Anda di halaman 1dari 11

MASA ORDE BARU

(1967 – 1998)
ORDE BARU
Orde Baru merupakan salah satu istilah yang cukup familiar bagi kita. Secara terminologi, Orde Baru berarti
suatu tatanan seluruh perikehidupan rakyat, bangsa dan negara yang diletakan kembali kepada pelaksanaan Pancasila dan UUD
45 secara murni dan konsekuen. Dari beberapa pendapat tersebut kita simpulkan, bahwa orde baru merupakan sistem
pemerintahan di Indonesia yang menggantikan zaman sebelumnya didasarkan atas koreksi terhadap berbagai penyimpangan.
Lahirnya Orde Baru diawali dikeluarkannya Surat Perintah 11 Maret 1966 (Supersemar) oleh Presiden Soekarno
kepada Letjen Soeharto. Surat berisi instruksi presiden agar Letjen. Soeharto sebagai Menteri Panglima Angkatan Darat untuk
mengambil tindakan dalam rangka menjamin keamanan, ketenangan, dan stabilitas pemerintahan demi keutuhan bangsa dan
negara Republik Indonesia.
Sebagai tindak lanjut dari instruksi Presiden tersebut, Letjen Soeharto mengambil berbagai kebijakan untuk
memulihkan kembali kondisi negara, salah satunya ialah pembubaran organisasi PKI dan ormas-ormasnya. Selain itu, beliau juga
membentuk Kabinet Ampera, suatu susunan kabinet yang berisikan anggota TNI dan ekonom lulusan luar negeri, tujuannya ialah
untuk menciptakan perbaikan ekonomi dan stabilitas politik. Puncaknya, pada Sidang Istimewa MPRS tanggal 7-12 Maret 1967
di Jakarta, MPR secara resmi mengangkat Soeharto sebagai presiden Republik Indonesia ke-2.
CIRI CIRI ORDE BARU

KUATNYA PENGARUH PEMERINTAHAN TERBATASNYA


MILITER CENDERING PEMILIHAN POLITIK
SENTRALISTIK

PEMBANGUNAN SECARA HAK UNTUK PENGADAAN PENATARAN


BESAR BESARAN BERPENDAPAT DIKEKANG P4
ORDE BARU

01 G30SPKI
30 September dan 1
Oktober 1965
02 TRITURA
Tri Tuntutan Rakyat
(12 Januari 1966)

03 SUPERSEMAR
Surat Perintah 11 Maret
(1966)
04 PEMILU
1971, 1977, 1982, 1987,
1992, 1997
G30S/PKI
● G30S PKI atau gerakan 30 September 1965 yang dilancarkan oleh
Partai Komunis Indonesia (PKI) yang bertujuan untuk
menggulingkan pemerintahan era Soekarno dan mengganti negara
Indonesia menjadi negara komunis.
● Secara umum, G30S PKI dilatarbelakangi oleh dominasi ideologi
Nasionalisme, Agama, dan Komunisme (NASAKOM) yang
berlangsung sejak era Demokrasi Terpimpin diterapkan, yakni tahun
1959-1965 di bawah kekuasaan Presiden Soekarno.
● Beberapa hal lain yang menyebabkan mencuatkan gerakan yang
menewaskan para Jenderal ini adalah ketidakharmonisan hubungan
anggota TNI dan juga PKI. Pertentangan pun muncul di antara
keduanya. Selain itu, desas desus kesehatan Presiden Soekarno
juga turut melatarbelakangi pemberontakan G30S PKI.
Tritura
Tiga tuntutan yang diserukan mahasiswa untuk pemerintahan Presiden Soekarno tahun 1965. Kegiatan aksi
tersebut juga merupakan dampak dari tragedi Gerakan 30 September (G30S) di tahun 1965. Tritura disebut
sebagai tonggak sejarah lahirnya Orde Baru yang diprakarsai oleh gerakan mahasiswa.

Pembubaran Perombakan Menurunan


PKI Kabinet Dwikora Harga Pangan
Supersemar
Supersemar adalah singkatan dari Super Perintah 11 Maret 1966. Surat perintah ini dikeluarkan
oleh Presiden RI pertama Ir. Soekarno kepada Letjen Soeharto. Supersemar berisi perintah
terkait situasi keamanan pemerintahan Indonesia kala itu.
Kepercayaan masyarakat terhadap Presiden Soekarno saat itu semakin menurun.
Pada tanggal 11 Maret 1966, Presiden Soekarno mengeluarkan surat perintah kepada Letjen
Soeharto untuk mengambil segala tindakan yang dianggap perlu dalam rangka memulihkan
keamanan dan kewibawaan pemerintah. Surat ini dikenal sebagai Surat Perintah 11 Maret,
atau SP 11 Maret, atau Supersemar.
Dikeluarkannya Supersemar dianggap sebagai tonggak lahirnya pemerintahan Orde Baru.
Puncaknya, pada Sidang Istimewa MPRS tanggal 7-12 Maret 1967 di Jakarta, MPR secara resmi
mengangkat Soeharto sebagai Presiden Republik Indonesia ke-2.
Hari Supersemar yang diperingati setiap tanggal 11 Maret ini dalam rangka memperingati
sejarah dikeluarkannya Surat Perintah 11 Maret 1966 yang menjadi bagian dari sejarah
Indonesia.
PEMILU
Pemilu pada Masa Orde Baru diselenggarakan sebanyak enam kali, yaitu pada
tahun 1971, 1977, 1982, 1987, 1992, dan yang terakhir 1997. Prinsip pemilu
pada masa itu adalah LUBER, yaitu langsung, umum, bebas, dan rahasia.
Namun terjadi penyederhanaan politik di masa orde baru, dimana hanya
terdapat 3 partai yang terlibat yaitu : PDI, PPP, dan Golkar. Meskipun pemilu
berdasarkan asas LUBER, pada kenyataannya semua pemilu yang
diselenggarakan selalu didominasi oleh Partai Golkar. Akibat hasil pemilu yang
semuanya dimenangkan oleh Partai Golkar, dan berbagai kontroversi muncul di
Masa Orde Baru. walaupun telah diadakan pemilu sebanyak enam kali, Partai
Golkar selalu mendominasi perpolitikan Indonesia pada masa Orde Baru. Hal ini
membuat Soeharto terus menerus menjadi Presiden. Pada akhirnya, Soeharto
mengakhiri jabatannya sebagai Presiden karena demonstrasi yang terjadi pada
tahun 1998.
KEBIJAKAN ORDE BARU
Dalam Negeri Luar Negeri
Penyederhanaan Partai Indonesia kembali masuk
Politik anggota PBB

Dwi Fungsi ABRI


Sebagai pertahanan Normalisasi hubungan
negara dan hak berpolitik Indonesia - Malaysia

Penerapan P4 Memperkuat Kerjasama


Pedoman Pengamalan
Penghayatan Pancasila
regional dan Internasional
Faktor Runtuhnya Orde Baru

Krisis Moneter Diskriminasi


Hutang luar negeri Sikap diskriminatif pemerintah
Indonesia menumpuk terhadap keturunan Tionghoa

01 02 03 04
Kurangnya kepercayaan Tragedi Trisakti
Korupsi, Kolusi, Nepotisme Peristiwa penembakan 4
mahasiswa Trisakti
Thank You ☺

Anda mungkin juga menyukai