Anda di halaman 1dari 11

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN

RISET, DAN TEKNOLOGI

Pengolahan
&
Pelaporan
Hasil Belajar
Pengolahan Hasil Asesmen
1. Mengolah hasil asesmen dalam satu tujuan pembelajaran

Asesmen sumatif dilaksanakan secara periodik setiap selesai


satu atau lebih tujuan pembelajaran. Hasil asesmen perlu diolah
menjadi capaian dari tujuan pembelajaran setiap peserta didik.
Pendidik dapat menggunakan data kualitatif sebagai hasil
asesmen tujuan pemeblajaran peserta didik. Namun, dapat juga
menggunakan data kuantitaif dan mendsikripsikannya secara
kualitatif. Pendidik diberi keleluasaan untuk mengolah data
kuantitatif, baik secara rerata maupun proporsional.
Pengolahan Hasil Asesmen
2. Mengolah capaian tujuan pembelajaran menjadi nilai akhir

Capaian tujuan pembelajaran peserta didik menjadi bahan yang


diolah menjadi nilai akhir mata pelajaran dalam kurun waktu
pelaporan (biasanya satu semester). Untuk mendapatkan nilai
akhir mata pelajaran tersebut, data kuantitatif langsung diolah,
sedangkan untuk deskripsi, pendidik dapat memberikan
penjelasan mengenai kompetensi yang sudah dikuasai peserta
didik, mana kompetensi yang belum dikuasai, dan dapat
ditambahkan tindak lanjut secara ringkas bila ada
Contoh Pengolahan Nilai
Pelaporan Hasil Belajar
1. Satuan pendidikan menyiapkan pelaporan hasil belajar (rapor)
peserta didik.
2. Rapor peserta didik PAUD meliputi komponen identitas peserta
didik, nama satuan pendidikan, kelompok usia, semester, tinggi
badan dan berat badan, deskripsi perkembangan capaian
pembelajaran, dan refleksi orang tua.
3. Rapor peserta didik SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK
atau sederajat meliputi komponen identitas peserta didik, nama
satuan pendidikan, kelas, semester, mata pelajaran, nilai,
deskripsi, catatan guru, presensi, dan kegiatan ekstrakurikuler.
4. Satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk menentukan
mekanisme dan format pelaporan hasil belajar kepada orang
tua/wali.
Pelaporan Hasil Belajar
5. Pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK/MAK atau
sederajat, satuan pendidikan dan pendidik memiliki
keleluasaan untuk menentukan deskripsi dalam
menjelaskan makna nilai yang diperoleh peserta didik.
6. Pelaporan hasil belajar disampaikan sekurang-kurangnya
pada setiap akhir semester.
7. Satuan pendidikan menyampaikan rapor peserta didik
secara berkala melalui e rapor/dapodik
Pelaporan Hasil Belajar
8. Pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, atau sederajat, satuan pendidikan
memiliki keleluasaan untuk menentukan kriteria kenaikan kelas dengan
mempertimbangkan:
a. laporan kemajuan belajar;
b. laporan pencapaian projek penguatan profil pelajar Pancasila;
c. portofolio peserta didik;
d. paspor keterampilan (skill passport) dan rekognisi pembelajaran lampau
peserta didik untuk SMK
e. prestasi akademik dan non-akademik;
f. ekstrakurikuler;
g. penghargaan peserta didik; dan
h. tingkat kehadiran.

Ketentuan lebih lanjut mengenai pembelajaran dan asesmen diatur dalam panduan
yang ditetapkan oleh pemimpin unit utama yang membidangi kurikulum, asesmen,
dan perbukuan.
Untuk panduan asesmen terkait unit kompetensi disusun setelah berkoordinasi
dengan pemimpin unit utama yang membidangi pendidikan vokasi.
Contoh
Rapor Projek

Dalam setiap
projek, pendidik
mengambil
beberapa
subelemen yang
menjadi fokus
pengembangan
peserta didik, dan
dilaporkan dalam
rapor projek.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai