Anda di halaman 1dari 23

TUGAS MATERI 1

WAWASAN KEBANGSAAN DAN NILAI – NILAI BELA NEGARA

I. WAWASAN KEBANGSAAN & IDENTIFIKASI NILAI-NILAI BELA NEGARA YANG


SELARAS DENGAN CORE VALUES DAN EMPLOYER BRANDING ASN BANGGA
MELAYANI BANGSA
1. Cinta Tanah Air bagi ASN, antara lain :
a. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 serta pemerintahan yang sah
b. Mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia
c. Sesuai peran dan tugas masing-masing, ASN ikut menjaga seluruh ruang wilayah
Indonesia baik ruang darat, laut maupun udara dari berbagai ancaman, seperti :
ancaman kerusakan lingkungan, ancaman pencurian sumber daya alam, ancaman
penyalahgunaan tata ruang, ancaman pelanggaran batas negara dan lain-lain
d. ASN sebagai warga negara terpilih harus menjadi contoh di tengah-tengah
masyarakat dalam menunjukkan kebanggaan sebagai bagian dari bangsa
Indonesia
e. Selalu menjadikan para pahlawan sebagai sosok panutan, dan mengambil
pembelajaran jiwa patriotisme dari para pahlawan serta berusaha untuk selalu
menunjukkan sikap kepahlawanan dengan mengabdi tanpa pamrih kepada negara
dan bangsa
f. Selalu menjaga nama baik bangsa dan negara dalam setiap tindakan dan tidak
merendahkan atau selalu membandingkan Bangsa Indonesia dari sisi negatif
dengan bangsa-bangsa lainnya di dunia
g. Selalu berupaya untuk memberikan konstribusi pada kemajuan bangsa dan negara
melalui ide-ide kreatif dan inovatif guna mewujudkan kemandirian bangsa sesuai
dengan kapasitas dan kapabilitas masing-masing
h. Selalu mengutamakan produk-produk Indonesia baik dalam kehidupan sehari-hari
maupun dalam mendukung tugas sebagai ASN. Penggunaan produk- produk
asing hanya akan dilakukan apabila produk tersebut tidak dapat diproduksi oleh
bangsa Indonesia
i. Selalu mendukung baik secara moril maupun materiil putra-putri terbaik bangsa
(olahragawan, pelajar, mahasiswa, duta seni dan lain-lain) baik perorangan
maupun kelompok yang bertugas membawa nama Indonesia di kancah
internasional
j. Selalu menempatkan produk industri kreatif/industri hiburan tanah air sebagai
pilihan pertama dan mendukung perkembangannnya.
2. Kesadaran berbangsa dan bernegara bagi ASN, antara lain:
a. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
b. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
c. Memegang teguh prinsip netralitas ASN dalam setiap kontestasi politik, baik
tingkat daerah maupun di tingkat nasional
d. Mentaati, melaksanakan dan tidak melanggar semua peraturan perundang-
undangan yang berlaku di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia serta
menjadi pelopor dalam penegakan peraturan/perundangan di tengah-tenagh
masyarakat
e. Menggunakan hak pilih dengan baik dan mendukung terselenggaranya pemilihan
umum yang mandiri, jujur, adil, berkepastian hukum, tertib, terbuka, proporsional,
professional, akuntabel, efektif dan efisien
f. Berpikir, bersikap dan berbuat yang sesuai peran, tugas dan fungsi ASN
g. Sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing ikut berpartisipasi menjaga
kedaulatan bangsa dan negara.
h. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama
i. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karier

