Anda di halaman 1dari 6

TEMPLATE TUGAS MODUL PEDAGOGIG

PROBLEM BASED LEARNING (PBL)


LPTK IAIN MADURA BATCH 1 TAHUN2023
Nama : ABDULLAH
Mapel/Kelas : FIKIH : A
Modul : TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
Judul PBL : PERMASALAHAN SISWA TENTANG SHALAT BERJAMA’AH

NO MODUL JENIS TUGAS DESKRIPSI TUGAS KETERANGAN


1 MODUL 1 Identifikasi masalah materi Masalah yang mungkin timbul dalam Masalah dalam PBL merupakan
pembelajaran materi pembelajaran siswa tentang shalat masalah substantif materi/konten
berjama'ah dapat meliputi: pada bidang studi
1. Kurangnya pemahaman tentang
kepentingan shalat berjama'ah: Siswa Contoh Masalah: terdapat
mungkin tidak sepenuhnya memahami perbedaan pendapat tentang batas
mengapa shalat berjama'ah penting mengangkat tangan saat takbiratul
dalam agama Islam. Mereka mungkin ihram dalam melaksanakan shalat
tidak menyadari manfaat dan (Masalah disesuaikan dengan mapel
keutamaan shalat berjama'ah, seperti masing-masing)
memperkuat persaudaraan,
meningkatkan konsentrasi, dan
memperoleh pahala yang lebih besar.
2. Kurangnya pengetahuan tentang tata
cara shalat berjama'ah: Siswa mungkin
tidak memahami tata cara shalat
berjama'ah secara detail, termasuk
posisi tubuh, gerakan, dan ucapan yang
harus dilakukan. Ini dapat menghambat
mereka dalam melaksanakan shalat
berjama'ah dengan benar.
3. Kendala dalam melaksanakan shalat
berjama'ah di lingkungan sekolah:
Siswa mungkin menghadapi kendala
praktis dalam melaksanakan shalat
berjama'ah di lingkungan sekolah.
Mungkin ada keterbatasan ruang shalat
yang memadai atau kurangnya
kesadaran dan dukungan dari pihak
sekolah terkait pentingnya shalat
berjama'ah.
4. Kurangnya motivasi dan kesadaran
akan pentingnya shalat berjama'ah:
Beberapa siswa mungkin kurang
termotivasi untuk melaksanakan shalat
berjama'ah. Mereka mungkin tidak
memiliki kesadaran yang cukup
tentang pentingnya shalat berjama'ah
atau kurangnya dorongan dari keluarga
dan lingkungan sekitar.
5. Ketidaktahuan tentang hikmah dan
nilai-nilai yang terkandung dalam
shalat berjama'ah: Siswa mungkin
tidak memahami hikmah dan nilai-nilai
yang terkandung dalam shalat
berjama'ah, seperti kebersamaan,
disiplin, tanggung jawab, dan rasa
saling peduli. Ini dapat mengurangi
keinginan siswa untuk melaksanakan
shalat berjama'ah secara teratur.
6. Kurangnya pendekatan yang interaktif
dan menarik dalam pembelajaran:
Materi pembelajaran yang kurang
menarik dan interaktif dapat membuat
siswa kehilangan minat dalam
mempelajari shalat berjama'ah.
Pendekatan yang monoton dan kurang
melibatkan siswa dalam diskusi dan
aktivitas praktis dapat mengurangi
pemahaman dan motivasi mereka.
7. Ketidakpahaman tentang pentingnya
memahami arti dan makna dalam
shalat berjama'ah: Siswa mungkin
tidak sepenuhnya memahami arti dan
makna dari setiap gerakan dan doa
yang dilakukan dalam shalat
berjama'ah. Ini dapat mengurangi
tingkat khusyuk dan penghayatan
dalam melaksanakan shalat berjama'ah.
Untuk mengatasi masalah-masalah ini,
pendekatan pembelajaran yang interaktif,
menghidupkan nilai-nilai dan hikmah dalam
shalat berjama'ah, serta memperkuat kesadaran
dan motivasi siswa dapat menjadi solusi yang
efektif.

