Anda di halaman 1dari 24

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Ruang Lingkup Penelitian


Pada ruang lingkup penelitian yang akan dibahas terdiri dari ruang lingkup
wilayah dan ruang lingkup materi. Ruang lingkup wilayah akan membahas
mengenai batas wilayah studi yang akan dilakukan, sedangkan ruang lingkup
materi menjelaskan batasan dari aspek-aspek kajian dalam penelitian.
3.1.1 Ruang Lingkup Wilayah
Wilayah Kecamatan Tanjungsari terletak dalam koordinat 107º3,38’ - 107º
13,4’ Bujur Timur dan 6º33,35’ - 6º40,12’ Lintang Selatan, berada pada elevasi
antara 88-1.186 M diatas permukaan laut dengan suhu rata-rata 14º-34º C. Bentuk
hamparan wilayahnya sekitar 37 % berupa dataran dan 63 % berupa perbukitan
dan pegunungan, keadaan tanahnya sekitar 68 % berupa lahan kering dan 32 %
lahan basah, dengan jumlah curah hujan rata-rata sepanjang tahun berkisar antara
120-178 hari hujan. Luas wilayah Kecamatan Tanjungsari adalah ± 16.982,7 Ha.
Lokasi Penelitian berada pada Desa Selawangi yang merupakan salah satu
desa di wilayah Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor memiliki luas wilayah
kurang lebih 2.915.8 Ha. Dan secara administrasi terbagi dalam 6 dusun, 12 RW,
28 RT. Dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Desa Karyamekar Kec.Cariu.
Sebelah Selatan : Desa Cibadak Kec.Tanjungsari.
Sebelah Barat : Desa Sukaharja Kec.Sukamakmur.
Sebelah Timur : Kabupaten Purwakarta/ Kabupaten Cianjur
Untuk lebih jelasnya mengenai batas administrasi Kecamatan Tanjungsari serta
Desa Selawangi dapat dilihat pada gambar 2 dan gambar 3 sebagai berikut.:
3.1.2 Ruang Lingkup Materi
Ruang lingkup materi pembahasan dalam materi ini, membahas mengenai
hal – hal yang nantinya akan di analisis agar pembahasan dalam proses penelitian
tidak melebar dan dapat tetap fokus terhadap pembahasan, adapun isi pembahasan
tersebut adalah membahas mengenai potensi pengembangan objek wisata serta

1
kendala pengembangan objek wisata yang ada di Desa Selawangi. Untuk
keterangan lebih jelasnya sebagai berikut.
1. Mengidentifikasi potensi pengembangan objek wisata Desa Selawangi
berdasarkan Parameter Komponen Wisata dan dengan melihat kondisi
eksisting yang ada dengan melakukan survei ke lokasi penelitian. Dengan
melihat kondisi Atraksi (Atraction), Aksesibilitas (Accessibility), Fasilitas
(Amenities), Lembaga Pariwisata (Ancillary Services) yang nantinya akan
dibuat peta potensi.
2. Mengidentifikasi kendala pengembangan objek wisata Desa Selawangi
berdasarkan Parameter Komponen Wisata dan dengan melihat kondisi
eksisting yang ada dengan melakukan survei ke lokasi penelitian. Dengan
melihat kondisi Atraksi (Atraction), Aksesibilitas (Accessibility), Fasilitas
(Amenities), , Lembaga Pariwisata (Ancillary Services) yang nantinya
akan dibuat peta kendala.
3. Mengetahui Arahan pengembangan yang dapat diimplementasikan ke
objek wisata yang ada di Desa Selawangi Kecamatan Tanjungsari
Kabupaten Bogor berdasarkan kondisi eksisting potensi dan kendala yang
ada di objek wisata.
Untuk lebih jelasnya mengenai identifikasi potensi dan kendala dapat
dilihat pada tabel 1 berikut:

