Anda di halaman 1dari 6

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Metodelogi disebut juga metode ilmiah yang merupakan prosedur atau


langkah-langkah sistematis dalam mendapatkan pengetahuan. Langkah-
langkah sistematis tersebut meliputi mengidentifikasi dan merumuskan
masalah, menyusun kerangka pemikiran, merumuskan hipotesis, menguji
hipotesis dan menarik kesimpulan. Dengan kata lain metode ilmiah adalah cara
memperoleh dan menyusun pengetahuan serta jalan untuk menempuh sasaran
yang ingin dicapai.
3.1 Metode Pendekatan
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalahmenggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kuatitatif merupakan
penelitiandan pemahaman yang berdasarkan pada metodelogi yang
menyelidiki suatufenomena soaial dan masalah manusia. Menurut Bodgan dan
Taylor (Moleong,2012:4), penelitian kualitatif adalah penelitian data deskriftif
berupa kata-katatertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat
diamati. Dalampenelitian kualitatif angkat dari teori menuju data, dan berakhir
pada penerimaanatau penolakan terhadap teori yang digunakanan. Pendekatan
ini digunakan berdasarkan permasalahan dalam penelitian untuk mengetahui
kondisi serta permasalahan yang ada pada kawasan pesisir di Kecamatan
Sekarbela.
3.2 Jenis Penelitian
Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian
deskriptif kualitatif. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian
ini adalah menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kuatitatif merupakan
penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodelogi yang
menyelidiki suatu fenomena soaial dan masalah manusia. Menurut Bodgan dan
Taylor (Moleong,2012:4), penelitian kualitatif adalah penelitian data deskriftif
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat
diamati. Menurut Sugiono (2011:18) Penelitian deskriptif memusatkan
perhatian kepada masalah-masalah aktual sebagaimana adanya pada saat

30
penelitian berlangsung. Melalui penelitian deskriptif, peneliti berusaha
mendeskripsikan peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatian tanpa
memberikan perlakukan khusus terhadap peristiwa tersebut. Dalam penelitian
kualitatif angkat dari teori menuju data, dan berakhir pada penerimaan atau
penolakan terhadap teori yang digunakanan.
3.3 Metode Pengumpulan Data
3.3.1 Data Primer
1. Wawancara
Wawancara adalah suatu proses dan teknik pengumpulan data
secara primer dengan cara melakukan kegiatan tanya jawab untuk
mendapat informasi berupa keterangan atau pendapat yang dilakukan
oleh pewawancara kepada narasumber, dengan beberapa pertanyaan
yang dapat membantu memenuhi kebutuhan data. Tujuan dilakukan
wawancara yaitu untuk mendapatkan informasi kejelasan dari
keadaan yang sedang di teliti di kawasan pesisir Kecamatan
Sekarbela yang tidak didapatkan melalui observasi lapangan seperti
kondisi sosial budaya dari masyarakat yang terdapat di kawasan
pesisir Kecamatan Sekarbela.
2. Observasi
Observasi merupakan satu metode pengumpulan data dengan
cara mengamati atau meninjau secara cermat dan langsung di lokasi
penelitian untuk mengetahui kondisi yang terjadi atau membuktikan
kebenaran dari sebuah desain penelitian yang sedang dilakukan.
Kegiatan observasi dilakukan untuk melakukan identifikasi dalam
mengtahui potensi dan permasalahan yang ada pada kawasan pesisir
di Kecamatan Sekarbela.
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan
melakukan melalui pengambilan gambar atau foto dari kondisi
lapangan pada kawasan pesisir di Kecamatan Sekarbela untuk
mendukung penelitian yang sedang dilakukan.

