Anda di halaman 1dari 5

PROJECT BASED LEARNING (PJBL)

Nama Mahasiswa : ADE SURYANI

Kelompok Mapel : 2 A Akidah Akhlak

Judul Modul : AKIDAH ISLAM

Judul Proyek : Pelaksanaan kegiatan keagamaan dalam membentuk akidah islam


siswa di madrasah

No Jadwal Rencana Kegiatan


1. Identifikasi Masalah Identifikasi masalah pelaksanaan kegiatan
keagamaan dalam membentuk akidah Islam
siswa di madrasah dapat mencakup beberapa
aspek yang perlu diperhatikan:
1. Minimnya Kualitas Pengajaran: Kualitas
pengajaran agama Islam di madrasah
mungkin tidak memadai. Guru-guru
agama perlu memiliki pemahaman yang
kuat tentang Islam dan metode
pengajaran yang efektif agar dapat
membentuk akidah siswa dengan baik.
2. Kurikulum dan Materi Ajar: Kurikulum
dan materi ajar yang digunakan mungkin
tidak mencakup aspek-aspek penting
dalam pengembangan akidah Islam. Ini
bisa mengarah pada pemahaman yang
sempit atau tidak seimbang tentang
agama.
3. Kurangnya Supervisi dan Evaluasi:
Madrasah mungkin kurang melakukan
supervisi dan evaluasi terhadap
pelaksanaan kegiatan keagamaan. Hal ini
dapat mengakibatkan ketidakseimbangan
dalam penekanan pada aspek akidah
dalam pendidikan.
4. Kurangnya Pemberian Contoh: Penting
bagi guru-guru dan staf madrasah untuk
memberikan contoh yang baik dalam
praktik agama Islam. Jika mereka tidak
mempraktikkan agama dengan benar,
maka siswa mungkin tidak memiliki
teladan yang baik.
5. Kurangnya Sumber Daya: Kurangnya
sumber daya, baik itu buku pelajaran yang
memadai atau sarana dan prasarana yang
memadai, dapat menghambat
pelaksanaan kegiatan keagamaan yang
efektif.

Eksplor Masalah
Masalah pelaksanaan kegiatan keagamaan
dalam membentuk akidah Islam siswa di
madrasah adalah perhatian penting dalam
pendidikan agama. Berikut adalah beberapa
aspek masalah yang perlu dieksplorasi lebih
lanjut:
1. Kualitas Pengajaran: Madrasah
mungkin menghadapi masalah dengan
kualitas pengajaran agama. Guru-guru
agama yang tidak memadai dalam
pemahaman dan metode pengajaran
dapat menyebabkan kurangnya
pemahaman siswa tentang ajaran
Islam.
2. Kurikulum yang Tidak Memadai:
Kurikulum pendidikan agama yang
kurang lengkap atau tidak seimbang
mungkin tidak memberikan
pemahaman yang cukup tentang
beragam aspek akidah Islam. Hal ini
dapat menghasilkan pemahaman yang
sempit atau keliru.
3. Kurangnya Motivasi Siswa: Siswa
mungkin tidak cukup termotivasi
untuk berpartisipasi aktif dalam
kegiatan keagamaan. Hal ini dapat
disebabkan oleh ketidakjelasan atau
kurangnya pemahaman tentang
pentingnya akidah dalam kehidupan
mereka.
4. Ketidaksesuaian dengan
Perkembangan Usia: Kegiatan
keagamaan harus disesuaikan dengan
usia dan perkembangan siswa.
Kegagalan dalam mengakomodasi
perbedaan ini dapat menyulitkan
pembentukan akidah yang sesuai
dengan tahap perkembangan mereka.
5. Kurangnya Keterlibatan Orangtua:
Keterlibatan orangtua dalam
mendukung pendidikan agama di
madrasah dapat menjadi masalah.
Orangtua yang tidak terlibat atau tidak
memiliki pemahaman yang cukup
tentang agama Islam mungkin tidak
dapat mendukung pembentukan
akidah anak-anak mereka.
Analisa Penyebab Masalah
Masalah pelaksanaan kegiatan keagamaan
dalam membentuk akidah Islam siswa di
madrasah dapat disebabkan oleh sejumlah
faktor yang berbeda. Beberapa penyebab
umumnya termasuk:
1. Kurikulum dan Metode Pengajaran:
Kurikulum yang kurang relevan atau
metode pengajaran yang tidak
menarik bisa menjadi salah satu
penyebab masalah ini. Jika kurikulum
tidak memadai atau guru tidak
mampu menyampaikannya dengan
cara yang menarik dan interaktif,
siswa mungkin kehilangan minat
dalam belajar agama.
2. Kualitas Guru: Kualitas guru sangat
penting dalam membentuk akidah
siswa. Jika guru-guru tidak memahami
Islam dengan baik atau tidak memiliki
keterampilan komunikasi yang baik,
mereka mungkin tidak dapat
menginspirasi siswa atau menjawab
pertanyaan mereka dengan memadai.
3. Kurangnya Motivasi Siswa: Beberapa
siswa mungkin tidak memiliki motivasi
yang cukup untuk belajar agama. Hal
ini bisa disebabkan oleh kurangnya
pemahaman tentang pentingnya
agama dalam kehidupan mereka atau
pengalaman negatif sebelumnya
dalam pelajaran agama.
4. Kurangnya Sarana dan Prasarana:
Madrasah yang kurang dilengkapi
dengan sarana dan prasarana yang
memadai, seperti perpustakaan
agama, laboratorium agama, atau
fasilitas untuk kegiatan ekstrakurikuler
agama, bisa membatasi pengalaman
belajar siswa.
5. Kurangnya Keterlibatan Orang Tua:
Orang tua memiliki peran yang sangat
penting dalam membentuk akidah
siswa. Kurangnya dukungan atau
keterlibatan orang tua dalam kegiatan
keagamaan di madrasah bisa menjadi
hambatan.