2
31
32
Tabel 1
Ruang Lingkup Materi Penelitian
No Variabel Indikator
Sumber - Daya Tarik Alam : Hasil
1. 1. Atraksi (atraction)
- Daya Tarik Buatan
- Estimasi jarak ke potensi wisata
2. 2. - Waktu tempuh
Aksesibilitas (accessibility)
- Jenis moda transportasi
- Kondisi jalan
Sarana
- Restoran/ rumah makan
- Fasilitas kesehatan
- Fasilitas perbankan
- Fasilitas keamanan
- Fasilitas ibadah
- Souvenir/cinderamata
Fasilitas (amenities) Prasarana
3. 3.
- Area Parkir
- Papan informasi
- Tempat sampah
- Jaringan Air Bersih
- Jaringan Telekomunikasi
- Jaringan Listrik
- Jaringan Jalan
- Drainase
1. Pelayanan (ancillary services) - Media promosi dan informasi
4. 4.
2. - Tourist information
analisis, 2022

3.2 Metode Pengumpulan Data


Pada tahap pengumpulan data pada umumnya menggunakan dua teknik
yaitu pengumpulan data primer dan data sekunder. Pengumpulan data
sekunder dilakukan dengan studi kepustakaan yaitu dari publikasi kebijakan
dan sumber pustaka lainnya yang memiliki relevansi berkaitan dengan topik
penelitian penulis, sedangkan pengumpulan data primer diperoleh dengan
melakukan observasi lapangan, dokumentasi, plotting, wawancara maupun
pengamatan visual secara langsung. Berikut adalah tahapan pengumpulan
data dalam penelitian.
3.2.1 Data Sekunder
a. Studi Literatur
Metode studi literatur adalah metode dengan cara mengumpulkan data
pustaka dengan membaca dan mencatat untuk diolah menjadi sebuah bahan
penelitian. Metode ini merupakan metode yang diwajibkan dalam sebuah
penelitian, khususnya penelitian ilmiah. Dengan kata lain, metode studi

32
literatur merupakan suatu proses interpretasi terhadap tulisan yang telah
dipublikasi sebagai refrensi dalam penelitian. Studi literatur ini dapat
diambil dari referensi buku bacaan, dokumen, skripsi, jurnal, perundangan
dan peraturan-peraturan maupun pemikiran-pemikiran yang berkaitan
dengan tema dan objek penelitian. Metode studi literatur ini sangat penting
untuk mendapatkan teori-teori yang berkaitan dengan tema dan objek
penelitian sebagai landasan berpikir dalam penelitian ini.
b. Survey Instansi
Pada pengumpulan data sekunder selain metode studi literatur, adapun
metode survey instansi yaitu pengumpulan data yang dilalukan melalui
survey sekunder pada instansi terkait. Tujuan penggunaan metode
pengumpulan data ini yaitu sebagai berikut:
- Mendapatkan data-data kebijakan, pedoman pelaksanaan dan aturan-
aturan standar yang telah dikeluarkan oleh instansi yang terkait dengan
ruang lingkup penelitian.
- Data mengenai kondisi eksisiting dari buku-buku laporan baik tabel
maupun peta-peta dan gambar.

3.2.2 Data Primer


a. Observasi Lapangan
Observasi atau survey lapangan merupakan pengamatan langsung ke
lapangan terhadap objek studi yang akan diteliti, selain itu observasi adalah
bentuk pengumpulan data primer dan informasi untuk mengidentifikasi
ketersediaan dan kondisi eksisting kawasan wisata alam, serta melakukan
dokumentasi untuk mendukung kegiatan penelitian. Adapun kegiatan
observasi yang dilakukan dalam penelitian yaitu melihat kondisi eksisting
pariwisata, melihat bagaimana potensi dan kendala pariwisata situ gunung
serta melihat bagaimana perkembangan pariwisata.
b. Wawancara
Wawancara merupakan suatu proses dalam memperoleh informasi untuk
tujuan penelitian dengan cara tanya jawab antara peneliti atau pewawancara
dengan narasumber/partisipan menggunakan alat yang disebut interview

