M. METAFISIKA - BBC
M. METAFISIKA - BBC
Disusun dan diajukan sebagai salah satu syarat melengkapi tugas mata kuliah
Metafisika
Oleh:
Nama : Rizki Hidayat
Npm : 2115100007
Kelas : Reguler 2A
Fakultas : Sosial Sains
Program Studi : Akuntansi
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah untuk mata kuliah
Metafisika dengan tema ‘Pengaruh Metafisika Terhadap Kehidupan
Manusia’.
Rizki Hidayat
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .........................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................. 1
C. Rumusan Masalah ........................ .......................................................... 1
D. Tujuan ...................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Metafisika dan Pentingnya Metafisika ....................................2
B. Pentingnya Metafisika .................................................................... ......... 3
C. Filsuf penentang dan Pembela Metafisika ................................................ 3
D. Persoalan Metafisika ................................................................................ 4
E. Aliran-Aliran Metafisika ...........................................................................5
F. Pengaruh Metafisika Pada Kehidupan Beragama………………………...6
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang di atas maka dapat disimpulkan identifikasi masalah
sebagai berikut :
1. Pengertian Metafisika
2. Pentingnya metafisika
3. Filsuf penentang dan pembela metafisika.
4. Persoalan Metafisika
5. Aliran-Aliran Metafisika
6. Hubungan metafisika dengan epistimologi, aksiologi dan logika
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, maka rumusan masalahnya
adalah sebagai berikut :
1. Apa itu Metafisika dan
2. Apa pentingnya metafisika?
3. Siapa Filsuf penentang dan pembela metafisika?
4. Bagaimanakah Persoalan metafisika?
5. Apa-apa saja aliran-aliran Metafisika?
6. Apa hubungan metafisika dengan agama?
D. Tujuan
Setiap penulisan artikel pasti memiliki tujuan tertentu. Berikut tujuan
penulisan artikel ini:
1. Mengidentifikasikan pengertian.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Metafisika
Kata metafisika berasal dari bahasa Yunani, Meta yang berarti selain,
sesudahatau sebalik, dan Fisika yang berarti alam nyata. Artinya ilmu yang
menyelidikhakikat segala sesuatu dari alam nyata dengan tidak terbatas pada
sesuatu yangditangkap oleh panca indera.
Metafisika secara terminologis dipahami sebagai semua studi mengenai
“sesuatu” (ada) yang mengatasi fenomena atau mengatasi realitas fisik yang
tampak. Pengertian ini menampik pemahaman bahwa metafisika sama saja
dengan pengetahuan yang bersifat post physicam, yaitu ilmu yang ada
karenamuncul sesudah fisika dan matematika. Artinya metafisika yang
dikatakansebagai filsafat pertama memuat uraian tentang sesuatu yang ada di
belakanggejala-gejala fisik.
Menurut van Peursen, metafisika adalah bagian filsafat yang
memusatkan perhatiannya pada pertanyaan mengenai akar terdalam yang mendasa
ri segalaadanya kita. Koestenbaum mendefinisikan metafisika sebagai studi
mengenaikarakteristik yang sangat umum dan paling dasar dari kenyataan
yangsebenarnya. Aspek kenyataan yang diuji seperti ruang dan waktu, kesadaran,
jiwadan materi, ada, eksistensi, perubahan, substansi dan sifat, actual dan
potensial,dan lain sebagainya. Persoalan yang seperti ini biasanya muncul dalam
ilmu pengetahuan, agama bahkan common sense.
Menurut Aristoteles, ilmu metafisika termasuk cabang filsafat teoritis
yangmembahas hakikat segala sesuatu, sehingga ilmu metafisika menjadi inti
filsafat. Selain itu, ia juga menyebutkan bahwa metafisika menelaah kenyataan
seluruhnya sejauh “yang ada” merupakan sesuatu. Artinya, metafisika
mempelajari kenyataan sebagai “adaan” atau being, karena sifatnya umum.
Sehingga metafisika disebut sebagai ilmu yang tertinggi.
Pada dasarnya, metafisika meneliti perbedaan antara
penampakan(appearance) dan kenyataan (reality). Karena benda-benda tidak
sepenuhnyatampak adanya, tugas metafisika adalah untuk mengungkapkan apa
yang ada didasar pikiran manusia atau kenyataan yang sesungguhnya
tersembunyidi belakang penampakan indera manusia.
