Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MANAJEMEN POSKESTREN
PERSIAPAN PEMBENTUKAN POS KESEHATAN PESANTREN
(POSKESTREN)

Oleh :
Alya Putri Sakinah (6130019038)

Pembimbing:
Dewi Masithah, dr., M.Kes

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2023
LEMBAR PERSETUJUAN

Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas Mata kuliah Modul Elektif
Manajemen Poskestren
Program Studi Pendidikan Dokter
Fakultas Kedokteran
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Oleh
Alya Putri Sakinah
6130019038

Telah Disetujui Oleh

Dewi Masithah, dr., M.Kes


19051248

Di Surabaya
Pada Tanggal :
5 Juni 2023

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL DEPAN………………………………..
……………………………………….. i
LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................................
1.1 Latar Belakang........................................................................................................
1.2 Tujuan.....................................................................................................................
1.2.1 Tujuan Umum........................................................................................................
1.2.2 Tujuan Khusus.......................................................................................................
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................
2.1 Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren)........................................................................
2.1.1 Definisi Poskestren..............................................................................................
2.1.2 Tujuan Poskestren..................................................................................................
2.1.3 Sasaran Poskestren...............................................................................................
2.1.4 Ruang Lingkup Kegiatan.....................................................................................
2.1.5 Fungsi Poskestren.................................................................................................
2.1.6 Manfaat Poskestren..............................................................................................
2.2 Langkah-Langkah Pembentukan Poskestren...........................................................
2.3 Persiapan Pembentukan Poskestren........................................................................
2.3.1 Persiapan Internal Puskesmas............................................................................
2.3.2 Koordinasi dengan Lintas Sektor Terkait..........................................................
2.3.3 Pendekatan Kepada Pimpinan atau Pengelola Pondok Pesantren.....................
2.3.4 Pelatihan untuk Survei Mawas Diri...................................................................
BAB 3 KESIMPULAN........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal
28H ayat 1 yang menyatakan bahwa setiap orang berhak untuk memperoleh pelayanan
kesehatan. Hal ini dapat diartikan bahwa kesehatan merupakan salah satu hak asasi yang
fundamental bagi setiap penduduk. Selain sebagai hak asasi, kesehatan juga merupakan
investasi. Untuk itu, mengingat kesehatan merupakan tanggung jawab bersama, maka
perlu diperjuangkan oleh berbagai pihak bukan hanya jajaran kesehatan semata
(Permenkes, 2013). Keberadaan fasilitas pelayanan kesehatan mempengaruhi derajat
kesehatan masyarakat suatu negara. Di masyarakat terdapat beberapa pelayanan
kesehatan baik primer, sekunder maupun tersier. UKBM (Upaya Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat) merupakan bentuk fasilitas pelayanan kesehatan yang
dikelola oleh masyarakat yang salah satu jenisnya adalah Poskestren (Pos Kesehatan
Pesantren) (Fisabilillah dkk., 2020).
Pondok Pesantren merupakan salah satu bentuk lembaga pendidikan keagamaan
yang tumbuh dan berkembang dari oleh dan untuk masyarakat yang berperan penting
dalam pengembangan sumber daya manusia, diharapkan para santri dan para pemimpin
serta pengelola pondok pesantren, tidak saja mahir dalam aspek pembangunan moral
dan spiritual dengan intelektual yang bernuansa agamis, namun dapat pula menjadi
motor penggerak, motivator dan inovator dalam pembangunan kesehatan, serta menjadi
teladan dalam berperilaku hidup bersih dan sehat bagi masyarakat sekitar (Supriatna
dkk., 2020). Mengingat pondok pesantren telah tumbuh dan berkembang hampir di
seluruh daerah, maka diharapkan kegiatan UKBM dapat menyebar secara merata di
seluruh Indonesia (Permenkes, 2013).
Poskestren adalah salah satu bentuk program pemberdayaan masyarakat bidang
kesehatan yang berada di pondok pesantren yang memiliki prinsip dari, oleh, dan untuk
warga pondok pesantren. Dalam pelaksanaaannya, kegiatan yang diadakan oleh
Poskestren lebih mengutamakan dalam aspek pelayanan preventif, promotif namun

1
tanpa mengabaikan aspek kuratif serta rehabilitatif dengan pembinaan dari puskesmas
setempat. Tujuan yang diharapkan adalah adanya peningkatan derajat kesehatan warga
pondok pesantren (Hulaila dkk., 2021).
Untuk mencapai tujuan pembinaan dan peningkatan fungsi serta kinerja
Poskestren, perlu diketahui tentang langkah-langkah pembentukannya yang terdiri dari
persiapan, survey mawas diri (SMD), musyawarah warga pondok pesantren, materi
orientasi pengelola dan pelatihan kader poskestren, dan peresmian pembentukan
Poskestren.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami tentang langkah-


langkah pembentukan Poskestren yang difokuskan pada langkah awal, yaitu persiapan.

