Anda di halaman 1dari 15

Pengukuran Kinerja Pusat Investasi dengan Menggunakan

Laporan Laba-Rugi Variabel dan Absorpsi


(SEMINAR AKUNTANSI MANAJEMEN)

Disusun oleh :

Wahyu Indarti (1714190005)


Salsabilla Fakhira Putri (1714190012)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS PERSADA INDONESIA Y.A.I
JAKARTA
2020
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat Rahmat-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengukuran Kinerja Pusat Investasi dengan
Menggunakan Laporan Laba-Rugi Variabel dan Absorpsi” dengan baik dan tepat waktu,
makalah ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah
Seminar Akuntansi Manajemen. Penyusunan makalah ini dapat terlaksana dengan baik berkat
kerjasama yang dimiliki seluruh anggota kelompok.
Dalam menyusun makalah ini kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,
dan tidal jauh dari kekurangan. Hal ini dosebabkan karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman dalam penulisan makalah dan penyusunan makalah ini.
Sebagai akhir kata , kami harapkan bimbingan, kritik dan saran yang bersifat membangun
dari para pembaca demi penyempurnaan makalah ini.

 
Pengukuran Kinerja Pusat Investasi dengan Menggunakan Laporan Laba-
Rugi Variabel dan Absorpsi
Pusat laba dinilai berdasarkan laporan laba-rugi. Akan tetapi, laporan laba-
rugi perusahaan secara keseluruhan tidak terlalu berguna untuk tujuan ini. Oleh
sebab itu, mengembangkan laporan laba-rugi segmen untuk setiap pusat laba adalah
suatu hal yang penting. Dua metode penghitungan laba yang telah dikembangkan, yaitu
satu berdasarkan perhitungan biaya variabel dan yang lainnya berdasarkan perhitungan
biaya penuh atau absorpsi. Keduanya merupakan metode perhitungan biaya karena
berkaitan dengan cara menentukan biaya produk, yang mencakup didalamnya bahan baku
langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead. Biaya periode, seperti beban penjualan dan
administrasi, dibebankan saat biaya itu dikeluarkan. Perbedaan antara perhitungan
biaya variabel dan absoprsi bergantung pada perlakuan terhadap satu biaya tertentu, yaitu
overhead tetap.Perhitungan biaya variabel menekankan perbedaan antara biaya manufaktur
variabeldan tetap.
Perhitungan biaya variabel (variable costing) yang juga disebut perhitungan biaya
langsung (direct costing), hanya membebankan biaya manufaktur variabel ke produk; biaya-
biaya ini meliputi bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead
variabel.Overhead tetap diperlukan sebagai beban periode dan tidak disertakan dalam
penentuan biayaproduk. Dasar pemikiran dalam hal ini adalah overhead tetap merupakan biaya
kapasitas atautetap dalam bisnis. Setelah periodenya berlalu, setiap manfaat yang diberikan
oleh kapasitasakan habis dan tidak boleh diinventarisasi.
P erhitungan biaya absorpsi (abs orption costing) membebankan semua
biaya manufaktur pada produk. Bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, overhead
variabel,dan overhead tetap adalah hal-hal yang menentukan biaya produk. Menurut
perhitunganbiaya absorpsi, overhead tetap dipandang sebagai biaya produk, bukan
biaya periode.Menurut metode ini, overhead tetap dibebankan pada produk melalui
penggunaan tarif overhead tetap yang ditetapkan terlebih dahulu dan tidak dibebankan sampai
produk terjual.

Tampilan 10 – 14 Klasifikasi Biaya Sebagai Biaya Produk Atau Periode Menurut Perhitungan Biaya
Variabel dan Absorpsi
Perhitungan Biaya Absorpsi Perhitungan Biaya Variabel
Biaya Produk Bahan Baku Langsung Bahan Baku Langsung
Tenaga Kerja Langsung Tenaga Kerja Langsung
Overhead Variabel Overhead Variabel
Overhead Tetap
Boaya Periode Beban Penjualan Overhead Tetap
Beban Administrasi Beban Penjualan
Beban Administrasi
Penilaian Persediaan
Persediaan dinilai atas biaya produk atau produksi. Sebagai contoh, data berikut adalah
data dari Fairchild Company tahun lalu
Unit di persediaan awal -
Unit produksi 10.000
Unit terjual ($300 per unit) 8.000
Persediaan akhir 2.000
Biaya variabel per unit :
Bahan baku langsung $ 50
Tenaga Kerja Langsung 100
Overhead Variabel 50
Biaya tetap :
Overhead Tetap per unit yang di produksi 25
Penjualan dan Administrasi tetap 100.000

