struktur organisasi. Sentralisasi banyak digunakan
pada pemerintahan lama di Indonesia sebelum adanya otonomi daerah.
Sentralisasi berasal dari bahasa inggris yang berakar dari kata Centre yang artinya
adalah pusat atau tengah. Sentralisasi adalah memusatkan seluruh wewenang kepada
sejumlah kecil manajer atau yang berada di posisi puncak pada suatu struktur organisasi.
Sentralisasi banyak digunakan pada pemerintahan lama di Indonesia sebelum adanya
otonomi daerah.
Sentralisasi adalah istilah yang berasal dari kata bahasa Inggris "sentralisasi" dan
digunakan untuk menggambarkan tindakan atau proses sentralisasi, atau keadaan terpusat.
Dalam konteks pengelolaan organisasi dan pemerintahan, sentralisasi mengacu pada
pemusatan kekuasaan, wewenang, dan pengambilan keputusan pada suatu kelompok atau
individu terpusat. Hal ini dapat dicapai melalui berbagai cara, seperti:
a) Sentralisasi departemen: Setiap departemen memiliki kantor pusat atau pemimpin yang
mengambil keputusan untuk departemen tersebut.
b) Sentralisasi manajemen: Satu orang atau departemen membuat semua keputusan untuk
seluruh organisasi.
c) Sentralisasi geografis: Kekuasaan dan wewenang terkonsentrasi pada lokasi geografis
tertentu.

B. Ciri-ciri utama sentralisasi


Konsentrasi kekuasaan dan otoritas. Pengambilan keputusan dilakukan oleh kelompok
pusat atau individu. Bagian lain dalam organisasi atau pemerintah menunggu instruksi dari
pusat untuk melaksanakan kebijakan dan keputusan. Beberapa keuntungan sentralisasi
adalah: Koordinasi dan implementasi kebijakan dan keputusan yang efisien. Pencegahan
konflik kepentingan atau pemisahan diri Pengelolaan sumber daya dan tenaga kerja yang
lebih mudah Namun sentralisasi juga mempunyai kelemahan, seperti: Kurangnya
fleksibilitas dan kemampuan beradaptasi terhadap kondisi lokal Membebani kelompok
pusat atau individu secara berlebihan dengan tanggung jawab pengambilan keputusan
Potensi penyalahgunaan kekuasaan dan wewenang Dalam konteks pemerintahan Indonesia,
sentralisasi merupakan ciri sistem negara kesatuan, dimana kekuasaan dan wewenang
terpusat pada pemerintah pusat. Hal ini berbeda dengan desentralisasi, yang merupakan
pendelegasian kekuasaan dan wewenang kepada tingkat pemerintahan atau organisasi yang
lebih rendah Pemerintah Indonesia telah menerapkan beberapa desentralisasi di bidang-
bidang tertentu, seperti hubungan internasional, peradilan, pertahanan dan keamanan,
keuangan, dan pemerintahan umum.

C. Kelebihan dari sentralisasi


a) Organisasi menjadi lebih ramping dan efisien. Seluruh efektivitas organisasi terpusat
sehingga pengambilan keputusan lebih mudah.
b) Perencanaan dan pengembangan organisasi lebih terintegerasi. Tidak perlu jenjang
koordinasi yang terlalu jauh antara unit pengambilan keputusan dan yang akan
melaksanakan atau terpengaruh oleh pengambilan keputusan tersebut.
c) Peningkatan resource sharing dan sinergi. Sumberdaya dapat dikelola secara lebih efisien
karena dilakukan lebih terpusat.
d) Pengurangan redundancies aset dan fasilitas lain. Satu aset dapat dipergunakan secara
bersama-sama tanpa harus menyediakan aset yang sama untuk pekerjaan yang berbeda-
beda.
e) Perbaikan koordinasi. Koordinasi menjadi lebih mudah karena adanya unity of
command.
f) Pemusatan expertise. Keahlian dari anggota organisasi dapat dimanfaatkan secara
maksimal karena pimpinan dapat memberi wewenang.