3. Setia pada Pancasila sebagai ideologi negara bagi ASN, antara lain:
a. Memegang teguh ideologi Pancasila
b. Menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif
c. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur
d. Menjadi agen penyebaran nilai-nilai Pancasila di tengah-tengah masyarakat
e. Menjadi contoh bagi masyarakat dalam pegamalan nilai-nilai Pancasila di tengah
kehidupan sehari-hari
f. Menjadikan Pancasila sebagai alat perekat dan pemersatu sesuai fungsi ASN
g. Mengembangkan nilai-nilai Pancasila dalam berbagai kesempatan dalam konteks
kekinian
h. Selalu menunjukkan keyakinan dan kepercayaan bahwa Pancasila merupakan
dasar Negara yang menjamin kelangsungan hidup bangsa
i. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
4. Rela berkorban untuk bangsa dan negara bagi ASN, antara lain:
a. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,
berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
b. Bersedia mengorbankan waktu, tenaga dan pikirannya untuk kemajuan bangsa
dan Negara sesuai tugas dan fungsi masing-masing
c. Bersedia secara sadar untuk membela bangsa dan negara dari berbagai macam
ancaman
d. Selalu berpartisipasi aktif dalam pembangunan nasional dan menjadi pionir
pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan nasional
e. Selalu ikhlas membantu masyarakat dalam menghadapi situasi dan kondisi yang
penuh dengan kesulitan
f. Selalu yakin dan percaya bahwa pengorbanan sebagai ASN tidak akan sia-sia

5. Kemampuan awal bela negara bagi ASN, antara lain:


a. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah
b. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi
c. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
d. Selalu berusaha untuk meningkatkan kompetensi dan mengembangkan wawasan
sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
e. Selalu menjaga kesehatan baik fisik maupun psikis dengan pola hidup sehat serta
menjaga keseimbangan dalam kehidupan sehari-hari
f. Senantiasa bersyukur dan berdoa atas kenikmatan yang telah diberikan Tuhan
Yang Maha Esa
g. Selalu menjaga kebugaran dan menjadikan kegemaran berolahraga sebagai gaya
hidup
h. Senantiasa menjaga kesehatannya dan menghindarkan diri dari kebiasaan
kebiasaan yang dapat mengganggu Kesehatan

II. LEARNING JURNAL MATERI 1 :


https://drive.google.com/file/d/1hxUkCMwzfwAhDMZ4whbTYF8g5SlviyQG/view?usp=sh
aring
LEMBAR KERJA PENUGASAN AGENDA I

Nama Peserta : Swandari Sri Winoto, S. P.


NIP : 198702082022032001
No. Daft Hadir/Kelp : 10/ 2
Latsar CPNS Angkatan : 175
Golongan : III
Tempat Latsar : BPSDMD Provinsi Jawa Tengah
Jabatan/ Instansi : Analis Pangan/ Dinas Ketahanan
Pangan dan Pertanian Kabupaten
Purworejo

FORM 1a. LEMBAR KERJA PERSEORANGAN 1


Asynchronous: WAWASAN KEBANGSAAN DAN
IDENTIFIKASI NILAI-NILAI BELA NEGARA (ASN BANGGA
MELAYANI BANGSA)

No. Nilai – Nilai BN INDIKATOR NILAI BN ASN BANGGA MELAYANI


BANGSA DALAM
MELAKSANAKAN TUGAS PNS
1. Cinta Tanah Air 1. Menggunakan produk dalam 1. Menggunakan batik khas
negeri Purworejo setiap hari selasa
minggu pertama di lingkungan
Dinas Ketahanan Pangan dan
Pertanian

2. Menjaga nama baik bangsa 2. Saling menjaga kerukunan


dan negara dengan sesama pegawai yang
berbeda suku dan agama di
lingkungan Dinas Ketahanan
Pangan dan Pertanian
2. Sadar berbangsa dan 1. Menjalankan hak dan 1. Mengerjakan pekerjaan sesuai
bernegara kewajibannya sesuai dengan dengan tupoksi sebagai analis
peraturan perundangan yang pangan di bidang pangan dinas
berlaku ketahanan pangan dan pertanian
serta menaati peraturan yang
berlaku di lingkungan dinas
2. Disiplin dan bertanggung jawab 2. Menjalankan tugas dan
terhadap tugas yang pekerjaan sebagai analis pangan
dibebankan di Dinas Ketahanan Pangan dan
Pertanian dengan sepenuh hati
dan penuh rasa tanggung jawab
3. SETIA Pancasila 1. Memahami dan mengamalkan 1. Selalu beribadah dan senantiasa
sebagai ideologi nilai – nilai Pancasila dalam bersyukur atas setiap pekerjaan
negara kehidupan sehari – hari yang diamanahkan kepada kita
(sila 1)
Bersikap baik dan adil terhadap
sesama rekan kerja maupun
dengan atasan (sila 2)
Dalam menjalankan pekerjaan
tidak membeda – bedakan suku,
agama maupun ras dari rekan
kerja kita (sila 3)
Selalu melakukan musyawarah
kepada sesama rekan kerja
terlebih dengan atasan tentang
pekerjaan, apabila menemui
kendala (sila 4)
Adanya reward bagi pegawai
yang memberikan kontribusi
yang baik dan memberikan
punishment bagi pegawai yang
kurang berkontribusi, serta
peduli dengan seluruh anggota
tim (sila 5)

