Anda di halaman 1dari 12

Sejarah Kerajaan Kutai, Pendiri,

Peninggalan, Beserta Gambarnya


September 29, 2018 by Arifin Saddoen

Kerajaan Kutai – Bangsa yang besar yaitu bangsa yang menghargai sejarah perjuangan para
pahlawannya. Seharusnya, kalimat ini yang harus selalu diingat oleh generasi penerus
perjuangan bangsa saat ini. Dengan tujuan, agar mereka tidak pernah lengah untuk terus belajar
dan berusaha memberikan yang terbaik untuk negeri ini.

Negara Indonesia merupakan Negara yang penuh akan budaya. Bahkan, Indonesia mempunyai
ribuan sejarah perjuangan bangsa yang patut untuk diteladani. Mulai dari pergerakan awal
dimulai dari masa Kerajaan Kutai hingga perjuangan yang dilakukan setelah kemerdekaan.
Semua perjuangan yang ada pada saat itu, yang akhirnya mengantarkan kita pada Indonesia yang
merdeka seperti saat ini.

Mirisnya, saat ini banyak sekali generasi yang mulai malas untuk mempelajari sejarah
perjuangan para pendahulunya. Hal ini sangat disayangkan. Karena, dengan mempelajari sejarah,
kita akan tahu besarnya pengorbanan para pahlawan kita. Sehingga, untuk bermalas-malasanpun
juga tidak akan sempat.

Yang saat ini akan di bahas yaitu Kerajaan Kutai. Kerajaan Kutai terletak di Kalimantan Timur.
Kerajaan ini merupakan kerajaan Hindu yang tertua di Indonesia. Kerajaan ini mempunyai
banyak peninggalan dan budaya. Nah, untuk penjelasan lebih lengkapnya mengenai kerajaan
Kutai, simak ulasannya dibawah ini.

Contents [show]

Sejarah Berdirinya Kerajaan Kutai

baabun.com
Ketika di bangku sekolah, kita pasti pernah mempelajari kerajaan-kerajaan zaman dahulu, salah
satunya kerajaan Kutai. Masih ingatkah kerajaan kutai itu seperti apa? Kerajaan Kutai termasuk
kerajaan Hindu tertua di Indonesia. Diperkirakan, kerajaan kutai muncul pada abad 5 M atau ±
400 M. Kerajaan tersebut dibangun pada abad ke-4, dengan bukti ditemukannya tujuh buah
prasasti Yupa.

Lebih tepatnya kerajaan ini terletak di Muara Kaman, Kalimantan Timur atau dekat kota
Tenggarong, di hulu sungai Mahakam. Informasi mengenai Kerajaan Kutai ini tidak banyak
ditemukan. Sumber utamanya yaitu terdapat 7 buah prasasti Yupa. Penggunaan nama Kerajaan
Kutai sendiri ditentukan oleh para ahli sejarah yang mengambil nama dari tempat ditemukannya
prasasti Yupa yaitu di daerah Kutai.

Tujuh buah batu tulis yang disebut Yupa yang ditemukan ini, ditulis dengan huruf Pallawa dan
berbahasa Sanskerta yang disusun dalam bentuk syair. Prasasti Yupa merupakan prasasti tertua
yang di dalamnya menyatakan telah berdirinya suatu Kerajaan Hindu tertua yaitu Kerajaan
Kutai.

Apa itu Yupa? Yupa, Yupa merupakan tugu batu yang digunakan sebagai tugu peringatan yang
dibuat oleh para Brahmana atas kedermawanan Raja Mulawarman. Pada Yupa ini juga dituliskan
bahwa Raja Mulawarman merupakan Raja yang baik dan kuat. Raja ini merupakam anak dari
Aswawarman dan merupakan cucu dari Raja Kudungga, telah memberikan 20.000 ekor sapi
kepada para Brahmana.