Tampilan 10 – 5 menunjukkan cara menghitung biaya persediaan akhir dengan menggunakan


perhitungan biaya absorpsi dan variabel untuk Fairchild Company.
Tampilan 10-5 Biaya Perediaan Akhir di Fairchild Company

Perhitungan Biaya Absorpsi Perhitungan Biaya Variabel


Bahan baku $ 50 Bahan baku langsung $50
langsung
Tenaga kerja 100 Tenaga kerja langsuung 100
langsung
Overhead variabel 50 Overhead variabel 50
Overhead tetap 25
Biaya produk per $225 Biaya produk per unit 200
unit
Nilai persediaan akhir Nilai persediaan akhir
= 2.000 × $225 = $ 450.000 = 2.000 × $200 = $400.000

Laporan Laba Rugi dengan Menggunakan Biaya Variabel dan Absorpsi


Karena biaya produk per unit merupakan dasar bagi penghitungan harga pokok
penjualan, metode perhitungan biaya variabel dan absorpsi dapat mengakibatkan angka laba
bersih yang berbeda. Perbedaan tersebut terjadi karena jumlah overhead tetap yang diakui
sebagai beban pada kedua periode. Dengan menggunakan data dari Fairchild Company sebagai
contoh, Tampilan 10-6 menunjukkan cara menghitung harga pokok penjualan dan laporan laba-
rugi dengan menggunakan metode perhitungan biaya variabel dan absorpsi.

Tampilan 10-6 Laporan Laba Rugi Fairchild Company Menutut Perhitungan Biaya
Absorpsi dan Variabel
Fairchild Company
Laporan Laba Rugi Menurut Perhitungan Biaya Absorpsi
Penjualan ($300 x 8.000) $ 2.400.000
Dikurangi : Harga Pokok Penjualan* $ 1.800.000
Margin Kotor $ 600.000
Dikurangi : Beban Penjualan dan Administrasi $ 100.000
Laba Operasi $ 500.000
*Dengan menggunakan biaya unit produk absorpsi yang dihitung pada Tampilan 10-5, Harga
Pokok Penjualan biaya unit produk absorpsi x unit terjual $225 x 8.000 =$ 1.800.000.

Fairchild Company
Laporan Laba Rugi Menurut Perhitungan Biaya Variabel
Penjualan ($300 X 8.000) $ 2.400.000
Dikurangi Beban Variabel :
Harga Pokok Penjualan Variabel** $ 1.600.000
Margin Kontribusi $ 800.000
Dikurangi Beban Tetap:
Overhead Tetap $ 250.000
Penjualan Dan Administrasi Tetap $ 100.000 350.000
Laba Bersih $ 450.000
*Dengan menggunakan biaya unit produk absorpsi yang dihitung pada Tampilan 10-5, Harga
Pokok Penjualan = biaya unit produk absorpsi x unit terjual $200 x 8.000 =$ 1.600.000.

Hubungan antara Produksi, Penjualan dan Laba


Hubungan antara laba menurut perhitungan biaya variabel dan laba menurut perhitungan
biaya absorpsi berubah ketika hubungan antara produksi dan penjualan berubah. Jika barang
yang terjual lebih banyak dari yang diproduksi, maka laba menurut perhitungan biaya variabel
akan lebih tinggi dari laba menurut perhitungan biaya absorpsi. Situasinya adalah kebalikan dari
contoh Fairchild. Menjual lebih banyak dari yang diproduksi berarti persediaan awal dan unit
yang diproduksi telah terjual. Menurut perhitungan biaya absorpsi, unit-unit yang keluar dari
persediaan mengandung overhead tetap dari periode berjalan. Dengan demikian, jumlah beban
overhead tetap menurut perhitungan biaya absorpsi lebih besar dari overhead tetap periode
berjalan, yaitu sebesar jumlah overhead tetap yang keluar dari persediaan. Oleh karena itu, laba
menurut perhitungan biaya variabel lebih tinggi dari laba menurut perhitungan biaya absorpsi
sebesar jumlah overhead tetap yang mengalir keluar dari persediaan awal.
Jika jumlah produksi dan penjualan sama, maka tidak ada perbedaan pada laba yang
dilaporkan. Karena unit-unit yang diproduksi terjual seluruhnya, perhitungan biaya absorpsi—
begitu juga perhitungan biaya variabel—akan mengakui total overhead tetap periode tersebut
sebagai beban. Tidak ada overhead tetap yang masuk atau keluar dari persediaan.
Hubungan antara produksi, penjualan, dan kedua laba yang dilaporkan disajikan pada
Tampilan 10-7. Perhatikan bahwajika produksi lebih besar dari penjualan, maka persediaan
meningkat. Jika produksi lebih kecil dari penjualan, maka persediaan berkutang. Jika produksi
sama dengan penjualan, maka persediaan awal sama dengan persediaan akhir. Untuk
mengilustrasikan hubungan-hubungan tersebut, coba perhatikan contoh berikut yang didasarkan
pada data operasional Belnip, Inc., pada tahun 2006, 2007, dan 2008.

