A. INFORMASI UMUM
No. Komponen Deskripsi
1. Identitas Sekolah
1. Nama Penyusun Rita Zahara
2. Instansi SMA Negeri 7 Banda Aceh
3. Tahun Penyusunan 2023
4. Jenjang Sekolah SMA
5. Fase/Kelas/Semester F/XI/Ganjil
6. Elemen/Topik Kebijakan Fiskal
7. Alokasi Waktu 1 Pertemuan (3 x 45 Menit)
2. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase ini, peserta didik mampu menjelaskan berbagai konsep ekonomi baik yang
bersifat mikro maupun makro. Peserta didik mengidentifikasi berbagai permasalahan ekonomi
akibat dari terjadinya berbagai kegiatan ekonomi mulai dari kegiatan produksi, distribusi, dan
konsumsi. Peserta didik juga mampu menjelaskan dampak dari permasalahan ekonomi yang
sedang terjadi berdasarkan konsep yang sudah dipelajari. Konsep ekonomi yang diharapkan
dikuasai peserta didik pada fase ini yaitu Peran Pelaku Ekonomi, Teori Perilaku konsumen,
Teori Perilaku Produsen (Pengusaha), Pengangguran, Inflasi, Pendapatan Nasional,
Ketimpangan Disitribusi Pendapatan, Permintaan dan Penawaran Agregat, Pertumbuhan
Ekonomi, Pasar Uang, Kebijakan Fiskal dan Moneter, Perdagangan Internasional dan
Hambatan, Neraca Pembayaran dan Perjanjian Perdagangan Internasional, Sistem dan Pelaku
Ekonomi.
3. Kompetensi Awal
1. Peserta didik memiliki pengetahuan tentang inflasi dan indeks harga.
2. Peserta didik memiliki pengetahuan tentang anggaran penerimaan dan belanja negara.
4. Profil Pelajar Pancasila
1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME
Memulai dan mengakhiri pembelajaran dengan berdoa sesuai kepercayaan masing-masing.
2. Berkebhinekaan global
Menghargai perbedaan gagasan, pendapat, pikiran, pandangan dalam memahami tentang
konsep, jenis, dan instrumen kebijakan fiskal.
3. Bergotong royong
Bekerja sama dalam menyampaikan gagasan, pendapat, pikiran, dan pandangannya dalam
bentuk kerjasama menarik kesimpulan mengenai konsep, jenis, dan instrumen kebijakan
fiskal.
4. Berpikir kritis
Menyampaikan gagasan, pendapat, pikiran, dan pandangannya secara logis dan kritis dalam
menarik kesimpulan mengenai konsep, jenis, dan instrumen kebijakan fiskal.
5. Kreatif
Menuliskan gagasan, pikiran, pendapat, dan pandangannya dengan kreatif dalam menarik
kesimpulan mengenai konsep, jenis, dan instrumen kebijakan fiskal.
5. Sarana dan Prasarana
LCD Proyektor
Laptop atau Smartphone
Jaringan Internet
Buku Ekonomi kelas XI atau buku terkait lainnya
Power Point dan bahan ajar lainnya
LKPD
6. Target Peserta Didik
Peserta didik reguler/tipikal: umum tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi
ajar yang berjumlah 36 orang.
7. Model Pembelajaran
Moda Pembelajaran : Tatap Muka
Model Pembelajaran: Problem Based Learning dengan media Power Point dan LKPD.
Metode Pembelajaran: Diskusi Kelompok dan Tanya Jawab
B. KOMPETENSI INTI
8. Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran model Problem Based Learning diharapkan peserta didik mampu
menjelaskan konsep kebijakan fiskal, menguraikan tujuan kebijakan fiskal, membedakan jenis
kebijakan fiskal, menganalisis instrumen kebijakan fiskal, menjelaskan perbedaan kebijakan
fiskal dan kebijakan moneter dengan mencari dan menggunakan berbagai sumber belajar yang
relevan.
9. Pemahaman Bermakna
1. Pentingnya pemahaman dan keterampilan peserta didik untuk mendeskripsikan konsep,
jenis, dan instrumen kebijakan fiskal.
