Tulisan ini bukan lah bagian dari promosi atau strategi marketing dari produk kecap
ABC, tapi jika dengan tulisan ini membuat penjulan kecap ABC semakin meningkat, penulis
juga ikut senang mendengarnya. Tulisan ini juga akan terus menggunakan istilah perempuan
bukan wanita, karena kata seorang dosen kata wanita itu ada kepanjangannya, yaitu “wani
ditata” jadi ya pake istilah perempuan ajadah
Sementara itu, partiarki muncul sebagai istilah untuk menjelaskan mengapa laki-laki
mendominasi peran dan posisi penting dalam masyarakat, mulai dari institusi hukum, politik
ekonomi hingga sosial. Faminisme hadir untuk melawan patriarki dan membuat perempuan
dan gender nonmaskulin lainnya diakui sebagai manusia seutuhnya.
Membicarakan Feminisme
Membicarakan Patriarki
Nilai patriarki yang kejam menempatkan posisi laki-laki ke dalam posisi yang
superior dan perempuan hanya menjadi pelengkap semata. Kalau kita melihat kebelakang
lagi, pada masa revolusi industri telah banyak diciptakan mesin untuk membantu pekerjaan
manusia di pabrik, namun tetap saja yang mampu merasakan kenikmatan bantuan mesin
tersebut adalah laki-laki. Kemudian pada aliran pemikiran feminis gelombang kedua yang
muncul pasca perang Dunia Kedua pada tahun 1940-an. Di masa ini laki-laki pergi
berperang, dan perempuan yang awalnya hanya ditempatkan di ranah domestik saja (seperti
istilah laki-laki berburu perempuan meramu) mulai mengambil alih di pabrik dan mencicipi
bagaimana rasanya dunia publik. Sayangnya, setelah perang selesai, dimulailah propaganda
agar perempuan kembali ke rumah. Kebayang ga apa yang terjadi selanjutnya?
Propaganda ini berhasil dan bahkan terasa sampai saat ini, dan memunculkan fungsi
yang dikontruski oleh masyarakat terkait peran perempuan yaitu 3R “kasur, dapur, sumur”,
jabarin sendiri dah, aku takut salah ngomong.
Bukannya urusan perut urusan masing-masing? Kalau di dalam rumah tangga harus
laki-laki yang mencari nafkah dan perempuan yang memasak semestinya itu atas dasar
kesepakatan masing-masing, bukan tuntutan. Pengen juga dong ngerasain air tangan laki-laki.
Hehehe
Kenapa sih? Apa yang spesial dari iklan sebagai strategi marketing itu?
Coba deh teman-teman perhatian setiap adegan dan dialog dalam iklan tersebut,
adalah sebuah slogan yang sangat spesial di akhir iklan itu yang menjadi inspirasi penulis
dalam menulis artikel ini, yaitu “Suami Sejati Masak”.