Biaya variabel per unit :


Bahan baku langsung $ 4,00
Tenaga kerja langsung 1,50
Overhead variabel (estimasi dan akrual) 0,50
Penjualan dan administrasi variabel 0,25
Estimasi :
Volume produksi $ 150.000
Overhead tetap $ 150.000
Aktual (setiap tahun) :
Volume produksi $ 150.000
Overhead tetap $150.000
Beban penjualan dan administrasi tetap $ 50.000
Harga jual $ 10 per unit

Data operasional lainnya adalah sebagai berikut :

2006 2007 2008


Persediaan awal - - 50.000
Produksi 150.000 150.000 150.000
Penjualan 150.000 100.000 200.000
Persediaan akhir - 50.000 -

Pada tahun 2006, laba bersih untuk setiap metode adalah sama. Kesimpulannya adalah kedua
metode tersebut membebankan jumlah overhead tetap yang sama. Menurut perhitungan biaya
variabel, total overhead tetap periode sebesar $150.000 telah dibebankan. Menurut perhitungan
biaya absorpsi, overhead tetap digabungkan dan menjadi bagian dari biaya produk. Overhead
tetap yang diperkirakan adalah $150.000 per tahun. Tarif overhead tetap adalah $1 per unit ($
150.000/150.000 unit produksi) selama tiga tahun. Overhead tetap yang dibebankan adalah
$150.000, tidak ada variansi overhead tetap pada setiap tahun. Dengan demikian, beban overhead
tetap untuk setiap tahun adalah tariff overhead dikalikan dengan jumlah unit yang terjual. Selama
tahun 2006, total beban overhead tetap menurut perhitungan biaya absorpsi adalah ( $1 x
150.000 unit yang terjual). Kedua metode mengakui jumlah beban overhead tetap yang sama.
Akan tetapi, keadaan pada 2007 berbeda. Dari tampilan 10-8 kita melihat bahwa laba menurut
perhitungan biaya absorpsi adalah $ 50.000 lebih besar dari laba menurut perhitungan biaya
variabel ($225.000 - $175.000). Selisih antara kedua laba ini terjadi karena beban overhead tetap
yang lebih sedikit menurut perhitungan biaya absorpsi.
Pada perhitungan biaya absorpsi, setiap unit yang diproduksi dibebankan $I overhead
tetap. Karena dari 150.000 unit yang diproduksi hanya 100.000 unit yang terjual, sisa 50.000 unit
dimasukkan dalam persediaan. Sebanyak 50.000 unit yang terjadi persediaan tersebut membawa
beban overhead tetap sebesar $1 sehingga totalnya $50.000. Overhead tetap periode berjalan
sebesar $50.000 ini tidak diakui sebagai beban sampai persediaan telah terjual. Menurut
perhitungan biaya absorpsi, $150.000 overhead tetap periode dapat sebagai beban, dan sebagai
dikelompokkan dalam dua kategori persediaan. Akan tetapi, menurut perhitungan biaya variabel,
total overhead tetap sebesar $ 150.000 diakui sebagai beban karena dipandang sebagai biaya
periode.
Pada tahun 2008, hubungan antara kedua laba terbalik. Perbedaannya sekarang adalah
menguntungkan untuk perhitungan biaya variabel. Perbedaan yang menguntungkan tersebut
terjadi karena perhitungan biaya absorpsi tidak hanya mengakui $150.000 beban overhead tetap
untuk unit yang diproduksi dan dijual pada periode ini, tapi juga mengakui overhead tetap yang
dikandung unit-unit persediaan yang diproduksi tahun 2007 dan terjual tahun 2008. Dengan
demikian, total overhead tetap yang diakui sebagai beban adalah menurut perhitungan biaya
absorpsi dan Iainnya S menurut perhitungan biaya variabel.