2. Meyakini Pancasila sebagai 2. Menerapkan budaya unggah


dasar negara serta menjadikan ungguh di lingkungan dinas,
Pancasila sebagai pemersatu contohnya dengan saling
bangsa dan negara menyapa dengan sesama rekan
kerja jika berpapasan dan
menghormati rekan kerja yang
jauh lebih tua
4. Rela berkorban demi 1. Menyumbangkan tenaga, 1. Berangkat kerja tidak terlambat,
bangsa dan negara pikiran dan kemampuan untuk dan bekerja dengan sungguh –
kepentingan masyarakat, sungguh memberikan tenaga
kemajuan bangsa dan negara dan pikirannya untuk
menjalankan tugas dan fungsi
sebagai ASN analis pangan di
dinas ketahanan pangan dan
pertanian

2. Membela bangsa dan negara 2. Menjaga nama baik jabatan


sesuai dengan profesi dan sebagai ASN analis pangan dan
kemampuan masing-masing dinas ketahanan pangan dan
pertanian, serta tidak merusak
sarana dan prasarana dinas
5. Kemampuan awal 1. Memiliki kecerdasan 1. Selalu mengupgrade kemauan
bela negara emosional, spiritual dan dan kompetensi diri dalam
intelejensia menjalankan tugas sebagai ASN
analis pangan di lingkungan
dinas Ketahanan Pangan dan
Pertanian, contohnya dengan
mengikuti seminar atau bimtek
yang mendukung dalam
pengembangan karir dan
pekerjaan

2. Senantiasa menjaga 2. Senantiasa mengikuti senam


Kesehatan sehingga memiliki dan olahraga yang
Kesehatan fisik dan mental diselenggarakan oleh Dinas
yang baik Ketahanan Pangan dan
Pertanian setiap hari jumat pagi,
dan menjaga pola makan sehat
TUGAS MATERI 2
LEMBAR KERJA PENUGASAN AGENDA I
ANALISIS ISU KONTEMPORER

Nama Peserta : Swandari Sri Winoto, S. P.


NIP : 198702082022032001
No. Daft Hadir/Kelp : 10/ 2
Latsar CPNS Angkatan : 175
Golongan : III
Tempat Latsar : BPSDMD Provinsi Jawa Tengah
Jabatan/ Instansi : Analis Pangan/ Dinas Ketahanan Pangan
dan Pertanian Kabupaten Purworejo

