Anda di halaman 1dari 5

KUHAPUS

RASA DEMI
PERSAHABATAN
Oleh : Vebriz Sarwindo Pratama

Persahabatan lebih berharga daripada intan permata

Cinta dan Asmara pun sirna karena sahabat yang istimewa.

Seolah sang Surya pun ikut ternganga akan kalbu ku yang Terluka.

Di bawah Teriknya Matahari Yang Tertutup Oleh Awan Tebal


Menjadikan Suasana Siang Itu Syahdu Mempesona. Tiba - Tiba
Datanglah Sosok Kurus Dan Kecil Nan Ayu Rupawan Yaitu Anggun.
Anggun Menghampiri Diwel Gadis Nan Elok Wajahnya ----`Sedang
Melihat Pemandangan Dari Lantai Dua Asrama.`

Persahabatan Anggun Dan Diwel Semenjak Mereka Masih Duduk Di


Bangku TSANAWIYAH Hingga ALIYAH. Kebetulan Kamar mereka
Berdekatan , Saat ALIYAH pun Mereka Berada Dalam Satu Kelas. Tidak
Hanya itu, Bahkan di Setiap Organisasi Apapun Mereka Selalu Bersama
Seperti Pepatah Bagai Pinang Di Belah Dua. Hingga Suatu Hari Mereka
Bertemu.

" Diwel , Apa Kabarmu?" Sapa Anggun Dengan Wajah Ceria Sembari
Melangkah Mendekati Diwel.
" Alhamdulillah Baik, Nggun " , Jawab Diwel Sembari Melangkah
Mendekati Anggun.

Setelah Berbincang - Bincang Panjang Lebar Dengan Diwel Karena


Hari Sudah Sore, Akhirnya Anggun Kembali Ke Kamar.

Ke esokan Harinya Anggun Mengikuti Sebuah Lomba Menulis.


Perlombaan itu Banyak di Ikuti Oleh Semua kalangan Baik Itu Pelajar,
Tua , Muda , Bahkan Tokoh Masyarakat. Ternyata Diwel Juga Ikut
Dalam Event Pelatihan Menulis Itu. Hingga Akhirnya Mereka Bertemu
Dan Bersama Lagi.

Tit...Tit...Titt... Tibalah Saatnya Event Pelatihan Menulis Itu


Dimulai .....Jreng..Jreng...Jrengg Nara Sumbernya Keluar Dengan Wajah
Tampan Dan Rupawan . Sehingga Para Peserta Terbelalak Matanya Tak
Henti - Hentinya Memandang .

Nara sumber Tersebut Disamping Punya Kelebihan Di Bidang Menulis


Dia pun Ahli Di Bidang Public Speaking. Orang - Orang memanggilnya
Dengan Sebutan Lucky . Siapa Yang Tidak Tertarik

Dengan Pemuda Yang Ganteng dan Kata - Katanya Enak Menentramkan


Hati . Termasuk Anggun Dan Diwel . Mereka Pun ikut Terpana Saat
Melihat Lucky Menyampaikan Materinya.

Setelah Event Pelatihan Menulis itu Selesai, Lucky Pun Datang

Menghampiri Anggun Dengan Beberapa Pertanyaan . Ternyata

Lucky Juga Punya Perasaan Yang Sama Terhadap Anggun

" Halo Mbak , Namanya Siapa? ".Tanya Lucky Kepada Anggun


" Anggun , Mas." Jawab Anggun Singkat Sembari Wajahnya Memerah
Serta Dag-Dig-Dug.... Bunyi Detak Jantungnya .

Dalam Hati Anggun Sangat Bahagia. Karena Ada Rasa Terhadap Lucky
Yang Kian Membara Dan Ternyata Lucky Juga Punya Rasa Yang Sama .
Percakapan Mereka Berlangsung Lama Hingga Akhirnya Mereka Saling
Kenal.

Selang Waktu Berlangsung Anggun Pun Lulus ALIYAH Dan Mereka


Pun Saling Memahami Satu sama Lain Hingga Akhirnya Berubah
Menjadi Asmara Dan Cinta .

Anggun Dan Lucky Sering Ketemu Dan Jalan Bareng , Sehingga


Mereka Merasa Cocok , Seolah - Olah Tidak Bisa Berpisah Walau Sehari
Saja.

