Oleh
1974201044
FAKULTAS HUKUM
2022
1
LEMBARAN PENGESAHAN
Hari :
Tanggal :
Waktu :
Tempat : Aula Fakultas Hukum Universitas Persatuan Guru 1945 Kupang NTT
MENYETUJUI
PEMBIMBING I PEMBIMBING II
MENGETAHUI
2
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
dalam mengemudi untuk mendapatkan perjalanan dengan aman. Lalu lintas merupakan
proses yang terjadi di jalan raya. Adanya jalan raya merupakan salah satu kebutuhan
dasar bagi manusia dan sarana untuk memenuhi kebutuhan dasar lainnya. Berbagai
aktivitas lalu lintas yang terjadi di jalan raya tak terlepas dari peran dan kewajiban yang
diemban oleh penegak hukum dalam hal ini polisi untuk menegakkan keadilan. Hal ini
sesuai dengan bunyi Pasal 14 ayat (1) huruf b Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009
fungsi sebagai pengatur lalu lintas. Salah satunya masalah mengenai penggunaan alat
komunikasi telepon genggam (hand phone) oleh pengendara sepeda motor pada saat
berkendara. Penggunaan alat komunikasi telepon genggam (hand phone) pada waktu
Kegiatan ini juga merugikan pengguna jalan lain, mungkin pengendara yang
menggunakan telepon genggam (hand phone) ini tidak terganggu tapi bagi pengguna
jalan yang lain sangatlah mengganggu. Banyak kasus kecelakaan lalu lintas dikarenakan
hand phone pada saat berkendaraan karna menyebabkan hilangnya konsentrasi saat
menyetir. Hal ini sangat ironis karena masyarakat sekarang lebih mementingkan
kepentingan pribadi dibanding kepentingan umum. Memang kegiatan ini sangat terdengar
sepeleh sehingga masih banyak masyarakat yang melanggar peraturan tersebut, tanpa
3
memikirkan bahaya yang dihadapi kedepannya akan merugikan diri sendiri dan orang
lain.
besar yang memiliki lalu lintas yang sibuk tentu saja bukan hal yang mudah dan nyaman.
Selain sering mengalami kemacetan, kita juga sering menemukan sebagian aksi
pengendara yang masih memiliki tingkat kesadaran keselamatan dalam berkendara yang
rmasih rendah. Efek ini selain semakin menambah jumlah faktor penyebab kecelakaan
lalu lintas, juga akan memunculkan efek yang semak in hari dianggap sebagai kebiasaan
lalu lintas sehari-hari yang membuat kita kurang nyaman dalam berkendara di jalan raya.
Pada kenyataannya masih banyak masyarakat yang melakukan pelanggaran lalu lintas.
Sesuai yang terjadi dilapangan banyak pelanggaran lalu lintas yang dianggap kecil namun
bisa mengakibatkan masalah besar pada ketertiban umum, kerugian bahkan juga
kematian. Diantaranya pelanggaran lalu lintas tersebut adalah kegiatan yang bisa
Sebagaimana yang terdapat pada Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Pasal 283
menyebutkan :
“Setiap orang yang mengemudi kendaraan bermotor di jalan secara tidak wajar dan
melakukan kegiatan lain atau dipengaruhi oleh suatu keadaan yang mengakibatkan
pasal 106 ayat (1) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau
denda paling banyak Rp. 750.000,- (tujuh ratus lima puluh ribu rupiah)”
Sementara pada pasal 106 ayat (1) Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 berisi
kendaraannya yang wajar dan penuh konsentrasi”. Dalam hal ini yang dimaksud dengan
penuh konsentrasi adalah setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor dengan
4
perhatian dan tidak terganggu perhatiannya karena sakit, lelah, mengantuk, menggunakan
telepon atau menonton televisi atau video yang terpasang di kendaraan, atau meminum
berpotensi menimbulkan kecelakaan lalu lintas. Seseorang yang tidak konsentrasi dalam
pengguna jalan, faktor kendaraan, dan faktor keadaan atau alam. Maka dari itu
pemerintah, dalam hal ini petugas hukum terutama pihak kepolisian, khususnya polisi
lalu lintas, telah melakukan berbagai upaya, baik yang bersifat preventif maupun
represif, untuk mencegah atau mengurangi terjadinya pelanggaran lalu lintas yang
Secara normatif tugas serta wewenang polisi dalam proses peradilan lalu lintas
meliputi pembinaan lalu lintas, penyidikan tindak pidana lalu lintas dan angkutan jalan.
keterangan yang berkenaan dengan pemenuhan persyaratan teknis dan layak jalan
kendaraan bermotor. Dalam melaksanakan tugas penegakan hukum pidana lalu lintas ini,
aparat kepolisian tunduk pada aturan-aturan khusus untuk melakukan tidankan hukum.
Keselamatan sangatlah penting saat mengemudi kendaraan, apabila para pengemudi tidak
mengutamakan keselamatan maka yang akan terjadi adalah kecelakaan lalu lintas.
Namun sayangnya semua atribut himbauan dan sarana lalu lintas tersebut belum
sepenuhnya dijadikan pedoman dalam berlalu lintas, bahkan seringkali diabaikan. Kita
tentu sering melihat bagaimana pengendara melanggar lampu merah yang harusnya
5
berhenti, tidak menggunakan helm, menelpon sambil menyetir dan lain-lain. Hal-hal
seperti ini sering dianggap remeh. Padahal tidak sedikit kecelakaan lalu lintas terjadi
justru disebabkan oleh hal-hal kecil dan kelalaian seorang pengemudi. Akibatnya tidak
hanya merugikan pelaku, tetapi pengguna jalan lain juga bias menjadi korban. Tidak
hanya korban luka-luka, tetapi juga ada yang harus kehilangan nyawa.
chatting dan menggunakan telepon genggam bahkan dalam keadaan mabuk banyak
ditemukan, dan belum diketahui kepastiannya apakah sudah ada orang yang terkena
sanksi akan kegiatan tersebut. Masyarakat Kota Padangsidimpuan pun masih banyak
yang tidak atau belum mengetahui tentang adanya Undang-Undang Nomor 22 Tahun
2009 dan isi dari pasal-pasal UU tersebut yang mengatur tentang mengenai larangan
penggunaan telepon genggam saat mengemudi yang diatur dalam pasal 106 ayat (1)
diakibatkan dari beberapa hal tersebut termasuk merokok, menggunakan handphone dan
berpelat motor
4 DH 1176 HE AVANA
6
6 DH 1597 KC INOVA
7 DH 6933 KC EX RIDE
8 DH 1209 HS CONFERO
9 DH 6821 KP SCOPY
Dilihat dari uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan sebuah
2. Rumusan Masalah
penulis dalam membatasi masalah yang akan diteliti sehingga tujuan dan sasaran yang
akan dicapai menjadi jelas, terarah dan mendapatkan hasil yang diharapkan.
1. Tujuan Penelitian
7
Dalam suatu kegiatan penelitian tentunya harus mempunyai tujuan-tujuan
2. Manfaat Penelitian
antara lain:
berkndaraan.
8
B. TINJAUAN PUSTAKA
Alat komunikasi handphone atau biasa di sebut (HP) adalah alat komunikasi yang
sangat canggih dan praktis karena dapat dibawa serta di gunakan dimana saja. Pengertian
Telepon genggam sendiri atau sering disebut handphone (HP) atau telepon selular
dasar yang sama dengan telepon konvensional saluran tetap, namun dapat dibawa
kemana- mana (portabel, mobile) dan tidak perlu disambungkan dengan jaringan telepon
kepraktisan penggunaan handphone yang dapat mengakses apasaja terkadang juga sering
9
disalah gunakan pada waktu dan tempat yang salah yaitu pada saat berkendara di jalan
raya.
handphone saat berkendara diantaranya mengenai pelanggaran lalu lintas yang dilakukan
kendaraan yang di kemudikannya. Masalah seperti ini sangat penting untuk dikaji
jawab dan melakukan penegakan hukum dalam menangani masalah pelanggaran lalu
lintas akibat pelanggaran yang dilakukan oleh pengedara kendaraan bermotor dalam
bukan hanya mengeluarkan peraturan dan kebijakan atau melakukan penegakan hukum
xc(law enforcement) saja, namun tidak kalah pentingnya adalah untuk melakukan
pengawasan dan pengendalian dari aparat kepolisan yang secara tegas sudah diamanatkan
oleh Undang-Undang, selain itu perlu dilakukanya sosialisasi secara menyeluruh untuk
meningkatkan kesadaran pengguna kendaraan roda empat dan roda dua akan
pelanggaran lalu lintas dan untuk meminimalisir angka korban jiwa akibat kecelakaan
lalu lintas.
