Anda di halaman 1dari 8

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

1. PENDAHULUAN
Metode pelaksanaan merupakan cara penyelesaian pekerjaan secara efisien untuk mendapatkan hasil yang optimal, baik
dari segi fisik pekerjaan maupun dari waktu pelaksanaan. Dalam metode pelaksanaan dibahas mengenai tahapan
pelaksanaan yang tepat guna mencapai tujuan dilaksanakannya suatu paket kegiatan.

2. LATAR BELAKANG
Pelaksanaan suatu pekerjaan terdiri dari beberapa item pekerjaan yang saling berkaitan, sehingga diperlukan adanya
ketepatan dalam melaksanakan setiap item pekerjaan.

3. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dari pembuatan metode pelaksanaan yaitu :
a. Merencanakan urutan pelaksanaan yang tepat untuk pelaksanaan suatu item pekerjaan
b. Memandu dalam pelaksanaan suatu item pekerjaan, sehingga pelaksanaan tiap item pekerjaan sesuai dengan
batasan yang telah ditetapkan dalam perencanaan, baik dalam hal mutu maupun cara kerja
c. Mempersiapkan segala keperluan baik alat, material, maupun SDM

Tujuan dari pembuatan metode pelaksanaan untuk ini yaitu agar pelaksanaan pekerjaan berjalan dengan baik dan
terkendali sehingga selesai dengan tepat waktu dengan kualitas pelaksanaan yang baik.

4. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup metode pelaksanaan pekerjaan meliputi :
a. Informasi kegiatan
b. Informasi managerial
c. Metode pelaksanaan / urutan pelaksanaan

5. PEMBAHASAN
Metode pelaksanaan pekerjaan membahas beberapa hal yaitu :
1. Pekerjaan persiapan
2. Pelaksanaan Pekerjaan
3. Pelaksanaan pekerjaan yang disubkontraktorkan
4. Pelaksanaan penanganan K3
5. Pekerjaan penyelesaian / finishing
6. Pekerjaan pemeliharaan

Metode Pelaksanaan
PT. VIRAJAYA RIAUPUTRA
5.1. PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan persiapan mencakup kegiatan yang dilakukan segera setelah ditandatanganinya kontrak oleh pihak direksi
pekerjaan bersama pihak pelaksana kegiatan. Persiapan pekerjaan yang umumnya dilakukan oleh pelaksana kegiatan
yaitu :
- Survey bersama direksi pekerjaan untuk mengumpulkan informasi proyek dan hal-hal lainnya yang berhubungan
dengan lokasi tempat kerja, sumber material yang akan digunakan, dan sosial masyarakat dan instansi terkait
dimana proyek akan dilaksanakan. Dari survey lokasi ini dibuat rekayasa lapangan untuk merencanakan
penanganan yang tepat sesuai target pekerjaan dalam kontrak,
- Rapat Pre-Construction meeting, yaitu rapat yang dilaksanakan sebelum kegiatan utama dilaksanakan. Dalam
rapat ini akan dibahas bersama secara umum mengenai kegiatan yang akan dilakukan disertai pemaparan
mengenai metode kerja yang akan dilaksanakan dan quality qontrol terhadap hasil pekerjaan,
- Pembuatan gambar kerja (Shop Drawing) yang akan menjadi panduan bagi pelaksana melaksanakan pekerjaan.
Gambar kerja ini merupakan hasil dari rekayasa lapangan yang dituangkan dalam bentuk gambar kerja,
- Tim quality control membuat job mix design untuk menentukan komposisi campuran yang akan digunakan dalam
suatu material. Komposisi campuran ini harus diuji melalui serangkaian test untuk menentukan terpenuhinya
aspek dalam spesifikasi umum 2018 revisi 2.
- Kegiatan mobilisasi alat, personil lapangan dan material yang akan digunakan selama pelaksanaan kegiatan.
- Pengadaan alat pelindung diri dan persediaan kotak P3K