2. Penguasaan materi konsep, jenis, dan instrumen kebijakan fiskal.
10. Pertanyaan Pemantik
1. Bagaimana pemerintah membangun infrastruktur negara seperti jalan, jembatan, dan lain-
lain? Uang yang digunakan berasal dari mana?
2. Apakah ada perbedaan antara kebijakan fiskal dan kebijakan moneter?
3. Apakah kedua kebijakan tersebut (moneter dan fiskal) dapat diterapkan di waktu
bersamaan?
4. Apakah kebijakan fiskal juga merupakan tugas dari Bank Indonesia?
Pertemuan 2 (3 x 45 Menit)
11. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam dan dilanjutkan dengan berdoa.
(Religius) (KSE: Kesadaran Diri)
2. Guru melihat kesiapan peserta didik dengan mengkondisikan
kelas agar kondusif dan melakukan absensi. (Kedisiplinan)
3. Guru mengadakan asesmen diagnostik non kognitif seperti
menanyakan bagaimana perasaan belajar saat di rumah secara
lisan. (KSE: Kesadaran Diri)
4. Guru memberikan motivasi tentang manfaat pembelajaran yang
akan diperoleh. (Motivasi)
5. Guru memberikan apersepsi dengan menanyakan materi
sebelumnya dan mengaitkan dengan materi yang akan
disampaikan. (Apersepsi)
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dilaksanakan. (Integritas)
7. Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran hari ini.
(Communication)
8. Guru membuat kesepakatan kelas. (KSE: Pengambilan
Keputusan yang Bertanggung Jawab)
Kegiatan Inti Fase 1: Orientasi Peserta Didik pada Masalah
1. Guru memberikan beberapa pertanyaan pemantik terkait materi
yang akan disampaikan hari ini. (Tanya Jawab) (KSE:
Kesadaran Sosial)
2. Guru meminta peserta didik untuk menyimak video contoh
permasalahan yang terjadi dengan seksama. (TPACK)
Link Video: https://youtu.be/YHhImOtIvjE
Fase 2: Mengorganisasikan Peserta Didik untuk Belajar
1. Guru membagi peserta didik ke dalam 5 kelompok. (KSE:
Kesadaran Sosial)
2. Guru membagikan LKPD kepada peserta didik serta
mengarahkan peserta didik mendiskusikan masalah yang
teridentifikasi dari LKPD yang telah diberikan. (LKPD)
3. Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk
menjawab pertanyaan pada LKPD melalui membaca buku
referensi maupun internet sebagai sumber belajar. (LKPD,
Mandiri) (KSE: Pengambilan Keputusan yang Bertanggung
Jawab)
4. Mendorong peserta didik agar bekerja sama dengan kelompok.
(KSE: Kesadaran diri dan Keterampilan berhubungan sosial)
Fase 3: Membimbing Penyelidikan Individu dan Kelompok
1. Guru meminta peserta didik mendiskusikan terkait permasalahan
dalam LKPD terkait peristiwa kebijakan fiskal. (LKPD, Mandiri)
(KSE: Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab)
2. Guru memberikan bantuan berkaitan kesulitan yang dialami
peserta didik baik secara kelompok atau klasikal. (KSE:
Keterampilan berhubungan sosial – daya lenting (resiliensi)
Fase 4: Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya
1. Guru meminta peserta didik menyiapkan LKPD terkait konsep,
pihak, dan instrumen kebijakan fiskal berdasarkan hasil diskusi
kelompok secara rinci dan sistematis. (LKPD, Mandiri) (KSE:
Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab)
Fase 5: Menganalisa dan Mengevaluasi Proses Pemecahan
Masalah
1. Guru meminta peserta didik untuk mempresentasikan hasil kerja
kelompok. (Mandiri) (KSE: Pengambilan keputusan yang
bertanggung jawab)
2. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik dari kelompok
lain untuk memberikan tanggapan atau pertanyaan terhadap hasil
diskusi kelompok penyaji. (KSE: Keterampilan berhubungan
sosial, Kesadaran sosial, dan Keputusan yang bertanggung
jawab)
Kegiatan Penutup 1. Guru memberikan penguatan materi serta mengajak peserta didik
untuk membuat simpulan mengenai materi pada pertemuan ini.