33
guide (panduan wawancara). Tujuan wawancara dalam penelitian ini untuk
memperoleh data kualitatif yang bersifat komperhensif, melengkapi
informasi atau data yang dikumpulkan dari teknik pengumpulan data
lainnya, dan mendapatkan konfirmasi dengan menguji hasil pengumpulan
data.
Dalam penelitian ini yang nantinya akan menjadi responden merupakan
para masyarakat, wisatawan, dan instansi yang memiliki keterkaitan dengan
penelitian yaitu pemerintah daerah maupun swasta yang memegang
kewenangan ataupun koordinasi pada objek wisata yang ada pada Desa
Selawangi yaitu sebagai berikut:
1. Kepala Desa Selawangi .
2. Kepala Pengelola di masing-masing objek wisata yang ada di Desa
Selawangi.
Hal ini dilakukan agar dapat membantu penelitian untuk memberikan
tambahan informasi terkait kepariwisataan yang ada di Desa Selawangi.
c. Penyebaran Kuesioner
Dalam penelitian ini selain melakukan survey lapangan, adapun
menggunakan metode penyebaran kuesioner guna memperkuat metode
observasi. Penyebaran kuesioner merupakan pertanyaan yang nantinya kan
diajukan untuk diisi sendiri oleh responden atau diisi oleh pewawancara
yang membacakan pertanyaan dan kemudian mencatat jawaban yang
diberikan. Teknik ini digunakan untuk memperoleh tanggapan dari
wisatawan, penggunaan kuesioner merupakan hal yang pokok dalam
pengumpulan data.
Dari hasil kuesioner tersebut nantinya akan tertuang dalam sebuah angka,
tabel analisa statistik, uraian dan kesimpulan hasil penelitian. Tujuan dari
pembuatan kuesioner adalah untuk memperoleh informasi berupa tanggapan
wisatawan terhadap kondisi potensi dan kendala pada suatu objek wisata.
Penyebaran kuesioner dilakukan di Desa Selawangi yang menjadi lokasi
penelitian. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel yaitu
menggunakan metode Teorema Limit Sentral, yang menyatakan statistik
rata-rata mempunyai distribusi normal untuk ukuran sampel yang mendekati

34
tak berhingga. Dalam praktek, Teorema Limit Sentral telah dapat
diterapkan untuk analisis deskriptif ukuran sampel minimal 30. Bahkan
dinyatakan untuk analisis kuantitatif ukuran sampel lebih besar dari 20,
distribusi normal telah dapat dipakai untuk mendekati distribusi binomial
(Agung, 2006: 83). Ukuran sampel lebih besar daripada 30 dan lebih kecil
daripada 500, cocok dipakai untuk kebanyakan penelitian. Jika sampel harus
dibagi dalam dua kategori seperti lakilaki dan perempuan, maka diperlukan
ukuran sampel minimal 30 untuk setiap kategori (Agung, 2005: 113).
3.3 Metode Analisis
Tujuan dalam penelitian yang dilakukan agar dapat dicapai secara
optimal maka dilakukan dengan beberapa analisis. Selain itu ada beberapa
indicator dan variable yang digunakan oleh peneliti. Variabel dan indicator
yang digunakan merupakan hasil dari rangkuman kajian literatur pada bab
sebelumnya. Adapun mengenai kebutuhan data, variable potensi dan
kendala serta metode analisis yang digunakan dapat dilihat pada tabel
2 ,tabel 3 ,dan tabel 4.