2. Uraian Undang – undang No. 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan
danAngkutan jalan yang dimaksud dengan Lalu Lintas adalah gerak kendaraan
10
dan orang di RuangLalu Lintas Jalan. Ruang Lalu Lintas Jalan adalah prasarana
yang diperuntukkan bagi gerak pindah Kendaraan, orang, dan/atau barang yang
larangan penggunaan handphone pada saat berkendara yang tercantum dalam Undang-
Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan. Didalamnya
terdapat pasal yang berhubungan dengan penggunaan ponsel yaitu Pasal 106 ayat 1 yaitu:
kendaraannya dengan wajar dan penuh konsentrasi”. Didalam pasal tersebut pengendara
dilarang melakukan kegiatan atau melakukan sesuatu sehingga tidak fokus atau
konsentrasi seseorang akan hilang pada saat berkendara. Kegiatan tersebut akan
diatur didalam hukum Islam. Di Indonesia sudah lama berkembang istilah hukum Islam,
Hukum Islam adalah hukum yang dibangun berdasarkan pemahaman manusia atas nash
secara universal—relevan pada setiap zaman (waktu) dan makan (ruang) manusia.
Keuniversalan hukum Islam ini sebagai kelanjutan langsung dari hakikat Islam sebagai
agama universal, yakni agama yang substansi-substansi ajaran-Nya tidak dibatasi oleh
ruang dan waktu manusia, melainkan berlaku bagi semua orang Islam
dimanapun, kapan pun,dan kebangsaan apa pun. Sebagaimana diketahui, istilah hukum
Islam merupakan istilah khas Indonesia, sebagai terjemahan dari al-fiqh al-Islamiy, atau
literatur Barat dikenal dengan idiom Islamic Law, yang secara hariah
diartikan dengan hukum Islam. Al-Quran sebagai sumber pertama Hukum Islam,
11
pidana, hukum tata negara, hukum acara, hukum perburuan, hukum ekonomi, hukum
sosial, dan hukum internasional. Ketentuan- ketentuan hukum yang termuat dalam Al-
Quran tersebut, dilengkapi dengan Sunnah Rasul, dan dikembangkan dengan Ijtihad
ulama, keputusan pemerintah, dan Ijtihad hakim dalam yurispudensi. Sebagai akibat logis
dari sifat keuniverselan hukum Islam adalah ketentuan hukumnya, ada yang ditujukan
khusus untuk orang-orang Islam, ada pula yang ditujukan khusus untuk orang-orang non-
Islam.
menyatakan bahwa lalu lintas adalah berjalan bolak balik, hilir mudik dan perihal
tahun 2009, Lalu Lintas adalah gerak Kendaraan dan orang di Ruang Lalu Lintas
Jalan. uang lalu lintas itu sendiri adalah prasarana yang berupa jalan dan
fasilitas pendukung dan diperuntukkan bagi gerak pindah kendaraan, orang dan
atau barang. Di dalam lalu lintas memiliki 3 (tiga) sistem komponen yang antara
lain adalah manusia, kendaraan dan jalan yang saling berinteraksi dalam
pergerakan kendaraan.
1. Manusia
Manusia merupakan salah satu unsur dalam lalu lintas yang spesifik,
12
2. Kendaraan
undang tahun 1992 tentang lalu lintas dan angkutan jalan, jenis
Sepeda motor.
Mobil penumpang.
Mobil bus.
Mobil barang.
Kendaraan khusus.
3. Jalan
Jalan dalam lalu lintas adalah yang digunakan untuk mengalirkan aliran
kendaraan.
menurut Pasal 106 Ayat (1) Pasal 283 Undang – undang No. 22 Tahun 2009
13
pengguna jalan. Pasal 106 Ayat 1 menyatakan bahwa setiap orang yang
bermotor di jalan secara tidak wajar dan melakukan kegiatan lain atau dipengaruhi oleh
dapat dipidana dengan pidana kurungan paling lama 3 bulan atau denda paling banyak Rp
750.000. Umumnya pengemudi ojek online menggunakan aplikasi penunjuk jalan atau
GPS yang ada di telepon genggam. Perilaku itu berbahaya bagi si pengendara maupun
online sedang berkendara, karena kelalaian saat berkendara atau safety riding
seperti contoh pada saat mencari konsumen yang akan memakai jasa aplikasi
hal ini dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan di jalan. Dan perlu kita ketahui bahwa
14
C. METODE PENELITIAN
lokasi ini dengan pertimbangan bahwa sumber data yang dimungkinkan dan
1. Sifat Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini dipilih penelitian yang bersifat deskriptif, yaitu
penelitian yang dimaksud untuk memberi data seteliti mungkin tentang manusia,
15
menemukan dan memahami gejala-gejala yang diteliti dengan cara penggambaran
2. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian hukum empiris, yaitu suatu penelitian yang
3. Pendekatan Penelitian
Pendekatan Penelitian yang digunakan dalam penulisan buku hukum ini bersifat
kualitatif, yaitu pendekatan yang digunakan oleh peneliti dengan mendasar pada data-
data yang dinyatakan responden secara lisan atau tertulis, dan juga perilakunya yang
nyata, diteliti, dipelajari sebagai sesuatu yang utuh. Dengan menggunakan data yang
dinyatakan secara verbal dan kualifikasinya bersifat teoritis yang diolah dan ditarik
metode penyajian yang mendasarkan pada hal-hal yang bersifat umum untuk
1. Jenis Data
Dalam sebuah penelitian suatu data dibedakan menjadi dua yaitu: data yang
diperoleh langsung dari masyarakat dan dari bahan pustaka. Yang pertama disebut
16
primer atau data dasar (primery data atau basic data), dan data yang kedua
Data primer diperoleh dari sumber pertama, yaitu perilaku warga masyarakat
seterusnya.
