Anda di halaman 1dari 5

KASUS KECURANGAN PADA PERUSAHAAN NISSAN

Disusun oleh:
Kelas A Akuntansi Gianyar
Luh Putu Yuni Suantari 2102622010383

UNIVERSITAS MAHASARASWATI
DENPASAR
2023
1. Contoh Kasus

Kasus kecurangan perusahaan Nissan terjadi pada tahun 2018, ketika mantan CEO
Carlos Ghosn didakwa melakukan kecurangan keuangan dan penyalahgunaan kepercayaan.
Tokoh otomotif dunia yang juga chairman Nissan, Carlos Ghosn, ditangkap oleh pihak
berwajib di Jepang karena dugaan penipuan dan penggelapan dana perusahaan, Senin (19/11)
waktu setempat. Kasus ini dilaporkan oleh perusahaannya sendiri dan dia pun langsung
dipecat. Dalam jumpa pers hari yang sama, CEO Nissan Hiroto Saikawa mengatakan dugaan
pelanggaran yang dilakukan Ghosn antara lain: melaporkan pendapatan yang lebih rendah
dari yang sebenarnya kepada otoritas keuangan; memanfaatkan dana investasi perusahaan
untuk kepentingan pribadi; dan menggunakan pengeluaran perusahaan secara ilegal.
Menurut NHK dan Kantor Berita Kyodo, Nissan membayar Ghosn hampir 10 miliar yen
(Rp 1,3 triliun) selama lima tahun sejak Maret 2015, termasuk gaji dan tunjangan lain, tetapi
dia hanya melaporkan sekitar separuh dari angka itu. Nissan mengatakan bahwa Ghosn, 64,
dan eksekutif senior lainnya, Greg Kelly, dituduh melakukan pelanggaran bernilai jutaan
dolar yang diketahui setelah penyelidikan internal selama berbulan-bulan berdasarkan
laporan seorang whistleblower. Tuduhan yang dihadapi Ghosn menjadi pukulan telak
berikutnya bagi Nissan, yang masih berjuang memulihkan nama baik setelah perusahaan itu
Ghosn kemudian ditangkap dan dipenjara di Jepang selama lebih dari 100 hari sebelum
akhirnya kabur ke Lebanon pada bulan Desember 2019. Pada bulan September 2020,
pengadilan Tokyo menyatakan Nissan bersalah atas tuduhan kecurangan keuangan terkait
kompensasi Ghosn. Nissan dinyatakan membayar denda sebesar 2,4 miliar yen (sekitar US $
22 juta) karena melanggar Undang-Undang Perusahaan dan Undang-Undang Pasar Modal
Jepang. Nissan juga diwajibkan membayar denda tambahan sebesar 4 miliar yen (sekitar US
$ 38 juta) atas kegagalan melaporkan penghasilan Ghosn pada laporan keuangan perusahaan.
Selain itu, Nissan juga diwajibkan membayar denda sebesar 2,6 miliar yen (sekitar US $ 24
juta) atas tuduhan pelanggaran pajak terkait penghasilan Ghosn. Kasus ini mengguncang
industri otomotif global dan menjadi perhatian media internasional. Kecurangan keuangan
yang dilakukan oleh Ghosn juga menimbulkan pertanyaan tentang etika bisnis dan tata kelola
perusahaan yang baik.
Kasus kecurangan perusahaan Nissan pada tahun 2020 berkaitan erat dengan teori
pengendalian internal karena kecurangan tersebut terjadi di tengah sistem pengendalian
internal perusahaan yang kurang efektif. Pengendalian internal adalah seperangkat kebijakan,
prosedur, dan tindakan yang dilakukan oleh manajemen untuk mengendalikan risiko dan
memastikan bahwa tujuan perusahaan dicapai dengan efektif dan efisien. Tujuan utama dari
pengendalian internal adalah untuk melindungi aset perusahaan, memastikan integritas data
keuangan, dan mencegah kecurangan dan penyalahgunaan. Namun, dalam kasus kecurangan
perusahaan Nissan, sistem pengendalian internal perusahaan terbukti tidak cukup efektif dalam
mencegah terjadinya kecurangan keuangan. Carlos Ghosn, mantan CEO Nissan, mampu
memanipulasi sistem dan melakukan kecurangan keuangan dengan mudah, termasuk
menyembunyikan pendapatan dan aset pribadi. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan perlu
memperkuat sistem pengendalian internal mereka dan mengintegrasikan mekanisme
pengawasan dan pemeriksaan yang lebih ketat untuk mencegah terjadinya kecurangan
keuangan. Teori pengendalian internal menunjukkan bahwa penting untuk menerapkan
seperangkat kebijakan dan prosedur yang terukur dan diawasi dengan ketat untuk
menghindari terjadinya pelanggaran dan kecurangan.