5.2. PELAKSANAAN PEKERJAAN


Untuk paket kegiatan ini, item pekerjaan yang yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :
1.a. Pelapisan Ulang (Overlay) Lapis Tipis Beton Aspal B Gradasi Kasar (LTBA-B)
1.b. Functional Overlay 40 mm (1 Lapis AC-WC L rata-rata 40 mm)
1.c. Functional Overlay 50 mm (1 Lapis AC-WC L rata-rata 50 mm)
1.d. Functional Overlay 60 mm (1 Lapis AC-WC L rata-rata 60 mm)
1.e. Structural Overlay 40 mm (1 Lapis AC-WC 40 mm)
1.f. Structural Overlay 60 mm (1 Lapis AC-WC 60 mm)
1.g. Structural Overlay 100 mm (2 Lapis, AC-WC rata-rata 40 mm, AC-BC L rata- rata 60 mm)
1.h. Rekon 0
1.i. Rekon 1
1.j. Rekon 2
1.k. Perbaikan Lapis Pondasi Agregat Kelas A Terpasang
1.l. Perbaikan Lapis Pondasi Agregat Kelas B Terpasang
1.m. Perbaikan Lapis Pondasi Agregat Kelas S Terpasang
1.n. Penggantian Material Tanah dasar (Timbunan Pilihan)
1.o. Lapis Resap Pengikat - Aspal Emulsi Medium Setting Terpasang
1.p. Lapis Perekat - Aspal Emulsi Rapid Setting Terpasang

Metode Pelaksanaan
PT. VIRAJAYA RIAUPUTRA
1.q. Perbaikan Campuran Aspal Panas
1.r. Perbaikan Campuran Aspal Panas dengan Asbuton
1.s. Asbuton Campuran Panas Hampar Dingin (CPHMA)
1.t. Tambalan Cepat Mantap (TCM) Terpasang

Adapun metode pelaksanaan untuk item pekerjaan utama dijabarkan sebagai berikut :

Metode Pelaksanaan
PT. VIRAJAYA RIAUPUTRA
Untuk pekerjaan berikut :
1.e. Structural Overlay 40 mm (1 Lapis AC-WC 40 mm)
1.f. Structural Overlay 60 mm (1 Lapis AC-WC 60 mm)
dilaksanakan dengan metode pekerjaan yang sama. Yang membedakan antara pekerjaan tersebut yaitu pada ketebalan
lapisan AC-WC. Pekerjaan yang mencakup identifikasi, pembersihan, penghamparan dan pemadatan, termasuk bahan
anti pengelupasan dan (anti stripping agent). Mengacu ke Spesifikasi Umum 2018 Revisi 2, Seksi 6.1 dan Seksi 6.3.

Tahapan Pelaksanaan AC-WC:


1. Rekayasa lapangan, pengukuran dan pembuatan Shop Drawing
2. Persiapan material dan
3. Pembuatan Design Mix Formula (DMF)
4. Trial Paving dan JMF
5. Manajemen dan Keselamatan lalu lintas dan SMK3 dipersiapkan untuk menjamin pelaksanaan pekerjaan yang
tertib dan aman
6. Sebelum pekerjaan Laston Lapis Aus (AC-WC) dimulai terlebih dahulu dibuat Job Mix Formula (JMF) dan
disetujui oleh Direksi, baik kualitas material maupun kondisi adukan Proses pencampuran AC-WC dan material
pembentuknya (agr. Pch mesin 5-10 dan 10-15, agr. Pch mesin 0-5, Filler (semen), bahan anti pengelupasan
dan aspal ) dilakukan dengan menggunakan AMP (asphalt mixing plant) dengan tahapan sebagai berikut :
- AMP dihidupkan dengan menggunakan genset,
- Masing masing material mengalami proses terlebih dahulu sebelum dicampur di dalam pugmil,
- Agregat kasar dan agregat halus (agr. Pch mesin 5-10 dan 10-15, agr. Pch mesin 0-5) dimasukan kedalam
Cold Bin dengan menggunakan wheel loader untuk selanjutnya diangkut menggunakan belt conveyor
menuju drier untuk mengeringkan agregat. Proses pengeringan agregat didalam drier dilakukan dengan cara
pembakaran. Agregat yang sudah kering dan dalam kondisi panas selanjutnya di bawa oleh hot elevator
menuju ke atas tower untuk dilakukan pemisahan pada hot screen dengan cara gravitasi. Agregat disaring
pada ayakan untuk memisahkan agregat sesuai dengan komposisi didalam Job Mix. Agregat yang telah
disaring/dipisahkan sesuai komposisi didalam job mix, kemudian dimasukkan ke hot bin. Hot bin
merupakan tempat penampungan sementara agregat yang sebelum masuk ke timbangan. Dari hot bin
selanjutnya agregat mengalami proses penimbangan untuk menentukan dan mendapatkan komposisi
agregat sesuai dengan mix design yang telah disepakati. Setelah agregat selesai ditimbang maka agregat
dimasukan ke dalam pugmill,
- Bahan pengisi semen (filler) dituangkan ke dalam pencampur atau pugmill dengan cara ditimbang sendiri
dan langsung dituangkan ke dalam pencampuran atau pugmill.
- Aspal yang diperlukan untuk pencampuran disimpan di dalam tanki dan dipanaskan. Pada umumnya, untuk
mencegah penurunan temperatur aspal maka pipa penyalur ke arah penyemprot didalam pugmil dibalut
bahan penahan panas,

