Anda di halaman 1dari 37

Rasio Perbankan

#SemuaBisaInvestasi
Disclaimer
Banking Ratio

Semua perusahaan yang tertera hanyalah contoh untuk edukasi saja, bukan rekomendasi atau ajakan untuk membeli. Pembelian saham

tetap disesuaikan dengan profil risiko dan tujuan investor masing-masing.

Penyajian data yang ada di sini bisa saja terjadi kesalahan, silahkan tetap gunakan data primer atau laporan keuangan dari sumbernya

langsung.
How does banking work?
How does banking work?
Banking Ratio
Bank disebutkan sebagai badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada

masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan

Funding Financing

Deposito Kredit Korporasi


Tabungan Kredit Konsumsi
Giro BANK Kredit Komersial
Kredit UKM

Bayar Bunga Bayar Bunga


ROA & ROE
ROA & ROE
Banking Ratio

Return on Asset Adalah salah satu rasio profitabilitas yang

berfungsi untuk melihat seberapa efisien suatu


Laba Bersih
perusahaan dalam menggunakan aset yang

Liabilitas + Ekuitas dimilikinya, untuk menghasilkan keuntungan.

Return on Ekuitas Adalah salah satu rasio profitabilitas yang

berfungsi untuk melihat seberapa efisien suatu


Laba Bersih
perusahaan dalam menggunakan modal inti yang

Ekuitas dimilikinya, untuk menghasilkan keuntungan.


Retern on Asset
Banking Ratio
Net Interest Margin
5%

4.02%
4%

3.42%
3.32%
3.03%
3%

2.42%

2.07%
2% 1.84%
1.64%

1.28% 1.24%
0.93%
1%
0.54%
0.33%
0.13%
0%
BMRI BBNI BBRI BBCA BNGA BBKP BNLI

2019 2020
Sumber: Laporan Keuangan
Return on Equity
Banking Ratio

20% 19.16%
17.97%

16.54%
15.08%
15% 14.00%

11.43%

10% 9.36% 8.97%

7.07%
6.64%

5%
3.59% 3.47%
2.86%
1.63%

0%
BMRI BBNI BBRI BBCA BNGA BBKP BNLI

2019 2020
Sumber: Laporan Keuangan
Net Interest Margin
Net Interest Margin
Banking Ratio

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan


Formula
manajemen bank dalam mengelola aktiva

Pendapatan Bunga Bersih produktifnya untuk menghasilkan pendapatan

Rata-rata Aktiva Produktif bunga bersih


Net Interest Margin
Banking Ratio
Net Interest Margin
8%
7,02%

6,24%
5,76% 5,70%
6% 5,46%
5,22%
4,92%
4,80%
4,50% 4,53%
4,48%
4,15%
4%

2,45%
1,93%
2%

0%
BMRI BBNI BBRI BBCA BNGA BBKP BNLI

2019 2020
Sumber: Laporan Keuangan
Current Account Saving Account
Current Account Saving Account
Banking Ratio

Formula

Giro + Tabungan
Dana Pihak Ketiga

Rasio CASA atau rasio dana murah menggambarkan banyaknya dana yang tersedia pada

sebuah bank untuk disalurkan dalam bentuk kredit sehingga suku bunga kredit menjadi

lebih kompetitif dan tidak kemahalan

Sumber : Laporan Keuangan BBRI 2020


Non Performing Loan
Non Performing Loan
Banking Ratio
Formula

Cara untuk mengukur besar kecilnya persentase kredit


Kredit Bermasalah
bermasalah pada suatu bank yang akibat dari ketidaklancaran
Total kredit yang diberikan
nasabah dalam melakukan pembayaran angsuran
Non Performing Loan
Banking Ratio

Lancar : Tidak ada tunggakan dalam pembayaran pokok atau


bunga kredit

Dalam perhatian khsusus : Terdapat tunggakan pembayaran


pokok atau bunga sampai dengan 90 hari

Kurang lancar : Terdapat tunggakan pembayaran pokok atau


bunga kredit sampai dengan 120 hari

Diragukan : Terdapat tunggakan pembayaran pokok bunga


atau bunga kredit sampai 180 hari

Macet : Debitur sudah tidak bisa lagi membayar pokok atau


bunga kredit dan akan dilakukan banding oleh pihak bank

dengan debitur.