2. Perbedaan Review, Komplikasi dan Audit Internal

Dalam kasus kecurangan perusahaan Nissan tahun 2020, terdapat perbedaan antara
review, kompilasi, dan audit laporan keuangan yang dilakukan oleh auditor. Berikut adalah
penjelasan singkat tentang perbedaan tersebut:
1) Review Laporan Keuangan: Review laporan keuangan adalah suatu proses
penilaian dan evaluasi terhadap laporan keuangan yang dilakukan oleh auditor.
Proses review dilakukan untuk mengevaluasi apakah ada hal-hal yang
mencurigakan atau kelainan dalam laporan keuangan perusahaan. Proses review
laporan keuangan tidak mencakup pengujian dan verifikasi secara rinci, tetapi
hanya memberikan kesimpulan apakah laporan keuangan perusahaan terlihat
wajar atau tidak.
2) Kompilasi Laporan Keuangan: Kompilasi laporan keuangan adalah suatu
proses penyusunan laporan keuangan perusahaan oleh auditor. Prosedur yang
dilakukan dalam kompilasi meliputi mengumpulkan data dan informasi keuangan
perusahaan, dan menyusun laporan keuangan berdasarkan informasi tersebut.
Auditor melakukan penilaian terhadap data yang diberikan oleh perusahaan dan
memastikan bahwa laporan keuangan yang disusun sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku.
3) Audit Laporan Keuangan: Audit laporan keuangan adalah suatu proses
pemeriksaan laporan keuangan secara menyeluruh yang dilakukan oleh auditor.
Prosedur yang dilakukan dalam audit meliputi pengumpulan dan verifikasi data,
pengujian internal control, dan pengujian substantif atas saldo akun dan transaksi
yang signifikan. Tujuan dari audit laporan keuangan adalah untuk memberikan
opini auditor tentang apakah laporan keuangan perusahaan dihasilkan dengan
wajar atau tidak, dan apakah ada indikasi kecurangan atau kesalahan material
dalam laporan keuangan.
Dalam kasus kecurangan perusahaan Nissan tahun 2020, auditor melakukan audit
laporan keuangan perusahaan tetapi tidak mampu menemukan kecurangan yang dilakukan
oleh mantan CEO Carlos Ghosn. Hal ini menunjukkan bahwa audit laporan keuangan perlu
dilakukan secara efektif dan efisien, dan perusahaan perlu memperkuat sistem pengendalian
internal mereka untuk mencegah terjadinya kecurangan keuangan.
REFRENSI

Irene. (2020). Perjalanan Panjang Carlos Ghosn, Eks Bos Nissan yang Keluar Masuk Penjara
dan Kini Jadi Buronan. Okefinance. Diakses pada 12 April 2023 dalam
https://economy.okezone.com/read/2020/01/07/320/2150300/perjalanan-panjang-
carlos-ghosn-eks-bos-nissan-yang-keluar-masuk-penjara-dan-kini-jadi-buronan
Putri. (2020). Fraud Oleh Eksekutif Perusahaan Timbulkan Kerugian Terbesar. Integrity.
Diakses pada 12 April 2023 dalam https://www.integrity-
indonesia.com/id/blog/2020/06/26/fraud-oleh-eksekutif-perusahaan-timbulkan-
kerugian-terbesar/
Simbolon, R. C., & Siagian, V. (2021). PENGARUH FRAUD PENTAGON TERHADAP

KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN (Studi Kasus Pada Perusahaan Sub


Sektor Otomotif Dan Komponen Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia Tahun
2017–2019). Jurnal Ekonomis, 14(3d).

Anda mungkin juga menyukai