Metode Pelaksanaan
PT. VIRAJAYA RIAUPUTRA
- Bahan anti pengelupasan ditambahkan dalam bentuk cairan di timbangan aspal AMP sesaat sebelum
dilakukan proses pencampuran di pugmil. Jumlah Penambahan Bahan anti pengelupasan ini sesuai dengan
petunjuk pelaksanaan atau Job Mix Formula
- Setelah semua material berada di dalam pugmil, agregat dan semen dicampur terlebih dahulu sambil
dilakukan penyemprotan aspal dan bahan anti stripping dengan kadar sesuai Job Mix Formula,
- Setelah campuran tercampur sempurna, pintu hidrolik terbuka dan AC-WC dimuat kedalam Dump Truck
yang sudah disiapkan dibawahnya,
7. Dump Truck kemudian membawa AC-WC ke lokasi pekerjaan dilengkapi terpal penutup untuk menghindari
penurunan temperatur aspal secara cepat selama perjalanan.
8. Dilokasi pekerjaan, dilakukan pembersihan lokasi penghamparan dengan menggunakan compressor.
9. Lapis Perekat (tack coat) kemudian disemprotkan pada badan jalan dengan menggunakan asphalt distributor
dan powerbroom.
10. Sampai dilokasi pekerjaan AC-WC dihampar dengan menggunakan Asphalt Finisher dan dirapikan secara
manual dengan Alat Bantu.
11. Aspal yang sudah dihampar kemudian dipadatkan dengan menggunakan Tandem Roller dan finishing dengan
Pneumatic Tyre Roller.
12. Quality control terhadap hasil penghamparan dan mutu aspal.

1 Proses Pencampuran

AMP
Wheel Loader memuat melakukan
material kedalam cold bin pencampuran

2 Proses Pengangkutan

AMP memuat camp. hotmix


kedalam dump truck

Dump truck membawa camp.


hotmix ke lokasi kegiatan

Metode Pelaksanaan
PT. VIRAJAYA RIAUPUTRA
3 Compressor Membersihkan
Badan Jalan

4 Asphalt Distributor dan powerbroom


menyemprotkan perekat

5 Proses Pemadatan
Tandem Roller & P. TyreRoller bergerak maju
Dump truck memuat mundur memadatkan hamparan campuran
hotmix ke dalam aspal
finisher Asphalt Finisher

Metode Pelaksanaan
PT. VIRAJAYA RIAUPUTRA
Mulai

Pengujian material &


Pembuatan Job Mix

Tidak Check I:
Check I - Komposisi material
Laston lapis Aus (AC-WC)
Ya
Penyemprotan Produksi Aspal
Lapis Perekat
Tidak
Check II: Check III Check III :
Check II - Lapis Perekat - Temperatur
Tidak Ya sudah merata
Ya sepenuhnya
Pengangkutan
Pembersihan dan Setting
Check IV:
Garis Tepi
Tidak - Temperatur
Check IV - Terpal penutup
Ya Aspal

