PELAYANAN KONTRASEPSI
JANGKA PANJANG
A. Disklipsi Singkat
Modul ini membahas metode kotrasepsi AKDR dan langkah-langkah konseling.
B. Tujuan Praktikum
Setelah melakukan pembelajaan praktik, praktikan mampu memberikan konseling
pelayanan KB dengan metode AKDR
C. Petunjuk Praktikum
1. Baca dan Pahami Bahan Ajar Tentang metode kontrasepsi AKDR
2. Praktikan mengikuti langkah –langkah konseling AKDR sesuai dengan
cheklish.
3. Praktikan boleh menambah bacaan lain dengan melakukan penelusuran
pustaka
4. Siapkan alat sesuai kegiatan praktikum
5. Kerjakan kegiatan praktikum berikut secara individual
D. Tata Tertib
1. Praktikan wajib mentaati peraturan yang berlaku saat praktikum
2. Kehadiran anda harus sesuai jadwal yang ditetapkan.
3. Berpenampilan sopan dan rapi sesuai atribut kampus.
4. Menandatangani daftar hadir pratikum (terlampir) dan diketahui oleh
pembimbing.
5. Bila praktikan berhalangan hadir, harus meminta ijin kepada pembimbing (sakit:
melampirkan surat keterangan dokter, ijin: melampirkan surat keterangan dari
orangtua/wali).
Konseling Pelayanan Kontrasepsi Dengan Metode AKDR
1. Definisi
AKDR adalah kontrasepsi yang dimasukkan kedalam rahim yang bentuknya
bermacam-macam, terbuat dari plastik, plastik yang dililit tembaga atau
tembaga bercampur perak yang dapat berisi hormon. Penggunaannya
mencapai 10 tahun.
2. Macam-macam AKDR
a. Copper-T
b. Copper-7
c. Multi load
3. Cara kerja
a. Mencegah masuknya spermatozoa/sel mani kesaluran tuba
b. Lilitan logam menyebabkan reaksi anti fertilitas
c. Merusak spermatozoa yang masuk, sehingga tidak mampu membuahi sel
telur.
4. Keuntungan AKDR
a. Efektifitas tinggi, angka kegagalan kecil
b. Dapat menegah kehamilan dalam jangka waktu yang lama
c. Tidak dipengaruhi faktor lupa seperti pil
d. Tidak mempengaruhi ASI
e. Kesuburan cepat kembali setelah AKDR dilepas
f. Praktis dan ekonomis
g. Tidaak mengganggu senggama
5. Efek samping AKDR
a. Gangguan perdarahan (bercak-bercak darah)
b. Infeksi
c. Keputihan
d. Eksplusi AKDR
e. Perforasi/translokasi
f. Rasa nyeri pada alat kelamin suami
6. Waktu pemasangan
a. Waktu haid mulai dari hari ke 3 sampai hari ke 5
b. 40 hari setelah persalinan
7. Indikasi dan kontraindikasi
a. Indikasi
1) Telah mendapat persetujuan dari suami
2) Pernah melahirkan dan telah mempunyai anak serta ukuran rahim tidak
kurang dari 5 cm
3) Telah cukup anak dan belum memutuskan untuk sterilisasi
4) Tidak ingin hamil paling tidak untuk jangka waktu 2 tahun
b. Kontraindikasi
1) Diketahui atau dicurigai adanya kehamilan
2) Infeksi panggul yang akut dan kronis
3) Lecet atau peradangan dileher rahim
4) Diketahui atau dicurigai adanya kanker rahim
5) Perdarahan yang tidak norml dari alat kelamin
6) Perdarahan haid yang hebat
7) Alergi terhadap logaam
8) Kelainan rahim (rahim kecil, endometriosis, polip endometrium).
8. Kemungkinan-kemungkinan yang terjadi
a. Nyeri setelah pemasangan
b. Haid lebih banyak daripada biasanya
9. Efek samping setelah pemasangan IUD
a. Siklus haid tidak teratur
b. Haid lama dan banyak
c. Spotting/flek
d. Nyeri haid
10. Kemungkinan terjadi keluarnya IUD
a. Tidak pernah hamil
b. Lebih muda dari 20 tahun
c. Memiliki periode menstruasi yang menyakitkan dan berat
d. Pasang IUD segera setelah melahirkan atau aborsi medis pada trimester
kedua kehamilan.
e. Terdapat fibrosis di rahim anda
f. Memiliki ukuran dan bentuk uterus yang tidak normal
11. Kemungkinan suami/istri merasakan nyeri saat senggama
Rasa nyeri saat senggama bisa dirasakan oleh pasangan dikarenakan
benang IUD yang terlalu panjang. Waktu penetrasi, penis tertusuk benang
jadi terasa sakit. Makanya waktu memasang IUD , benangnya harus
dilingkarkan ke leher rahim atau jika perlu dipotong sama sekali.
50 Banjarbaru……………………….
Penguji
(……………………….)