Anda di halaman 1dari 5

Nama : Robinhot Lumban Gaol

NPM : 22110067

Tugas : Merangkum isi materi

TEORI PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

Peserta didik merupakan individu yang sedang mengalami perkembangan.


Perkembangan merupakan sebuah proses menuju kedewasaan. Oleh sebab itu,
peserta didik harus selalu didampingi dengan perkembangan yang baik.
Perkembangan peserta didik sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungannya seperti
sosial budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh sebab itu, perkembangan
peserta didik perlu dikawal dan didampingi untuk mencapai perkembangan yang
optimal. Hal ini karena tanpa adanya pendampingan, keuntungan yang memberikan
pengaruh negatif dan juga positif susah untuk dikendalikan dan dikontrol (Irham dan
Wiyani, 2014:68).

Faktor yang mempengaruhi peserta didik yakni, faktor lingkungan dan faktor
psikologis dengan teknik yang digunakan yaitu pendekatan secara langsung terhadap
siswi yang nakal. Pelaksanaan bimbingan belajar di sekolah dasar secara umum
tidak dapat dilepaskan dari karakteristik siswa dan karakteristik pebelajarannya.
Pada aspek tersebut,pelaksanaan bimbingan dan konseling belajar sekolah dasar
cenderung mengarah pada dua pendekatan, yakni bimbingan kelompok dan
konseling kelompok. Bimbingan kelompok merupakan pemberian bantuan yang
dilakukan kepada peserta didik secara berkelompok, sedangkan konseling kelompok
merupakan salah satu aktivitas populer dalam layanan bimbingan dan konseling,
terutama dalam kerangka perbaikan konsep diri peserta didik.
Teori Psikonalisa (Freud dan Erikson) dan perannya terhadap perkembangan

Teori psikonalisa adalah salah satu teori yang membahas tentang hakikat dan
perkembangan bentuk kepribadian yang dimiliki oleh manusia. Unsur utama dalam
teori ini adalah motivasi, emosi dan aspek kepribadian lainnya. Psikonalisa
merupakan teori yang dikembangkan oleh Sigmund Freud dalam menganalisis
psikologis manusia. Menurutnya, tingkah laku manusia justru didominasi oleh alam
bawah sadar yang berisi id, ego, dan super ego.

a. Teori Psikonalisa Freud

Mengembangkan gagasan-gagasannya tentang teori psikonalisa dari pekerjaan


dengan para pasien mental. Ia adalah seorang dokter medis yang mengambil
spesialisasi dalam bidang ilmu penyakit syaraf (neurology). Freud (1917) yakin
bahwa kepribadian memiliki tiga truktur, yaitu,

1. Id adalah struktur kepribadian yang terdiri atas naluri (instinct), yang


merupakan gudang energi psikis individu. Dalam pandangan Freud, id tidak
sadar secara total ; id tidak memiliki kontak dengan realitas.
2. Ego adalah struktur kepribadian menerut Freud yang berurusan dengan
tuntutan realitas. Ego disebut “badan pelaksana (executive branch)”
kepribadian, karena ego membuat keputusan-keputusan rasional.
3. Superego adalah struktur kepribadian Freud yang merupakan badan moral
kepribadian dan benar-benar memperhitungkan apakah sesuatu benar atau
salah. Anggaplah superego sebagai hati nurani (conscience) kita.

b. Teori Psikonalisa Erikson

Erik Erikson (1902-1994) mengakui sumbangan Freud, tetapi yakin bahwa


Freud salah menilai beberapa dimensi penting pertambangan manusia. Disatu
pihak, Erikson (1950,1968) mengatakan bahwa kita berkembang dalam tahap-
tahap psikososial (psychosocial stages). Dipihak lain, Erikson menekankan
perubahan perkembangan sepanjang siklus kehidupan manusia, sementara Freud
berpendapat bahwa kepribadian dasar kita dibentuk pada lima tahun pertama
kehidupan.

1. Kepercayaan dan ketidakpercayaan (trust versus mistrust) ialah tahap


psikososial pertama menurut Erikson yang dialami dalam tahun
pertama kehidupan. Suatu rasa percaya menuntut perasaan nyaman
secara fisik dan sejumlah kecil ketakutan serta kekuatiran akan masa
depan.
2. Otonomi dengan rasa malu dan keragu-raguan (autonomy versus
shame and doubt) ialah tahap perkembangan kedua menurut Erikson,
yang berlangsung pada akhir masa bayi dan masa bru mulai berjalan ( 1
-3 tahun).
3. Prakarsa dan rasa bersalah (Innitiative versus guilt) ialah tahap
perkembangan ketiga menurut Erikson, yang berlangsung selama
bertahun-tahun prasekolah.
Teori belajar menurut (Skinner dan Bandura )dan perannya terhadap perkembangan