a. Data Primer
b. Data Sekunder
Berdasarkan jenis data, maka dapat ditentukan sumber data yang digunakan untuk
penelitian, sehingga untuk memperoleh data dan informasi yang berkaitan dengan
17
arah penelitian ini, sumber data yang penulis gunakan adalah:
dengan permasalahan yang diteliti. Dalam hal ini yang menjadi sumber
primer. Dalam hal ini yang menjadi sumber data sekunder adalah buku-
Pengumpulan data adalah tahap yang penting dalam melakukan penelitian. Alat
pengumpul data (instrument) menentukan kualitas data, dan kualitas data menentukan
kualitas penelitian. Karena itu alat pengumpul data harus mendapat penggarapan yang
cermat. Agar data penelitian mempunyai kualitas yang cukup tinggi, alat pengumpul
datanya harus dapat mengukur secara cermat, harus dapat mengukur apa yang dapat
diukur, dan harus dapat memberikan kesesuaian hasil pada pengulangan pengukuran.
18
a. Interview (wawancara)
a. Studi Kepustakaan
Data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teknik kualitati empiric,
selanjutnya terus sampai dengan waktu penulisan laporan dengan menjabarkan data-
data yang diperoleh berdasarkan norma hukum atau kaidah hukum serta doktrin
Dan apabila dirasakan kesimpulannya kurang, maka perlu ada verifikasi kembali
untuk mengumpulkan data dari lapangan. Untuk lebih jelasnya, maka akan penulis
19
aktifitasnya berbentuk interaksi baik dari komponen maupun dengan proses
pengumpulan data. Dalam bentuk ini peneliti tetap bergerak diantara ketiga
A. JADWAL PENELITIAN
Jadwal penelitian dapat diatur sebagai berikut:
Tahapan persiapan..............................................................10 hari
Tahapan pengumpulan data/bahan......................................30 hari
Tahap pengelolaan dan analisa data....................................20 hari
Tahap penulisan dan konsultasi .........................................30 hari
Jumlah ................................................................................90 hari
B. BIAYA PENELITIAN
Biaya pengadaan referensi..........................Rp 1.000.000
Biaya pengumpulan data dan bahan...........Rp 1.000.000
Biaya pengetikan ........................................Rp 750.000
Biaya konsumsi...........................................Rp 1.000.000
Biaya transportasi........................................Rp 1.000.000
Jumlah ........................................................Rp 4.750.000
C. ORGANISASI PENELITIAN
1. Judul penelitian.
Jumlah personil 1 (orrang) yang akan melakukan penelitian tentang
“Hambatan penyelesaian sengketa tanah warisan di Desa Alila Selatan,
Kecamatan Abal, Kabupaten alor
1. Pembimbing I
20
Nama ; Marthen Dillak S.H,M,H
NIDN ;
Jabatan : Pembimbing I
Fakultas : Hukum
2. Pembimbing II
Nama : Windaari Sudiarta, S.H.,M,Hum
NIDN :
Jabatan : Pembimbing II
Fakultas : Hukum
DAFTAR PUSTAKA
https://int.search.tb.ask.com/web?o=1471973&l=dir&qo=serpSearchTopBox&p2=%5EBYC
%5Exdm214%5ETTAB03%5Eid&n=78689a7c&ueid=f21b6909-d095-489f-b9db-
08ee78ecc52a&q=larangan+ojek+online+menggunakan+telepone+genggam
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Pasal 283
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Pasal 106
Yusuf Istanto, Pelaksanaan Restorative Justice Terhadap Anak Pelaku Tindak Pidana Lalu Lintas (Studi
Pelaksanaan Restorative Justice Di Polres Kudus), Jurnal Panorama Hukum Vol 2, No. 1, Juni 2017
21
22