Metafisika berusaha untuk menggabungkan satu sistem atau visi dari
semua ilmu pengetahuan, sertamenggabungkan pandangan common sense, seni
(puisi dan karya seni lainnya),agama, serta kewajiban moral kedalam satu
pandangan yang menyatu dan menyeluruh mengenai kenyataan. Sehingga,
pernyataan atau proposisi
metafisika bersifat sangat umum, evokatif, dan sering samar-samar (kurang jelas).
Dengandemikian banyak filsuf yang abad kesembilanbelas dan keduapuluh
menolakmetafisika karena dianggap terlalu abstrak dan tidak memiliki kontribusi
praktisdan langsung pada kehidupan.
2
Filsuf yang menolak metafisika seperti Auguste Comte, metafisika sudah
outof date, sudah seharusnya ditinggalkan karena tidak dapat menjelaskan
realitassecara tepat. Comte menjelaskan bahwa sejarah umat manusia merupakan
sejarah perkembangan akal budi manusia yang melewati tiga tahapan penting,
yaitu tahapmistis atau teologis, tahap metafisik dan tahap positif. Pada tahap
positif inilahtahapan akal budi yang paling tinggi, yang mampu membawa
manusiauntuk berpikir sangat ilmiah. Sehingga, cara berpikir metafisik tidak dapa
t lagi dipertahankan dalam kehidupan masa kini.
B. Pentingnya Metafisika
Berikut ini ada bebetapa nama filsuf yang menjadi penentang dan
pembelametafisika, yaitu:
1.Filsuf Penentang
a) David Hume
Metafisika itu cara berfikir yang menyesatkan (sophistry)
3
Dan khayalan (Illusion). Sebaiknya karya metafisika
Itu dimusnahkan,karenatidak mengandung isi
apa-apa. Metafisika bukanlah sesuatu yang dapatdipersepsi oleh
indera manusia, sehingga merupakan sesuatu yang senseless.
b) Alfred Jules Ayer
Metafisika adalah parasit dalam kehidupan ilmiah yang
dapat menghalangi kemajuan ilmu pengetahuan, OKI metafisika
harus dieliminasi dari dunia ilmiah. Problem yang diajukan dalam
bidangmetafisika adalah problem semu, artinya permasalahan yang tidak
memungkinkan untuk dijawab.
c) Ludwig Wittgenstain
Metafisika itu bersifat the mystically, hal-hal yang tak
dapat diungkapkan ke dalam bahasa yang bersifat
logis.
Kesimpulan: sesuatu yang tak dapat diungkapkan
Secara logis sebaiknya di diamkansaja.(What we cannot
Speak about we must fast over in silence!).
2. Filsuf Pembela
a) Plotinos
Semua pengada beremanasi dari to Hen (yang satu) melalui
proses spontan dan mutlak. To Hen beremanasi pada Nous (Kesadaran),
melimpah Psykhe (jiwa), akhirnya melimpah pada materi sebagai bentuk yang
paling rendah, yaitu meion.
b) Karl Jaspers
Metafisika merupakan upaya memahami Chiffer ; symbol
Yang mengantarai eksistensi dan transendensi. Manusia adalah Chiffer
palingunggul, karena banyak dimensi kenyataan bertemu dalam diri manusia.
Manusia merupakan suatu mikrokosmos, pusal kenyataan; alam,
sejarah,kesadaran, dan kebebasan ada dalam diri manusia. Metafisika :
berartimembaca Chiffer, transendensi keilahian, sebagai kehadiran
tersembunyi. Chiffer adalah jejak, cermin, gema atau bayangan.
D. Persoalan Metafisika
Metafisikasebagai salahsatu pokok kajian filsafat, menjadikan eksistensim
etafisika tidak terlepas dari filsafat, karena bertitik tolak dari eksistensimanusia
dan alam dunia sebagai wujud yang nyata yang dapat ditangkap
dengan pancaindera. Filsafat dapat dicapai dengan kemampauan untuk
membedakan antara yang benar dan yang salah. Kepandaian itu
didapat dengan tenaga pikiran untuk mengetahui kebenaran. Tenaga itu terwujud,
apabila memiliki kesanggupan mengetahui perkara yang salah itu
salah, kemudian menjauhi danmampu pula untuk mengetahui kesalahan yang
kelihatan benar, sehingga tidaktertipu. Sebaliknya dapat pula mengetahui hal-hal
4
yang hakekatnya benar, tetapikelihatannya salah, sehingga kita
menyalahkannya. Metafisika merupakancabang dari filsafat yang berbicara
mengenai sesuatu di luar alam biasa.