I. ANALISIS ISU INSTANSI


1. IDENTIFIKASI DAN DESKRIPSI ISU INSTANSI
a. Isu 1
Belum optimalnya perkembangan informasi mengenai penerapan pola
konsumsi yang sesuai dengan prinsip B2SA (beragam,bergizi, seimbang dan
aman) di Kabupaten Purworejo
1) Kondisi
Skor Pola pangan harapan di Kabupaten Purworejo tahun 2022
menunjukkan angka 91,1 ini berarti pola konsumsi di kalangan masyarakat
Purworejo belum optimal, karena dikatakan beragam apabila skor PPH
ideal adalah 100. Pola konsumsi masyarakat Kabupaten Purworejo
sebagian besar masih mengkonsumsi beras sebagai makanan pokok tanpa
mengimbangi konsumsi pangan lokal. Berdasarkan analisis PPH
Kabupaten Purworejo dapat diketahui kelompok bahan makanan yang
masih kurang konsumsinya yaitu pangan hewani, umbi-umbian, dan
kacang-kacangan.
2) Penyebab
Kurangnya informasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang
pentingnya mengkonsumsi makanan yang beragam
3) Dampak jika isu tidak terselesaikan
• Masyarakat masih dominan untuk mengkonsumsi satu jenis makanan
tertentu saja
• Kebutuhan gizi masyarakat tidak tercukupi
4) Rekomendasi penyelesaian
Penyebaran informasi melalui media sosial tentang penerapan pola
konsumsi pangan B2SA (beragam, bergizi, seimbang dan aman).
b. Isu 2
Belum optimalnya pelaksanaan kegiatan pembinaan pekarangan pangan
lestari (P2L) melalui media sosial Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian di
Kabupaten Purworejo
1) Kondisi
Kegiatan pekarangan pangan lestari merupakan salah satu kegiatan yang
menunjang penurunan program stunting di Kabupaten Purworejo, selama
ini kegiatan tersebut dilaksanakan oleh KWT (kelompok Wanita tani) di
beberapa desa, akan tetapi pelaksanaannya belum maksimal. Anggota
kelompok masyarakat hanya mengikuti kegiatan P2L hanya karena ada
bantuan dari pemerintah.
2) Penyebab
Belum optimalnya penggunaan media sosial sebagai salah satu media
edukasi penyedia informasi akan pentingnya kegiatan pekarangan pangan
lestari
3) Dampak jika isu tidak terselesaikan
 Kurangnya informasi bagi KWT tentang perkembangan terkini kegiatan
pekarangan pangan lestari
 Adanya lahan kritis karena demplot bekas penanaman tidak dilanjutkan
4) Rekomendasi penyelesaian
Dibutuhkan media sosial yang lebih ringkas dan efektif sebagai media
pembinaan kegiatan pekarangan pangan lestari
c. Isu 3
Belum terdapat sistem terintegrasi yang digunakan sebagai database untuk
pembuatan laporan analisis Pola Pangan Harapan dan Neraca Bahan
Makanan di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Purworejo
1) Kondisi
Pembuatan laporan analisis pola pangan harapan (PPH) dan neraca bahan
makanan (NBM) adalah laporan analisis rutin setiap tahun yang menjadi
salah satu tolok ukur kinerja bidang pangan Dinas Ketahanan Pangan dan
Pertanian Kabupaten Purworejo bahkan terkadang juga membutuhkan
data antar instansi di Kabupaten Purworejo, dan saat sekarang ini cara
pengambilan data masih dilakukan secara manual dengan cara
menghubungi antar person per bidang.
2) Penyebab
Tidak ada sistem yang dapat digunakan sebagai database
3) Dampak jika isu tidak terselesaikan
Penyelesaian pekerjaan menjadi lama dan bahkan terhambat tidak sesuai
dengan target kerja yang telah ditentukan, karena pengumpulan data
memakan banyak waktu dan kurang terintegrasi.
4) Rekomendasi penyelesaian
Pembuatan sistem yang digunakan sebagai database agar dapat
menunjang kinerja bidang pangan di Dinas Ketahanan Pangan dan
Pertanian Purworejo
d. Isu 4
Belum terdapat diseminasi informasi antar KWT (kelompok Wanita tani) di
Kabupaten Purworejo
1) Kondisi
Dalam menunjang peningkatan ketahanan pangan di Kabupaten Purworejo
salah satu program pemerintah adalah dengan menerapkan P2L yang
dilakukan oleh KWT (kelompok Wanita tani) di beberapa desa di Kabupaten
Purworejo, akan tetapi dengan banyaknya jumlah KWT di Purworejo tidak
ada wadah pertukaran informasi dan ilmu antar anggota KWT tersebut
2) Penyebab
• Tidak adanya SDM dalam pembuatan diseminasi kegiatan P2L oleh
KWT
• Belum adanya wadah sebagai bentuk pertukaran informasi dan ilmu
antar anggota kelompok KWT
• Belum terkelola dengan baik kegiatan P2L yang dilakukan oleh KWT
3) Dampak jika isu tidak terselesaikan
• Tidak tersalurkannya informasi dan ilmu antar sesama KWT
• Tidak ada perkembangan kegiatan P2L
4) Rekomendasi penyelesaian
Pembuatan media rumah publikasi sebagai diseminasi informasi bagi
sesama KWT
e. Isu 5
Belum optimalnya pembinaan masyarakat dalam pembuatan registrasi Pangan
Segar Asal Tumbuhan PDUK (produksi dalam negri usaha kecil) di kalangan
usaha mikro Kabupaten Purworejo
1) Kondisi
Pada dasarnya pembuatan registrasi PSAT-PDUK digunakan untuk
menjamin keamanan dan mutu dari pangan segar tersebut dan upaya itu
sudah dilakukan oleh Sebagian besar usaha mikro di Kabupaten
Purworejo, akan tetapi belum konsisten.
2) Penyebab
Pembinaan yang dilakukan oleh dinas hanya sebatas sosialisasi saja dan
belum dilakukan melalui media sosial
3) Dampak jika isu tidak terselesaikan
• Keamanan dan mutu pangan segar asal tumbuhan tidak terjamin
• Kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap mutu makanan segar
kemasan
4) Rekomendasi penyelesaian
Pemanfaatan media sosial sebagai bentuk pembinaan dan sosialisasi
PSAT-PDUK bagi masyarakat usaha kecil.