1.2.2 Tujuan Khusus

1. Dapat mengetahui dan memahami persiapan internal puskesmas.


2. Dapat mengatahui dan memahami koordinasi dengan lintas sektor terkait.
3. Dapat mengetahui dan memahami pendekatan kepada pimpinan atau
pengelola pondok pesantren.
4. Dapat mengetahui dan memahami pelatihan untuk survei mawas diri (SMD).

2
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren)

2.1.1 Definisi Poskestren

Poskestren (Pos Kesehatan Pesantren) adalah salah satu bentuk program


pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan dan merupakan wujud UKBM di
lingkungan pondok pesantren, dengan prinsip dari, oleh, dan untuk warga pondok
pesantren yang mengutamakan pelayanan promotif dan preventif tanpa mengabaikan
aspek kuratif dan rehabilitatif dengan binaan puskesmas setempat (Fisabilillah, 2020).
Poskestren merupakan bagian dari UKS, dimana sasaran UKS adalah seluruh
warga sekolah mulai dari taman kanak-kanak hingga sekolah lanjutan menengah, yang
meliputi sekolah umum, keguruan, Sekolah Luar Biasa (SLB), termasuk pondok
pesantren, baik jalur sekolah maupun luar sekolah. Kegiatan yang dilakukan dalam
pengelolaan Poskestren, lebih diutamakan dalam hal pelayanan promotif (peningkatan
kesehatan), dan preventif (pencegahan), tanpa mengabaikan aspek kuratif (pengobatan)
dan rehabilitatif (pemulihan kesehatan), yang dilandasi semangat gotong royong dengan
pembinaan oleh Puskesmas setempat (Rif’ah, 2019).

2.1.2 Tujuan Poskestren

2.1.2.1 Tujuan Umum

Mewujudkan kemandirian warga pondok pesantren dan masyarakat sekitar


dalam berperilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) (Permenkes, 2013).

2.1.2.2 Tujuan Khusus


1. Meningkatkan pengetahuan warga pondok pesantren dan masyarakat
sekitarnya tentang kesehatan;

3
2. Meningkatkan sikap dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat bagi warga
pondok pesantren dan masyarakat sekitarnya;
3. Meningkatkan peran serta aktif warga pondok pesantren dan warga
masyarakat sekitarnya dalam penyelenggaraan upaya kesehatan; dan
4. Memenuhi layanan kesehatan dasar bagi warga pondok pesantren dan
masyarakat sekitarnya (Permenkes, 2013).

2.1.3 Sasaran Poskestren

Sasaran Poskesren terdiri dari :


1. Pondok pesantren
2. Masyarakat pondok pesantren, yang terdiri atas :
a. Warga pondok pesantren: santri, kiai, pimpinan, pengelola, dan pengajar
di pondok pesantren termasuk wali santri;
b. Masyarakat di lingkungan pondok pesantren;
c. Tokoh masyarakat: tokoh agama Islam, Pimpinan Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM) dan pimpinan organisasi kemasyarakatan lainnya di
lingkungan pondok pesantren; dan
d. Petugas kesehatan dan stakeholders terkait lainnya (Permenkes, 2013).

2.1.4 Ruang Lingkup Kegiatan

Ruang lingkup kegiatan Poskestren meliputi:


1. Pelayanan kesehatan dasar yang mengutamakan upaya promotif dan
preventif tanpa meninggalkan upaya kuratif dan rehabilitatif dalam batas
kewenangan Poskestren. Selain itu Poskestren juga melakukan upaya
pemberdayaan warga pondok pesantren dan masyarakat sekitar dalam
bidang kesehatan serta peningkatan lingkungan yang sehat di pondok
pesantren dan wilayah sekitarnya.
2. Pemberdayaan santri sebagai kader kesehatan (santri husada) dan kader
siaga bencana (santri siaga bencana) (Permenkes, 2013).