Pada abad ke17 dan 18 orang mulai mengadakan pemilahan
terhadap berbagai macam bagiandari metafisika
seperti yang dilakukan oleh ChristianWollf sebagaimana yang dikutip oleh
Damarjati Supajar, yaitu antara metaphysica generalis dan metaphysica specialis.
Wollf menggunakan istilahontologis bagi metaphysica generalis,
yang membahas asas-asas atau prinsip- prinsip yang seumum-umunya, sedang
metaphysica specialis membahas penerapan asas-asas atau prinsip-prinsip yang
khusus.
Pembagian metaphysica specialis terdiri atas tiga bidang, yaitu
cosmologia, psichologia dan theologia.Jadi antara metafisika dan ontologi pada
mulanya satu istilah, yaitu metafisika,kemudian pada abad ke-17 antara metafisika
dan ontologi mulai dipisahkan.
Dikutip dari buku pengantar filsafat ilmu dan logika oleh Purwo
Husodo, bahwa persoalan metafisika, dibagi atas tiga bagian, yaitu:
1.Persoalan Ontology
Ontology adalah ilmu pengetahuan atau ajaran tentang yang berada. Ontology
didefinisikan sebagai cabang filsafat yang menyelidiki prinsip umumdari hal ada.
Tugas ontology menurut Aristoteles, yaitu menyelidiki ada sebagaiadanya dan
atribut yang terdapat padanya atas dasar hakikatnya sendiri. Persoalan ontology
adalah persoalan makna, hakikat, dan struktur ada. Para
filsuf berusaha untuk menjawab pertanyaan seperti, apa yang dimaksud denganke
nyataan, keberadaan, essensi atau eksistensi? Apa sifat dasar dari kenyataan atau
keberadaan? Bagaimana penggolongan dari keberadaan atau eksistensi?, danlain
sebagainya.
2. Persoalan Kosmologi
Kosmologi merupakan studi yang mempelajari tentang alam semesta.Kosmologi
adalah cabang filsafat yang mempelajari tentang tata tertib alamsemesta.
Persoalan kosmologi tentang asal mula, perkembangan dan struktur ataususunan
alam semesta. Sehingga, para filsuf berusaha untuk menjawab pertanyaanseperti:
dari mana asal mula alam semesta? Apakah alam semesta bergerak ataudiam?
Apakah ruang dan waktu itu?
3.Persoalan Antropologi
Antropologi filsafat atau filsafat manusia merupakan cabang filsafat
yangmembantu tentang hakekat dan makna terdalam dari manusia. Persoalan
filsafatmanusia ini seperti: apakah yang membedakan manusia dan binatang?
Bagaimanahubungan antara badan dan jiwa? Apakah manusia itu makhluk yang
bebas?Bagaimana hubungan antara manusia, alam dan Tuhan?.
E. Aliran-Aliran Metafisika
5
1. Dualism
Aliran yang berpendapat bahwa wujud terdiri atas dua hakikat sebagaisumbernya,
yaitu hakikat materi dan hakikat rohani, kaitan keduanya yangmenciptakan
kehidupan dalam ala mini. Salah satu tokohnya adalah Descartes.
2.Materialism
Aliran yang berpendapat bahwa yang ada hanyalah materi. Adapun yanglainnya
berupa jiwa atau roh tidak merupakan kenyataan yang berdiri sendiri,karena roh
atau jiwa sebagai akibat dari proses gerakan kebendaan dengan salahsatu cara
tertentu.
3. Idealism
Aliran yang berpendapat bahwa hakikat kenyataan yang beraneka ragamsemua
berasal dari roh atau sukma atau sejenisnya, sesuatu yang tidak berbentukdan
materi atau zat hanyalah suatu dari jenis penjelmaan rohani.