Tampilan 10-8 Laporan Laba Rugi Belnip Inc., Menurut Perhitungan Biaya Absorpsi Dan Biaya
Variabel
Laporan Laba Rugi Menurut Perhitungan Biaya Absorpsi
(dalam ribuan dolar)
2006 2007 2008
Penjualan $1.500 $1.000 $2.000
Dik : Harga Pokok Penjualan $1.050 $700 $1.400
Margin Kotor $450 $300 $600
Dik : Bbn Penj. Dan Adm. $87,5 $75 $100
Laba Operasi $362,5 $225 $500
*Persediaan Awal - - $ 300
Harga Pokok Produksi $1.050 $1.050 $1.050
Barang Tersedia Untuk Dijual $1.050 $1.050 $1.400
Dik : Persediaan Akhir $1.050 $700 $1.400

Laporan Laba Rugi Menurut Perhitungan Biaya Variabel


(dalam ribuan dolar)
2006 2007 2008
Penjualan $1.500 $1.000 $2.000
Dikurangi beban variabel :
Harga Pokok Penjualan Variabel (900) (600) (1.200)
Penjualan dan adm. Variabel (37,5) (25) (50)
Margin kontribusi $562,5 $375 $750
Dukurangi beban tetap :
Overhead tetap (150,0) (150) (150)
Penjualan dan adinistrasi tetap (50,0) (50) (50)
Laba operasi $362,5 $175 $550
*persediaan awal $ 300
Harga pokok produksi variabel $900 $900 $900
Barang yang tersedia untuk dijual $900 $900 $1.200
Dikurangi persediaan akhir - 300 -
Harga pokok penjualan variabel $900 $600 $1.200

Kunci untuk menjelaskan petbedaan antara kedua laba tersebut adalah analisis terhadap
arus overhead tetap. Perhitungan biaya variabel selalu mengakui total overhead tetap periode
sebagai beban. Di Iain pihak, perhitungan biaya absorpsi hanya mengakui overhead tetap yang
ada pada unit terjual. Perubahan dalam overhead tetap dalam persediaan adalah tepat sama
dengan selisih diantara kedua laba. Perubahan ini dapat dihitung melalui perkalian tariff
overhead dengan perubahan total unit persediaan awal dan akhir. Selisih antara laba operasi
menurut perhitungan biaya absorpsi dan laba bersih menurut perhitungan biaya variabel dapat
dinyatakan sebagai berikut.
Laba menurut perhitungan biaya absorpsi — laba menurut perhitungan biaya variabel
= tariff overhead tetap x (Unit diproduksi — unit terjual)

Perlakuan Overhead Tetap pada Perhitungan Biaya Absorpsi

Perbedaan antara perhitungan biaya absorpsi dan variabel terletak pada pengakuan beban
yang berhubungan dengan overhead tetap. Menurut perhitungan biaya absorpsi, overhead tetap
harus dibebankan pada unit yang diproduksi. Namun terdapat beberapa masalah karena itu ; (l)
Bagaimana kita mengonversi overhead pabrik yang dibebankan berdasarkan jam tenaga kerja
langsung atau jam mesin terhadap overhead pabrik yang ditetapkan untuk unit-unit yang
diproduksi, (2) Apa yang dilakukan bila overhead pabrik yang actual tidak sama dengan
overhead pabrik yang dibebankan?
Penyelesaian masalah pertama adalah mengalikan jam tenaga kerja langsung atau jam
mesin dengan tariff overhead pabrik per jam. Lalu, untuk permasalahan yang kedua adalah
dengan menghitung overhead tetap yang ditetapkan dan membebankannya pada unit yang
diproduksi. Selanjutnya, total overhead yang ditetapkan dibandingkan dengan overhead tetap
aktual. Jika kelebihan atau kekurangan overhead yang ditetapkan tidak material, maka akan
ditutup dalam Harga Pokok Penjualan.
Mengevaluasi Manajer Pusat laba