NPL Gross
NPL Net
Non Performing Loan
Banking Ratio
Non Performing Loan (Gross)

5,99%
6% 5,62%

4,25%
3,89% 3,74%
4%
3,58%
3,29%
2,96% 3,02%

2,62%
2,39%
2,27%

2% 1,79%

1,34%

0%
BMRI BBNI BBRI BBCA BNGA BBKP BNLI

2019 2020
Sumber: Laporan Keuangan
CKPN terhadap Aset Produktif
CKPN terhadap Aset Produktif
Banking Ratio

CKPN (Cadangan Kerugian Penurunan Nilai) Formula


cadangan yang dibuat
CKPN (Cadangan Kerugian Penurunan Nilai) merupakan
CKPN
bank dengan tujuan untuk menghadapi risiko kerugian yang diakibatkan
penanaman dana dalam aktiva produktif.
Total Aset Produktif

Aset Produktif
penyediaan dana Bank untuk memperoleh
Aset Produktif adalah

penghasilan, dalam bentuk kredit, surat berharga, penempatan


dana antar bank, tagihan akseptasi, tagihan atas surat berharga yang
dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repurchase agreement),

tagihan derivatif, penyertaan, transaksi rekening administratif serta

bentuk penyediaan dana lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu.


CKPN terhadap Aset Produktif
Banking Ratio

6%

5,36%
5,10%
4,74%
4.57%

4%
3,66%

3.18%
3,05%
2,88% 2,78%
2,55%
2,18% 2,16% 2,22%

2% 1,89%

0%
BMRI BBNI BBRI BBCA BNGA BBKP BNLI

2019 2020
Sumber: Laporan Keuangan
Capital Adequacy Ratio
Capital Adequacy Ratio
Banking Ratio
Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio kecukupan Tagihan Tunai, Emas yang dimiliki bank, Commemorative Coin

untuk menampung risiko kerugian


modal yang berguna (0%)
yang kemungkinan dihadapi bank. Kredit Beragun Rumah Tinggal (35%)
Kredit Beragun Properti Komersial (100%)
Aset Tertimbang Menurut Risiko
Kredit Pegawai atau Pensiunan (50%)
komposisi pos pos neraca yang telah dikalikan dengan
Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil, Portofolio Ritel
persentase bobot risiko dari masing-masing pos itu sendiri.
(75%)
Modal Inti Tagihan yang telah jatuh tempo

Adalah modal inti yang dimiliki perusahaan seperti modal


Kredit Beragun Rumah Tinggal (100%)
disetor atau saldo laba dari perusahaan.
Selain Kredit Beragun Rumah Tinggal (150%)
Penyertaan yang bukan faktor pengurang modal

penyertaan kepada perusahaan keuangan

Formula Indikator yang terdaftar di bursa (100%)


penyertaan kepada perusahaan keuangan
- CAR > 12%, Sangat sehat
Modal Inti

- 9% CAR < 12%, Sehat yang tidak terdaftar di bursa (150%)
Aset Tertimbang Menurut Risiko ≤
- 8% CAR < 9%, Cukup sehat Penyertaan modal sementara dalam rangka

- 6% < CAR < 8%, Kurang sehat (150%)



restrukturisasi kredit
- CAR 6%, Tidak sehat

Modal Inti
Capital Adequacy Ratio
Banking Ratio
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum

30%

25,83%
23,80%

21,39% 21,62% 21,21% 21,26


20,38% 20,88%
19,90% 19,73% 19,81%
20%
16,80%

14,11%
13,20%

10%

0%
BMRI BBNI BBRI BBCA BNGA BBKP BNLI

Sumber: Laporan Keuangan 2019 2020


Net Stable Funding Ratio
NSFR
Banking Ratio

Perbandingan antara Pendanaan Stabil yang Tersedia (Available Stable Funding)


Available Stable Funding
yang selanjutnya disingkat ASF, dengan Pendanaan Stabil yang Diperlukan

(Required Stable Funding) yang selanjutnya disingkat RSF.