2. Penyebab Masalah Masalah pelaksanaan kegiatan


keagamaan dalam membentuk akidah
Islam siswa di madrasah dapat
disebabkan oleh berbagai faktor, antara
lain:
1.Kualitas Pengajaran: Kurangnya
kualitas pengajaran agama Islam di
madrasah bisa menjadi penyebab utama.
Guru yang kurang kompeten, kurikulum
yang tidak relevan, atau metode
pengajaran yang membosankan dapat
mengurangi minat dan pemahaman siswa
terhadap agama.
2.Kurangnya Sumber Daya: Madrasah
mungkin mengalami keterbatasan sumber
daya, seperti buku teks yang tidak
memadai, fasilitas yang buruk, atau
kurangnya akses ke materi pendukung
seperti multimedia atau bahan bacaan. Ini
dapat menghambat pembelajaran yang
efektif.
3.Kurangnya Motivasi Siswa: Beberapa
siswa mungkin tidak memiliki motivasi
yang kuat untuk belajar agama Islam. Ini
bisa disebabkan oleh kurangnya
pemahaman tentang relevansi agama
dalam kehidupan mereka atau masalah
motivasi pribadi.
4.Kurangnya Pembinaan Akhlak:
Penting untuk memahami bahwa
pembentukan akidah Islam tidak hanya
melibatkan pemahaman doktrin, tetapi
juga pengembangan akhlak yang baik.
Jika madrasah hanya fokus pada aspek
teori dan kurang pada aspek praktik, ini
bisa menjadi masalah.
3. Analisis penentu penyebab masalah Analisis penentu penyebab masalah
Pelaksanaan kegiatan keagamaan dalam
membentuk akidah islam siswa di
madrasah dapat dipengaruhi oleh
sejumlah faktor yang saling berhubungan.
Berikut ini adalah analisis penentu-
penentu utama yang dapat menyebabkan
masalah tersebut:

1.Kualitas Pengajaran dan


Keterampilan Guru: Faktor terpenting
dalam membentuk akidah siswa adalah
kualitas pengajaran dan keterampilan
guru. Guru yang kompeten, memiliki
pemahaman mendalam tentang Islam,
dan memiliki kemampuan komunikasi
yang baik dapat memotivasi siswa untuk
belajar agama dengan antusiasme.
Sebaliknya, guru yang kurang berkualitas
atau tidak memiliki metode pengajaran
yang efektif dapat menghambat
pemahaman siswa tentang agama.

2.Kurikulum dan Materi Pengajaran:


Kurikulum agama yang kurang relevan
atau tidak mengatasi isu-isu yang dihadapi
oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari
dapat mengurangi minat mereka dalam
memahami ajaran Islam. Kurikulum yang
tidak diperbarui atau tidak
mengakomodasi perubahan zaman juga
dapat menjadi masalah.

3.Motivasi Siswa: Motivasi siswa untuk


memahami dan menerapkan ajaran Islam
dalam kehidupan sehari-hari mereka
adalah faktor penting. Siswa yang kurang
termotivasi atau tidak melihat relevansi
ajaran agama dalam kehidupan mereka
mungkin cenderung menunjukkan
ketidakminatan dalam kegiatan
keagamaan.

4.Kurangnya Sarana dan Prasarana:


Madrasah yang kurang dilengkapi dengan
sarana dan prasarana yang memadai,
seperti perpustakaan agama yang
lengkap, fasilitas kegiatan ekstrakurikuler,
atau teknologi yang mendukung
pembelajaran, dapat menghambat
pemahaman agama siswa.

5.Pembinaan Akhlak: Pembinaan akhlak


dan moral yang baik sangat penting dalam
membentuk akidah Islam siswa. Jika
madrasah hanya fokus pada aspek teori
tanpa memperhatikan pembinaan akhlak,
maka siswa mungkin memiliki
pemahaman agama yang baik tetapi
kurang memiliki akhlak yang baik.

Anda mungkin juga menyukai