Seacar umum, jika kinerja laba diharapkan untuk mencerminkan kinerja manajerial, maka
manajer berhak mengharapkan berlakunya hal – hal berikut:
1. Ketika pendapatan penjualan meningkat dari satu periode ke periode berikutnya,
sementara faktor-faktor lainnya tetap, maka laba meningkat.
2. Ketika pendapatan penjualan menurun dari satu periode ke periode berikutnya,
sementara faktor-faktor lainnya tetap, maka laba akan menurun.
3. Ketika pendapatan penjualan tidak berubah dari satu periode ke periode berikutnya,
sementara faktor-faktor lainnya tetap, maka laba akan tetap tidak berubah.
Sebagai ilustrasi anggaplah suatu divisi memiliki data operasional berikut selama dua tahun
pertama.
2007 2008
Biaya manufaktuur variabel per unit $10 $10
Produksi (unit yang diharapkan aktual) 10.000 5.000
Unit terjual ($25 per unit) 5000 10.000
Overhead tetap (estimasi dan aktual) $100.000 $100.000

Biaya produk menurut perhitungan biaya variabel adalah $10 per unit pada kedua tahun.
Dengan mengestimasikan volume aktual yang diharapkan digunakan untuk menghitung tarif
overhead tetap yang telah ditetapkan sebelumnya, biaya produk menurut perhitungan biaya
absorpsi adalah $20 per unit pada tahun 2008 [$10 + ($100.000 / 10.000) untuk tahun 2005, $10
+ $100.000 untuk tahun 2008].

Laporan laba rugi menurut perhitungan biaya variabel dan perhitungan biaya absorpsi
ditampilkan pada Tampilan 10-10. Penjualan meningkat dari 5.000 menjadi 10.000 unit. Total
biaya tetap, biaya manufaktur variabel per unit, dan harga jaul per unt adalah sama untuk kedua
periode. Jadi kenaikan dua kali lipat dalam penjualan mencerminkan satu-satunya perubahan
yang terjadi dari satu periode ke periode lainnya.

Menurut perhitungan biaya variabel, laba meningkat sebesar $75.000 dari tahun 2007 ke
2008 (dari rugi $25.000 menjadi laba $50.000). menurut perhitungan biaya absorpsi, laba bersih
turun sebesar $25.000 (dari laba $25.000 menjadi $0) meskipun terjadi kenaikan penjualan.

Perusahan meningkatkan kinerja penjualannya dari 2007 ke 2008, biaya tetap tidak
berubah, dan biaya variabel per unit tetap sama. Namun, perhitungan biaya absorpsi tidak
mampu menunjukkan kenaikan laba sehubungan dengan perbaikan kinerja penjualan.

Tampilan 10-10. Laporan Laba Rugi Menurut Perhitungan Biaya Variabel dan Absorpsi Laporan
Laba Rugi Segmen Dengan Menggunakan Perhitungan Biaya Variabel.

2007 2008
Penjualan $125.000 $250.000
Dikurangi beban variabel :
Harga pokok penjualan var. $50.000 $100.000
Margin kontribusi $75.000 $150.000
Dikurangi beban tetap :
Overhead tetap $100.000 $100.000
Laba (rugi) operasi $(25.000) $50.000

Laba Menurut Perhitungan Biaya Absorpsi


2007 2008
Penjualan $125.000 $250.000
Dikurangi harga pokok penj.** $100.000 $250.000
Laba (rugi) operasi $25.000 $0

** persediaan awal $- $100.000


Harga pokok produksi $200.000 $150.000
Brg yang tersedia utk dijual $200.000 $250.000
Dikurangi : persediaan akhir 100.000 -
Harga pokok penjualan $100.000 $250.000

Perhitungan biaya variabel berguna dalam menyiapkan laporan laba rugi segmen karena
perhitungan ini menyediakan informasi penting mengenai beban variabel dan tetap. Segmen bisa
berupa divisi, departemen, lini produk, kelompok pelanggan, dan lain-lain. Akan tetapi, dalam
laporan laba rugi segmen, beban tetap dibagi menjadi dua : beban tetap langsung dan beban tetap
umum.

Beban tetap langsung (direct fixed expense0 adalah beban tetap yang secara langsung
dapat ditelusuri ke suatu segmen, contohnya adalah sewa kantor penjualan, gaji manajer disetiap
wilayah, dan lain-lain. Beban tetap umum (common fixed expenses) disebabkan oleh dua atau
lebih segmen secara bersamaan, contohnya depresiasi gedung kantor pusat, gaji CEO, dan lain-
lain. Sebagai contoh, Audiomatronics memproduksi alat pemutar MP3 dan pemutar DVD.
Audiomatronics menyediakan informasi berikut.