35
Tabel 2
Kebutuhan Data
N Tujuan Penelitian Jenis Data Uraian Data Tahu Penyedia Data dan Sumber Data
o n
1 Mengidentifikasi Potensi Kebijakan 2021 bappeda.jabarprov.go.id (diakse
RTRW Provinsi Jawa Barat s pada 26 Januari 2022)
Objek Wisata di Desa
RTRW Kabupaten Bogor 2021 peraturan.bpk.go.id (diakses
Selawangi Kecamatan pada 21 Januari 2022)
Tanjungsari Kabupaten Bogor? Undang-Undang Republik Indonesia 2009 Peraturan.bpk.go.id (diakses 21
Nomer 10 Tahun 2009 Januari 2022)
Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten 2020
Bogor Nomor 7 Tahun 2020 tentang
Peraturan.bpk.go.id (diakses 21
Rencana Induk Pembangunan
Januari 2022)
Kepariwisataan Kabupaten Bogor Tahun
2020-2025
Peraturan Menteri Pariwisata RI Nomor 2016 jdih.kemenparekraf.go.id
14 Tahun 2016 tentang Pedoman (diakses 21 Januari 2022)
Destinasi Wisata Berkelanjutan

Standar Nasional Indonesia (SNI) 2014 perpustakaan.bsn.go.id (diakses


Nomor 8013: 2014 tentang Pengelolaan 23 Januari 2022)
Pariwisata
Kecamatan Luas Wilayah 2019 bogorkab.bps.go.id (diakses
Tanjungsari pada 22 Januari 2022)
Dalam Jumlah Penduduk 2019 bogorkab.bps.go.id (diakses
Angka pada 22 Januari 2022)
Penggunaan Lahan 2019 bogorkab.bps.go.id (diakses
pada 22 Januari 2022)
Profil Desa Data Informasi Desa 2021 Kantor Pengelola Wisata 25
Selawangi Maret 2022
Data Media Informasi dan Promosi 2022 Observasi Lapangan pada 29
Informasi Maret 2022
dan Promosi
Objek
Wisata
Data Objek Data Jumlah Objek Wisata 2022 Observasi Lapangan pada 29
36
N Tujuan Penelitian Jenis Data Uraian Data Tahu Penyedia Data dan Sumber Data
o n
Wisata Maret 2022
Data Data Utilitas Jaringan 2022 Observasi Lapangan pada 29
Aksesibilita Maret 2022
s
Data Data Jenis Fasilitas 2022 Observasi Lapangan pada 29
Fasilitas Maret 2022
Data Data Jenis Akomodasi 2022 Observasi Lapangan pada 29
Akomodasi Maret 2022
Persepsi Penilaian Wisatawan Terhadap: 2022 Observasi Lapangan pada 29
Wisatawan Atraksi/Daya tarik objek wisata Maret 2022
Fasilitas
Aksesibilitas menuju objek wisata
Pelayanan mengenai Informasi dan
Promosi
Peta Data Spasial (SHP) 2022 Tanahairku.go.id (diakses pada
Administras 10 Februari 2022)
i
Peta Data Spasial (SHP) 2022 Lapakgis.com (diakses pada 14
Penggunaan Februari 2022)
Lahan
2 Mengidentifikasi Kendala Kebijakan 2021 bappeda.jabarprov.go.id (diakse
RTRW Provinsi Jawa Barat s pada 26 Januari 2022)
Objek Wisata di Desa
RTRW Kabupaten Bogor 2021 peraturan.bpk.go.id (diakses
Selawangi Kecamatan pada 21 Januari 2022)
Tanjungsari Kabupaten Bogor? Undang-Undang Republik Indonesia 2009 Peraturan.bpk.go.id (diakses 21
Nomer 10 Tahun 2009 Januari 2022)
Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten 2020
Bogor Nomor 7 Tahun 2020 tentang
Peraturan.bpk.go.id (diakses 21
Rencana Induk Pembangunan
Januari 2022)
Kepariwisataan Kabupaten Bogor Tahun
2020-2025
Peraturan Menteri Pariwisata RI Nomor 2016 jdih.kemenparekraf.go.id
14 Tahun 2016 tentang Pedoman (diakses 21 Januari 2022)
Destinasi Wisata Berkelanjutan

