Disusun oleh :
KELOMPOK 4 GARUT
Rini Suwarni 225491517057
Cucu Halimatusyadiah 225491517058
Elisa 225491517060
Uswah Zayidah Ramadani 225491517061
Rina Gunawan 225491517062
Halida Inayah 225491517063
Siska Mariana 225491517068
Noli Rofyati 225491517069
Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa yang telah
memberikan kemudahan kepada penyusun, sehingga dapat menyelesaikan laporan Manajemen
Pelayanan Kebidanan Profesional di TPMB Rini Suwarni, STr.Keb.Bd Kadungora Leles – Garut.
Penyusun menyadari bahwa penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan pihak lain.
Oleh karena itu, penyusun ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua yang terlibat
dalam penyusunan laporan ini.
Penyusun berharap dengan adanya Laporan pendahuluan ini dapat berguna serta
bermanfaat untuk pengembangan ilmu. Selain itu penyusun juga sadar bahwa pada laporan
manajemen pelayanan kebidanan ini dapat ditemukan banyak sekali kekurangan serta jauh dari
kesempurnaan. Oleh sebab itu, penyusun benar-benar menanti kritik dan saran untuk kemudian
dapat penyusun revisi dimasa yang akan datang, sebab penyusun menyadari bahwa tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa disertai saran yang konstruktif.
Di akhir penyusun berharap laporan pendahuluan ini dapat dimengerti oleh setiap pihak
yang membaca. Penyusun pun memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam laporan
pendahuluan praktik ini terdapat perkataan yang tidak berkenan di hati.
penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
kemungkinan adanya perubahan kebijakan dalam bidang kesehatan yang juga mencakup
kebidanan, maka mungkin akan terjadi pergeseran peran kebidanan dalam sistem pemberian
Bidan sebagai seorang pemberi layanan kesehatan (health provider) harus dapat
pelayanan kebidanan, merupakan salah satu faktor yang harus dicermati dan diperhatikan oleh
bidan, sehingga bidan mampu berkiprah secara nyata dan diterima dalam memberikan
sumbangsih bagi kemanusiaan sesuai dengan ilmu dan kiat serta kewenangan yang dimiliki.
perempuan selama masa sebelum hamil, masa kehamilan, persalinan, pascapersalinan, masa
nifas, bayi baru lahir, bayi, balita dan anak usia prasekolah, termasuk kesehatan reproduksi
perempuan dan keluarga berencana sesuai dengan tugas dan wewenangnya. Sehingga bidan
Salah satu strategi untuk mengoptimalkan peran dan fungsi bidan dalam pelayanan
kebidanan adalah melakukan manajemen kebidanan dengan harapan adanya faktor kelola yang
kebidanan secara mandiri dengan persyaratan yang telah ditetapkan dalam undang-undang.
Seorang bidan yang membuka praktek mndiri dapat disebut juga sebagai wirausahawan dalam
bentuk layanan jasa kesehatan. Sehingga bidan dituntut untuk mengetahui dengan baik
manajemen usaha.
PMB (Praktik Bidan Mandiri) sebagai penyedia layanan kesehatan yang tidak hanya
meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak tetapi dapat merangkul masyarakat untuk
membangun masyarakat yang peduli dengan kesehatan dan dapat berprilaku hidup sehat.
Praktik Mandiri Bidan (PMB) merupakan bentuk pelayanan kesehatan dibidang kesehatan
dasar. Praktek bidan adalah serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
bidan kepada pasien (individu, keluarga, dan masyarakat) sesuai dengan kewenangan dan
kemampuannya. Bidan yang menjalankan praktek harus memiliki Surat Izin Praktek Bidan
(SIPB) sehingga dapat menjalankan praktek pada saran kesehatan atau program.
1.2 Tujuan
1. Mengetahui hasil pencapaian cakupan pada bulan Januari s/d Maret 2023
2. Mengetahui faktor penyebab kurang berhasilnya meliputi, man, money, material, method
dan machine.
1.3 Manfaat
2. Membantu TPMB dalam mengidentifikasi penyebab dari upaya TPMB yang belum
1. Dapat menambah wawasan dan mengubah paradigma yang sudah terbentuk di masyarakat.
BAB II
PENGKAJIAN
i. Visi
ii. Misi
klien
iii. Motto
F. Pengumpulan Data
1. Analisis Faktor Penyebab Masalah manajemen pelayanan yang terjadi pada periode Januari–
Maret 2023.