Pemutar MP3 Pemutar DVD


Penjualan $400.000 $290.000
Harga pook penjualan $200.000 $150.000
variabel
Overhead tetap langsung 30.000 20.000
Sebuah komisi penjualan sebesar 5% dari penjualan dibayarkan ke setiap lini produk.
Beban penjualan dan administrasi tetap langsung diperkirakan sebesar $10.000 untuk lini MP3
dan $15.000 untuk lini DVD.

Overhead tetap umum untuk pabrik diperkirakan sebesar $100.000, beban penjualan dan
administrasi umum diperkirakan sebesar $20.000. tampilan 10-11 menunjukkan laporqan laba
rugi segmen dimana segmennya adalah lini produk.

Pada tampilan 10-11, pemutar MP3 dan pemutar DVD memiliki margin kontribusi positif
yang besar ($180.000 untuk MP3 dan $125.000 untuk DVD). Kontribusi laba yang dihasilkan
setiap segmen untuk menutupi biaya tetap umum perusahaan disebut margin segmen (segment
margin). Suatu segmen harus mampu menutup paling tidak biaya variabel dan biaya tetap
langsungnya sendiri. Laba segmen yang negative mengurangi total laba perusahaan. Untuk
menghapus segmen tersebut, dibutuhkan pertimbangan.

Tampilan 10-11. Laporan Laba Rugi Segmen.

Audiomatronics, Inc.
Laporan Laba Rugi Segmen
Untuk Tahun Depan
Pemutar MP3 Pemutar DVD Total
Penjualan $400.000 $290.000 $600.000
Harga pokok penjualan var. $(200.000) $(150.000) $(350.000)
Beban penjualan var. $(20.000) $(14.500) $(34.500)
Margin kontribusi $180.000 $125.000 $305.500
Dik : beban tetap langsung :
Overhead tetap langsung $(30.000) $(20.000) $(50.000)
Penj. Dan adm. langsung $(10.000) $(15.000) $(25.000)
Margin segmen $140.000 $90.500 $230.500
Dikurangi beban tetap umum
Overhead tetap umum $(100.000)
Penjuaan dan adm. umum $(20.000)
Laba bersih $110.500

Laporan laba rugi segmen dapat menggunakan pertimbangan biaya variabel memliki satu
keistimewaan di samping laporan laba rugi perhitungan biaya variabel yang telah disajikan
sebelumnya. Pembagian tambahan pada laporan laba rugi segmen memberikan informasi
tambahan bagi manajer terkait biaya yang dapat dikendalikan dengan biaya yang tidak daoat
dikendalikan dan meningkatkan kemampuan manajer untuk mengevaluasi setiap kontribusi
segmen terhadap kinerja perusahaan secara keseluruhan.

Di lain pihak, beban tetap umum disebabkab oleh dua atau lebih segmen. Jika salah satu
segmen ini dihapus, beban tetap umum ini tetap ada dan dalam tingkat yang sama dengan
sebelumnya. Pada contoh Audiomatronics, penyusutan pabrik dan gaji supervisor pabrik adalah
beban umum. Penghapusan satu lii produk tidak akan menghapus pabrik dan penyusutannya.
Supervisor pabrik juga akan tetap dibutuhkan untuk mengawasi produksi lini produk lainnya.

Biaya tetap yang merupakan biaya tetap langsung pada suatu segmen mungkin dapat
menjadi biaya tetap tak langsung atau umum pada segmen lain. Sebagai contoh anggaplah lini
produk pemutar MP3 disegmentasi menjadi dua wilayah penjualan. Pada kasus ini, penyusutan
peralatan yang digunakan untuk memproduksi pemutar MP3 merupakan beban umum bagi
kedua wilayah, tetapi dapat ditelusuri secara langsung ke segmen produk itu sendiri.
Kesimpulan

Perhitungan biaya variabel dan absorpsi berbeda dalam perlakuannya terhadap overhead
tetap. Perhitungan biaya variabel memperlakukan overhead tetap sebgai beban periode. Oleh
karena itu, biaya unit produksi menurut perhitungan biaya variabel terdiri atas bahan baku
langsung, atenaga kerja langsung, dan overhead variabel. Perhitungan biaya absorpsi
memperlakukan overhead tetap sebagai biaya produk. Jadi biaya unit produksi menurut
perhitungan biaya absorpsi terdiri atas bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, overhead
variabel dan bagian dari overhead tetap