(Umpan balik) (KSE: Keterampilan berhubungan sosial,
Kesadaran sosial, dan Keputusan yang bertanggung jawab)
2. Guru memberikan apresiasi kepada peserta didik dengan tetap
memberikan motivasi.
3. Guru dan peserta didik mengadakan refleksi baik tentang kegiatan
dan materi pembelajaran melalui link google form. yaitu dengan
melakukan scan pada barcode di bawah ini:
Link: https://forms.gle/7Ki3kzrctZVyW1tj8
(TPACK) (Refleksi) (KSE: Kesadaran diri dan Kerampilan
berhubungan sosial)
4. Guru memberikan soal (Post Test) untuk mengetahui pemahaman
peserta didik mengenai materi pembelajaran melalui link google
form.
Link: https://forms.gle/UerQDaXB4WXBwnjW6
(TPACK) (KSE: Pengelolaan diri dan Pengambilan keputusan
yang bertanggung jawab)
5. Guru menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan pada
pertemuan berikutnya dan mengajak peserta didik untuk
mempelajari materi selanjutnya mengenai manfaat dan dampak
kebijakan ekonomi. (KSE: Kesadaran diri)
6. Guru menutup pembelajaran dengan doa dan salam. (Religius)
(KSE: Kesadaran diri)
ASESMEN
12. Perangkat Asesmen
Kompetensi yang dinilai a. Kompetensi Pengetahuan: Mengetahui konsep, jenis, dan
instrumen kebijakan fiskal.
b. Kompetensi Sikap: Menunjukan penerapan nilai-nilai Pancasila
seperti saling menghormati, menghargai, bekerjasama,
tanggungjawab dalam kolaborasi kelompok.
c. Kompetensi Keterampilan: Mempresentasikan hasil diskusi
tentang konsep, jenis, dan instrumen kebijakan fiskal.
Asesmen yang digunakan a. Asesmen Diagnostik: Non Kognitif.
b. Asesmen Formatif (Selama Proses KBM): Penilaian sikap dan
keterampilan mengidentifiksi konsep, jenis, dan instrumen
kebijakan moneter pada lembar observasi presentasi dan
penilaian LKPD.
c. Asesmen Sumatif (Setelah KBM): Post Test berupa soal pilihan
ganda.
Asesmen Formatif
a. Penilaian Sikap
Penilaian sikap dilaksanakan dengan menggunakan lembar observasi selama proses
pembelajaran berlangsung. Adapun lembar observasi penilaian sikap adalah sebagai berikut:
Komponen Penilaian
Jumlah
No. Nama Peserta Didik Tanggung
Santun Disiplin Jujur Skor
Jawab
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
…
Ketepatan Intonasi
Mempertahankan
dan Menanggapi
Pertanyaan atau
Dipresentasikan
dan Artikulasi
Kemampuan
Penggunaan
Sistematika
Sanggahan
Presentasi
Jumlah
Bahasa
yang
1.
2.
3.
4.
5.
Aspek
No. Keterampilan Indikator Penilaian Skor
Presentasi
a. Menunjukkan penguasaan materi presentasi dengan 4
sangat baik.
b. Menunjukkan penguasaan materi presentasi dengan 3
Penguasaan
cukup baik.
1. Materi yang
c. Menunjukkan penguasaan materi presentasi dengan 2
dipresentasikan
kurang baik.
d. Menunjukkan penguasaan materi presentasi dengan 1
sangat kurang baik.
Sistematika a. Materi presentasi disajikan secara runtut dan 4
2.
Presentasi sistematis.
b. Materi presentasi disajikan secara runtut tetapi 3
kurang sistematis.
c. Materi presentasi disajikan secara kurang runtut 2
dan tidak sistematis.
d. Materi presentasi disajikan secara tidak runtut dan 1
tidak sistematis.
a. Bahasa yang digunakan sangat mudah dipahami. 4
Penggunaan b. Bahasa yang digunakan cukup mudah dipahami. 3
3.
Bahasa c. Bahasa yang digunakan agak sulit dipahami. 2
d. Bahasa yang digunakan sangat sulit dipahami 1
a. Penyampaian materi disajikan dengan intonasi 4
yang tepat dan artikulasi/lafal yang jelas
b. Penyampaian materi disajikan dengan intonasi 3
yang agak tepat dan artikulasi/lafal yang agak jelas.