Namun, Karena Anggun Masih sibuk Dengan Dunia Kuliahnya Yang


sedang Tahap Akhir, KKN , PPL , Dan Skripsi. Begitu Pula Dengan Lucky
Yang Sibuk Dengan Dunia Kepenulisannya , Karena Kesibukan nya
Masing - Masing , Demi Impian Dan Cita - Cita Sehingga Mereka Jarang
Bertemu Lagi. Namun , itu semua Bukan Berarti Rasa Diantara Mereka
Itu Hilang Dan Sirna. Justru Itu Merupakan Ujian Untuk Rasa Dan
Kesetiaan Mereka.

Selang Beberapa Tahun Anggun Bertemu Dengan Diwel ,

Mereka Mengobrol Di Bawah Pohon Yang Rindang, Karena Sudah


Lama Tidak Berjumpa, Tentu Banyak Hal yang Akan Mereka Bicarakan .
Diwel Cerita Duluan Kepada Anggun Mengenai Isi Hatinya Yang Lagi
Mabuk Asmara Dengan Seseorang Yang Tidak Lain Adalah Lucky.

Diwel Mengawali Cerita .


" Anggun , Setelah Saya Mengikuti Event Pelatihan Menulis Kala Itu ,
Saya Jatuh Cinta Kepada Lucky Dan Berniat Untuk Melanjutkannya Ke
Jenjang Pernikahan . Ternyata Lucky Adalah Salah Satu Karyawan Di
Percetakan Ayahku", Jelas Diwel Menggambarkan Isi Hatinya Yang
Sangat Tergila- Gila Kepada Lucky .

Mendengar Kabar Itu , Hati Anggun Bagai Di Sambar Petir Di Siang


Hari - - - Ambyar Seketika - - - Dan Tanpa Sadar Anggun Juga Menetes
kan Air Mata . Dalam Hati Anggun Berkata, " Haruskah Aku Menghapus
Dan Menghilangkan Rasaku Terhadap Lucky Demi Sahabatku .
Sementara Di satu sisi Saya Juga Sangat Mencintai Lucky." Hati Anggun
Bimbang , Bingung harus Pilih Yang Mana .

Tiba - Tiba Terdengar Suara Diwel Bertanya :" Anggun , Kenapa Kamu
Menangis ?". Tanya Diwel

" Saya Terharu mendengar Ceritamu Diwel ". Jawab Anggun Pura -
Pura Menutupi Perasaannya Yang sedang Bimbang.

" Bagaimana Anggun , apakah Kamu Senang Kalau Saya Menikah


dengan Lucky ? , nantinya Saat Acara Pernikahan Kamu Harus Hadir
Loh". Tanya Diwel.

Lagi - lagi Pertanyaan Yang Menyedihkan, Terdengar lagi Oleh Anggun


. Anggun Tidak Bisa Berfikir Dan Berkata Apa - apa Lagi ,

Ia Hanya Bisa Menangis Namun Harus Menahannya Demi Sahabatnya


Supaya Bahagia .

" iya , Insyaallah Saya Hadir Ke Pestamu Diwel . Do'akan Semoga Tidak
ada Halangan Ya ". Jawab Anggun .
" Sudah Ya Diwel. Saya Izin Pulang Dulu , Masih Banyak Tugasku Yang
Belum Selesai ". Sembari Melambaikan Tangan , Anggun Izin pamit
Pulang Kepada Diwel .

" iya anggun , Hati - hati Ya ," Jawab Diwel Sembari Membalas
Lambaian Tangan .

Dalam Perjalanan Pulang . Anggun Menangis Sekeras - Kerasnya Tak


Mampu Lagi Menahan Dan Menutupi Perasaannya Yang Lagi sedih .
Anggun Masih Bimbang seakan Tidak Percaya Dengan Kenyataan Yang
Ia Hadapi Barusan . Apalagi untuk Hadir di Pesta pernikahan Diwel Dan
Lucky , Rasanya , Ia Tidak sanggup Melihat Mereka , Singkat Cerita ,
Akhirnya Anggun Memutuskan Untuk mencari Kerja Ke tempat Yang
Jauh , Dimana Ia Tidak Melihat Lagi Diwel Dan Lucky .

Rokan Hulu, 13 Maret 2022

Bionarasi

Anda mungkin juga menyukai