Soal Kaji Ulang

1. Perhitungan Biaya Absorpsi dan Variabel, Laporan Laba Rugi Segmen Fine Leathers Company
memproduksi dompet pria dan wanita. Data tahun lalu adalah sebagai berikut.
Dompet Wanita Dompet Pria
Produksi (unit) 100.000 200.000
Penjualan (unit) 90.000 210.000
Harga jual $5,50 $4,50
Jan tenaga kerja langsung 50.000 80.000
Biaya manufaktur :
Bahan baku langsung $75.000 $100.000
Tenaga kerja langsung 250.000 400.000
Overhead variabel 20.000 24.000
Overhera tetap 50.000 40.000
Langsung umuma 20.000 20.000
Biaya nonmanufaktur:
Penjualan variabel 30.000 60.000
Penjualan tetap langsung 35.000 40.000
Penjualan tetap umumb 25.000 25.000
Total overhead umum $40.000 dan dibagi sama rata diantara kedua jenis produk
a

Total biaya penjualan tetao umum $50.000 dan dibagi rata diantara kedia jenis produk
b

Anggaran overhead tetap tahun $130.000 tersebut sama dengan overhead tetap aktual.
Overhead tetap dibebankan pada produk dengan menggunakan tarif pabrik keseluruhan yang
didasarkan pada ekspektasi jam tenaga kerja langsung, yaitu 130.000. perusahaan memiliki
10.000 persediaan dompet pria pada awal tahun. Persediaan tersebut memiliki biaya per unit
yang sama seperti dompet pria yang diproduksi dalam tahun berjalan.

Diminta :
1. Hitunglah biaya perunit dompet wanita dan pria dengan menggunkan metode perhitungan
biaya variabel ! hitunglah biaya perunit menggunakan perhitungan biaya absorpsi!
2. Susunlah laporan laba rugi dengan menggunakan perhitungan biaya absorpsi

Solusi
1. Biaya per unit dompet wanita adalah sebagai berikut.

Bahan baku langsung ($75.000/100.000) $0,75


Tenaga kerja langsung ($250.000/100.000) 2,50
Overhead variabel ($20.000/100.000) 0,20
Biaya variabel per unit $3,45
Overhead tetap ((50.000 × $1,00)/100.000) 0,50
Biaya absorpsi per unit $3,95
Biaya per unit dompet pria adalah sebagai berikut
Bahan baku langsung ($100.000/200.000) $0,50
Tenaga kerja langsung ($400.000/200.000) 2,00
Overhead variabel ($400.000/200.000) 0,12
Biaya variabel per unit 2,62
Overhead tetap (80.000 × $1,00/200.000) 0,40
Biaya absorpsi per unit $3,02

Perhatikanlah bahwa satu-satunya perbedaan antara kedua biaya perunit adalah


pembebanan biaya overhead tetap. Perhatikan juga bahwa biaya overhead tetap perunit
dibebankan dengan menggunakan tarif overhead tetap yang di tetapkan sebelumnya
($130.000/130.000 jam = $1 per jam). Sebagai contoh dompet wanita menggunakan
50.000 jam tenaga kerja langsung sehingga menerima $1 x 50.000, overhead tetap. Bila
dibagi dengan unit yang diproduksi jumlah ini menghasilkan biaya overhead tetap per
unit sebesar $0,50. Akhirnya, observasilah bahwa biaya nonmanufaktur variabel bukan
bagian dari biaya per unit menurut perhitunga biaya variabel. Untuk kedua pendekatan,
hanya biaya manufaktur yang digunakan untuk menghitung biaya per unit.

2. Laporan laba rugi menurut perhitungan biaya absorpsi adalah sebagai berikut.
Penjualan [($5,50 x 90.000) + ($4,50 x 210.000) $ 1.440.000
Dukurangi : harga pokok penjualan :
[($3,95 x 90.000) + ($3,02 x 210.000)] 989.700
Margin kotor $ 450.300
Dikurangi : beban penjualan* 215.000
Laba bersih $235.300
*jumlah beban penjualan untuk kedua produk

Anda mungkin juga menyukai