Ketepatan
c. Penyampaian materi disajikan dengan intonasi 2
4. Intonasi dan
yang kurang tepat dan artikulasi/lafal yang kurang
Artikulasi
jelas. 1
d. Penyampaian materi disajikan dengan intonasi
yang tidak tepat dan artikulasi/lafal yang tidak
jelas.
a. Mampu mempertahankan dan menanggapi 4
pertanyaan atau sanggahan dengan arif dan
Kemampuan bijaksana.
Mempertahankan b. Mampu mempertahankan dan menanggapi 3
5. dan Menanggapi pertanyaan atau sanggahan dengan cukup baik.
Pertanyaan atau c. Kurang mampu mempertahankan dan menanggapi 2
Sanggahan pertanyaan atau sanggahan dengan baik
d. Sangat tidak mampu mempertahankan dan 1
menanggapi pertanyaan atau sanggahan.
Pedoman Penilaian Keterampilan Presentasi: Skor Maksimum adalah 5 x 4 = 20
Perhitungan:
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
Nilai = x 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
2. Salah satu tujuan dari kebijakan fiskal yang paling utama adalah . . . .
A. Mengusahakan kesempatan kerja D. Menaikkan nilai mata uang
B. Memperbanyak jumlah uang yang beredar E. Menambah uang masuk ke kas negara
C. Mengurangi jumlah uang yang beredar
5. Kebijakan fiskal yang digunakan untuk mengurangi jumlah uang beredar adalah . . . .
A. Melonggarkan pemberian kredit D. Menaikkan tingkat diskonto
B. Dengan menjual surat berharga E. Menaikkan tarif pajak
C. Menaikkan cadangan kas
Kunci Jawaban
Nomor Kunci
Pembahasan
Soal Jawaban
Contoh bentuk kebijakan fiskal meningkatkan tarif pajak,
1. E menurunkan tarif pajak, memperketat penggunaan belanja
pemerintah, menurunkan konsumsi pemerintah.
Mengusahakan kesempatan kerja merupakan salah satu tujuan dari
2. A
kebijakan fiskal yang paling utama.
3. A Menaikkan tarif pajak merupakan contoh kebijakan fiskal.
Yang termasuk kebijakan fiskal: menaikkan tarif pemungutan
4. C pajak, menurunkan tarif pemungutan pajak, memperketat
pengeluaran konsumsi pemerintah, dan pinjaman pemerintah.
Menaikkan tarif pajak merupakan salah satu kebijakan fiskal yang
5. E
digunakan untuk mengurangi jumlah uang beredar.
Jumlah Skor:
Masing-masing poin bernilai 20
Total Nilai Maksimum = 20 x 5 = 100
C. LAMPIRAN
13. Lembar Kerja Peserta Didik
1. 4.
Anggota 2. 5.
3. 6.
Materi Kebijakan Fiskal
Langkah-Langkah 1. Kerjakan tugas ini secara berkelompok.
Kegiatan Peserta 2. Bacalah artikel yang telah dibagikan.
Didik 3. Jawablah pertanyaan di bawah ini.
Moneter-Mengadapi-Dampak-Covid-19.html
Kebijakan Fiskal dan Moneter Mengadapi Dampak Covid-19
Penulis : Edward UP Nainggolan, Kepala Kanwil DJKN Kalbar
Wabah Covid-19 mempengaruhi seluruh dunia karena telah menyebar ke 199 negara.
Setiap negara yang terjangkit Covid-19 mengambil tindakan yang cepat untuk menangani Covid-
19 dan mengurangi dampak sosial ekonomi.
Berdasarkan artikel yang sudah kalian baca, jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
1. Apa yang kalian ketahui tentang kebijakan fiskal dari artikel tersebut?
2. Siapakah yang bertanggung jawab dan berwenang menerapkan kebijakan fiskal di Indonesia?
3. Instrumen apa saja yang dapat digunakan untuk menerapkan kebijakan fiskal?
B. KEBIJAKAN FISKAL
c. Pajak
Pajak bisa disebut sebagai instrumen paling efektif dalam kebijakan fiskal. Untuk
meningkatkan pembangunan negara, pemerintah bisa mengatur penerimaan negara dalam
bentuk pajak dengan cara menaikkan pajak dengan tujuan pembatasan konsumsi, pemberian
subsidi pada masyarakat agar ketimpangan ekonomi berkurang, serta menurunkan pajak
dengan tujuan meningkatkan daya beli masyarakat.