D. Kelemahan dari sentralisasi


a) Kemungkinan penurunan kecepatan pengambilan keputusan dan kualitas keputusan.
Pengambilan keputusan dengan pendekatan sentralisasi seringkali tidak
mempertimbangkan faktor-faktor yang sekiranya berpengaruh terhadap pengambilan
keputusan tersebut.
b) Demotivasi dan disinsentif bagi pengembangan unit organisasi. Anggota organisasi sulit
mengembangkan potensi dirinya karena tidak ada wahana dan dominasi pimpinan yang
terlalu tinggi.
c) Penurunan kecepatan untuk merespon perubahan lingkungan. Organisasi sangat
bergantung pada daya respon sekelompok orang saja.
d) Peningkatan kompleksitas pengelolaan. Pengelolaan organisasi akan semakin rumit
karena banyaknya masalah pada level unit organisasi yang di bawah.
e) Perspektif luas tapi kurang mendalam. Pimpinan organisasi akan mengambil keputusan
berdasar perspektif organisasi secara keseluruhan tapi tidak atau jarang
mempertimbangkan implementasinya akan seperti apa.

E. Dampak Positif dan Negatif Sentralisasi


a) Segi Ekonomi
Efek positif yang di berikan oleh sistem sentralisasi ini adalah perekonomian lebih
terarah dan teratur karena pada sistem ini hanya pusat saja yang mengatur perekonomian.
Sedangkan dampak negatifnya adalah daerah seolah-olah hanya di jadikan sapi perahan
saja dan tidak dibiarkan mengatur kebijakan perekonomiannya masing-masing sehingga
terjadi pemusatan keuangan pada Pemerintah Pusat.

b) Segi Sosial Budaya


Perbadaan kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia dapat di persatukan. Sehingga
setiap daerah tidak saling menonjolkan kebudayaan masing-masing dan lebih
menguatkan semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang di miliki bangsa Indonesia.
Sedangkan dampak negatif yang di timbulkan sistem ini adalah pemerintah pusat begitu
dominan dalam menggerakkan seluruh aktivitas negara. Dominasi pemerintah pusat
terhadap pemerintah daerah telah menghilangkan eksistensi daerah sebagai tatanan
pemerintahan lokal yang memiliki keunikan dinamika sosial budaya tersendiri, keadaan
ini dalam jangka waktu yang panjang mengakibatkan ketergantungan kepada pemerintah
pusat yang pada akhirnya mematikan kreasi dan inisiatif lokal untuk membangun
lokalitasnya.

c) Segi Keamanan dan Politik


Dampak positif yang dirasakan di bidang politik sebagai hasil penerapan sistem
sentralisasi adalah pemerintah daerah tidak harus pusing-pusing pada permasalahan yang
timbul akibat perbedaan pengambilan keputusan, karena seluluh keputusan dan
kebijakan dikoordinir seluruhnya oleh pemerintah pusat. Sehingga keputusan yang
dihasilkan dapat terlaksana secara maksimal karena pemerintah daerah hanya menerima
saja. Sedangkan dampak negatifnya adalah terjadinya kemandulan dalam diri daerah
karena hanya terus bergantung pada keputusan yang di berikan oleh pusat. Selain itu,
waktu yang dihabiskan untuk menghasilkan suatu keputusan atau kebijakan memakan
waktu yang lama dan menyebabkan realisasi dari keputusan tersebut terhambat.

