Makalah Metafisika Pedagang Bakso
Makalah Metafisika Pedagang Bakso
Disusun oleh:
KELOMPOK 5
Sofyan 2315100022
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena hanya atas
izin dan rahmat-Nya lah makalah ini dapat diselesaikan. Adapun makalah ini membahas salah
satu materi dari mata kuliah Pengantar Metafisika yaitu Metafisika dan Ilmu Akuntansi dengan
Studi Kasus Pedagang Bakso.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran, dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan. Maka dari itu kami mengucapkan terima kasih kepada pihak- pihak yang telah
membantu kami dalam penyelesaian makalah ini. Terutama kepada dosen kami, Bapak H.
Ahmad Baqi Arifin, SH., MM., MBA selaku dosen mata kuliah Pengantar Metafisika yang
telah membantu kami dalam menguasai materi ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari
berbagai pihak. Besar harapan kami, makalah ini dapat memperluas pengetahuan dan wawasan
para pembaca mengenai kajian metafisika dengan ilmu akuntansi.
Kelompok 5
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
1.3 Tujuan.......................................................................................................................... 2
3.1 Kesimpulan................................................................................................................ 10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Saat ini, metafisika adalah cabang filsafat di mana sudut pandang metafisik menang atas
fisika (metafisika), memikirkan dan mempelajari hal-hal yang "mengatasi" atau "di luar"
perdebatan fenomena fisik dan empiris.
Berdasarkan latar belakang di atas, adapun rumusan masalah yang akan kami bahas
adalah sebagai berikut.
1.3 Tujuan
2
BAB II
ISI
2.1 Metafisika
Metafisika (Bahasa Yunani: MEró (meta) = "setelah atau dibalik", фбака (phúsika) =
"hal-hal di alam") adalah bidang filsafat yang berfokus pada pemahaman dan menjelaskan sifat
atau asal-usul item (fisik) di dunia dan bagaimana hal-hal tertentu muncul. Ini mengacu pada
cabang ilmu yang mengeksplorasi sifat segala sesuatu yang diamati di dunia nyata, tidak
dibatasi oleh apa yang dapat dirasakan dengan panca indera.1 Studi tentang keberadaan, atau
realitas, disebut metafisika. Metafisika berusaha memberikan jawaban atas pertanyaan seperti:
Apa asal mula realitas? Apakah ada Tuhan? Peran apa yang dimainkan manusia dalam kosmos?
Metafisika adalah cabang filsafat yang berasal dari Yunani Kuno, yang diikuti oleh
Aristoteles (284-322 SM) dan filsuf alam lainnya. Istilah "metafisika" tidak pernah digunakan
oleh Aristoteles sendiri. Untuk membedakannya dari filsafat kedua, yaitu studi tentang hal-hal
yang bersifat fisik, Aristoteles menamakan bidang yang menyelidiki subjek di luar fisika
filsafat pertama (proto-philosophia). Frasa Yunani "yang datang setelah fisik" (ta meta ta
physika) adalah sumber dari istilah modern "metafisika." Andronikos dari Rhodes (70 SM)
menciptakan nama untuk merujuk pada karya-karya Aristoteles yang dikumpulkan mengikuti
(meta) buku fisika.
3
keberadaan nyata.Ruang dan waktu, kesadaran, jiwa dan materi, keberadaan, perubahan,
substansi dan alam, aktual dan potensial, dan aspek realitas lainnya semuanya diuji. Masalah
semacam ini biasanya terjadi dalam sains, agama, dan bahkan akal sehat.
Aristoteles mendefinisikan metafisika sebagai studi tentang sifat segala sesuatu. Dengan
demikian, metafisika dianggap sebagai topik sentral filsafat. 3 Lebih lanjut, ia mencatat bahwa
metafisika mempelajari realitas secara keseluruhan sejauh "apa yang ada" adalah apa pun.
Dengan kata lain, karena realitas itu luas, metafisika menyelidiki realitas sebagai "makhluk".
Dengan demikian, istilah "ilmu tertinggi" mengacu pada metafisika. 4
a. Ilmu metafisika, atau kebijaksanaan (sophia), yang mencari ide-ide mendasar dan akar
penyebab.
b. Keseluruhan realitas adalah metafisika, ilmu yang bertugas memeriksa apa yang ada
sebagai makhluk (being qua being).
c. Metafisika, juga dikenal sebagai theologia, adalah ilmu tertinggi dan dasar dari semua
keberadaan. Ia memiliki objek yang paling mulia dan sempurna.
