Anda di halaman 1dari 3

DISKUSI 8 AKUNTANSI MANAJEMEN

DESENTRALISASI

A. Pengertian Desentralisasi Menurut Para Ahli

1. Koesoemahatmadja, R.D.H (Raden Djenal Hoesen)


Desentralisasi menurutnya dibagi dalam dua bentuk. Yakni desentralisasi ketatanegaraan
atau desentralisasi politik serta dekosentrasi.

2. Irawan Soejipto
Menurut Irawan Soejipto, desentralisasi merupakan sistem yang digunakan di pemerintahan
yang merupakan kebalikan sentralisasi. Sistem tersebut bermanfaat sebagai pelimpah
wewenang pemerintah kepada pihak lain.

B. Alasan-alasan Desentralisasi
Ada beberapa alasan mengapa suatu perusahaan melakukan pelimpahan wewenang
untuk pengambilan keputusan kepada manajer pada level di bawahnya yaitu:
(1) Kemudahan dalam memperoleh dan memanfaatkan informasi cabang,
Kualitas keputusan sangat dipengaruhi oleh ketersediaan informasi, kualitas
informasi, dan kemampuan untuk mengelola informasi tersebut. Dalam
perusahaan yang memiliki cabang di lokasi yang berbeda, atau memiliki varietas
produk yang beragam sehingga membuat manajemen pusat tidak begitu
memahami secara mendetail tentang kondisi di masing-masing cabang atau
masing-masing jenis produk.

Berdasarkan kasus di atas, manajer cabang seharusnya akan memiliki


pengetahuan yang lebih baik tentang berbagai hal pada cabang yang dikelolanya.
Oleh karena itu, desentralisasi akan berguna dengan melimpahkan Sebagian
wewenang untuk mengambil keputusan tertentu dilimpahkan ke manajer
cabang.

Contoh:
Pizza Hut memiliki cabang restoran di seluruh seluruh dunia. Selera konsumen,
gaya hidup masyarakat, dan adat istiadat bagi masyarakat Indonesia tidak akan
dipahami oleh manajer Pizza hut pusat. Manajer cabang di Indonesia, bahkan di
kota tertentu di Indonesia, akan lebih paham tentang karakteristik konsumen
cabang mereka.

(2) Memberikan fokus pada manajemen pusat,


Pelimpahan wewenang pengambilan keputusan operasional kepada manajer
cabang menyebabkan manajer pusat tidak perlu mengurusi masalah-masalah
operasional non strategis di cabang. Manajer pusat bisa fokus memikirkan
masalah-masalah strategis jangka Panjang untuk kelangsungan hidup
perusahaan.

(3) Menjadi sarana melatih manajer cabang,


Setiap organisasi selalu menginginkan manajer yang terlatih dan memiliki jam
terbang tinggi untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi. Cara terbaik untuk
meningkatkan kemampuan manajer adalah dengan memberi sarana bagi
manajer cabang untuk mengambil keputusan-keputusan strategis pada level yang
lebih rendah sebelum mengambil keputusan pada jabatan yang lebih tinggi.
Kesempatan yang terbuka tersebut juga dapat memotivasi manajer cabang untuk
berprestasi lebih baik karena dia sadar akan dievaluasi oleh atasan dan sekaligus
memiliki peluang untuk dipromosikan.

(4) Mendorong kompetisi yang sehat


Salah satu cara terbaik untuk meningkatkan kinerja sub cabang adalah dengan
menghadapkan mereka secara langsung dengan kekuatan pasar. Hal ini
disebabkan karena perusahaan tak mungkin mempertahankan cabang yang tidak
menguntungkan. Pada akhirnya, antar cabang akan berlomba-lomba untuk
mencapai kinerja terbaik. bila sebuah cabang tidak mampu bersaing dan tak
mampu menghasilkan profit yang cukup, maka cabang tersebut mungkin harus
dieliminasi untuk mengurangi biaya operasional yang tidak perlu.

C. Kelebihan Desentralisasi
Desentralisasi memiliki beragam manfaat, yaitu:
 Mengurangi beban kerja pusat dengan membagi wewenang ke cabang/daerah.
 Tindakan penanganan dalam menghadapi masalah yang mendesak dapat
dilakukan dengan segera.
 Memangkas alur birokrasi.
 Desentralisasi memudahkan penyelesaian masalah dari masing-masing
cabang/daerah.
 Mengurangi potensi ketidakadilan dari pusat.
 Cabang/Daerah memiliki kesempatan untuk terlibat dalam pengambilan
keputusan yang lebih besar.
 Penerapan desentralisasi memberikan kualitas pelayanan yang lebih baik karena
lebih memahami karakter stakeholder yang dilayaninya.
D. Contoh Desentralisasi

1. APBD untuk Pemerintah Daerah


APBD untuk Pemerintah Daerah merupakan penerapan desentralisasi di
pemerintahan. Sebagai contoh, APBD yang di Jawa Timur merupakan salah satu
desentralisasi di bagian keuangan, yaitu pelimpahan wewenang pengelolaan
keuangan kepada daerah otonom. Pada periode 2009-2014, Gubernur Jawa Timur
memiliki program APBD untuk rakyat. Anggaran tersebut dialokasikan untuk isu
kerakyatan yang sifatnya strategis. Misalnya rendahnya akses masyarakat terhadap
pendidikan dan pelayanan kesehatan.

2. Proses pemilihan kepala daerah


Proses pemilihan kepala daerah juga termasuk hasil dari desentralisasi. Dalam
memilih kepala daerah, tanggung jawab proses pemilihannya hanya meliputi daerah
yang bersangkutan. Pemerintah pusat hanya mengawasi jalannya pemilihan melalui
KPUD. Dalam porses pemilihan kepala daerah pun melibatkan suara masyarakat di
daerah setempat melalui proses Pilkada.

Proses pemilihan kepala daerah juga menjadi wujud dari diberlakukannya


Undang-Undang No.5 tahun 1974 mengenai penyerahan urusan pemerintah dari
pusat kepada daerah. Adanya limpahan wewenang ini mampu mewujudkan
pemerintahan yang lebih efisien. Selain proses pemilihan kepala daerah, pembuatan
kebijakan daerah pun dilakukan oleh DPRD.

Sumber : BMP EKMA 4314 Modul 9 

Anda mungkin juga menyukai