2. TEKNIK ANALISIS ISU


Analisis isu yang pertama adalah dengan menggunakan metode analisa
APKL, yaitu dengan menentukan tingkat Aktualitas, Problematik, Kekhalayakan,
dan Layak. Aktual artinya isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat
dibicarakan dalam masyarakat. Kekhalayakan artinya Isu tersebut menyangkut
hajat hidup orang banyak. Problematik artinya Isu tersebut memiliki dimensi
masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusinya secara
komperehensif, dan Kelayakan artinya Isu tersebut masuk akal, realistis, relevan,
dan dapat dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Proses analisis isu yang berikutnya dengan menggunakan alat bantu
penetapan kriteria kualitas isu USG (Urgency, Seriousness, dan Growth). Analisis
USG mempertimbangkan tingkat kepentingan, keseriusan, dan perkembangan
setiap variabel dengan rentang skor 1- 5. 1. Urgency yaitu tersedianya waktu,
mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan. 2. Seriousness yaitu melihat
dampak masalah dari produktivitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan,
membahayakan system atau tidak dsb. 3. Growth yaitu apakah masalah tersebut
berkembang sedemikian rupa sehingga sulit dicegah.
Analisis selanjutnya secara mendalam dengan menggunakan alat bantu
dengan Teknik berpikir kritis. Teknik Analisa isu yang digunakan adalah diagram
fishbone, dengan Teknik ini diharapkan mendapatkan hubungan sebab akibat dan
teridentifikasinya penyebab masalah guna menentukan untuk alternatif
pemecahan isu yang akan diusulkan. Kategori penyebab permasalahan yang
digunakan sebagai start awal meliputi manpower (sumber daya manusia), material
(bahan baku), method (metode), dan environment (lingkungan) atau melalui
pendekatan lain yang dimantapkan melalui brainstorming bersama rekan kerja di
instansi.

II. LEARNING JURNAL MATERI 2:


https://drive.google.com/file/d/1drW8PK3lhuVMvZBBedlCJyRx3it3lP1D/view?usp=sh
aring
FORM 2a. LEMBAR KERJA PERSEORANGAN
IDENTIFIKASI/ANALISIS ISU (APKL)