37
N Tujuan Penelitian Jenis Data Uraian Data Tahu Penyedia Data dan Sumber Data
o n
Standar Nasional Indonesia (SNI) 2014 perpustakaan.bsn.go.id (diakses
Nomor 8013: 2014 tentang Pengelolaan 23 Januari 2022)
Pariwisata
Kecamatan Luas Wilayah 2019 bogorkab.bps.go.id (diakses
Tanjungsari pada 22 Januari 2022)
Dalam Jumlah Penduduk 2019 bogorkab.bps.go.id (diakses
Angka pada 22 Januari 2022)
Penggunaan Lahan 2019 bogorkab.bps.go.id (diakses
pada 22 Januari 2022)
Profil Desa Data Informasi Desa 2021 Kantor Pengelola Wisata 25
Selawangi Maret 2022
Data Media Informasi dan Promosi 2022 Observasi Lapangan pada 29
Informasi Maret 2022
dan Promosi
Objek
Wisata
Data Objek Data Jumlah Objek Wisata 2022 Observasi Lapangan pada 29
Wisata Maret 2022
Data Data Utilitas Jaringan 2022 Observasi Lapangan pada 29
Aksesibilita Maret 2022
s
Data Data Jenis Fasilitas 2022 Observasi Lapangan pada 29
Fasilitas Maret 2022
Data Data Jenis Akomodasi 2022 Observasi Lapangan pada 29
Akomodasi Maret 2022
Persepsi Penilaian Wisatawan Terhadap: 2022 Observasi Lapangan,
Wisatawan Atraksi/Daya tarik objek wisata wawancara dan sebar kuestioner
Fasilitas pada 29 Maret 2022
Aksesibilitas menuju objek wisata
Pelayanan mengenai Informasi dan
Promosi
Peta Data Spasial (SHP) 2022 Tanahairku.go.id (diakses pada
Administras 10 Februari 2022)
i
Peta Data Spasial (SHP) Lapakgis.com (diakses pada 14

38
N Tujuan Penelitian Jenis Data Uraian Data Tahu Penyedia Data dan Sumber Data
o n
Penggunaan Februari 2022)
lahan
Peta Data Spasial (SHP) Tanahairku.go.id (diakses pada
Jaringan 10 Februari 2022)
jalan
3 Menganalisis Arahan Data Potensi Data Potensi berdasarkan komponen
Objek wisata:
Pengembangan Objek Wisata
Wisata a. Atraksi
di Desa Selawangi Kecamatan b. Aksesibilitas
c. Fasilitas
Tanjungsari Kabupaten Bogor?
d. Pelayanan Informasi dan
promosi
Data Data Potensi berdasarkan komponen
Kendala wisata:
Objek a. Atraksi
Wisata b. Aksesibilitas
c. Fasilitas
Pelayanan Informasi dan promosi
Sumber: Hasil Data Diolah, 2022

39
Tabel 3
Variable Potensi dan Kendala Objek Wisata di Desa Selawangi
Variabel yang dipakai
No Teori Variabel Indikator Sumber
penulis

Mengidentifikasi Potensi dan Kendala Objek Wisata yang ada di Desa Selawangi

- Something to see 1. Atraksi (atraction)


 Daya Tarik Alam
Obejk Daya - Something to do - Daya Tarik Alam
1  Daya Tarik Budaya Marpaung 2002
Tarik Wisata - Fasilitas - Daya Tarik Buatan
 Daya Tarik Buatan
- Aksesibilitas
- Jenis 2. Aksesibilitas
 Akomodasi - Kondisi (accessibility)
 Jasa Boga - Sebaran - Estimasi jarak ke
Unsur Unsur
 Transportasi - Moda Transportasi yang potensi wisata
2 Pariwisata Pendit, 1994
 Atraksi Wisata digunakan - Waktu tempuh
 Cinderamata - Atraksi wisata alam - Jenis moda