Salah satu yupa tersebut, kini berada di Museum Nasional Republik Indonesia, Jakarta. Dari
prasati tersebut juga diketahui bahwa Kerajaan Kutai didirikan pertama kali oleh Kudungga
kemudian dilanjutkan oleh anaknya Aswawarman dan mencapai puncak kejayaan pada masa
Mulawarman (Anak Aswawarman). Sedangkan, raja pertama yang berkuasa di Kerajaan Kutai
adalah Aswawarman.

Pendiri Kerjaan Kutai

www.wacana.co

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa pendiri Kerajaan Kutai yaitu raja Kudungga.
Raja tersebut mendapat gelar Wangsakerta yang artinya pembentuk keluarga raja. Selain itu,
Raja Kudungga juga mendapat sebutan sebagai Dewa Ansuman atau Dewa Matahari.
Pada stupa peninggalan Kerajaan Kutai, juga disebutkan pemberian gelar ini. Namun, terdapat
beberapa cerita yang menyebutkan bahwa pendiri Kerajaan Kutai yaitu Asmawarman. Tidak ada
informasi otentik yang menyebutkan siapa yang sebenarnya pendiri kerajaan ini.

Silsilah Kerajaan Kutai

ibnuasmara.com

Kudungga merupakan raja pertama pada Kerajaan Kutai. Raja Kudungga mempunyai putra yang
bernama Aswawarman. Kemudian, Aswawarman ini mempunyai memiliki putra yang bernama
Mulawarman.

Setelah Raja Aswawarman, Kerjaan Kutai dipimpin oleh Raja Mulawarman. Menurut sejarah,
Raja Mulawarman ini dikenal sebagai raja besar yang sangat mulia dan juga mempunyai budi
yang baik. nah, berikut ini silsilah Kerajaan Kutai yang lengkap:

 Maharaja Kudungga dengan gelar anumerta Dewawarman

Kudungga, jika dilihat dari namanya merupakan nama asli orang Indonesia yang belum
terpengaruh dengan budaya India sekalipun. Pada awalnya, Kedudukan Raja Kudungga sebagai
kepala suku. Masuknya pengaruh Hindu ini membuat raja Kudungga yang akhirnya mengubah
struktur pemerintahannya menjadi kerajaan.

Setelah itu, mengangkat dirinya sendiri sebagai raja, yang selanjutnya pergantian raja ini
dilakukan secara turun menurun.

 Maharaja Asmawarman dengan gelar Wangsakerta dan Dewa Ansuman

Di dalam Prasasti Yupa menceritakan bahwa Raja Aswawarman merupakan raja yang sangat
cakap dan kuat. Raja Aswawarman pada pemerintahannya, melakukan perluasan wilayah
Kerajaan Kutai. Hal ini dibuktikan pada masanya, dilakukannya Upacara Asmawedha.
Upacara-upara ini juga pernah dilakukan di India pada masa pemerintahan Raja
Samudragupta. Dalam upacara tersebut, dilakukan pelepasan kuda untuk menentukan batas
kekuasaan Kerajaan Kutai.

 Maharaja Mulawarman (anak Aswawarman)

Raja Mulawarman merupakan anak dari Raja Mulawarman. Raja Mulawarman merupakan raja
terbesar dari Kerajaan Kutai. Pada masa pemerintahannya, Raja Mulawarman yang membawa
Kerajaan Kutai mencapai masa kejayaannya.

Pada masa ini juga, rakyatnya hidup tentram dan sejahtera hingga, hinga Raja Mulawarman
mengadakan upacara kurban emas yang sangat melimpah.