Penghamparan Pengaturan
Lalu Lintas

Tidak Check V:
Check V
- Temperatur
- Ketebalan stick
Ya

Pemadatan

Tidak Check VI :
Check VI - Jumlah lintasan pemadatan
- Kerataan tepi
Ya - Kerataan permukaan badan jalan

Test Core Drill untuk mengetahui :


Tebal, Bulk density

Selesai

Catatan : - Dalam setiap pelaksanaan pekerjaan, mengikuti ketentuan yang berlaku dalam Spesifikasi Umum 2018
Revisi 2 Seksi 6.1 dan Seksi 6.3 yang di design dalam Job Mix formula (JMF) telah dibuat dan dengan
mengikuti gambar kerja, baik dalam hal mutu maupun dalam hal urutan pekerjaan.
- Penerapan RKK dilaksanakan dengan tertib untuk mencapai “zero accident”

Metode Pelaksanaan
PT. VIRAJAYA RIAUPUTRA
5.3. PELAKSANAAN PEKERJAAN YANG DISUBKONTRAKTORKAN
PT. VIRAJAYA RIAUPUTRA adalah penyedia jasa yang bergerak dibidang konstruksi jalan dan perlengkapannya. Namun
untuk beberapa item tertentu, perusahaan ini menjalin kerjasama dengan perusahaan lain dan menjadi partner kerja
dalam hal pengadaan suatu item pekerjaan dimana partner kerja tersebut sudah ahli dan mengikuti ketentuan dalam
spesifikasi umum tahun 2018 revisi2.

5.4. PELAKSANAAN PENANGANAN K3


PT. VIRAJAYA RIAUPUTRA bertanggung jawab atas pencegahan kecelakaan kerja dan meningkatkan/memelihara standar
keselamatan kerja yang tinggi dalam seluruh kegiatan kerja PT. VIRAJAYA RIAUPUTRA. Untuk itu, PT. VIRAJAYA
RIAUPUTRA menyusun Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK) dan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (SMK3) yang dilaksanakan di lingkungan proyek dan dijabarkan secara detail dalam dokumen RKK.

5.5. PEKERJAAN PENYELESAIAN / FINISHING


Pekerjaan finishing merupakan kegiatan fisik yang sifatnya penyempurnaan, seperti perapian dan pengembalian kondisi
awal lingkungan sekitar sehingga melengkapi fungsi dari pekerjaan utama.

5.6. PEKERJAAN PEMELIHARAAN


Setelah keseluruhan item pekerjaan selesai dilaksanakan dan mendapat persetujuan dari direksi kerja, pihak pelaksana
menyerahkan hasil pekerjaan kepada direksi pekerjaan (Provisional Hand Over). Masa pemeliharaan adalah kurun waktu
kontrak yang ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak, dihitung sejak tanggal penyerahan pertama pekerjaan
sampai dengan tanggal penyerahan akhir pekerjaan. Selama masa pemeliharaan tersebut, pihak pelaksana wajib
mengadakan sejumlah perbaikan apabila terdapat kerusakan pada ruas jalan yang dikerjakan sebelumnya. Tujuan dari
masa pemeliharaan ini adalah agar kondisi ruas jalan pada saat serah terima kedua (final hand over) sama dengan pada
saat serah terima pertama (Provisional hand over). Selama masa pemeliharaan, PT. VIRAJAYA RIAUPUTRA
melaksanakan beberapa kegiatan berupa pemantauan secara berkala di ruas jalan yang telah dilaksanakan serta
melaksanakan beberapa kegiatan perbaikan terhadap rusaknya jalan apabila terdapat kerusakan pada ruas efektif jalan.

Metode Pelaksanaan
PT. VIRAJAYA RIAUPUTRA

Anda mungkin juga menyukai