Kriteria Skor Jumlah Peringkat


No. Isu
A P K L
1. Belum optimalnya perkembangan 5 3 5 4 17 1
informasi mengenai penerapan pola
konsumsi yang sesuai dengan prinsip
B2SA (beragam,bergizi, seimbang dan
aman) di Kabupaten Purworejo
2. Belum optimalnya pelaksanaan 3 3 4 3 13 4
kegiatan pembinaan pekarangan
pangan lestari (P2L) melalui media
sosial Dinas Ketahanan Pangan dan
Pertanian di Kabupaten Purworejo
3. Belum terdapat sistem terintegrasi yang 4 3 3 2 12 5
digunakan sebagai database untuk
pembuatan laporan analisis Pola
Pangan Harapan dan Neraca Bahan
Makanan di Dinas Ketahanan Pangan
dan Pertanian Kabupaten Purworejo
4. Belum terdapat diseminasi informasi 3 2 4 5 14 3
antar KWT (kelompok Wanita tani) di
Kabupaten Purworejo
5. Belum optimalnya pembinaan 4 3 3 5 15 2
masyarakat dalam pembuatan registrasi
Pangan Segar Asal Tumbuhan PDUK
(produksi dalam negri usaha kecil) di
kalangan usaha mikro Kabupaten
Purworejo
Keterangan: dibuat skor APKL pada kisaran 1 - 5
1. Aktual : Isu sedang terjadi atau dalam proses kejadian, atau diperkirakan bakal
terjadi dalam waktu dekat.
2. Problematik : Merupakan masalah mendesak yang memerlukan berbagai upaya
alternatif jalan keluar dengan aktivitas dan tindakan nyata.
3. Kekhalayakan : Menyangkut hajat hidup orang banyak, masyarakat pada
umumnya, bukan untuk seseorang atau kelompok.
4. KeLayakan : Logis, Pantas, Realitas, dapat dibahas sesuai dengan tugas, hak,
kewenangan dan tanggung jawab.
FORM 2b. LEMBAR KERJA PERSEORANGAN
ANALISIS ISU KONTEMPORER
IDENTIFIKASI/ ANALISIS ISU USG

No. Isu U S G Jumlah Peringkat


1. Belum optimalnya perkembangan 5 4 5 14 1
informasi mengenai penerapan pola
konsumsi yang sesuai dengan prinsip
B2SA (beragam,bergizi, seimbang
dan aman) di Kabupaten Purworejo
2. Belum optimalnya pembinaan 4 4 3 11 2
masyarakat dalam pembuatan
registrasi Pangan Segar Asal
Tumbuhan PDUK (produksi dalam
negri usaha kecil) di kalangan usaha
mikro Kabupaten Purworejo
3. Belum terdapat diseminasi informasi 3 3 3 9 3
antar KWT (kelompok Wanita tani) di
Kabupaten Purworejo
Keterangan: dibuat skor 5=sangat besar, 4=besar, 3=sedang, 2=kecil, 1=sangat
kecil
Simpulan : dari hasil analisis isu melalui pendekatan USG maka isu strategis yang
perlu diselesaikan adalah “ Belum optimalnya perkembangan informasi
mengenai penerapan pola konsumsi yang sesuai dengan prinsip B2SA
(beragam,bergizi, seimbang dan aman) di Kabupaten Purworejo ”.
FORM 2c. LEMBAR KERJA PERSEORANGAN
ANALISIS ISU KONTEMPORER
Analisis Penyebab Masalah
(Diagram Sirip Ikan/ Fishbone)

Setelah ditetapkannya isu di sebuah instansi, selanjutnya dilakukan analisis secara


mendalam dengan menggunakan alat bantu dengan Teknik berpikir kritis. Teknik Analisa isu
yang digunakan adalah diagram fishbone, dengan Teknik ini diharapkan mendapatkan
hubungan sebab akibat dan teridentifikasinya penyebab masalah guna menentukan untuk
alternatif pemecahan isu yang akan diusulkan. Kategori penyebab permasalahan yang
digunakan sebagai start awal meliputi man (sumber daya manusia), environment
(lingkungan), method (metode), dan material (tools) atau melalu pendekatan lain yang
dimantapkan melalui brainstorming bersama rekan kerja di instansi, sehingga hasilnya
dirumuskan sebagai berikut.