2.1.5 Fungsi Poskestren

1. Sebagai wadah pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan, dalam alih


informasi, pengetahuan dan keterampilan, dari petugas kepada warga

4
pondok pesantren dan masyarakat sekitarnya, dan antar sesama pondok
pesantren dalam rangka meningkatkan perilaku hidup sehat.
2. Sebagai wadah untuk mendekatkan pelayanan kesehatan dasar kepada
warga pondok pesantren dan masyarakat sekitarnya.
3. Sebagai wadah pembelajaran tentang nilai dan ajaran agama Islam dalam
menghadapi permasalahan Kesehatan (Permenkes, 2013).

2.1.6 Manfaat Poskestren

2.1.6.1 Bagi Pondok Pesantren


1. Tersedianya layanan dan akses kesehatan dasar.
2. Penyebaran informasi kesehatan.
3. Pengembangan dan perluasan kerja sama pondok pesantren dengan instansi
terkait.
4. Terpeliharanya sarana sanitasi lingkungan (Permenkes, 2013).

2.1.6.2 Bagi Warga Pondok Pesantren dan Masyarakat Sekitarnya


1. Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan informasi, pengetahuan dan
pelayanan kesehatan dasar.
2. Memperoleh bantuan secara profesional dalam pemecahan masalah
kesehatan.
3. Mendapat infomasi awal tentang kesehatan.
4. Dapat mewujudkan kondisi kesehatan yang lebih baik bagi warga pondok
pesantren dan masyarakat sekitarnya (Permenkes, 2013).

2.1.6.3 Bagi Kader Poskestren


1. Mendapatkan informasi lebih awal tentang kesehatan.
2. Dapat mewujudkan aktualisasi dirinya untuk membantu warga pondok
pesantren dan masyarakat sekitarnya dalam menyelesaikan masalah
kesehatan yang ada di lingkungannya (Permenkes, 2013).

5
2.1.6.4 Bagi Puskesmas

1. Dapat mengoptimalkan fungsi puskesmas sebagai pusat penggerak


pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat,
pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
2. Dapat memfasilitasi warga pondok pesantren dan masyarakat sekitarnya
dalam pemecahan masalah kesehatan sesuai kondisi setempat.
3. Meningkatkan efisiensi waktu, tenaga dan dana melalui pemberian
pelayanan kesehatan secara terpadu (Permenkes, 2013).

2.1.6.5 Bagi Sektor Lain

1. Dapat memfasilitasi warga pondok pesantren dan masyarakat sekitarnya


dalam pemecahan masalah sektor terkait.
2. Meningkatkan efisiensi melalui pemberian pelayanan secara terpadu sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing sektor (Permenkes, 2013).

2.2 Langkah-Langkah Pembentukan Poskestren


Untuk mencapai tujuan pembinaan dan peningkatan fungsi serta kinerja
Poskestren, ditetapkan langkah-langkah pembentukan Poskestren yaitu : persiapan yang
terdiri dari persiapan internal puskesmas, koordinasi dengan lintas sektor terkait,
pendekatan kepada pimpinan atau pengelola pondok pesantren, dan pelatihan untuk
survey mawas diri; Survey Mawas Diri (SMD); musyawarah warga pondok pesantren;
materi orientasi pengelola dan pelatihan kader Poskestren; dan peresmian pembentukan
Poskestren (Permenkes, 2013).

2.3 Persiapan Pembentukan Poskestren

2.3.1 Persiapan Internal Puskesmas

Tujuan pendekatan ini adalah mempersiapkan para petugas sehingga bersedia


dan memiliki kemampuan dalam mengelola, melakukan pemetaan dan membina
Poskestren. Pimpinan puskesmas harus dapat meningkatkan motivasi dan keterampilan
para staf puskesmas, sehingga bersedia dan mampu bekerja sama untuk kepentingan

6
warga pondok pesantren. Untuk itu, perlu dilakukan berbagai pertemuan, pelatihan
dengan melibatkan seluruh petugas puskesmas (Permenkes, 2013).

2.3.2 Koordinasi dengan Lintas Sektor Terkait

Tujuan koordinasi ini adalah agar terjalin komunikasi, sinergi, serta


pengembangan program yang komprehensif dengan melibatkan stakeholders yang
dipandang perlu. Koordinasi dengan Kementerian dapat dilakukan diantaranya dengan
Kementerian Agama cq. Direktorat Pendidikan Diniyah dan pondok pesantren,
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam untuk melakukan pemetaan (mapping)
inventarisasi program serta langkah-langkah kebijakan yang dapat disinergikan.
Koordinasi juga dapat dilakukan dengan Kementerian lain, seperti Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan dalam program Upaya Kesehatan Sekolah (UKS) di
lingkungan pondok pesantren (Permenkes, 2013).

2.3.3 Pendekatan Kepada Pimpinan atau Pengelola Pondok Pesantren

Tujuan pendekatan ini adalah mempersiapkan warga pondok pesantren dan


masyarakat sekitarnya, khususnya para kiai dan pengelola pondok pesantren serta tokoh
berpengaruh lainnya, sehingga bersedia mendukung penyelenggaraan Poskestren
(Permenkes, 2013).
Untuk ini perlu dilakukan berbagai pendekatan kepada para kiai dan pengelola
pondok pesantren serta tokoh lainnya di sekitar pondok pesantren, untuk meminta
masukan, saran dan dukungannya. Dukungan yang diharapkan dapat berupa moril,
finansial dan material, seperti kesepakatan dan persetujuan untuk pembentukan
Poskestren, dukungan dana, sarana dan tempat penyelenggaraan Poskestren
(Permenkes, 2013).
Jika di daerah tersebut telah terbentuk Konsil Kesehatan Kecamatan atau Badan
Penyantun Puskesmas, pendekatan eksternal ini juga dilakukan bersama dan atau
mengikutsertakan Konsil Kesehatan Kecamatan atau Badan Penyantun Puskesmas
(Permenkes, 2013).

2.3.4 Pelatihan untuk Survei Mawas Diri

Untuk dapat melaksanakan SMD, perlu dilakukan pemilihan dan pembekalan


keterampilan bagi warga pondok pesantren dan masyarakat sekitarnya yang dinilai
mampu melakukan SMD, seperti santri dan ustad. Pembekalan keterampilan mencakup

7
penetapan responden, metode wawancara sederhana, penyusunan dan pengisian daftar
pertanyaan serta pengolahan hasil pengumpulan data (Permenkes, 2013).

BAB 3

KESIMPULAN

Poskestren merupakan salah satu bentuk program pemberdayaan masyarakat


bidang kesehatan di lingkungan pondok pesantren, dengan prinsip dari, oleh, dan untuk
warga pondok pesantren yang mengutamakan pelayanan promotif dan preventif tanpa
mengabaikan aspek kuratif dan rehabilitatif dengan binaan puskesmas setempat.
Langkah-langkah untuk mewujudkan Poskestren yang baik adalah persiapan yang
terdiri dari persiapan internal puskesmas, koordinasi dengan lintas sektor terkait,
pendekatan kepada pimpinan atau pengelola pondok pesantren, dan pelatihan untuk
survey mawas diri; Survey Mawas Diri (SMD); musyawarah warga pondok pesantren;
materi orientasi pengelola dan pelatihan kader Poskestren; dan peresmian pembentukan
Poskestren.

8
DAFTAR PUSTAKA

Fisabilillah, R. I., Syari, W., & Parinduri, S. K. (2020). Gambaran Pelaksanaan


Manajemen Pelayanan Poskestren (Pos Kesehatan Pesantren) Di Pondok
Pesantren Daarul Rahman 3 Kota Depok Tahun 2020. Promotor, 3(5), 501-511.
Hulaila, A., Musthofa, S. B., Kusumawati, A., & Prabamurti, P. N. (2021). Analisis
Pelaksanaan Program Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) di Pondok Pesantren
Durrotu Aswaja Sekaran Gunungpati Semarang. Media Kesehatan Masyarakat
Indonesia, 20(1), 12-18.
PERMENKES. (2013). Pedoman Penyelenggaraan dan Pembinaan Pos Kesehatan
Pesantren. Menteri Kesehatan RI
Rif'ah, E. N. (2019). Pemberdayaan Pusat Kesehatan Pesantren (Poskestren) Untuk
Meningkatkan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat. Warta Pengabdian, 13(3), 96-
105.
Supriatna, L. D., Indasah, I., & Suhita, B. M. (2020). Program promotif poskestren
terhadap PHBS santri di pondok pesantren. Holistik Jurnal Kesehatan, 14(3), 332-
337.

9
10

Anda mungkin juga menyukai