Anda di halaman 1dari 2

UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

FAKULTAS HUKUM – BANDUNG


UJIAN TENGAH SEMESTER

Mata Kuliah : Hukum Islam


Kode : Law181114-3
Tanggal : 10 November 2020
Waktu : 120 Menit
Semester : Ganjil 2020/2021
Sifat Ujian : Buku Terbuka

Perhatikan kasus-kasus di setiap soal dan jawablah sesuai dengan pertanyaan


yang diberikan dengan cara MENGURAIKAN ANALISIS ANDA DENGAN DASAR
YURIDIS BESERTA ALASANNYA.

1. Terdapat suatu kasus seorang perempuan belia bernama Ratih beragama


Islam berusia 16 tahun. Ratih adalah seorang siswa SMA di Kecamatan
Lowokwaru, Kediri. Menurut Yanto, yang merupakan salah satu tetangga
Ratih mengatakan bahwa Ratih merupakan gadis berparas cantik diantara
teman-teman seusianya. Ratih juga memiliki kepribadian yang ramah dan
mudah bergaul dengan orang-orang sekelilingnya, sehingga banyak orang
yang menyukai Ratih. Ratih pula merupakan siswi yang aktif di kelas. Ia
juga aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dan organisasi siswa, salah
satunya OSIS. Melalui kegiatan OSIS Ratih banyak mengenal siswa di
sekolahnya, baik itu yang sebaya dengannya maupun kakak kelas yang
berada di atasnya. Berkat paras cantik dan prestasinya di sekolah, banyak
teman laki-lakinya yang berusaha mendekati Ratih berharap dapat menjadi
kekasihnya. Hingga kemudia ada seorang kakak kelas bernama Ranto
beragama Islam berusia 17 tahun, mengutarakan cinta kepadanya. Ratih
pun menerimanya dan mereka mulai menjalin hubungan asmara. Lambat
laun hubungan mereka semakin mesra. Mereka bahkan melakukan
hubungan intim seperti layaknya suami istri. Hal tersebut pun terjadi
beberapa kali selama mereka berpacaran. Selang 2 bulan kemudian,
hubungan mereka memburuk dan sering terjadi pertengkaran, sehingga
hubungan merekapun berakhir. Mengetahui Ratih telah putus dengan
Ranto, Jaka beragama Islam berusia 18 tahun yang diam-diam menyukai
Ratih berusaha mendekati Ratih. Keduanya semakin dekat dan
memutuskan untuk berpacaran. Hubungan mereka pun semakin mesra.
Sama halnya dengan hubungan sebulumnya, mereka juga melakukan
hubungan layaknya suami istri. Mereka melakukan hubungan tersebut
selama 1 bulan berpacaran. Setelah itu, karena ketidak cocokan mereka
pun putus. Tidak beberapa lama Ratih pun hamil, sehingga orang tua Ratih
meminta agar Ratih menikah dengan laki-laki yang telah menghamilinya.
Namun Ratih tidak mengetahui siapa diantara kedua laki-laki tersebut yang
merupakan ayah dari janin yang dikandungnya. Akhirnya orang tua Ratih
beserta keluarga masing-masing dari pihak Ranto dan Jaka, serta 2 orang
pengurus lingkungan sekitar tempat tinggal Ratih, memutuskan untuk
menentukan siapa yang menjadi suami Ratih melalui cara undian. Orang
tua Ratih menyatakan bahwa beliau sebenarnya tidak menyukai cara
tersebut, namun terpaksa melakukan cara tersebut, agar permasalahannya
cepat selesai. Dari hasil undian terpilih nama Ranto, dan akhirnya Ranto
beserta keluarganya menerima hasil undian tersebut. Sehingga pernikahan

1
pun dilangsungkan setelahnya, dengan dilakukan oleh wali nikah adalah
ayah kandung Ratih yaitu Bapak Widigdo dan 2 orang saksi, yaitu pengurus
lingkungan setempat.
PERTANYAAN:
A. Apakah menurut analisis saudara kesepakatan untuk melakukan
perkawinan dengan cara undian di atas dapat memenuhi rukun dan
syarat perkawinan berdasarkan hukum perkawinan Islam dan
berdasarkan berbagai peraturan perundang-undangan yang berlaku
(Kompilasi Hukum Islam, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo.
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perkawinan)? (Bobot
nilai 20)
B. Apakah menurut analisis saudara apabila ada pihak dari Kantor
Urusan Agama Kecamatan yang mengetahui peristiwa di atas dapat
melakukan pencegahan perkawinan berdasarkan Kompilasi Hukum
Islam, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Undang-Undang
Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perkawinan? Jika iya bagaimanakah
cara melakukan pencegahannya? (Bobot nilai 20)
C. Apakah menurut analisis saudara jika melakukan pencegahan
perkawinan di atas dapat dilakukan di Pengadilan? Maka Pengadilan
apakah yang berwenang melakukan proses pencegahan perkawinan
tersebut? Jawaban disertai dengan dasar yuridis mengenai
kompetensi pengadilan! (Bobot nilai 20)

2. Seorang meninggal dunia dan meninggalkan harta sebesar Rp


900.000.000,00,-,. Ia meninggalkan seorang istri, 2 (dua) orang anak laki-
laki kandung pewaris, 4 (empat) orang anak perempuan kandung pewaris,
seorang ayah kandung pewaris, seorang ibu kandung pewaris, 2 (dua) orang
saudara perempuan kandung, 2 (dua) orang anak laki-laki dari saudara
perempuan kandung, seorang anak angkat dan seorang anak perempuan
dari saudara laki-laki seibu pewaris. Selama pewaris menikah dengan
istrinya menempati sebuah rumah yang merupakan harta warisan ayah
kandung istrinya. Selama hidupnya pewaris pernah menyampaikan wasiat
kepada istrinya untuk memberikan wasiat 1/7 harta peninggalan kepada
anak angkat mereka, biaya pengurusan jenazah sebesar Rp 1.000.000,-,
dan piutang sebesar Rp 20.000.000,-. Maka berdasarkan fakta tersebut:
PERTANYAAN:
A. Apakah rumah yang ditempati tersebut dapat menjadi harta warisan
pewaris menurut Hukum Waris Islam? Uraikan jawaban saudara!
(Bobot nilai 10)
B. Apakah pemberian harta wasiat kepada anak angkat sebesar 1/7
dapat dibenarkan menurut hukum waris Islam? Uraikan jawaban
saudara! (Bobot nilai 10)
C. Bagaimana pembagian dan perhitungan waris terhadap keluarga
yang ditinggalkan menurut hukum waris Islam? Uraikan jawaban
saudara! (Bobot nilai 20)

Selamat Mengerjakan & Semoga Berhasil serta Bermanfaat Apa


yang Telah Dipelajari

Anda mungkin juga menyukai