MAN MATERIAL

Belum adanya media


Kurangnya pemahaman edukasi pola konsumsi
masyarakat tentang B2SA
pola konsumsi B2SA

Adanya stigma bahwa Keterbatasan Belum optimalnya


belum kenyang jika penggunaan perangkat perkembangan
belum makan nasi informasi mengenai
tumpahan cairan pola konsumsi
infeksius pangan B2SA Dinas
Ketahanan dan
Pertanian
Kurangnya Kabupaten
Metode sosialisasi yang sosialisasi terkait Purworejo
digunakan masih manual pola konsumsi B2SA

Belum diketahuinya
Belum banyak dampak yang di timbulkan
jika tidak menerapkan pola
informasi di media makan beragam B2SA
social tentang pola
konsumsi B2SA

METHOD ENVIRONMENT
FORM 2d. LEMBAR KERJA PERSEORANGAN
ANALISIS ISU KONTEMPORER
Gagasan Pemecahan Isu

Gagasan pemecahan isu yang akan diaktualisasi dalam rancangan ini adalah “ Pemanfaatan
video edukasi melalui media sosial dalam mendukung program Gerakan konsumsi
pangan B2SA (beragam, bergizi, seimbang dan aman) Dinas Ketahanan Pangan dan
Pertanian Kabupaten Purworejo”
Gagasan kegiatan yang dipilih untuk memecahkan isu yang diprioritaskan berdasarkan
analisis akar penyebab mengacu Diagram Fishbone, maka penulis menyusun gagasan pada
rancangan aktualisasi, sebagai berikut:
No. Gagasan kegiatan Tahapan Kegiatan
1. Melakukan persiapan pemanfaatan video edukasi a. Melakukan konsultasi
tentang Gerakan konsumsi B2SA dengan mentor
b. Melakukan koordinasi
dengan rekan sejawat
dan subkoordinator
diversifikasi dan
ketahanan pangan
c. Melakukan identifikasi
permasalahan
d. Membuat laporan
identifikasi

2. Membuat bahan dan materi tentang Gerakan a. Mengumpulkan bahan


konsumsi B2SA dan materi tentang
B2SA
b. Melakukan koordinator
dengan subkoordinator
dan teman sejawat yang
menguasai pembuatan
video
c. Membuat desain video
edukasi bersama rekan
sejawat yang menguasai
pembuatan video
3. Membuat video edukasi tentang Gerakan konsumsi a. Menyiapkan bahan dan
B2SA materi tentang Gerakan
B2SA
b. Membuat skenario
tentang sosialisasi B2SA
c. Konsultasi dengan
subkoordinator dan
rekan sejawat yang
menguasai pembuatan
video
d. Membuat video edukasi
e. Mengupload hasil video
edukasi ke website
Dinas Ketahanan
Pangan dan Pertanian
f. Membuat soal post test
dan pre test
4. Melakukan sosialisasi melalui video edukasi Gerakan a. Membuat undangan
konsumsi pangan B2SA sosialisasi dengan
sasaran KWT dan
perwakilan ibu-ibu PKK
b. Melakukan koordinasi
dengan koordinator
penyuluh pertanian
kecamatan
c. Menyiapkan bahan dan
materi sosialisasi
d. Melakukan penjelasan
terkait video edukasi
B2SA
e. Melakukan post test
f. Mengupload video
edukasi ke media sosial
5. Melakukan monitoring dan evaluasi tentang sosialisasi a. Mengumpulkan nilai
dengan menggunakan video edukasi hasil post test dan pre
test
b. Melakukan analisis hasil
nilai post test dan pre
test
c. membuat laporan hasil
analisis dan
kesimpulannya
TUGAS MATERI 3
FORM 3. LEMBAR KERJA PERSEORANGAN
KESIAPSIAGAAN BELA NEGARA

I. RENCANA AKSI BELA NEGARA PESERTA PELATIHAN DASAR CPNS TAHUN 2022

Angkatan : 175
Nama : Swandari Sri Winoto, S.P.
NDH : 10
Instansi : Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian
Nama Mentor : Tri Astuti Andayani, STP.,M.M.
Jabatan Mentor : Kepala Bidang Pangan

No. Nilai Bela Indikator sikap dan Aksi Tempat Waktu Bukti Paraf
Negara perilaku Mentor
1. Cinta Tanah a. Mencintai, a. Turut serta dalam
Air menjaga dan menjaga keamanan,
melestarikan kebersihan dan
lingkungan hidup ketertiban lingkungan
Dinas Ketahanan
Pangan dan
Pertanian
b. Menjaga nama b. Menjadi contoh
baik bangsa dan perilaku baik di
negara lingkungan Dinas
Ketahanan Pangan
dan Pertanian
c. Menggunakan c. Memakai seragam
produk dalam batik khas Purworejo
negeri setiap selasa minggu
pertama dan batik
pada hari kamis