 Biro Perjalanan - Atraksi wisata budaya transportasi


- Atraksi buatan - Kondisi jalan
3 Komponen - Daya Tarik Alam Kementerian
Pariwisata  Atraksi (atraction) - Daya Tarik Budaya Pariwisata Dan 3. Fasilitas (amenities)
- Daya Tarik Buatan Ekonomi Kreatif RI Sarana
 Aksesibilitas - Estimasi jarak ke potensi - Restoran/ rumah
(accessibility) wisata A.Yoeti (1997) dalam makan
- Waktu tempuh Gizni Nur (2016) - Fasilitas kesehatan
40
Variabel yang dipakai
No Teori Variabel Indikator Sumber
penulis
- Jenis moda transportasi - Fasilitas perbankan
- Kondisi jalan Cooper (1993) dalam - Fasilitas keamanan
Sarana Suwena dan - Fasilitas ibadah
- Restoran/ rumah makan Widyatmaja (2017) - Souvenir/cinderamata
- Fasilitas kesehatan Prasarana
- Fasilitas perbankan Buhalis (2000) - Area Parkir
- Fasilitas keamanan Dalam Wiwit Dan - Papan informasi
- Fasilitas ibadah Rara (2018) - Tempat sampah
- Souvenir/cinderamata - Toilet
Prasarana - Jaringan Air Bersih
 Fasilitas (amenities) - Area Parkir - Jaringan Listrik
- Papan informasi - Jaringan Jalan
- Tempat sampah - Drainase
- Jaringan Air Bersih
- Jaringan Telekomunikasi
- Jaringan Listrik 4. Pelayanan (ancillary
- Jaringan Jalan services)
- Drainase - Media promosi dan
- Sanitasi informasi
 Penginapan - Akomodasi jasa (service - Tourist information
(Akomodation) accommodation)

41
Variabel yang dipakai
No Teori Variabel Indikator Sumber
penulis
- Akomodasi self-catering (self-
catering accommodation)
- Pengunjung
 Aktivitas (Aktivities) - Masyarakat
- Pengelola
- Media promosi dan informasi
 Pelayanan (ancillary - Tourist information
services) - Stakeholder/ pengelola
- Kebijakan
4 Faktor –  Objek Daya Tarik - Something to see Soewantor dalam
Faktor Wisata - Something to do Gizni (2016)
Pembentuk  Prasarana Wisata - Fasilitas
Kegiatan  Sarana Wisata - Aksesibilitas A Yoeti (1997) dalam
Pariwisata  Infrastruktur - Air Bersih Gizni (2016)
- Telekomunikasi
 Masyarakat
- Listrik
Lingkungan
- Akomodasi
 Wisatawan
- Tempat Pembungan sampah
 Wisatawan
- Karateristik
 Pengangkutan
 Atraksi atau objek

42
Variabel yang dipakai
No Teori Variabel Indikator Sumber
penulis
wisata
 Fasilitas Pelayanan
 Informasi dan
Promosi
Sumber: Hasil Data Diolah, 2022

43
Tabel 4
Metode Analisis Data
N Sasaran Variabel Indikator Metode Output
o Analisis
1 Mengidentifikasi Potensi Atraksi - Daya Tarik Analisis
Pengembangan Objek Wisata di Desa Alam Teorema
Selawangi - Daya Tarik Limit
Buatan Sentral
Aksesibilita - Estimasi Jarak
s ke Objek
Wisata
- Waktu Tempuh
- Jenis Moda
Transportasi
- Kondisi Potensi yang dilihat dari Variabel

Jaringan Jalan Atraksi, Akasesibilitas, Fasilitas,


Akomodasi, Aktivitas dan
Fasilitas Sarana:
Pelayanan yang merupakan
- Restoan /
Parameter Komponen Wisata.
rumah makan
- Fasilitas
Kesehatan
- Fasilitas Analisis
Perbankan Deskriptif
- Fasilitas
Keamanan