Input Kelebihan Kekurangan
Man (Tenaga Terdapat 5 bidan dan 1 dokter umum
Kerja) dengan kualifikasi :
- 2 orang bidan tengah menempuh
pendidikan lanjutan profesi kebidanan
- 1 orang bidan lulusan D4 kebidanan
- 2 orang bidan lulusan D3 kebidanan
- 1 dokter umum
a. Faktor Internal
SO WO
Strategi memanfaatkan kekuatan untuk Strategi meminimalkan kelemahan untuk
mengisi peluang menangkap peluang
Salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di TPMB Hj.
Rini Suwarni, S.Tr.Keb telah dikembangkan Inovasi pelayanan publik yaitu memberikan
pelayanan mom and baby spa secara home care kepada orang tua, khususnya ibu dan bayi.
Peran petugas ialah melaksanakan kelas ibu hamil dan melakukan senam hamil karena
dapat memberikan pemahaman ibu tentang kehamilannya dan menumbuhkan rasa nyaman
dan aman pada ibu hamil karena merasa senang dengan proses kehamilannya, juga
memberikan pengetahuan tentang stimulasi dini tumbuh kembang dengan memberikan
stimulasi taktil berupa pijat bayi karena dapat merangsang otot-otot, tulang, dan sistem
organ sehingga dapat berfungsi secara maksimal serta dapat memperlancar sistem
pencernaan dan meningkatkan kualitas tidur bayi. Manfaatnya akan maksimal apabila
dilakukan sendiri oleh ibu bayi, dimana ibu adalah orang terdekat dengan bayi dan kulit
pertama yang dikenali oleh bayi. Sehingga sarana dan prasarana yang dibutuhkan tidak
terlalu banyak dan pendanaan yang cukup memadai.
BAB III
PERENCANAAN
3.1 Pengorganisasian
Penanggung jawab
dr. Tami Sri Rahayu
KIA BERSALIN
Bidan Pelaksana
Rini Suwarni, S.Tr.Keb
Asisten
Rina Gunawan, S.Tr.Keb
Nisa, AM.Keb
Elin, S.Tr.Keb
Nani, AM.Keb
Pelayanan kebidanan di PMB Rini Suwarni ini dijalankan oleh 5 orang bidan yaitu Bidan Rini Suwarni, S.Tr.Keb, Rina
Gunawan, S.Tr.Keb, Nisa, AM.Keb, Elin, S.Tr.Keb, Nani, AM.Keb serta dr. Tami Sri Rahayu.
3.2 Strategi Kegiatan
Penanggung Kriteria
No. Kegiatan Tujuan Sasaran Tempat Pelaksana Waktu Dana Metode
jawab Keberhasilan
Untuk membuat Ibu hamil dan TPMB dr. Tami Sri Rini Suwarni, Pribadi Penyuluhan Ibu hamil merasa
ibu hamil keluarga Rini Rahayu S.Tr.Keb nyaman
merasa nyaman Suwarni Dari pukul Praktik Mengurangi keluhan
dengan 08.00 s.d ibu hamil
Senam ibu hamil Rini Rina
selesai Evaluasi
kehamilannya Suwarni, Gunawan,
S.Tr.Keb S.Tr.Keb
PELAKSANAAN
Model asuhan kebidanan adalah suatu bentuk pedoman / acuan yang merupakan
kerangka kerja seorang bidan dalam memberikan asuhan kebidanan dipengaruhi oleh
filosofi yang dianut bidan (filosofi asuhan kebidanan), meliputi unsur-unsur yang terdapat
1. Medical Model
c. Partisipasi masyarakat
3. Model partisipasi
Model partisipasi adalah adanya partisipasi ibu dalam interaksinya dengan bidan
c. Demokrasi
yaitu :
a. Pendekatan
e. Alternatif tindakan.
b. Konsep kebutuhan
c. Partnership
f. Pemberian informasi
1. Medical Model
Medical model merupakan salah satu model yang dikembangkan untuk membantu
manusia dalam memahami proses sehat dan sakit dalam arti kesehatan. Model ini
2. Paradigma sehat
Paradigma sehat ini merupakan model dalam pembangunan kesehatan tetapi juga
derajat kesehatan di Indonesia yang utamanya di nilai dari AKI dan AKB,
maka Bidan sebagai bagian dari tenaga yang turut bertanggung jawab
sebagai model.
3. Midwifery Care
sen.
care dan asuhan ini berorientasi pada wanita. Dalam hal ini bidan difokuskan untuk
memberikan dukungan pada wanita dalam upaya memperoleh status yang sama
Center care ini sangat sesuai dengan keinginan ICM (Internasional Confederation of
team dalam memberikan asuhan untuk seluruh kebutuhan wanita dan keluarga.
termasuk pelayanan kesehatan utama pada komunitas untuk seluruh wanita dan
keluarga.
