Anda di halaman 1dari 4

PPG DALJAB BATCH 1 TAHUN 2023

LPTK UIN ANTASARI BANJARMASIN

PROJECT BASED LEARNING (PJBL)


Nama Mahasiswa : Mat Saleh
Kelas : PAI-4
Modul : 1, 2, 3, 4
Judul Masalah : Menigkatkan Hasil Belajar siswa Pembelajaran Agama Islam dengan
Evaluasi pengembangan Hasil Belajar

No Komponen Deskripsi
1 Identifikasi Masalah Pembelajaran (Modul 1) Dalam identifikasi dilapangan terdapat
beberapa aspek yang dapat diamati
Instruksinya: Temukan permasalahan apa saja selama salahsatunya yaitu:
Bapak/Ibu mengajar di kelas. Pilih satu masalah yang 1. Peserta didik memiliki kendala dalam
akan Bapak/Ibu jadikan tema tugas PjBL. pembelajaran
Masalah yang diidentifikasi merupakan masalah 2. Nilai Pengetahuan siswa kurang
pembelajaran terkait dengan mata pelajaran yang diampu memuaskan
dan dikaitkan dengan: 3. Pembelajaran masih berpusat hanya
(1) visi-misi satuan pendidikan; pada guru
(2) talenta peserta didik;
(3) kearifan lokal; dan
(4) ketersediaan sumberdaya pendukung pembelajaran

2 Eksplorasi Penyebab Masalah (literatur dan realitas Eksplorasi penyebab masalah dengan
review) (Modul 2) literatur terkait yaitu:
1. Kurangnya kemampuan siswa
Instruksinya: Lakukan literatur dan realitas review menganalisa permasalahan
(faktanya) yang relevan dengan identifikasi masalah 2. Pembelajaran Masih berpusat pada
pembelajaran guru dan evaluasi pembelajaran masih
pada asesmen yang belum di upgrade.

3 Analisis Penentu Penyebab Masalah (Modul 3) Dari identifikasi masalah dan eksplorasi
penyebab masalah maka dapat dianalisa
Instruksinya: Lakukan eksplorasi penyebab dominan penyebab masalah sebagai berikut:
(misal, strategi pembelajaran belum efektif) dan 1. “Kurangnya kemampuan siswa
keterkaitannya dengan penyebab determinan (misal, menganalisa permasalahan”
siswa, guru, bahan ajar, fasilitas belajar, dsb.) Dalam tahapan ini guru dapat melihat
hasil dari evaluasi pembelajaran siswa
dan dapat memilih metode
pengembangan belajarnya seperti
pembelajaran berbasis masalah/projek.
Dan juga bagi yang mana peserta didik
belum memenuhi KKM maka
diberikan tindak lanjut untuknya
program remedial. Program remedial
adalah program tindak lanjut dari
kegiatan evaluasi hasil belajar
terhadap peserta didik yang
menunjukkan kegagalan mencapai
KKM dalam bentuk pemberian
tindakan pembelajaran perbaikan,
karena diasumsikan mengalami
kesulitan belajar. Banyak faktor yang
juga menjadi penyebab
ketidaktuntasan belajar siswa dari
dalam diri siswa (fisik dan psikis),
seperti motivasi rendah, sulit fokus,
kurang percaya diri atau asal dari luar
siswa, seperti lingkungan, mata
pelajaran, guru, metode mengajar, dan
sistem penilaian.

2. “Pembelajaran Masih berpusat pada


guru dan evaluasi pembelajaran masih
pada asesmen yang belum di upgrade”

Pembelajaran adalah proses interaksi


antara siswa dengan lingkungannya
sehingga terjadi perubahan perilaku
yang lebih baik. Dalam proses
pembelajaran prinsip utamanya adalah
adanya proses keterlibatan seluruh
potensi siswa. Proses ini menuntut
sikap kritis dari si pengajar dan
pembelajaran. Dewasa ini
pembelajaran diperkenalkan dengan
kurikulum merdeka belajar yang mana
Kurikulum Merdeka menekankan
pentingnya keterpaduan pembelajaran
dengan asesmen, terutama asesmen
formatif, sebagai suatu siklus belajar.
Prinsip-prinsip pembelajaran yang
digandengkan dengan prinsip-prinsip
asesmen mengindikasikan pentingnya
pengembangan strategi pembelajaran
sesuai dengan tahap capaian belajar
peserta didik atau yang dikenal juga
dengan istilah teaching at the right
level (TaRL).
Maka dengan tindak lajutnya membuat
pengembangan instrument penilaian
hasil belajar, Setelah pengembangan
tes hasil belajar, kemudian diuji coba
sampai akhirnya dilaksanakan tes,
maka kita mendapatkan hasil tes
belajar dengan segala kelebihan dan
kekurangannya.

4 Rencana aksi (Modul 4) Salah satu komponen hasil belajar siswa


diukur dalam penilaian di tingkat nasional
Instruksinya: Buatlah rumusan modul ajar (atau strategi ada literasi dan numerasi (perhitungan).
baru, bahan ajar baru yang kontekstual) yang relevan Keputusan pengadilan itu disebut Asesmen
dengan mata pelajaran yang diampu dan masalah Kompetensi Minimum (AKM) karena
pembelajaran yang diidentifikasi mengukur kualifikasi dasar atau tingkat
minimum yang dibutuhkan seseorang
hidup produktif dalam masyarakat.
Rencana Aksi dalam masalah yang
dirumuskan sebagai berikut:
1. Menerapkan “Teaching at the right
level” dengan mengembangkan konten
mata pelajaran yang sesuai dengan
pembelajaran yang sesuai tingkat
capaian siswa akan mudah menguasai
konten atau kompentensi yang
diharapkan pada mata pelajaran.
2. Guru diharapkan menyesuaikan
pembelajarannya sesuai tingkat
kompetensi siswa. dengan empat
tingkat kompetensi: a. Perlu Intervensi
Khusus; b. Dasar; c. Cakap; d. Mahir
3. Guru PAI harus memiliki Strategi
Penguasaan Konten di Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam dengan
empat tingkat kompetensi dengan
tindak anjut yang perlu diberikan
yaitu:
1. Siswa di tingkat Perlu Intervensi
Khusus Siswa ini perlu didampingi
mulai dari pencatatan data serta
dilakukan diskusi untuk
memvalidasi hasil pencatatan data.
Diskusi dapat dilakukan dengan
teman yang kompetensi
numerasinya cakap ataupun
mahir.
2. Siswa di tingkat Dasar, Siswa
perlu diberi contoh cara
menyajikan data atau menuangkan
data hasil catatannya ke dalam
bentuk penyajian yang tepat dan
akurat. Interpretasi holistic
mengenai data sebelum menarik
kesimpulan dilakukan dalam
diskusi bersama.
3. Siswa di tingkat Cakap, sudah
memahami konsep dan mampu
menerapkan konsepnya. Siswa
dapat ditugaskan untuk
membandingkan datanya dengan
data kelompok lainnya kemudian
membuat simpulan umum hasil
penelitian dalam satu kelas. Siswa
dibimbing dalam menjustifikasi
data yang sifatnya anomaly.
4. Siswa di tingkat Mahir, Siswa ini
dapat ditugaskan untuk
membandingkan data dirinya, data
kelompok lainnya dan data dari
sumber lainnya (misal, jurnal
ilmiah yang relevan) kemudian
membuat generalisasi hasil
percobaan yang dilakukan dengan
menganalisis beragam data.

Anda mungkin juga menyukai