Anda di halaman 1dari 2

Riview jurnal

KONSEP PERPAJAKAN MENURUT ABU YUSUF


Oleh :

A. Latar Belakang Masalah


Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang
bersifat memaksa berdasarkan undang – undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan
digunakan untuk keperluan negara serta untuk kemakmuran rakyat. Dan pegajuan pajak di Indonesia
mengacu pada sistem Self Assesment.
Sitem Self Assesment adalah sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang, kepercayaan,
tanggung jawab kepada wajib pajak untuk menghitung, memeperhitungkan, membayar dan melaporkan
sendiri besarnya pajak yang harus dibayar. Selain sifatnya yang wajib, pajak merupakan salah satu
pendapatan negara dan bentuk kegaiatan ekonomi antara pemerintah/negara.

B. Metode Penelitian
Sebagai tulisan yang mengkaji pemikiran seorang tokoh ekonomi islam dan kaitannya dengan
kejadian saat ini, maka pendekatan yang digunakan dalam penulisan ini adalah metodologi pemikiran
tokoh. Ada hal – hal khusus yang harus digunakan dalam menelaah tokoh, antara lain : ada bukti dari
pemikiran tokoh tersebut. Baik dalam benttuk sikap,tulisan ataupun tanggapan pada suatu kasus.
Sedangkan pendekatan lain yang dapat digunakan untuk melihat pemikiran tokoh adalah dengan
melihat subjektifitas, menelaah pemikiran tokoh, bagaimana ia menghasilkan pemikirannya. Metode yang
dipakai dalam tulisan ini adalah kombinasi antara metode subjektif dan metode objektif. Dengan pilihan
metode tersebut, maka titik tekan dalam penulisan ini adalah bagaimana mengungkap pemikiran Abu
Yusuf melalui karya – karyanya.

C. Hasil Penelitian
1. Konsep perpajakan menurut Abu Yusuf yaitu dapat dilihat berdasarkan jenis pajaknya yaitu
kharaj, fa‟i, ghanimah, jizyah dan usyur, yang semua dananya dikumpulkan di baitul mal dan
kemudian dialokasikan kepada yang membutuhkan sesuai dengan jenis pajaknya, besaran tarif
yang dikenakan pada setiap jenis pajak yang dipungut dan pengawasan yang ketat terhadap para
pemungut pajak untuk menghindari korupsi dan penindasan. Berdasarkan penjelasan diatas dapat
kita simpulkan bahwa pajak menurut Abu Yusuf adalah kewajiban yang ditetapkan terhadap
sumber harta yang diperoleh dari kharaj (pajak atas tanah yang dirampas dari tangan kaum kafir,
baik dengan peperangan maupun damai), fa‟i (harta yang diperoleh tanpa melalui peperangan),
ghanimah (harta yang diperoleh melalui peperangan), jizyah (pajak terhadap kaum non muslim),
usyur (pajak yang dikenakan atas barang dagangan yang keluar masuk negara Islam)
2. .Dalil dan argumentasi Abu Yusuf dalam hal konsep perpajakan yaitu:
a. Dalam hal kharaj, yang menjadi dalil Abu Yusuf adalah surah Al-Hasyr ayat 7-10 dan
argumentasi Abu Yusuf tentang kharaj bahwa pada masanya ada wilayah yang tidak
ditanami selama ratusan tahun dan para petani tidak mempunyai kemampuan untuk
menghidupkannya. Dalam situasi demikian, pajak yang menetapkan ukuran panen yang
pasti atau jumlah uang tunai yang pasti akan membebani para pembayar pajak dan hal itu
dapat mengganggu kepentingan keuangan publik. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah
pajak yang pasti berdasarkan ukurantanah (baik yang ditanami maupun tidak) dibenarkan
hanya jika tanah tersebut subur. Oleh karena itu, tidak dibenarkan untuk membebani pajak
yang pasti tanpa mempertimbangkan kesuburan tanah tersebut karena hal itu akan
mempengaruhi para pemilik tanah yang tidak subur.
b. Dalam hal fa‟i, yang menjadi dalil Abu Yusuf adalah surah Al-Hasyr ayat 7.
c. Dalam hal ghanimah, yang menjadi dalil Abu Yusuf adalah surah AlAnfal ayat 41.
d. Dalam hal jizyah yang menjadi dalil Abu Yusuf adalah surah AtTaubah ayat 29 dan hadis
Rasulullah SAW yang menerangkan bahwa Rasulullah SAW telah mengambil jizyah dari
orang-orang Majusi negeri Hajar serta argumentasi Abu Yusuf dalam hal jizyah, jika
mereka memiliki hewan ternak dan perhiasan dan lain-lain. Maka yang dihitung adalah
harganya, dan jizyah tidak diambil berupa barangnya jika barang tersebut berupa bangkai,
babi, khamar. Karena Umar melarang mengambil jizyah dari barang-barang tersebut.
e. Dalam hal usyur, sumbernya bukan dari Alquran dan bukan pula dari Sunnah Nabi SAW
melainkan ijtihad dari khalifah dan para sahabat. Permulaan diterapkannya usyur di negara
Islam adalah di masa Amirul Mukminin Umar bin Al-Khathab yang berlandaskan demi
penegakan keadilan. Tarif usyur yang ditetapkan yaitu jika muslim dikenakan 2,5% dari
total barang yang dibawanya, sedangkan ahli zimmah dikenakan tarif 5% dan kafir harbi
dikenakan 10%.

D. Kelebihan Penelitian

Dalam jurnal tersebut sudah dijelaskan secara signifikan tentang hal – hal yang berkaitan dengan
sumber dan beberapa argumen Abu Yusuf tentang konsep perpajakan. Dan bisa dikatakan penjabaran
tentang konsep pajak yang telah disebutkan diatas oleh Abu Yusuf tersebut sudah terbilang memiliki
penjelasan dan keterangan yang cukup mudah dimengerti, sehingga dalam argument Abu Yusuf tersebut
bisa kita pahami dari segi penulisan dan indeks yang tertera di dalamnya dengan baik dan cermat.

E. Kekurangan Penelitian
Dari segi penulisan bahasa yang dipakai sudah bagus, namun ada beberapa susunan yang terkesan
terlalu memakai kata yang tidak perlu sehingga pada beberapa narasi terdapat beberapa loop kalimat dan
hal itu mnyebabkan objek atau hal yang ingin disampaikan jadi semakin sulit dimengerti dan jauh dari
objek yang dimaksud. Kemudian terdapat beberapa pokok penjelesan yang memiliki penjabaran terlalu
panjang

F. Saran atau Rekomendasi untuk Penelitian Selanjutnya


Dalam hal ini mungkin saran kami untuk penelitian selanjutnya adalah dari segi bahasan pokok
dalam penjelasan tersebut agar bisa lebih dibuat ringkas dan tidak meletakkan kalimat serta kata – kata
yang tidak mengandung bobot pada pokok tema.

Anda mungkin juga menyukai