Metafisika bertujuan untuk menyatukan akal sehat, seni (puisi dan bentuk seni lainnya),
agama, dan kewajiban moral menjadi satu filosofi atau gambaran realitas yang komprehensif,
yang mencakup semua ilmu. Karena itu, klaim dan pernyataan metafisik cenderung sangat
umum, emosional, dan ambigu (kurang jelas). Akibatnya, sejumlah besar filsuf dari abad ke-
19 dan ke-20 tidak menyetujui metafisika karena mereka pikir itu terlalu abstrak dan tidak
secara langsung atau praktis peningkatkan kehidupan.
4
2.2 Persoalan Metafisika
Karena metafisika berangkat dari realitas manusia dan dunia alami sebagai bentuk nyata
yang dapat dirasakan oleh panca indera, metafisika terkait erat dengan filsafat sebagai salah
satu bidang studi utama dalam filsafat. Adalah mungkin untuk mencapai filsafat dengan
memiliki kapasitas untuk membedakan antara yang baik dan yang buruk. Kemampuan pikiran
untuk mengetahui kebenaran menimbulkan kecerdasan.
Energi tercapai ketika Anda dapat membedakan antara yang salah dan benar,
menghindari godaan, dan mengenali kesalahan yang tampaknya masuk akal agar tidak ditipu.
Di sisi lain, kita juga dapat menyadari fakta-fakta yang benar tetapi tampak salah, dalam hal
ini kita salah mengira mereka. Salah satu bidang filsafat yang membahas subjek di luar
kebiasaan adalah metafisika.
Menurut buku pengantar filsafat sains dan logika Purwo Husodo, persoalan metafisika
dapat dibagi menjadi tiga kategori:
1. Persoalan Ontology
Ilmu atau studi tentang eksistensi disebut ontologi. Bidang filsafat yang dikenal sebagai
ontologi mempelajari ide dasar dibalik hal-hal yang ada. Menurut Aristoteles, tujuan
ontologi adalah untuk memeriksa keberadaan sebagaimana adanya dan karakteristik
yang dimilikinya berdasarkan esensi yang melekat. Pertanyaan tentang struktur, makna,
dan esensi adalah pusat perdebatan ontologi. Para filsuf bertujuan untuk memberikan
jawaban atas pertanyaan seperti: Apa arti istilah "realitas," "keberadaan," "esensi," atau
"keberadaan"? Apa yang membuat keberadaan atau realitas seperti apa adanya? Apa
keadaan keberadaan atau klasifikasi keberadaan?, dan seterusnya.
2. Persoalan Kosmologi
Studi tentang kosmos disebut kosmologi. Sebuah subbidang filsafat yang disebut
kosmologi meneliti tatanan alam semesta. Pertanyaan kosmologis tentang penciptaan,
evolusi, dan organisasi alam semesta. Oleh karena itu, para filsuf bertujuan untuk
memberikan jawaban atas pertanyaan seperti: dari mana kosmos berasal? Apakah alam
semesta mengembang atau berkontraksi? Apa arti ruang dan waktu?
5
3. Persoalan Antropologi
Filsafat manusia, sering dikenal sebagai antropologi filosofis, adalah subbidang filsafat
yang mempelajari sifat manusia dan akar fundamentalnya. Secara filosofis, apa yang
membuat manusia berbeda dari hewan? Hubungan apa yang ada antara jiwa dan tubuh?
Apakah manusia makhluk bebas? Apa hubungan antara Tuhan, alam, dan manusia?
Kata akuntansi secara langsung diterjemahkan menjadi "laporan" dalam bahasa Inggris.
Akuntansi melayani tujuan berikut dalam hal fungsi:
1. Ini adalah kegiatan berorientasi layanan yang memberikan informasi keuangan kepada
pihak yang berkepentingan (pemangku kepentingan) untuk membantu mereka
membuat keputusan keuangan terkait bisnis.
2. Akuntansi adalah sistem informasi yang mengumpulkan dan memproses data keuangan
dari organisasi dan membagikannya dengan pemangku kepentingan untuk digunakan
dalam pengambilan keputusan bisnis.
3. Akuntansi adalah kegiatan deskriptif-analisis yang mengidentifikasi berbagai transaksi
ekonomi dalam suatu perusahaan melalui tahap-tahap berikut: pengukuran, pencatatan,
klasifikasi, dan peringkasan. Proses ini memastikan bahwa hanya informasi terkait dan
terhubung yang tersisa, memungkinkan perusahaan untuk memberikan informasi
tentang situasi keuangan dan hasil operasionalnya, yang kemudian digabungkan dan
disajikan dalam laporan keuangan.