F. Contoh dari sentralisasi


a) Pemerintah Daerah (Pemda) DKI Jakarta telah menerapkan aturan tentang pungutan atau
pajak retribusi daerah sesuai yang ditetapkan dalam undang-undang. Bagi masyarakat
yang telat atau tidak membayar pajak, maka dapat dikenakan denda sesuai aturan yang
berlaku.
b) Dalam lembaga keamanan negara yaitu TNI (Tentara Nasional Indonesia) melaksanakan
tugasnya untuk memberikan perlindungan terhadap seluruh wilayah Tanah Air lewat tiga
titik, mulai dari darat (TNI AD), laut (TNI AL), dan udara (TNI AU).
c) Didirikannya Bank Indonesia (BI). Selain mengawasi keuangan dan perbankan di Tanah
Air, fungsi BI juga untuk mengatur seluruh kebijakan moneter dan fiskal di Indonesia.
A. Pengertian Desentralisasi
Istilah desentralisasi (bahasa Inggris: decentralization) secara etimologi berasal dari
bahasa Latin yaitu kata de yang berarti lepas dan centrum yang berarti pusat. Dengan
demikian, desentralisasi berarti melepaskan diri dari pusat.Mengutip dari buku Hukum
Pemerintahan Daerah dalam Perspektif Kajian Pengelolaan Potensi Lokal karya Dr. Azmi
Fendri, SH,MKn, dari sudut pandang ketatanegaraan maksud desentralisasi adalah
pelimpahan kekuasaan pemerintah pusat kepada pemerintahan daerah untuk mengurus
rumah tangganya sendiri.
Desentralisasi merupakan pelimpahan wewenang dan tanggung jawab atau kekuasaan
untuk menyelenggarakan sebagian atau seluruh fungsi manajemen dan administrasi
pemerintahan dari pemerintah pusat dan lembaga-lembaganya; pejabat pemerintah atau
perusahaan yang bersifat semi otonom; kewenangan fungsional lingkup regional atau
daerah; lembaga non pemerintah atau lembaga swadaya masyarakat (Smith dalam Domai,
2011:54-55).
Hal senada juga diungkapkan oleh Rondenelli dalam Domai (2011:15) yang
menyatakan bahwa “desentralisasi berarti pemindahan atau penyerahan perencanaan,
membuat keputusan atau otoritas manajemen dari pemerintah pusat dan perwakilannya
kepada organisasi lapangan, unit-unit pemerintah yang lebih rendah, badan hukum publik,
penguasa wilayah luas maupun regional, para ahli fungsional, ataupun kepada organisasi
non pemerintah”.
Adapun menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah, disebutkan bahwa pengertian desentralisasi adalah penyerahan urusan
pemerintahan oleh pemerintah pusat kepada daerah otonom berdasarkan asas otonomi.
Desentralisasi memiliki prinsip pendelegasian wewenang dari pusat ke bagian-bagiannya.
Prinsip tersebut mengacu pada fakta adanya span of control atau rentang kendali dari setiap
organisasi. Oleh karena itu, dalam implementasinya, desentralisasi akan memiliki bentuk-
bentuk badan yang terpisah dari pusat.
Pengertian desentralisasi juga dijelaskan oleh pakar administrasi publik dan politik
Indonesia. Salah satunya yaitu Hendratno (2009:64) yang mendefinisikan desentralisasi
sebagai penyerahan kekuasaan pemerintahan dari pusat kepada daerah-daerah yang
mengurus rumah tangganya sendiri (daerah otonom). Penyerahan kewenangan kepada
daerah otonom berupa otonomi daerah ini adalah sebagai penyelenggaraan pemerintahan
daerah, dimana pemerintahan daerah yang mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahannya. Pemerintah daerah diharapkan dapat membantu mempercepat
terwujudnya kesejahteraan masyarakat karena dengan tugas-tugas yang sudah
terdesentralisasi tersebut pemerintah daerah dapat membantu pemerintah pusat untuk
mengurus Negara pada daerahnya masing-masing (daerah otonom).
Dan urgensi dari desentralisasi sendiri yaitu menjelaskan bahwa, Desentralisasi
merupakan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk mengubah sistem
pemerintahan yang sentralistik (terpusat) menjadi desentralistik. Sebagaimana diungkapkan
oleh Khusaini (2006:7) yang menjelaskan bahwa sistem pemerintahan sentralisasi
cenderung akan menurunkan peran pemerintah daerah karena aktivitas pemerintah pusat
pada level lokal tidak dijalankan berdasarkan pada kepentingan masyarakat setempat,
melainkan berdasar kepentingan pemerintah pusat. Permasalahan lainnya adalah korupsi
yang akan terjadi pada level pusat. Pemerintah pusat tidak menunjukkan transparansi dalam
beberapa aktivitas mereka, khususnya pada aktivitas yang mengeluarkan uang
Desentralisasi berdasarkan level atau tingkat kewenangan yang diberikan kepada
pemerintah daerah secara luas dibagi menjadi empat jenis, yaitu:
a) Deconcentration : penyerahan sejumlah kewenangan atau tanggung jawab administrasi
kepada tingkatan yang lebih rendah dalam kementrian badan pemerintah.
b) Delegation : perpindahan tanggung jawab fungsi-fungsi tertentu kepada organisasi diluar
struktur birokrasi regular dan hanya di kontrol oleh pemerintah pusat secara tidak
langsung.
c) Devolution : pembentukan dan penguatan unit-unit pemerintah secara subnasional
dengan aktivitas yang substansial berada dikantor pemerintah pusat.
d) Privatization : memberikan semua tanggung jawab atau fungsi-fungsi kepada organisasi
non-pemerintah atau perusahaan swasta yang independen dari pemerintah (Rodenelli
dalam Muluk, 2009:12).