Asuhan yang baik terhadap wanita, bidan harus menerapkan hal-hal berikut ini:
serta pelaporan dalam bentuk manual dengan format yang diberikan dari bagian Kesga
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Liven Jolanda Tuegeh, Dkk. 2017. Pengaruh Profesionalisme Bidan Terhadap Kualitas
Pelayanan Kesehatan Ibu Dan Anak Dipuskesmas Tatelu.jurnal admintrasi
public.
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/JAP/article/view/18446/17974
PROLOG
Seorang suami istri datang ke TPMB R untuk melakukan kunjungan kehamilan,
Pasien : Assalamualaikum wr.wb
Bidan : Waalaikumsalam wr.wb, ada yang bisa saya bantu?
Pasien : Ini mau periksa kehamilan
Bidan : Oia bu, dibawa buku KIA nya? Sudah pernah periksa kesini? Buku KIA
nya mana ibu?
Pasien : Pernah 2x bu, tapi buku KIA nya lupa ga kebawa
Bidan : Ibu kapan terkahir kesini?
(RM tidak ketemu, lalu bidanya menasehati agar pasien selalu membawa buku KIA
ketika diperiksa)
Lalu bidan memeriksa pasien, konseling dan mencatat di buku register.
Dari wacana diatas ditemukan bahwa pencatatan rekam medik pasien belum
terpapar/terlaksana.
Dari masalah tersebut bidan asisten memberikan masukan kepada owner untuk
memperbaiki sistem pencatatan dan pelaporan, juga SDM untuk di pendaftaran.
Owner dan team melakukan rapat evaluasi untuk peningkatan mutu pelayanan TPMB.
Bidan Noli : Bu saya mau memberi saran untuk TPMB, yaitu agar adanya rekam
medik khusus agar mempermudah pelayanan , karena selama ini kendala yang saya alami
adalah ketika pasien tidak membawa buku KIA/pemeriksaan kami harus mengkaji ulang
dan pasien kadang suka mengeluh jika obat yang diberikan tidak sama dengan obat
sebelumnya, sedangkan dengan pasien yang banyak kami kadang tidak ingat apa yang
kami berikan. juga sebagai perlindungan untuk TPMB dan kami sebagai nakes bila terjadi
apa-apa pada pasien.
Bidan Rina : Iya bu, saya pernah mengalami lupa merek obat apa yang di mau oleh
pasien.
Bidan Uswah : Kalau boleh saya memberi masukan, agar sekalian menambah SDM
khusus pendaftaran agar mempercepat pencarian rekam medik dan rekam medik
terususun dengan baik sehingga kami fokus dipelayanan.
Bidan Rini : Baik saya tampung saran nya, ada lagi yang lain?
Bidan : Untuk saat ini baru itu saja bu
Bidan Rini : Kira-kira untuk pendaftaran kita harus mencari SDM yang sperti apa?
Apa ada ruangan khusus atau menambah ruangan untuk penyimpanan rekam medis?
Bidan Uswah : Saya rasa tenaga lulusan SMK kesehatan juga sudah cukup bu asalkan
bisa mengoperasikan microsoft office.
Bidan Rini : Pakai catatan saja teh kan bisa?
Bidan Uswah : Kalau pakai catatan akan melambatkan proses pencarian, pengalaman
saya waktu bekerja di tempat lain bidan sudah terpapar dengan komputerisasi jadi sangat
membantu mempercepat proses pencarian.
Bidan Noli : Untuk pencatatan tinggal membuat formatnya dan dicetak harga juga
terjangkau.
Bidan Siska : Iya saya setuju dengan saran teman-teman , pencatatan rekam medik dan
menambah SDM karena jumlah pasien di TPMB yang banyak.
Bidan Rini : kalau begitu minggu ini kita harus sudah dapat orang untuk administrasi,
silahkan teman-teman infokan ke teman atau kerabat yang mungkin mau dapat posisi
pekerjaan ini.
Bidan cucu : baik bu, saya nanti coba share melalui medsos dan papan pengumuman
diTPMB
Bidan Rini : silahkan diatur-atur saja, nanti siapa yang mau membantu menyusun nomer
RM
Bidan Noli : baik bu nanti kita bagi-bagi tugasnya, dan saya juga siap kan formulir-
Bidan Rina : oh iya bu, nanti tempat pendaftaran kita tempatkan dimana ?
Bidan Rini : dimana yah ? ada pendapat?
Bidan siska : di tempat tunggu juga bisa bu , kita siapin lemari , laptop, dan meja
kursinya.
Bidan Noli : iya bisa juga, kalau kita buat ruangan baru perlu waktu lama.
Bidan Rini : Baik, kalau begitu sudah jelas ya kita persiapkan SDM , logisticnya, dan
teknis
Bidan rini : oke kita tutup rapat kali ini, kita evaluasi kembali minggu depan . terima