Berikut ini raja-raja pengganti setelah Mulawarman:

1. Maharaja Marawijaya Warman


2. Maharaja Gajayana Warman
3. Maharaja Tungga Warman
4. Maharaja Jayanaga Warman
5. Maharaja Nalasinga Warman
6. Maharaja Nala Parana Tungga Warman
7. Maharaja Gadingga Warman Dewa
8. Maharaja Indra Warman Dewa
9. Maharaja Sangga Warman Dewa
10. Maharaja Candrawarman
11. Maharaja Sri Langka Dewa Warman
12. Maharaja Guna Parana Dewa Warman
13. Maharaja Wijaya Warman
14. Maharaja Sri Aji Dewa Warman
15. Maharaja Mulia Putera Warman
16. Maharaja Nala Pandita Warman
17. Maharaja Indra Paruta Dewa Warman
18. Maharaja Dharma Setia Warman

Letak Kerajaan Kutai


ibnuasmara.com

Kerajaan Kutai terletak di tepi Sungai Mahakam. Lebih tepatnya, terletak di Kecamatan
Muarakaman, Kutai, Kalimantan Timur. Wilayah Kerajaan ini sangatlagh luas. Bahkan, hampir
menguasai wilayah Kalimantan.

Masa Kejayaan Kerajaan Kutai

ibnuasmara.com

Kehidupan Kerajaan Kutai sangatlah makmur dan sejahtera ini, dibuktikan dengan ditemukannya
prasasti atau yupa di Muara Kaman. Dan masa kejayaan ini berada pada masa kepemimpinan
Mulawarman.

Kejayaan Kutai meredup ketika masih di pimpinan oleh Dinasti Kudungga. Meredupnya
kerajaan Kutai ini terjadi ketika Kerajaan besar seperti Majapahit dan Singosari sedang
mengalami masa-masa kegemilangan. Sejak saat itu, kehidupan tentang Kerajaan Kutai yang
berada di bawah Dinasti Kudungga tidak lagi terlihat.

Kudungga berasal dari Kerajaan Campa di Kamboja, sedangkan Aswawarman merupakan anak
dari Kudungga yang dipercaya menjadi raja pertama di Kerajaan Kurtai dengan sebutan
Wangsakerta. Namun, pada beberapa sejarah ada yang menganggap bahwa raja Kudungga
sebagai raja yang pertama dari Kerajaan Kutai.

 Bidang Politik

Prasasti-prasasti yang telah ditemukan di Kutai, ada salah satu prasasti yang didalamnya tetulis
“Sang Maharaja Kundungga yang amat mulia memiliki putra yang mashur, namanya Sang
Aswawarman, yang seperti Sang Ansuman atau Dewa Matahari menumbuhkan keluarga yang
sangat mulia.
Sang Aswawarman memiliki tiga putra, seperti api (yang suci) tiga. Yang paling terkemuka dari
ketiga putra itu yaitu Mulawarman. Raja yang berperadaban baik, kuat, dan sangat kuasa. Sang
Mulawarman telah mengadakan selamatan emas yang sangat banyak. tugu batu ini didirikan
untuk peringatan kenduri itulah oleh para Brahmana.”

Dari prasasti tersebut, bisa diketahui nama-nama raja yang pernah memerintah di Kerajaan Kutai
tersebut. Raja pertama, bernama Kundungga. Raja ini merupakan nama Indonesia asli.
Kudungga memiliki seorang anak yang bernama Aswawarman sekaligus sebagai pendiri dinasti
atau pembentuk keluarga (Wamsakerta). Selanjutnya, dapat diketahui pula bahwa Aswawarman
mempunyai 3 orang putra.

Salah satu putra yang sangat terkenal yaitu Mulawarman. Bisa disimpulkan bahwa pada masa
kerajaan Kutai, mereka sudah mengenal sistem pemerintahan. Sehingga, pemerintahan bukan
lagi dipimpin oleh kepala suku, namun dipimpin oleh Raja. Dalam prasasti tersebut
membuktikan bahwa raja-raja Kutai merupakan orang asli Indonesia yang sudah memeluk
agama Hindu.

 Bidang Ekonomi

Kerajaan Kutai, secara geografis berada pada jalur perdagangan antara Cina dan India. Kerajaan
Kutai menjadi tempat yang paling menarik yang disinggahi para pedagang. Hal tersebut
membuktikan saat itu, selain pertanian, kegiatan perdagangan sudah menjadi bagian dari
kehidupan masyarakat Kutai.

keterangan tertulis yang terdapat pada prasasti tersebut mengatakan bahwa Raja Mulawarman
pernah memberikan hartanya berupa minyak dan 20.000 ekor sapi kepada Brahmana.
Diperkirakan bahwa pertanian dan peternakan sudah menjadi mata pencaharian utama
masyarakat Kutai.