5. Jenis-jenis kebijakan anggaran berdasarkan perbandingan jumlah penerimaan dan
pengeluaran dalam APBN.
Terdapat empat macam jenis kebijakan anggaran yaitu:
a. Anggaran Berimbang
Anggaran berimbang disusun dengan jumlah total pendapatan sama dengan jumlah
pengeluaran total sehingga stabilitas ekonomi dapat terjaga dengan baik.
b. Anggaran Dinamis
c. Anggaran Defisit
Anggaran defisit memiliki ciri dimana anggaran disusun dengan jumlah pengeluaran
lebih besar dibanding dengan pendapatan negara. Hal ini umumnya diatasi dengan beberapa
kebijakan, diantaranya: menciptakan uang baru, melakukan pinjaman (dalam/luar negeri).
Mulai tahun 2000 APBN di Indonesia disusun dengan menggunakan format anggaran defisit
yang dibiayai dengan sumber-sumber pembiayaan dalam negeri. Anggaran defisit ini dipilih
jika pemerintah ingin mengejar pertumbuhan ekonomi.
d. Anggaran Surplus
Anggaran surplus memiliki ciri dimana jumlah pendapatan lebih besar dari jumlah
pengeluaran total pemerintah. Anggaran surplus dilakukan pemerintah untuk menekan laju
inflasi di masyarakat karena kelebihan jumlah uang yang beredar.
17. Glosarium
anggaran yang disusun dengan jumlah total pendapatan sama
Anggaran Berimbang dengan jumlah pengeluaran total sehingga stabilitas ekonomi dapat
terjaga dengan baik.
anggaran yang disusun dengan jumlah pengeluaran lebih besar
dibanding dengan pendapatan negara. Hal ini umumnya diatasi
Anggaran Defisit
dengan beberapa kebijakan, diantaranya: menciptakan uang baru,
melakukan pinjaman (dalam/luar negeri).
Anggaran yang disusun selalu meningkat dibanding dengan tahun
anggaran sebelumnya. Hal ini dilakukan dengan berusaha
Anggaran Dinamis
meningkatkan pendapatan dan melakukan penghematan pada sisi
pengeluaran sehingga tabungan pemerintah dapat meningkat
anggaran yang disusun dengan jumlah pendapatan lebih besar dari
jumlah pengeluaran total pemerintah. Anggraan surplus dilakukan
Anggaran Surplus
pemerintah untuk menekan laju inflasi di masyarakat karena
kelebihan jumlah uang yang beredar.
suatu periode dimana harga-harga secara umum jatuh dan nilai uang
bertambah. Deflasi adalah kebalikan dari inflasi. Bila inflasi terjadi
akibat banyaknya jumlah uang yang beredar di masyarakat, maka
Deflasi
deflasi terjadi karena kurangnya jumlah uang yang beredar. Salah
satu cara menanggulangi deflasi adalah dengan menurunkan tingkat
suku bunga.
suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan
terusmenerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang
dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi
masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang
Inflasi memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga
akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang. Dengan kata lain,
inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara
kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-
rendahnya tingkat harga.
kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka
mendapatkan dana-dana dan kebijaksanaan yang ditempuh oleh
Kebijakan Fiskal
pemerintah untuk membelanjakan dananya tersebut dalam rangka
melaksanakan pembangunan.
tindakan yang dilakukan oleh otoritas moneter (bank sentral) untuk
Kebijakan Moneter mempengaruhi jumlah yang beredar dan kredit yang pada akhirnya
akan mempegaruhi kegiatan ekonomi masyarakat.
18. Daftar Pustaka
Basuki. 2020. Modul Pembelajaran SMA Ekonomi. Direktorat SMA, Direktorat Jenderal
PAUD, DIKDAS dan DIKMEN.
Fitriani, Yeni, dkk. 2021. Ekonomi Untuk SMA Kelas XI. Jakarta Selatan: Kementrian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.