44
- Fasilitas
Peribadatan
Prasarana:
- Area Parkir
- Papan
Informasi
- Tempat
sampah
- Jaringan Air
Bersih
- Jaringan
Listrik
Pelayanan - Media
Informasi dan
Promosi
- Tourism
Informasi
Mengidentifikasi Kendala Atraksi - Daya Tarik Analisis
Pengembangan Objek Wisata di Desa Alam Teorema
Selawangi - Daya Tarik Limit
Buatan Sentral
Aksesibilita - Estimasi Jarak
s ke Objek
Wisata
- Waktu

45
Tempuh
- Jenis Moda
Transportasi Kendala yang dilihat dari
- Kondisi Variabel Atraksi, Akasesibilitas,
Jaringan Jalan Fasilitas, Akomodasi, Aktivitas
Fasilitas Sarana: dan Pelayanan yang merupakan
- Restoan / Analisis Parameter Komponen Wisata.
rumah makan Deskriptif
- Fasilitas
Kesehatan
- Fasilitas
Perbankan
- Fasilitas
Keamanan
- Fasilitas
Peribadatan
- Prasarana:
- Area Parkir
- Papan
Informasi
- Tempat
sampah
- Jaringan Air
Bersih
- Jaringan

46
Listrik
Pelayanan - Media
Informasi
dan Promosi
- Tourism
Informasi
Menganalisis arah pengembangan Atraksi - Daya Tarik Analisis
terhadap objek wisata di Desa Alam Teorema
Selawangi Kecamatan Tanjungsari - Daya Tarik Limit
Kabupaten Bogor. Buatan Sentral
Aksesibilita - Estimasi
s Jarak ke
Objek Wisata
- Waktu
Tempuh
- Jenis Moda
Transportasi
- Kondisi
Jaringan
Jalan
Fasilitas Sarana: Analisis Arahan Pengembangan Objek

- Restoan / Deskriptif Wisata di Desa Selawangi

rumah Berdasarkan Kondisi Eksisting

makan Potensi dan Kendala Objek

- Fasilitas Wisata Desa Selawangi

47
Kesehatan Kecamatan Tanjungsari
- Fasilitas Kabupaten Bogor.
Perbankan
- Fasilitas
Keamanan
- Fasilitas
Peribadatan
- Prasarana:
- Area Parkir
- Papan
Informasi
- Tempat
sampah
- Jaringan
Air Bersih
- Jaringan
Listrik
Pelayanan Media
Informasi dan
Promosi
- Tourism
Informasi
Sumber: Hasil Analisis, Tahun 2022

48
3.3.1 Mengidentifikasi Potensi Objek Wisata Desa Selawangi Kecamatan
Tanjungsari Kabupaten Bogor.
Untuk menentukan tercapainya suatu tujuan maka diperlukan metode
penelitian yang digunakan dalam mengidentifikasi potensi Objek Wisata
Desa Selawangi Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Bogor ialah analisis
deskriptif. Adapun tahapan yang digunakan sebagai berikut:
a. Mengumpulkan data dan informasi mengenai gambaran karakteristik
yang ada di objek wisata Desa Selawangi Kecamatan Tanjungsari
Kabupaten Bogor melalui wawancara, penyebaran kuesioner, dan
observasi lapangan.
b. Mengidentifikasi potensi yang dimiliki oleh objek wisata berdasarkan
komponen wisata diantaranya: atraksi wisata, amenitas, aksesibilitas dan
pelayanan promosi informasi serta menganalisis dengan melakukan
wawancara Bersama wisatawan dan juga pengelola. Setelah melihat
potensi yang dimiliki objek wisata, peneliti membuat klasifikasi/tabulasi
dari hasil kuesioner yang telah disebar kepada wisatawan.
c. Mengambil kesimpulan dari data yang telah didapatkan dari lapangan
dan juga data yang telah diolah.
d. Membuat Peta Sebaran Potensi Objek Wisata yang ada di Desa
Selawangi Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Bogor.
Analisis ini bertujuan untuk membuat deskriptif secara sistematis dan
akurat mengenai fakta yang ada di lapangan. Analisis ini bersifat deskriptif
dimana data yang telah diperoleh dan juga diolah dalam penelitian akan
menjadi keluaran berupa kata atau kalimat, dokumentasi, survei dan hasil
dari jawaban responden.
3.3.2 Mengidentifikasi Kendala Objek Wisata Desa Selawangi Kecamatan
Tanjungsari Kabupaten Bogor.
Untuk menentukan tercapainya suatu tujuan dari penelitian ini,
metode yang digunakan dalam mengidentifikasi kendala Objek Wisata
Desa Selawangi Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Bogor ialah dengan
menggunakan meted analisis deskriptif. Adapun tahapan yang dilakukan
dalam proses analisisnya sebagai berikut:

49
a. Mengumpulkan data dan informasi tentang gambaran objek wisata yang
ada di Desa Selawangi Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Bogor
melalui wawancara, penyebaran kuesioner, dan observasi di lokasi
penelitian.
b. Mengidentifikasi kendala yang ada di Objek Wisata Desa Selawangi
Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Bogor yang dilihat melalui
komponen wisata antara lain: atraksi wisata, amenitas/fasilitas,
aksesibilitas, dan pelayanan promosi informasi serta menganalisis
secara mendalam dengan melakukan wawancara Bersama wisatawan
juga pengelola. Setelah melihat kendala yang dimiliki oleh objek wisata
Desa Selawangi, peneliti membuat klasifikasi/tabulasi dari hasil
kuesioner yang telah disebar kepada wisatawan.
c. Mengambil kesimpulan dari data yang telah didapatkan dan juga telah
diolah.
Analisis ini bertujuan untuk mendeskripsikan secara sistematis dan
akurat mengenai fakta yang ada di lapangan. Analisis ini bersifat
deskriptif dimana data yang telah diperoleh dalam penelitian berupa
kata ataupun kalimat, dokumentasi hasil survei dan juga hasil dari
jawaban responden.
3.3.3 Menganalisis Arahan Pengembangan Objek Wisata Di Desa
Selawangi Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Bogor.
Untuk mencapai tujuan dari penelitian ini maka, metode penelitian
yang digunakan untuk memberikan masukan mengenai arahan
pengembangan Objek Wisata Desa Selawangi Kecamatan Tanjungsari
Kabupaten Bogor ialah dengan analisis deskriptif berdasarkan kondisi
eksisting potensi dan kendala. Adapun tahapan yang dilakukan sebagai
berikut.
a. Mengumpulkan data dan informasi tentang gambaran karakteristik
objek wisata melalui wawancara, penyebaran kuesioner, dan observasi
lapangan.
b. Mengidentifikasi potensi dan kendala yang dimiliki oleh objek wisata
tersebut berdasarkan komponen wisata antara lain : atraksi wisata,
amenitas/fasilitas, aksesibilitas, dan pelayanan promosi informasi serta

50
melakukan Analisa secara mendalam dengan melakukan wawancara
Bersama wisatawan dan juga pengelola. Setelah melihat potensi dan
kendala yang dimiliki objek wisat tersebut, peneliti membuat
klasifikasi/tabulasi dari data potensi dan kendala .
c. Membuat kesimpulan dari data yang telah diolah.
Analisis ini bertujuan untuk mendeskripsikan secara sistematis dan
akurat mengenai fakta yang ada di lapangan. Analisis ini bersifat deskriptif
dimana data yang telah diperoleh dalam penelitian berbentuk kata ataupun
kalimat, dokumentasi hasil survei dan hasil jawaban dari responden.

51

Anda mungkin juga menyukai