Selain itu, letak dari kerjaan ini di sekitar Sungai Mahakam yang digunakan sebagai jalur
transportasi laut, sehingga perdagangan masyarakat Kutai berjalan cukup ramai. Bagi pedagang
dari luar kutai yang ingin berjualan di Kutai, mereka harus memberikan “hadiah” kepada raja
sebagai izin berdagang. Biasanya, pemberian “hadiah” ini berupa barang dagangan yang
harganya cukup mahal dan pemberian ini dianggap sebagai pajak kepada pihak Kerajaan.

 Bidang Agama

Kebudayaan masyarakat Kutai sangat erat kaitannya dengan kepercayaan yang dianut. Yupa
merupakan salah satu hasil budaya dari masyarakat Kutai. Yupa merupakan tugu batu yang
merupakan warisan nenek moyang bangsa Indonesia dari zaman Megalitikum.

Pada salah satu yupa tersebut menyebutkan terdapat suatu tempat suci dengan nama
Waprakeswara atau tempat pemujaan Dewa Siwa. Sehingga, bisa disimpulkan bahwa masyarakat
Kutai merupakan pemeluk agama Hindu Syiwa. Selain itu, masyarakat Kutai juga masih ada
yang menjalankan adat istiadat dan kepercayaan asli mereka.
 Bidang Sosial-Budaya

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa Kerajaan Kutai kebanyakan memluk agama
hindu, sehingga mereka sudah mendapat pengaruh agama Hindu. Sehingga, kehidupan
agamanya sudah lebih maju. Contohnya, terdapat pelaksanaan upacara pemberkatan seseorang
yang memeluk agama Hindu yang disebut dengan Vratyastoma. Upacara tersebut dilaksanakan
sejak pemerintahan Aswawarman yang dipimpin oleh para pendeta dari India.

ada masa pemerintahan Mulawarman, baru upacara tersebut dipimpin oleh kaum brahmana dari
Indonesia. Sehingga, bisa disimpulkan bahwa kaum brahmana dari Indonesia ternyata juga
memiliki tingkat intelektual yang tinggi yang mampu menguasai bahasa Sanskerta. bahasa
sansakerta ini merupakan bahasa resmi kaum brahmana untuk masalah keagamaan.

Pengaruh masuknya budaya India ke Nusantara ini menyebabkan budaya Indonesia ini
mengalami perubahan. Perubahan yang paling penting yaitu timbulnya suatu sistem
pemerintahan dengan kepalanya yaitu raja. Awalnya, sebelum budaya india masuk,
pemerintahan hanya dipimpin oleh seorang kepala suku.

Selain itu, budaya lainnya adalah kehidupan nenek moyang bangsa Indonesia dengan mendirikan
tugu batu. Artinya, bangsa Indonesia berusaha mencari dan menyesuaikan unsur-unsur
kebudayaan asing dengan kebudayaan asli Indonesia sendiri.

Peninggalan Kerajaan Kutai

satujam.com

Berikut ini peninggalan-peninggalan sejarah dari Kerajaan Kutai:

Ketopong Sultan Kutai

balubu.com

Ketopong Sultan merupakan mahkota raja dari Kerajaan Kutai. Mahkota ini terbuat dari bahan-
bahan emas dengan berat 1.98 kg dan sampai saat ini mahkota ini masih tersimpan rapi di
Musem Nasional Jakarta.
Kalung Uncal Kerajaan Kutai

sejarahlengkap.com

Kalung uncal keraaan kutai ini merupakan kalung emas yang mempunyai berat 170 gram dengan
adanya hiasan liontin berelief Kisah Ramayana. Kalung Uncal menjadi salah satu atribut dari
Kerajaan Kutai yang digunakan oleh Sultan Kutai Kartanegara.