4.Agnosticisme
Aliran ini mengingkari kesanggupan manusia untuk mengetahui hakikat
yangdikehendaki oleh ilmu metafisika, baik hakikat materi maupun hakikat
rohani.Aliran ini termasuk kedalam teologi naturalis yaitu filsafat ketuhanan
yang berpangkal pada kejadian alam. Bagiannya dapat dilihat sebagai berikut:
a)Theism
Aliran yang berpendapat bahwa ada sesuatu kekuatan yang berdiri di luar alamdan
menggerakkan alam ini, kekuatan tersebut adalah Tuhan. Karena Tuhanadalah
dasar dari segala yang ada dan yang terjadi di ala mini, sehingga merekamengakui
adanya mukjizat.
b.Pantheisme
Aliran yang berpendapat bahwa seluruh kosmos ini adalah Tuhan. Tuhan
yaitu berada dalam alam ini, bukan di luar karena seluruh kosmos ini adalah satu
makaTuhan mempunyai bagian bagian. Artinya kajian secara umum dari
metafisikaadalah membahas sesuatu di balik yang tampak
6
syarat - syarat agama seperti siapa Tuhanmu, siapa nabimu, apa kitabmu, siapa
umat dan saudara mu dan lain lain. Tidak heran banyak orang yang pindah agama
karena melalui ilmu dari pendidikan, orang tersebut tahu mana agama yang paling
mulia di sisi Tuhan.
7
Selain factor di atas, di dalam ayat yang lainnya, Allah SWT juga menjelaskan
tentang proses penciptaan manusia secara runtut. Misalnya dalam QS. Al-
Mu’minun : 12-14
“ Dan Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dari suatu saripati
(berasal) dari tanah. Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan)
dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal
darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal daging, dan segumpal
daging itu kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus
dengan daging. Kemudian kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain.Maka
Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik.”
Dalam ayat di atas, ada beberapa proses penciptaan manusia yang dapat dijelaskan
sebagaimana ayat tersebut, yaitu :
Sulalah min thin (Saripati Tanah)
Saripati tanah yang dimaksud adalah suatu zat yang berasal dari bahan makanan
(baik tumbuhan maupun hewan) yang bersumber dari tanah, yang kemudian
dicerna menjadi darah, kemudian diproses hingga akhirnya menjadi sperma.
Nuthfah (Air Mani)
Makna asal kata ‘nuthfah’ dalam bahasa Arab berarti setetes yang dapat
membasahi. Dalam tafsir Al Misbah, yang dimaksud dengan nuthfah adalah
pancaran mani yang menyembur dari alat kelamin pria yang mengandung sekitar
dua ratus juta benih manusia, tetapi yang berhasil bertemu dengan ovum wanita
hanya satu. Alaqah (Segumpal Darah)
Alaqah diambil dari kata alaqa yang artinya sesuatu yang membeku, tergantung
atau berdempet. Sehingga dapat diartikan sebagai sesuatu yang bergantung di
diding rahim.
Mudghah (Segumpal Daging)
Dalam ilmu kedokteran, ketika sperma pria bergabung dengan sel telur wanita
intisari bayi yang akan lahir terbentuk. Sel tunggal yang dikenal sebagai zigot
dalam ilmu biologi ini akan segera berkembangbiak dengan membelah diri hingga
akhirnya menjadi segumpal daging. Melalui hubungan ini zigot mampu
mendapatkan zat-zat penting dari tubuh sang ibu bagi pertumbuhannya.
8
Idzam (Tulang atau Kerangka)
Di dalam fase ini embrio akan mengalami perkembangan dari bentuk sebelumnya
yang hanya berupa segumpal daging hingga berbalut kerangka atau tulang.
Kisa Al-Idzam Bil-Lahim (Penutupan Tulang)
Pengungkapan fase ini dengan kisa yang berarti membungkus, dan lahm (daging)
diibaratkan pakaian yang membungkus tulang, selaras dengan kemajuan yang
dicapai embriologi yang menyatakan bahwa sel-sel tulang tercipta sebelum sel-sel
daging, dan bahwa tidak terdeteksi adanya satu sel daging sebelum terlihat sel
tulang.
Insya (Mewujudkan Makhluk Lain)
Tahap ini menandakan bahwa ada sesuatu yang dianugerahkan kepada manusia
yang menjadikannya berbeda dari makhluk lainnya, yaitu ruh yang menjadikan
berbeda dengan makhluk lainnya.
9
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
Pembahasan mengenai Metafisika masih banyak yang harus dikaji,
namun pada makalah ini penuh hanya membahas tentang pengertian metafisika, p
entingnya metafisika, ontology, theology aliran yang ada pada metafisika serta
pengaruh metafisika terhadap kehidupan manusia khususnya pada kehidupan
beragama.Untuk itu kepada pembaca dan yang berminat untuk mengkaji tentang
metafisikalebih lanjut lagi agar membaca lebih banyak sumber lainnya karena
pembahasan mengenai ini dirasa penting, terutama bagiyang mempelajari filsafat.
10
DAFTAR PUSTAKA
11