B. Kelebihan dari Desentralisasi


a) Proses pendelegasian wewenang dalam struktur organisasi akan memperingan
manajemen pemerintah pusat. Hal ini akan mengurangi bertumpuknya pekerjaan di pusat
pemerintahan karena dibantu oleh pemerintahan di daerah.
b) Adaptasi terbaik untuk kebutuhan lokal. Dalam menghadapi permasalahan yang
mendesak, pemerintah daerah tidak perlu menunggu instruksi dari pusat.
c) Membangun hubungan yang sinergis antara pemerintah pusat dan daerah. Pemerintah
lokal memiliki otonomi dalam mengelola sumber daya mereka, sedangkan pemerintah
pusat dapat mengembangkan strategi ekonomi dalam skala yang lebih luas.
d) Peningkatan efisiensi dalam segala hal, khususnya penyelenggara pemerintah baik pusat
maupun daerah. Dengan mendekatkan pengambilan keputusan ke wilayah yang lebih
kecil, birokrasi dapat ditekan.
e) Dapat mengurangi birokrasi dalam arti buruk karena keputusan dapat segera
dilaksanakan sehingga kebijakan dapat diimplementasikan dengan lebih cepat dan efektif
di tingkat lokal.

C. Kekurangan dari Desentralisasi


a) Keseimbangan dan keserasian tujuan dapat mudah terganggu. Dalam sistem yang
terdesentralisasi, akan sulit mengkoordinasikan kebijakan dan program tingkat nasional
karena setiap daerah memiliki tujuan utama yang berbeda-beda.
b) Desentralisasi dapat memunculkan sifat kedaerahan yang mengacu pada penekanan atau
peningkatan kepentingan wilayah atau daerahnya. Hal ini dapat terjadi ketika entitas
lokal mendapatkan lebih banyak otonomi dan wewenang untuk mengelola sumber daya
mereka.
c) Memerlukan banyak waktu untuk melakukan perundingan atau musyawarah karena salah
satu masalah utama dalam sistem desentralisasi adalah risiko perbedaan antar wilayah.
d) Memerlukan biaya besar. Pemerintah lokal mungkin menghadapi kesulitan dalam
mengumpulkan sumber daya finansial yang cukup untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat mereka. Ini dapat menjadi tantangan, terutama bagi daerah yang kurang
berkembang.
e) Besarnya organ pemerintahan, sehingga membuat struktur pemerintahan jadi kompleks
dan dikhawatirkan koordinasi tidak lancar. Hal ini dapat menyebabkan perbedaan yang
signifikan dalam pelaksanaan kebijakan di berbagai wilayah.

D. Dampak Positif dan Negatif Desentralisasi


a) Segi Ekonomi
Dari segi ekonomi banyak sekali keuntungan dari penerapan sistem desentralisasi ini
dimana pemerintahan daerah akan mudah untuk mengelola sumber daya alam yang
dimilikinya, dengan demikian apabila sumber daya alam yang dimiliki telah dikelola
secara maksimal maka pendapatan daerah dan pendapatan masyarakat akan meningkat.
Tetapi penerapan sistem ini membukan peluang yang sebesar- besarnya bagi pejabat
daerah (pejabat yang tidak benar) untuk melalukan praktek KKN. “Setelah Gubernur
Nanggroe Aceh Darussalam, resmi menjadi tersangka korupsi pembelian genset senilai
Rp 30 miliar, lalu giliran Gubernur Sumatera Barat Zainal Bakar resmi sebagai tersangka
kasus korupsi anggaran dewan dalam APBD 2002 sebesar Rp 6,4 miliar, oleh Kejaksaan
Tinggi Sumatera Barat. Dua kasus korupsi menyangkut gubernur ini, masih ditambah
kasus korupsi yang menyangkut puluhan anggota DPRD di berbagai wilayah indonesia

b) Segi Sosial Budaya


Dampak perkuatnya ikatan sosial budaya pada suatu daerah. Karena dengan
diterapkannya sistem desentralisasi ini pemerintahan daerah akan dengan mudah untuk
mengembangkan kebudayaan yang dimiliki oleh daerah tersebut. Bahkan kebudayaan
tersebut dapat dikembangkan dan di perkenalkan kepada daerah lain. Yang nantinya
merupakan salah satu potensi daerah tersebut. Sedangkan dampak negatif dari
desentralisasi pada segi sosial budaya adalah masing-masing daerah berlomba-lomba
untuk menonjolkan kebudayaannya masing-masing. Sehingga, secara tidak langsung ikut
melunturkan kesatuan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia itu sendiri.