Menurut beberapa ahli, diperkirakan Kalung Uncal ini berasal dari India. Sampai saat ini, hanya
terdapat dua Kalung Uncal di dunia ini. pertama di negara India dan yang kedua berada di
Museum Mulawarman, Kota Tenggarong.

Kalung Ciwa

satujam.com

Kalung Ciwa adalah salah satu peninggalan bersejarah dari Kerajaan Kutai. Kalung ini, ditemui
pada zaman kepemimpinan Sultan Aji Muhammad Sulaiman. Kalung ini ditemukan di sekitar
Danau Lipan, Muara Kaman pada tahun 1890.

Hingga saat ini, Kalung Ciwa ini masih digunakan sebagai perhiasan kerajaan yang digunakan
oleh raja ketika ada sebuah pesta pengangkatan raja baru.

Pedang Sultan Kutai


sejarahlengkap.com

Pedang Sultan Kutai ini terbuat dari bahan emas yang padat. Di bagian gagangnya, terdapat
ukiran seekor binatang harimau yang bersiap-siap menerkam musuhnya. Sedangkan untuk ujung
sarung pedannya dihiasi oleh ukiran seekor buaya. Sampai saat ini, Pedang ini masih terjaga dan
bisa ditemukan di Museum Nasional Jakarta.

Kura-Kura Emas

www.dictio.id

Kura-kura emas ini sekarang berada di Museum Mulawarman. Benda ini berukuran setengah
kepalan tangan. benda ini ditemukan di Daerah Lonh Lalang, tepatnya di hulu Sungai Mahakam.

Kelambu Kuning
Banyak benda peninggalan Kerajaan Kutai yang mempunyai kekuatan magic yang ditaruh di
dalam kelambu kuning untuk menghindari terjadinya bala yang dapat ditimbulkannya.

Keris Bukit Kang

ibnuasmara.com

Keris bukit Kang digunakan oleh Permaisuri Aji Putri Karang Melenu atau permaisuri dari
Sultan Kutai Kartanegara yang pertama. Keris ini, terkenang dengan nama Keris Bukit Kang.

Tali Juwita

balubu.com

Tali Juwita merupakan sebuah tali yang terbuat dari benang yang berjumlah 21 helai. Biasanya,
tali ini digunakan saat berlangsung upacara adat Bepelas. Tali Juwita memberikan simbol tujuh
muara dan juga tiga anak sungai. Sungai-sungai tersebut seperti Sungai Kelinjau, Sungai Kedang
Pahu, dan Sungai Belayan.

Tempat Duduk Raja


indonesiakaya.com

Tempat duduk raja merupakan benda peninggalan sejarah dari Kerajaan Kutai yang hingga
sekarang masih terjaga di dalam Museum Mulawarman.

Keruntuhan Kerajaan Kutai

ibnuasmara.com
Setelah mengalami masa kejayaan, Kerajaan Kutai mengalami keruntuhan pada kepemimpinan
raja Maharaja Dharma Setia yang tewas dalam peperangan di tangan Raja Kutai Kartanegara ke-
13 yaitu Aji Pangeran Anum Panji Mendapa.

Perlu diketahui bahwa Kutai Martadipura berbeda dengan Kerajaan Kutai Kartanegara yang
termasuk ibukota pertama kali di Kutai Lama. Kutai Kartanegara inilah yang disebutkan dalam
sastra Jawa dengan sebutan Negarakertagama. Selanjutnya, kutai Negara ini menjadi kerajaan
Islam yang disebut Kesultanan Kutai Kartanegara.

Itulah ulasan tentang kerajaan kutai mulai dari sejarah masa kejayaan hingga masa
keruntuhannya. Semoga dengan penjelasan artikel ini, kita tidak melupakan sejarah terdahulu
dan sekaligus menambah wawasan kita. Karena, bangsa yang besar merupakan bangsa yang
tidak akan melupakan jasa para pahlawan. Semoga bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai