Disusun Oleh :
NIM : 2104050023
SUMATERA UTARA
KATA PENGANTAR
Pertama sekali kami mengucapkan Puji syukur Kepada Tuhan yang yang telah
memberikan kami kemudahan dalam menyelesaikan makalah ini, Tanpa rahmat dan
pertolongan-Nya, kami tidak akan mampu menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini, baik itu dari
segi isi maupun tulisan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangatlah
diperlukan. Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat digunakan
sebagaimana mestinya .
Akhir kata kami ucapkan terima kasih kepada semua yang terlibat dalam pembuatan
Proposal ini.
Muhammad Rivaldy pa
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Minat
B. Pengertian Belajar
C. Pengertian Minat Belajar
D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Siswa Malas Belajar
Daftar Pustaka
8.
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling
pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak
bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik.
Proses adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam mencapai tujuan pengajaran,
sedangkan hasil belajar atau yang lebih dikenal prestasi adalah kemampuan-kemampuan
yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis ingin melakukan penelitian dengan judul
“Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Siswa Malas Dalam Belajar dan Cara
Meningkatkan Minat Belajar Siswa di MTS Nurul amal.
Dari Latar Belakang penelitian yang telah peneliti paparkan sebelumnya, maka peneliti
mengidentifikasi beberapa masalah yang terjadi yakni pentingnya pembelajaran dalam
mencapai tujuan pendidikan, kemudian kurangnya minat belajar dan adanya faktor-faktor
yang mempengaruhi minat belajar.
Dari beberapa masalah yang teridentifikasi di atas, dalam penelitian ini dibatasi hanya pada
aspek “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Siswa Malas Dalam Belajar dan Cara
Meningkatkan Minat Belajar Siswa di MTS Nurul amal
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan fokus penelitian yang
penulis telah uraikan diatas, maka peneliti menentukan rumusan masalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apa saja factor-faktor yang mempengaruhi siswa malas dalam
belajar?
2. Untuk mengetahui bagaimana cara meningkatkan minat belajar siswa di MTS Nurul
amal?
Sesuai dengan permasalahan yang dikaji dan tujuan yang penulis ajukan, maka penulis
berharap penelitian ini dapat bermanfaat untuk:
1) Manfaat bagi guru Dapat dijadikan motivasi untuk menerapkan model pembelajaran
problem based learning yang menyenangkan dan bermanfaat bagi siswa.
2) Manfaat bagi sekolah Dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi sekolah untuk
menerapkan metode problem based learning yang dapat meningkatkan kemampuan
berpikir siswa dan hasil belajar siswa.
3) Bagi Mahasiswa penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan
motivasi selama belajar serta meminimalisir hal-hal yang dapat menghambat proses
pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Minat
Minat merupakan sebuah ketertarikan terhadap sesuatu hal sehingga kita tergerak
untuk melakukan hal tersebut. Selain itu, minat adalah salah satu aspek psikis yang
membantu dan mendorong seseorang untuk memenuhi kebutuhannya. Minat harus ada
dalam diri seseorang, sebab minat merupakan modal dasar untuk mencapai tujuan. Minat
merupakan pangkal permulaan daripada semua aktifitas. Ada berbagai pendapat mengenai
pengertian minat, Slameto mengemukakan bahwa, “minat adalah kecenderungan yang
tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati
seseorang akan diperhatikan terus menerus disertai dengan rasa senang.”
Salah satu yang mempengaruhi proses belajar siswa adalah minat. Siswa akan
belajar lebih baik apabila dia berminat pada pelajaran tersebut atau sebaliknya apabila
siswa tidak berminat terhadap pelajaran tersebut akan menunjukkan hasil yang kurang baik.
Ada tidaknya minat terhadap sesuatu pelajaran dapat dilihat dari cara anak mengikuti
pelajaran, lengkap tidaknya catatan, memperhatikan garis miring tidaknya dalam pelajaran
tersebut. Minat diartikan sebagai kecenderungan subjek yang menetap untuk merasa
tertarik pada bidang studi atau pokok bahasan tertentu dan merasa senang mempelajari
materi tersebut. Minat juga merupakan dorongan yang kuat dalam belajar, siswa yang
berminat pada suatu pelajaran akan merasa senang mengerjakan suatu pekerjaan atau
melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya.
B. Pengertian Belajar
Sebelum sampai pada pengertian minat belajar, peneliti akan memberikan penjabaran
mengenai pengertian belajar setelah sebelumnya mengetahui tentang pengertian minat.
Belajar adalah bagian utama dari kehidupan. Belajar merupakan upaya kita dalam
meningkatkan kualitas kehidupan. Dimanapun, kapanpun, baik tua ataupun muda, kita
diwajibkan untuk belajar. Belajar tidak hanya dapat kita lakukan di dalam kelas, di luar
kelaspun kita dapat melakukan aktifitas belajar sebab selruh aktifitas yang kita lakukan
sehari-hari tidak pernah lepas dari adanya aktifitas belajar.
Menurut Rohmalina Wahab dalam bukunya psikologi belajar, beliau mengatakan, “belajar
pada hakikatnya adalah kegiatan yang dilakukan secara sadar oleh seseorang yang
menghasilkan perubahan tingkah laku pada dirinya sendiri, baik dalam bentuk
pengetahuan dan keterampilan baru maupun dalam bentuk sikap dan nilai yang positif.”
Dalam mendalami definisi dari belajar, Aunurrahman mengungkapkan ada beberapa hal
yang harus kita perhatikan dalam memahami definisi belajar , yakni :
a. Belajar merupakan sebuah aktifitas terencana yang dilakukan oleh individu yang
melibatkan jasmani serta mental dalam prosesnya.
b. Adanya interaksi terhadap lingkungan. Lingkungan dalam hal ini meliputi manusia
dan obyek-obyek lainnya yang memungkinkan individu memperoleh pengetahuan
baru maupun yang telah diketahuinya.
c. Belajar mengahasilkan perubahan tingkah laku dan juga melibatkan perubahan pada
aspek emosional. Meski tidak semua perubahan tingkah laku merupakan hasil
belajar.
Belajar merupakan sesuatu yang amat rumit jika kita definisikan, sebab belajar memiliki
pengertian dan makna yang berbeda-beda tergantung siapa dan dari sudut pandang mana
menilainya. Belajar merupakan sesbuah proses yang dilakukan individu untuk memperoleh
pengetahuan dan pengalaman baru yang diwujudkan dalam bentuk perubahan tingkah laku
yang relative permanen dan menetap disebabkan adanya interaksi individu dengan
lingkungan belajarnya.
Dalam pelaksanaan proses belajar tentu saja berkaitan erat dengan adanya minat.
Belajar dimulai dengan adanya dorongan, semangat, dan upaya yang timbul dalam diri
seseorang sehingga orang itu melakukan kegiatan belajar. Seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya, bahwa minat merupakan kesediaan jiwa dalam meningkatkan perhatian, dan
memusatkan kegiatan mental individu terhadap suatu objek yang berkaitan dengan dirinya.
Dari minat tersebut yang akan menghasilkan dorongan dan juga semangat dalam diri
individu untuk belajar. Sedangkan belajar merupakan proses individu dalam memperoleh
pegetahuan, pengalaman maupun keterampilan dan terdapat interaksi antara individu dan
lingkungan belajarnya sehingga menghasilkan perubahan sikap dan tingkah laku dari
individu tersebut. Maka dari itu, dalam belajar seseorang harus memiliki minat agar dapat
memulai proses belajar sesuai dengan yang diharapkan.
Minat merupakan hal yang dapat memberikan dorongan dan kekuatan pada individu
untuk mencapai hasil belajar yang maksimal. Sebab dengan minat, individu tidak merasa
terbebani dengan aktifitas belajar tersebut, meski tidak menutup kemungkinan banyak
faktor yang dapat melemahkan keinginan individu dalam belajar akan tetapi setidaknya
individu merasakan bahwa dirinya memiliki ketertarikan, kesukaan serta kebutuhan akan
belajar. Seperti contohnya, seorang anak yang memiliki ketertarikan terhadap musik, anak
tersebut harus menempuh jarak yang jauh untuk latihan dan mengasah kemampuan
bermusiknya tersebut. Namun, karena anak tersebut memiliki minat terhadap musik, maka
jarak yang jauh bukanlah suatu hal yang dapat menghalanginya untuk belajar musik.
Jadi, dapat kita ketahui bahwasanya, minat belajar adalah ketertarikan individu
terhadap proses belajar yang sedang ia lakukan dengan cara memusatkan perhatiannya
kepada hal tersebut secara maksimal dan dengan konsentrasi utuh serta menjauhkan pikiran
dari segala hal-hal yang dapat mengganggu proses belajar.
1. Faktor Internal
Faktor internal yang dimaksud di sini adalah hal-hal yang terkait langsung dengan diri
siswa, baik sebagai individu maupun pembelajar. Seorang guru hendaknya melihat kepada
siswa sebagai manusia yang utuh, yang terdiri dari jasmani dan rohani. Dua unsur yang
terdapat pada diri seorang manusia itu tidak dapat dipisahkan dan sekaligus berbeda-beda
antara satu dengan yang lainnya. Karena perbedaan secara individual itulah yang menuntut
seorang pendidik untuk selalu berusaha agar proses pembelajaran dapat mencapai tujuan
yang telah direncanakannya. Mengenali ragam individu ini akan mempermudah guru dalam
menentukan metode yang tepat. Oleh karena itu, seorang guru harus mengetahui hal-hal
yang mempengaruhi belajar siswanya yang datang dari diri pribadinya terlebih dulu.
Adapun hal-hal tersebut antara lain:
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal dapat diartikan persoalan-persoalan yang tidak terkait langsung dengan
siswa sebagai individu, tetapi ikut berperan bahkan dominan memengaruhi tingkat
kesuksesan dan kegagalan proses pembelajaran. Dalam penanganannya pun, faktor ini lebih
rumit dibanding dengan faktor internal karena kompleksitas dan variatifnya, serta terkait
dengan banyak faktor dan banyak pihak. Adapun faktor-faktor tersebut, antara lain:
a. Lingkungan Keluarga
Kata orang bijak,” al Bayt awwalul madrasah” (Keluarga adalah sekolah
yang pertama) adalah benar adanya. Artinya, jauh sebelum anak manusia belajar
memahami pelajaran sekolah, dia terlebih dahulu menerima pelajaran dari keluarga.
Kegairahan siswa di dalam kelas sangat dipengaruhi oleh kegairahan ketika ia
berangkat dari rumah yang menyenangkan. Begitu pula siswa akan murung di
dalam kelas apabila berangkat dari rumah setelah mendengar kedua orangtuanya
bertengkar. Hal ini karena memori otak anak didahului oleh input yang kurang
menyenangkan dan tersimpan di dalam memori otaknya.
b. Lingkungan Kelas
Menurut Syaiful suasana kelas yang nyaman dan harmonis dalam belajar,
merupakan syarat mutlak untuk berkembangnya watak anak menjadi positif,
suasana kelas yang nyaman dan harmonis dihasilkan oleh cara pendidik menangani
anak didik.18 Menurut Rahman, faktor yang turut berperan dalam pemeliharaan
kelas adalah: 1) Partisipasi aktif siswa dalam kelas; 2) Manajemen kelas; 3)
Kompetisi yang sehat; 4) Menghormati sesama teman; dan 5) Hubungan guru-murid
yang akademis dan menghargai sopan santun.
c. Lingkungan Masyarakat
Lingkungan masyarakat adalah faktor eksternal yang berpengaruh terhadap
belajar siswa. Adapun yang dimaksud dalam hal ini adalah lingkungan di mana
siswa tinggal bersama keluarga dalam satu komunitas masyarakat. Dengan siapa
saja siswa bergaul dalam masyarakat sekitar ketika pulang dari sekolah adalah
faktor yang sangat berpengaruh dalam pembentukan karakter siswa berikutnya.
Faktor lingkungan sangat mempengaruhi sekali karena walaupun seorang anak yang
pembawaannya baik tetapi dia di dalam lingkungan yang buruk bisa jadi seorang
anak/siswa bisa saja terpengaruh sehingga bisa menghambat keberhasilan guru
dalam proses belajar mengajar.
Faktor pendekatan belajar pada dasarnya termasuk faktor eksternal, tetapi dalam
tulisan ini sengaja dibahas secara terpisah untuk memberikan penekanan antara faktor
eksternal yang tidak menyoroti aktivitas belajar dengan faktor yang memang memfokuskan
keterlibatan siswa dalam menerima informasi pengetahuan baik secara fisik maupun
emosional. Adapun faktor-faktor pendekatan belajar meliputi, antara lain:
a. Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran adalah pedoman sekaligus sebagai sasaran yang akan
dicapai dalam kegiatan belajar mengajar. Kepastian dari perjalanan pembelajaran
berpangkal dari jelas tidaknya perumusan tujuannya. Begitu juga siswa, siswa yang
belajar dengan bertumpu pada tujuannya akan mendorong untuk belajar lebih giat
daripada siswa yang belajar tanpa berlandaskan tujuan belajar.
b. Metode Belajar
Siswa Sebagai salah satu komponen belajar mengajar, metode menempati
peranan yang tidak kalah pentingnya dari komponen lainnya. Tidak ada satu pun
kegiatan belajar mengajar yang tidak menggunakan metode. Karena metode adalah
cara yang harus ditempuh demi mencapai suatu tujuan tertentu.
c. Media Belajar
Kata “media” berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari
kata “medium” yang secara harfiah berarti “perantara atau pengantar.” Dengan
demikian, media belajar berarti wahana penyalur informasi belajar atau penyalur
pesan.
d. Waktu Belajar
Waktu yang diperlukan dalam proses belajar pun mempunyai peranan
penting dalam menentukan keberhasilan siswa belajar. Demikian juga waktu yang
diperlukan oleh mata pelajaran yang satu dengan yang lainnya pun akan berbeda.
Oleh karenanya, dalam menyelesakan ketuntasan belajar siswa sering kali seorang
guru memberikan waktu tamabahan kepada siswa pada materi tertentu, sepert: les,
bimbingan belajar, privat, dan lain sebagainya.
e. Motivasi Belajar
Motivasi merupakan faktor penting bagi siswa. Motivasi dapat digambarkan
sebagai kekuatan pendorong yang memberikan energi dan mengarahkan perilaku
siswa. Beberapa variabel internal siswa termasuk emosi, pembelajaran, pemecahan
masalah, dan pemrosesan informasi sangat terkait dengan motivasi.
f. Latihan dan Ulangan
Rasyad mengutip teori yang dikemukakan oleh Thorndike, The Law of Exercise,
yang menyatakan bahwa tiada belajar tanpa latihan. Karena latihan dilakukan dapat
membentuk kebiasaan dan keterampilan yang dapat mengubah tingkah laku belajar.
Pembelajaran sebagai suatu proses mengandung tiga unsur yang saling terkait, yaitu
tujuan, proses, dan evaluasi.
g. Bahan Pelajaran
Bahan pelajaran adalah substansi yang akan disampaikan dalam proses
belajar mengajar. Tanpa bahan pelajaran proses belajar mengajar tidak akan
berjalan. Bahan adalah salah satu sumber belajar bagi anak didik. Bahan yang
disebut sebagai sumber belajar (pengajaran) ini adalah sesuatu yang membawa
pesan untuk tujuan pengajaran
h. Sumber Belajar
Yang dimaksud dengan sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat
dipergunakan sebagai tempat di mana bahan pengajaran terdapat atau asal untuk
belajar seseorang. Dengan demikian, sumber belajar merupakan bahan atau materi
untuk menambah ilmu pengetahuan yang mengandung hal-hal baru bagi si pelajar.
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di MTS Nurul amal pada semester ganjil bulan Agustus.
Dengan menyesuaikan jam pelajaran di MTS Nurul amal
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VII MTS Nurul amal, yaitu 36 siswa yang
terdiri dari 16 siswa putri dan 20 siswa putra. Dan obyek penelitian ini adalah melihat
factor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran dan minat belajar siswa.
3. Desain Penelitian
4. Unit Analisis
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik Non Probability Sampling dengan
jenis sampel sistematik. Sampel sistematik yaitu dimulai dengan menentukan jumlah subjek
penelitian dari populasi yang ada yaitu dengan cara memilih poin awal secara acak
kemudian data diambil sesuai sampel interval yang telah ditentukan dan melakukannya
secara berulang. Jadi dalam penelitian ini terdapat populasi sebanyak 104 siswa yang ada di
MTS Nurul amal. Kemudian peneliti menentukan subjek penelitian yaitu sebanyak 36
siswa
5. Instrumen Penelitian
a. Peneliti
b. Lembar Observasi
Dalam penelitian ini digunakan dua lembar observasi yaitu lembar observasi
pelaksanaan pembelajaran problem based learning dan lembar hasil belajar siswa.
Lembar observasi pelaksanaan pembelajaran problem based learning digunakan sebagai
pedoman peneliti dalam melakukan observasi pelaksanaan pembelajaran problem based
learning. Sedangkan lembar observasi hasil belajar siswa digunakan pada setiap
pembelajaran sehingga kegiatan observasi tidak terlepas dari konteks permasalahan dan
tujuan penelitian.
c. Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara ini digunakan untuk mengetahui respon atau tanggapan guru
dan siswa mengenai proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
Problem Based Learning.
d. Tes
Dalam model pembelajaran Problem Based Learning digunakan pre test, post test.
Tes ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana prestasi siswa mengenai materi ruang
dan interaksi antarruang dengan penerapan model pembelajaran Problem Based
Learning.
e. Dokumentasi
a. Observasi
Dalam penelitian ini terdapat dua pedoman observasi yaitu observasi hasil belajar
siswa dan obsevasi pelaksanaan pembelajaran problema Based Learning.
b. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan cara bertanya kepada guru dan siswa mengenai
proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran problem based
learning.
c. Tes
Tes digunakan berupa kuis individu yang fungsinya untuk mengetahui tingkat
pemahaman siswa setelah mempelajari materi ruang dan interaksi antarruang dengan
menggunakan model pembelajaran problem based learning.
d. Dokumentasi
Dokumentasi diperoleh dari hasil kuis siswa, lembar observasi, lembar wawancara,
catatan lapangan, daftar kelompok siswa, dan foto-foto selama proses pembelajaran.
7. Teknik Analisis Data
Teknik analisis yang digunakan adalah reduksi data yaitu kegiatan pemilihan data,
penyederhanaan data serta transformasi data kasar dari hasil catatan lapangan. Penyajian
data berupa sekumpulan informasi dalam bentuk tes naratif yang disusun, diatur dan
diringkas sehingga mudah dipahami. Hal ini dilakukan secara bertahap kemudian dilakukan
penyimpulan dengan cara diskusi bersama mitra kolaborasi. Untuk menjamin pemantapan
dan kebenaran data yang dikumpulkan dan dicatat dalam penelitian digunakan triangulasi.
Triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari
berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada (Sugiyono, 2005:83)
DAFTAR PUSTAKA
Ansori, I., Endang, B., & Yusuf, A. (2016). Analisis faktor-faktor penyebab rendahnya
prestasi belajar pada siswa kelas viii sekolah menengah pertama. Jurnal Pendidikan dan
Pembelajaran Khatulistiwa (JPPK), 5(10).
Rahmayanti, V. (2016). Pengaruh minat belajar siswa dan persepsi atas upaya guru dalam
memotivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar bahasa Indonesia siswa SMP di
Depok. SAP (Susunan Artikel Pendidikan), 1(2).