Nama : Jelita Mahdalena Isra, S.Tr.

KL

NIP 19960114 202203 2 008

Kelompok : Kel. 4 Angkatan II

Mata Pelatihan : Bela Negara

Tugas Agenda 1

Menjelaskan perilaku Bela Negara dalam status sebagai ASN dan dikorelasikan
dengan tugas dan fungsi saudara di OPD

Bela Negara adalah kesadaran dan tindakan warga negara yang diterapkan karena
cinta mereka terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasar pada Pancasila
dan Undang-Undang Dasar 1945 untuk memastikan kelangsungan hidup bangsa dan negara.

Bela negara juga dapat didefinisikan kebulatan sikap, tekad dan perilaku warga negara
yang dilakukan secara ikhlas, sadar dan disertai kerelaan berkorban sepenuh jiwa raga yang
dilandasi oleh kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan
Pancasila dan UUD NKRI 1945 untuk menjaga, merawat, dan menjamin kelangsungan hidup
berbangsa dan bernegar dari segala macam potensi ancaman yang ada.

Dasar hukum mengenai bela negara terdapat dalam isi UUD NKRI 1945, yakni:
Pasal 27 ayat (3) yang menyatakan bahwa semua warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam upaya pembelaan negara. Selanjutnya pada Pasal 30 ayat (1) yang menyatakan bahwa
tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan
negara.

Kesadaran dalam melakukan bela negara harus dapat dikembangkan secara sadar
sebagai bagian dari bangsa dan negara karena, bangsa ini mendapatkan kemerdekaannya
bukan karena belas kasihan atau pengakuan dari bangsa-bangsa penjajah tetapi direbut
dengan segala pengorbanan seluruh rakyat, mulai dari pengorbanan harta, hingga jiwa dan
raga.
 Nilai dasar Bela Negara berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2019 tentang
Pengeloaan Sumber Daya Manusia untuk Pertahanan Negara Pasal 7 ayat (3) meliputi:

1. Cinta tanah air

2. Sadar berbangsa dan bernegara

3. Setia kepada pancasila sebagai ideologi negara

4. Rela berkorban untuk bangsa dan negara

5. Mempunyai kemampuan awal bela negara

Dalam rangka mencapai tujuan nasional sebagaimana tercantum dalam alinea ke-4
Pembukaan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945),
diperlukan ASN yang profesional, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi,
kolusi, dan nepotisme, mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan
mampu menjalankan peran sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945. Untuk mewujudkan hal tersebut ASN harus memahami dan
mengimplementasikan nilai-nilai dasar Bela Negara dalam kegiatan sehari-hari.

Bentuk wujud dari tindakan Bela Negara adalah melalui pelaksanaan tugas sebaik-
baiknya sesuai profesi ASN. Dalam pelaksanaan tugas tetap menghormati kearifan lokal
sebagai bentuk wawasan nusantara. Hal yang lebih utama adalah menjadikan nilai-nilai
Pancasila menjadi pedoman bekerja dan falsafah kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara ditengah kemajuan jaman sekarang ini.

Sebagai ASN yang berprofesi sebagai Sanitarian, saya memiliki tugas dan fungsi utama
dalam menjalankan tugas yang professional yang juga sebagai bentuk dalam implementasi
bela negara dan pengabdian kepada negara. Hal tersebut meliputi :

1. Cinta tanah air

Aktualisasi sikap dan perilaku yang saya lakukan antara lain
a. Menjadi Sanitarian yang bertanggung jawab, berkompeten, dan berintegritas dalam
melaksanakan tugas dengan meneladani semangat sosok para pahlawan yang
sudah berjuang memerdekakan Indonesia.
b. Mengutamakan produk dalam negri, dengan melakukan pengadaan barang atau alat
yang digunakan untuk menunjang aktivitas berjalannya program Kesehatan
Lingkungan. Hal tersebut meliputi barang habis pakai yang berupa chemical bakteri
 yang digunakan dalam proses pengolahan air limbah, chemical sterilisasi dan
dekontaminasi ruang, plastik kontainer limbah padat.

2. Kesadaran berbangsa dan bernegara bagi ASN, diaktualisasikan dengan sikap dan
perilaku:
a. Ikut serta dan aktif dalam program-program yang ada di rumah sakit. Contohnya
menjadi bagian dari tim Pokja Akreditasi demi meningkatkan mutu pelayanan
rumah sakit kepada pasien.
b. Dalam pemantauan atau inspeksi kesehatan lingkungan di lingkungan kerja rumah
sakit, tenaga sanitarian menjalin kordinasi kepada setiap user / petugas yang ada di
lingkungan rumah sakit.
c. Dalam melakukan pekerjaan profesi, saya melakukan sesuai dengan standar hukum
penyelenggaran tenaga samitarian di Indonesia yaitu PMK no 32 tahun 2013
dimana tenaga sanitarian yang melakukan pekerjaannya di fasilitas kesehatan harus
memiliki STR dan SIKTS (Surat Ijin Kerja Tenaga Sanitarian) sebagai dasar hukum
dan legalitas praktik kerja.

3. Setia pada Pancasila sebagai ideologi negara bagi ASN, diaktualisasikan dengan
a. Melakukan diskusi dan musyawarah kepada tenaga sanitarian lainnya dalam
mencari solusi sebuah masalah perkerjaan tanpa mendiskiriminasi jabatan atau
pendidikan, suku, agama dan lain halnya.
b. Menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman dengan mengedepankan
kekeluargaan tanpa mengabaikan pekerjaan (profesionalisme).
c. Menajalin kerjasama dan kordinasi, melakukan komunikasi efektif yang
mencerminkan persatuan dalam mencapai tujuan bersama yaitu menjaga mutu
kesehatan lingkungan rumah sakit

4. Rela berkorban untuk bangsa dan negara bagi ASN, diaktualisasikan dengan :

a. Bersedia mengorbankan waktu dan tenaga ketika persiapan akreditasi untuk

meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit sehingga pasien mendapatkan pelayanan
yang berkualitas.
 b. Memberikan pelayanan kepada pasien dalam hal ini pasien pasien jiwa tanpa melihat
stigma negatif yang ada di masyarakat.

5. Kemampuan awal bela negara bagi ASN, diaktualisasikan dengan:

a. Berpartisipasi dan rutin dalama mengikuti olahraga senam pagi setiap hari Jumat di
lingkungan rumah sakit sebagai upaya menjaga kesehatan jasmani dan kebugaran.
b. Berpartisipasi dalam kegiatan perlombaan dan acara diadakan oleh rumah sakit setiap
hari besar contohnya saat Acara Lomba 17 Agustus.
c. Aktif mengikuti apel pagi setiap hari.
d. Menjaga kebersihan lingkungan demi melakukan pencegahan penyakit yang
ditimbulkan dari lingkungan kerja yang tidak sehat dan bersih.