2. Sadar a. Menjalankan hak a. Mengerjakan


berbangsa dan kewajiban pekerjaan sesuai
dan bernegara sesuai dengan dengan tupoksi
peraturan sebagai analis
perundangan pangan di bidang
yang berlaku pangan dinas
ketahanan pangan
dan pertanian serta
menaati peraturan
yang berlaku di
lingkungan dinas
b. Disiplin dan b. Menjalankan tugas
bertanggung dan pekerjaan
jawab terhadap sebagai analis
tugas yang pangan di Dinas
dibebankan Ketahanan Pangan
dan Pertanian
dengan sepenuh hati
dan penuh rasa
tanggung jawab
c. Mendahulukan c. Mengikuti organisasi
kepentingan Dharma Wanita
umum diatas Persatuan di Dinas
kepentingan Ketahanan Pangan
pribadi dan dan Pertanian
golongan
3. SETIA a. Menjalankan a. Rajin beribadah
Pancasila kewajiban
sebagai agama dan
ideologi kepercayaan
negara secara baik dan
benar

b. Meyakini b. Menerapkan budaya


Pancasila unggah ungguh di
sebagai dasar lingkungan dinas,
negara serta contohnya dengan
menjadikan saling menyapa
Pancasila dengan sesama
sebagai rekan kerja jika
pemersatu berpapasan dan
bangsa dan menghormati rekan
negara kerja yang jauh lebih
tua

c. Memahami dan c. Mematuhi hukum dan


mengamalkan peraturan yang
nilai-nilai berlaku di Dinas
Pancasila dalam Ketahanan Pangan
kehidupan dan Pertanian
sehari-hari

4. Rela a. Menyumbangkan a. Berangkat kerja tidak


berkorban tenaga, pikiran terlambat, dan
demi bangsa dan kemampuan bekerja dengan
dan negara untuk sungguh – sungguh
kepentingan memberikan tenaga
masyarakat, dan pikirannya untuk
kemajuan menjalankan tugas
bangsa dan dan fungsi sebagai
negaranya ASN analis pangan di
dinas ketahanan
pangan dan pertanian

b. Membela bangsa b. Menjaga nama baik


dan negara jabatan sebagai ASN
sesuai dengan analis pangan dan
profesi dan dinas ketahanan
kemampuan pangan dan
masing-masing pertanian, serta tidak
merusak sarana dan
prasarana dinas
c. Berpartisipasi c. Memberikan waktu,
aktif dan peduli pikiran dan tenaga
dalam untuk berpartisipasi
pembangunan dalam pelaksanaan
masyarakat dan pembangunan
bangsa
5. Kemampuan a. Memiliki a. Selalu mengupgrade
awal bela kecerdasan kemauan dan
negara emosional, kompetensi diri dalam
spiritual dan menjalankan tugas
intelejensia sebagai ASN analis
pangan di lingkungan
dinas Ketahanan
Pangan dan
Pertanian, contohnya
dengan mengikuti
seminar atau bimtek
yang mendukung
dalam
pengembangan karir
dan pekerjaan
b. Senantiasa b. Senantiasa mengikuti
menjaga senam dan olahraga
Kesehatan yang
sehingga diselenggarakan oleh
memiliki Dinas Ketahanan
Kesehatan fisik Pangan dan
dan mental yang Pertanian setiap hari
baik jumat pagi,
Memelihara pola
makan teratur dan
istirahat cukup serta
manajemen stress
c. Mempunyai c. Membantu menjaga
kemampuan keamanan dan
memahami dan ketertiban lingkungan
mengidentifikasi kerja di Dinas
bentuk-bentuk Ketahanan Pangan
ancaman di dan Pertanian
lingkungan
masing-masing
Dinas

II. LEARNING JOURNAL MATERI 3:


https://drive.google.com/file/d/1xo0NXR4RoMe0ot-
OUWVrqxhm0X7r07EC/view?usp=sharing

Anda mungkin juga menyukai