6
akuntansi. Kebutuhan umum pengguna harus ditangani oleh informasi yang dihasilkan oleh
proses akuntansi. Akibatnya, laporan keuangan entitas perusahaan harus memenuhi standar
yang disyaratkan oleh berbagai pihak yang menginginkan data keuangan.
7
2.5 Studi Kasus Pedagang Bakso
Bidang akuntansi sangat penting bagi kehidupan masyarakat. Akuntansi adalah disiplin
ekonomi yang memberi konsumen informasi tentang perusahaan dan transaksinya untuk
membantu mereka membuat keputusan tentang bagaimana mengalokasikan sumber daya
mereka. Alokasi sumber daya yang terbatas tersebut sangat ideal jika informasi yang diberikan
dapat dipercaya dan bermanfaat; Di sisi lain, jika informasi tidak dapat diandalkan dan tidak
berguna, distribusi sumber daya akan kurang optimal. Dalam hal ini pemaknaan akuntansi bagi
pedagang bakso memiliki proporsi sendiri dalam pencatatannya. Bagi pedagang bakso,
pemaknaan akuntansi tidak lain adalah sebagai informasi, pertanggungjawaban, dan dasar
pengambilan keputusan.
Makna akuntansi sebagai informasi. Akuntansi diartikan sebagai interaksi antara
manusia yang mengkomunikasikan angka untuk memperoleh informasi yang diinginkan.
Dimana informasi akuntansi dapat didefinisikan sebagai informasi yang bisa mengukur dan
menginformasikan informasi keuangan tentang kegiatan ekonomi. Informasi akuntansi disini
berhubungan dengan data akuntansi atas transaksi- transaksi yang terjadi dalam kegiatan usaha.
Makna akuntansi sebagai pertanggungjawaban. Jika pada literatur-literatur membahas
akuntansi sebagai pertanggungjawaban yang dibuat untuk mempertanggungjawabkan atau
melaporkan penggunaan dana kepada principal, maka dalam hal ini pencatatan dianggap
sebagai pertanggungjawaban karena nantinya pencatatan yang dibuat tersebut akan dijadikan
patokan pedagang dalam menyetorkan hasil dagangannya.
Akuntansi sebagai perhitungan (dasar pengambilan keputusan). Bila dihubungkan
dengan kelompok usaha kecil, pemahaman terhadap akuntansi masih berada pada pemikiran
akuntansi sebagai alat hitung-menghitung. Keputusan yang dimaksudkan disini adalah
berdasarkan catatan-catatan yang dilakukan tiap harinya, pemilik menentukan/membuat
keputusan berapa banyak barang dagangan yang akan dibawa oleh pedagang.Berikut ini kami
lampirkan contoh tabel hasil pendapatan salah satu pedagang bakso perharinya yang dihitung
secara fluktuatif.
8
SELASA 200.000 20 MANGKOK
RABU 250.000 25 MANGKOK
KAMIS 200.000 20 MANGKOK
JUMAT 230.000 23 MANGKOK
SABTU 400.000 40 MANGKOK
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Akuntansi sebagai Ilmu pengetahuan merupakan anugerah yang diberikan Tuhan Yang
Maha Esa bagi kehidupan ini. Melalui Akuntansi, tentunya setiap keputusan yang diambil akan
senantiasa berkesesuaian dengan tujuan dari aktivitas entitas. Hasil telaah menunjukkan bahwa
metafisika memberikan kontribusi besar sebagai fondasi utama dalam pengembangan dan
perluasan ilmu dan praktik akuntansi. Peran metafisika adalah memberikan landasan filosofis
dalam pencarian dan perumusan exemplar, gambaran pokok masalah, teori-teori, metode-
metode, pendekatan-pendekatan, dan norma-norma akuntansi, dan bahkan dalam sistem
pendidikan dan pengajaran akuntansi di perguruan tinggi.
3.2 Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
Lako, Andreas. 2004. Peran Filsafat Ilmu sebagai Fondasi Utama dalam Pengembangan Ilmu
(Teori) Akuntansi. Jurnal Bisnis dan Akuntansi.
Sakri, Nurhidayah., dkk. 2018. Mengungkap Informasi Akuntansi Usaha Kecil (Sebuah Studi
Fenomenologi). Jurnal Ilmiah Akuntansi Peradaban. 4(2).
Suwanto, Wiji Lestari., La Ode Rasuli. 2016. Makna Akuntansi dalam Perspektif Pedagang
Bakso “AREMA” Perantauan di Kota Gorontalo. Jurnal Akuntansi Aktual. 3(4) hlm.
282-289
11