2 MODUL 2 Eksplorasi penyebab masalah Beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab (Melakukan literatur dan realitas
melalui review literatur dan masalah dalam pembelajaran siswa tentang review yang relevan dengan
realitas shalat berjama'ah antara lain: identifikasi masalah)
1. Kurangnya pemahaman awal: Siswa
mungkin tidak memiliki pemahaman
yang memadai tentang konsep dan
pentingnya shalat berjama'ah
sebelumnya. Ini bisa disebabkan oleh
kurangnya pengajaran atau penekanan
yang memadai pada shalat berjama'ah
dalam lingkungan keluarga atau
sebelum mereka mulai belajar
tentangnya di sekolah.
2. Kurikulum yang kurang memadai:
Kurikulum sekolah mungkin tidak
memberikan cukup ruang dan
penekanan pada pembelajaran shalat
berjama'ah. Materi ini mungkin hanya
disajikan secara sekilas atau tidak
cukup terintegrasi dalam kurikulum
agama atau mata pelajaran lainnya.
3. Metode pengajaran yang tidak efektif:
Pendekatan yang digunakan dalam
pengajaran shalat berjama'ah mungkin
tidak efektif untuk siswa. Metode
pengajaran yang membosankan,
monoton, atau tidak interaktif dapat
membuat siswa kehilangan minat dan
kesulitan memahami dan menerapkan
konsep tersebut.
4. Tidak adanya dukungan lingkungan:
Lingkungan di sekitar siswa, termasuk
keluarga dan masyarakat, mungkin
tidak memberikan cukup dukungan
dalam memahami dan melaksanakan
shalat berjama'ah. Kurangnya contoh
yang baik, dorongan, atau pemahaman
yang tepat dalam lingkungan tersebut
dapat mempengaruhi motivasi dan
penghayatan siswa terhadap shalat
berjama'ah.
5. Kendala praktis: Ada kendala praktis
yang mungkin dihadapi siswa dalam
melaksanakan shalat berjama'ah,
seperti kurangnya fasilitas yang
memadai di sekolah, jarak yang jauh
antara sekolah dan masjid, atau
ketidaktahuan tentang tata cara shalat
berjama'ah.
6. Ketidaktertarikan siswa: Siswa
mungkin kurang tertarik atau kurang
termotivasi untuk mempelajari shalat
berjama'ah. Mereka mungkin tidak
melihat relevansi atau manfaat
langsung dari pembelajaran tersebut
dalam kehidupan sehari-hari mereka.
7. Konteks sosial dan budaya: Faktor
sosial dan budaya juga dapat
memengaruhi pembelajaran siswa
tentang shalat berjama'ah. Tergantung
pada latar belakang dan lingkungan
sosial mereka, siswa mungkin
menghadapi tekanan atau kendala
tertentu dalam mempelajari dan
melaksanakan shalat berjama'ah.
Pemahaman lebih lanjut tentang faktor-faktor
ini dapat membantu dalam merancang
pendekatan pembelajaran yang lebih efektif
dan solutif untuk meningkatkan pemahaman
dan partisipasi siswa dalam shalat berjama'ah.
3 MODUL 3 Analisis penentu penyebab (Melakukan eksplorasi penyebab
masalah dominan dan keterkaitannya
dengan penyebab determinan)

4 MODUL 4 Penetapan Solusi Masalah, (Melakukan eksplorasi solusi


Evaluasi dan Refleksi dengan melihat penyebab dominan
Pemahaman Masalah, serta dan keterkaitannya dengan
Langkah Solusi. penyebab determinan diikuti
evaluasi dan refleksi serta
pemaparan langkah-langkahnya)

Catatan:
1. Tugas pada Modul 1 hanya focus pada deskripsi tugas No. 1

2. Tugas Pada Modul 2 melanjutkan atau memperbaiki deskripsi tugas No.1 dan begitu seterusnya.

3. Rencana Umum PBL/PJBL ditentukan peserta PPG dan dibimbing oleh dosen pembimbing pada tahap pendalaman materi

4. Rencana lengkap PBL/PJBL disusun oleh peserta PPG pada tahap Loka Karya Penyusunan Perangkat Pembelajaran, divalidasi
pada tahap review perangkat dan diujicoba pada saat peer teaching dan ujian komprehensif

5. Desain PBL/PJBL dilaksanakan pada saat PPL dan diteliti melalui PTK

Anda mungkin juga menyukai