c) Segi Keamanan dan Politik


Dampak positif yang didapat melalui desentralisasi adalah sebagian besar keputusan dan
kebijakan yang berada di daerah dapat diputuskan di daerah tanpa adanya campur tangan
dari pemerintahan di pusat. Hal ini menyebabkan pemerintah daerah lebih aktif dalam
mengelola daerahnya. Tetapi dampak negatif yang terlihat dari sistem ini adalah euforia
yang berlebihan di mana wewenang tersebut hanya mementingkan kepentingan golongan
dan kelompok serta digunakan untuk mengeruk keuntungan pribadi atau oknum. Hal
tersebut terjadi karena sulit untuk dikontrol oleh pemerintah di tingkat pusat.

E. Contoh dari Desentralisasi

Desentralisasi memang memiliki peran yang cukup penting dalam pemerintahan di


Indonesia. Berikut ini beberapa contoh desentralisasi pada beberapa bidang di Indonesia.

a) Desentralisasi Pemerintahan Daerah


Pertama ada desentralisasi pemerintahan daerah yang mana Indonesia saat ini menganut
desentralisasi dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah. Di mana pemerintah pusat
memberikan kewenangan kepada pemerintah daerah untuk mengurus daerah otonomnya
sendiri sesuai dengan sistem negara yang berlaku. Pemberlakuan sistem desentralisasi ini
bertujuan untuk membuka peluang dan wadah bagi partisipasi masyarakat. Sehingga
masyarakat bisa ikut terlibat dalam demokrasi.

b) Desentralisasi Politik
Selanjutnya ada desentralisasi politik yang membutuhkan reformasi konstitusi atau
undang-undang. Selain itu, desentralisasi politik juga butuh pengembangan partai politik,
dorongan dari kelompok kepentingan publik yang efektif serta unit politik lokal.
Contohnya seperti penyerahan tugas dari lembaga teratas kepada lembaga yang berada
di bawahnya. Seperti pemerintah daerah yang ikut membantu tugas pemerintah pusat
agar pekerjaan lebih efisien dengan cakupan yang lebih luas.

c) Desentralisasi dalam Dunia Kripto dan Blockchain


Di Indonesia juga dapat dicontohkan desentralisasi dalam dunia kripto dan blockchain.
Kripto yang bekerja di atas blockchain memiliki kelebihan seperti memungkinkan
transaksi tanpa perantara, transaksi murah dan cepat, serta relatif aman.

d) Desentralisasi Fiskal
Contoh yang terakhir ada desentralisasi fiskal yang mana termasuk fungsi desentralisasi
dalam bidang keuangan. Jika pemerintah atau perusahaan swasta ingin menjalankan
fungsi desentralisasi secara efektif, maka perlu memiliki wewenang yang cukup.

Adapun perbedaan antara desentralisasi dan sentralisasi adalah sebagai berikut :

a) Pengambilan keputusan
Pada desentralisasi, pengambilan keputusan dilakukan oleh pemerintah daerah yang
lebih dekat dengan masyarakat dan memiliki pengetahuan yang lebih baik kebutuhan
daerah. Sedangkan pada sentralisasi, pengambilan keputusan dilakukan oleh pemerintah
pusat yang memiliki kekuasaan atas seluruh wilayah disuatu negara.

b) Pembagian kewenangan
Pada desentralisasi kewenangannya dibagi kepada beberapa pihak, yaitu kepada
pemerintah daerah atau lembaga daerah. Sedangkan dalam sentralisasi, kewenangan dan
pengelolaan pemerintahan terpusat di satu pihak saja, yaitu pemerintah pusat.
c) Tujuan
Desentralisasi bertujuan untuk memberikan otonomi kepada pemerintah daerah untuk
membuat keputusan yang lebih baik dan tepat untuk kebutuhan daerah. Sedangkan
sentralisasi bertujuan untuk memudahkan pengambilan keputusan dan memastikan
keseragaman dan kemampuan di seluruh wilayah yang ada pada suatu negara.

d) Kebijakan
Dalam desentralisasi, kebijakan lebih didasarkan pada kebutuhan daerah dan dapat
bervariasi dari satu daerah ke daerah lainnya. Sedangkan dalam sentralisasi, kebijakan
ditentukan oleh pemerintah pusat dan diterapkan secara seragam di seluruh wilayah.

e) Sumber daya
Dalam desentralisasi, sumber daya lebih terkonsentrasi pada pemerintah daerah yang
memiliki kontrol lebih besar terhadap anggaran dan kebijakan di tingkat lokal.
Sedangkan dalam sentralisasi, pemerintah pusat lebih memiliki kontrol terhadap
sumber daya.
KESIMPULAN

Sentralisasi berasal dari bahasa inggris yang berakar dari kata Centre yang artinya adalah
pusat atau tengah. Sentralisasi adalah memusatkan seluruh wewenang kepada sejumlah kecil
manajer atau yang berada di posisi puncak pada suatu struktur organisasi. Sentralisasi banyak
digunakan pada pemerintahan lama di Indonesia sebelum adanya otonomi daerah.
Desentralisasi sebagai penyerahan kekuasaan pemerintahan dari pusat kepada daerah-
daerah yang mengurus rumah tangganya sendiri (daerah otonom). Penyerahan kewenangan
kepada daerah otonom berupa otonomi daerah ini adalah sebagai penyelenggaraan
pemerintahan daerah, dimana pemerintahan daerah yang mengatur dan mengurus sendiri
urusan pemerintahannya. Pemerintah daerah diharapkan dapat membantu mempercepat
terwujudnya kesejahteraan masyarakat karena dengan tugas-tugas yang sudah terdesentralisasi
tersebut pemerintah daerah dapat membantu pemerintah pusat untuk mengurus Negara pada
daerahnya masing-masing (daerah otonom).
Beberapa perbedaan antara desentralisasi dan sentralisasi. Secara umum, desentralisasi dan
sentralisasi memiliki implikasi yang berbeda terhadap cara pengambilan keputusan, alokasi
sumber daya, dan pengembangan kebijakan. Desentralisasi cenderung lebih memperhatikan
kebutuhan dan keadaan setempat, sedangkan sentralisasi cenderung lebih fokus pada
kepentingan nasional secara keseluruhan.
DAFTAR PUSTAKA

Ardhana, K. (2005). Masalah Sentralisasi dan desentralisasi. Pemerintahan pusat, vol. 7.

Simajuntak, K. M. (2015). Desentralisasi pemerintahan di indonesia. Bina Praja, VOL.7 . No.


2.

Zubaedah, P. A. (2022). Sentralisasi atau desentralisasi pelaksanaan otonomi daerah. Jurnal


Cahaya Mandalika, vol.3 .

Moelyadi, A. Makalah Sentralisasi dan Desentralisasi – Manajemen Umum.

[Online] Tersedia:
https://www.academia.edu/21897574/Makalah_Sentralisasi_dan_Desentralisasi_Mana
jemen_Umum [10 November 2023]

Febryanti, T. (2023). Perbedaan antara Desentralisasi dan Sentralisasi dalam Konteks


Pemerintahan.

[Online] Tersedia: :
https://www.kompasiana.com/yayaa7344/6451d54308a8b5282e331972/perbedaan-
antara-desentralisasi-dan-sentralisasi-dalam-konteks-pemerintahan [10 November
2023]

Fikriansyah, I. (2022). Sentralisasi Adalah: Pengertian, Kelebihan, dan Contohnya.

[Online] Tersedia: https://www.detik.com/bali/berita/d-6399015/sentralisasi-adalah-


pengertian-kelebihan-dan-contohnya [10 November 2023]

Sejarah dan Sosial. (2023). Contoh Desentralisasi dalam Beberapa Bidang di Indonesia.

[Online] Tersedia: https://m.kumparan.com/sejarah-dan-sosial/contoh-desentralisasi-


dalam-beberapa-bidang-di-indonesia-21E3qLcf867/full [10 November 2023]

Anda mungkin juga menyukai