Required Stable Funding
NSFR
Banking Ratio
Net Stable Funding Ratio

200%

160.82%
156.80%
152.54%
150%
136.21% 134.42% 131.69%
122.93%
120.98% 119.04% 119.15%
116.24%
107.99%
102.71%
100%
87.05%

50%

0%
BMRI BBNI BBRI BBCA BNGA BBKP BNLI

2019 2020
Sumber: Laporan Keuangan
Loan to Deposit Ratio
Loan to Deposit Ratio
Banking Ratio

Salah satu rasio yang digunakan untuk menilai risiko likuiditas yaitu loan

to deposits ratio (LDR) yang merupakan rasio antara besarnya seluruh

volume kredit yang disalurkan oleh bank dan jumlah penerimaan dana

yang dihimpun dari berbagai sumber.

Formula

Total kredit yang diberikan


DPK + Modal Inti
Loan to Deposit Ratio
Banking Ratio
Loan to Deposit Ratio
125%
113,62%

96,37% 97,41%
100% 93,07% 92,69%
91,54%
87,28%
82,95% 82,58% 82,32% 83,67%
80,74% 80,69%

75% 65,77%

50%

25%

0%
BMRI BBNI BBRI BBCA BNGA BBKP BNLI

2019 2020
Sumber: Laporan Keuangan
BOPO
BOPO
Banking Ratio

Rasioefisiensi bank yang mengukur beban operasional terhadap pendapatan


Beban Operasional
operasional. Semakin tinggi nilai BOPO maka semakin tidak efisien operasi bank.
Pendapatan Operasinal
BOPO
Banking Ratio
BOPO

98.36%
96.82%
100%
93.31%
90.74%
87.64% 87.71%
80.64% 82.79%
80.03%
73.16%
75% 70.50%
67.44%
63.45%
59.09%

50%

25%

0%
BMRI BBNI BBRI BBCA BNGA BBKP BNLI

2019 2020
Sumber: Laporan Keuangan
Rasio Aset Bermasalah
APB dan ANPB terhadap TAP dan ANP
Banking Ratio

Aset Produktif Aset Produktif Bermasalah


penyediaan dana Bank untuk memperoleh penghasilan,
Aset Produktif adalah yaitu aset produktif yang tingkat tagihan atau

dalam bentuk kredit, surat berharga, penempatan dana antar bank, tagihan kolektibilitasnya tergolong kredit kurang lancar, kredit

akseptasi, tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali diragukan, dan kredit macet

(reverse repurchase agreement), tagihan derivatif, penyertaan, transaksi rekening

administratif serta bentuk penyediaan dana lainnya yang dapat dipersamakan


Aset Non Produktif Bermasalah
dengan itu. Yaitu aset non produktif (khususnya AYDA) yang tingkat

kolektibilitasnya tergolong kurang lancar, diragukan, dan

macet. Contoh Aset non produktif ini adalah Aset yang


Aset Non Produktif
diambil alih (AYDA) dannProperti terbengkalai.

Aset Non Produktif adalah aset Bank selain Aset Produktif

yang memiliki potensi kerugian, antara lain dalam bentuk

agunan yang diambil alih, properti terbengkalai


Aset Produktif Bermasalah + Aset Non Produktif Bermasalah
(abandoned property), rekening antar kantor, dan
Total Aset Produktif + Aset Non Produktif
suspense account
*Semakin kecil semakin bagus
APB dan ANPB terhadap TAP dan ANP
Banking Ratio

8%

6.83%
6.35%

6%

4%

3.05%

2.26% 2.30%
1.91% 1.96% 2.10%
1.75% 1.91%
2% 1.68% 1.69%

0.93%
0.85%

0%
BMRI BBNI BBRI BBCA BNGA BBKP BNLI

2019 2020
Sumber: Laporan Keuangan
Summary
Banking Ratio

Anda mungkin juga menyukai