Teori belajar adalah suatu teori yang di dalamnya terdapat tata cara
pengaplikasian kegiatan belajar mengajar antara guru dan siswa, perancangan
metode pembelajaran yang akan dilaksanakan di kelas maupun di luar kelas.

a. Teori Belajar Skinner

Dari eksperimen yang dilakukan B.F. Skinner terhadap tikus dan selanjutnya
terhadap burung merpati menghasilkan hukum-hukum belajar, diantaranya :

a. Law of operant conditioning

Yaitu jika timbulnya perilaku diiringi dengan stimulus penguat, maka kekuatan
perilaku tersebut akan meningkat.

b. Law of operant extinction

Yaitu jika timbulnya perilaku operant telah diperkuat melalui proses


conditioning itu tidak diiringi stimulus penguat, maka kekuatan perilaku tersebut akan
menurun bahkan musnah.

Menurut Skinner (J.W. Santrock, 272) unsur yang terpenting dalam belajar
adalah adanya penguatan (reinforcement) dan hukuman (punishment). Penguatan
dan hukuman. Penguatan (reinforcement) adalah konsekuensi yang meningkatkan
probabilitas bahwa suatu perilaku akan terjadi. Sebaliknya, hukuman (punishment)
adalah konsekuensi yang menurunkan probabilitas terjadinya suatu perilaku.

Menurut Skinner penguatan berarti memperkuat, penguatan dibagi menjadi dua


bagian yaitu:

1. Penguatan positif

Penguatan berdasarkan prinsif bahwa frekuensi respons meningkat karena


diikuti dengan stimulus yang mendukung (rewarding).

Bentuk-bentuk penguatan positif adalah berupa hadiah (permen, kado, makanan, dll),
perilaku (senyum, menganggukkan kepala untuk menyetujui, bertepuk tangan,
mengacungkan jempol), atau penghargaan (nilai A, Juara 1 dsb).

2. Penguatan negative

Penguatan berdasarkan prinsif bahwa frekuensi respons meningkat karena


diikuti dengan penghilangan stimulus yang merugikan (tidak menyenangkan). Bentuk
-bentuk penguatan negatif antara lain: menunda/tidak memberi penghargaan,
memberikan tugas tambahan atau menunjukkan perilaku tidak senang (menggeleng,
kening berkerut, muka kecewa dll). Skinner menghasilkan suatu sistem ringkas yang
dapat diterapkan pada dinamika perubahan tingkah laku baik di laboratorium maupun
di dalam kelas.

b. Teori Belajar Bandura

Albert Bandura dilahirkan di Mundare Northern Alberta Kanada, pada 04


Desember 1925. Albert Bandura sangat terkenal dengan teori pembelajaran sosial
(Social Learning Teory) salah satu konsep dalam aliran behaviorisme yang
menekankan pada komponen kognitif dari fikiran, pemahaman dan evaluasi. Ia
seorang psikologi yang terkenal dengan teori belajar social atau kognitif social serta
efikasi diri. Eksperimen yang sangat terkenal adalah eksperimen Bobo Doll yang
menunjukkan anak-anak meniru seperti perilaku agresif dari orang dewasa
disekitarnya.

Ciri-ciri teori pemodelan Bandura:

1. Unsur pembelajaran utama ialah pemerhatian dan peniruan.

2. Tingkah laku model boleh dipelajari melalui bahasa, teladan, nilai dan lain-lain.

3. Pelajar meniru suatu kemampuan dari kecakapan yang didemonstrasikan guru


sebagai model.

4. Pelajar memperoleh kemampuan jika memperoleh kepuasan dan penguatan yang


positif.

Teori ekologi dan perannya terhadap perkembangan

Dalam perspektif perkembangan, pembagian perkembangan manusia dibagi


dalam beberapa tahap. Pembentukan kepribadian akan sempurna jika didukung oleh
lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan juga lingkungan masyarakat.
Pembentukan kepribadian dan pengembangan sosial anak merupakan hal yang
sangat penting. Dalam teori ekologi memandang manusia sebagai hasil dari interaksi,
yang di maksud dengan interaksi ini sendiri ialah aktivitas saling mempengaruhi antar
kekuatan internal maupun eksternal. Dalam teori ekologi ini individu dapat
mempengaruhi lingkungan, lingkungan mempengaruhi individu ataupun antara
individu dan lingkungan memang saling mempegaruhi dalam interaksi satu sama lain
sehingga mengalami perubahan atau perkembangan.

Analisis Problema Pembelajaran Daring Terhadap Pendidikan Karakter Peserta


Didik

Pendidikan karakter merupakan perwujudan dalam mencapai generasi yang cerdas


dan mampu memiliki akhlak dan kepribadian yang berguna bagi bangsa Indonesia.
Suksesnya pendidikan dilihat dari seberapa besar karakter mereka ketika bisa
menyeimbangkan kognitif, afektif dan psikomotornya untuk menjadi manusia yang
sempurna.

Anda mungkin juga menyukai