31
3.3.2 Data Sekunder
Selain melakukan survei primer, dilakukan juga survei sekunder
untuk melengkapi data dan informasi yang didapatkan dari survei primer.
Data Sekunder merupakan data penelitian yang diperoleh melalui media
perantara atau secara tidak langsung dari sumber lain (buku-buku yang
berkaitan studi atau instansi-instansi tertentu) baik yang telah
dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan secara umum yang
sudah diolah sebelumnya antara lain data yang dibutuhkan bersumber
dari:
a. Instansi
Survei instansi dilakukan untuk mengumpulkan data-data yang
diperlukan seperti data sekunder atau data-data yang bersifat
pelengkap. Pada penelitian ini survei instansi dilakukan pada instansi
pemerintah terkait yang memiliki relevansi dengan pembahasan
seperti Dinas PUPR untuk keperluan data terkait tata ruang dan peta
wilayah, BAPPEDA untuk keperluan dokumen tata ruang, Badan
Pusat Statistik untuk keperluan demografi dan fisik wilayah serta
sumber-sumber lainnya.
b. Literatur
Studi literatur atau kepustakaan dilakukan dengan meninjau isi
dari literatur yang bersangkutan dengan tema penelitian ini,
diantaranya berupa buku, hasil penelitian, dokumen rencana tata
ruang, tugas akhir, sertaartikel-artikel atau penelitian terdahulu yang
berkaitan dengan penelitian yang sedang dilakukan yang digunakan
sebagai referensi dalam mendukung penelitian yang sedang
dilakukan di kawasan pesisir Kecamatan Sekarbela. Studi literatur
dilakukan dengan membaca, merangkum dan kemudian
menyimpulkan semua referensi tentang perencanaan wilayah pesisir
dan pulau.

32
3.4 Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah indikator yang digunakan sebagai objek dari
penelitian untuk mendapatkan hasil atau tujuan yang diinginkan. Adapun
variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut.

Tabel 3.1 Variabel dan Sub Variabel Penelitian


No. Tujuan Variabel Sub Variabel
• Topografi
• Geologi
• Klimatologi
Fisik Dasar
• Hidrologi
• Fungsi kawasan
• Rawan bencana
• Sarana
Untuk Mengetahui kondisi dan Fisik Binaan • Prasarana atau utilitas
1. karateristik kawasan pesisir • Pengunaan lahan
Kecamatan Sekarbela • Fisik lingkungan
Delineasi Kawasan Pesisir
• Administrasi
• Ekosistem
Fisik Lingkungan Pesisir
• Sumber daya
• Aktivitas Masyarakat
• Aksesibilitas
Sosial budaya
• Kelembagaan
• Ekonomi
Untuk mengetahui konsep
• Perumusan isu strategis
serta strategi pengembangan Konsep Pengembangan
2. • Konsep pengembangan
dari kawasan pesisir Kawasan Pesisir
• Strategi pengembangan
Kecamatan Sekarbela

3.5 Metode Analisis


Dalam penelitian ini diakukan dengan analisis deskriptif yang digunakan
untuk mendeskripsikan dan memaparkan hasil dari penelitian yang dilakukan
di kawasan pesisir Kecamatan Sekarbela. Data yang telah diperoleh dari hasil
survei primer maupun sekunder diolah secara deskriptif.

33
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
1. Analisis elemen desain dalam konteks urban tourism meliputi analisis
karakter dan potensi kawasan di pantai pesisir di Kecamatan Sekarbela.
Aspek yang terkait dengan analisis tersebut yaitu analisis ruang terbuka,
analisis aktivitas wisata pantai serta analsis keterkaitan fasilitas wisata
dalam kota.
2. Analsis pengembangan kawasan wisata yang menggunakan 3 pendekatan
yaitu:
a. Pendekatan Prinsip Wisata
• Something to see
Merupakan objek wisata yang harus mempunyai daya tarik
khusus yang mampu untuk menarik minat dari wisatawan untuk
berkunjung di objek wisata tersebut.
• Something to do
Merupakan objek wisata yang memberikan perasaan senang,
bahagua, relax berupa fasilitas rekreasi baik itu arena bermain
ataupun tempat makan, terutama makanan khas dari tempat
tersebut sehingga mampu membuat wisatawan lebih betah.
• Something to buy
Merupakan objek wisata yang memberikan fasilitas untuk
wisatawan berbelanja yang pada umumnya adalah ciri khas atau
icon dari daerah tersebut, sehingga bisa dijadikan sebagai oleh-
oleh.
b. Pendekatan Elemen Wisata
• Atraksi yang merupakan daya tarik utama sebuah destinasi wisata.
• Amenitas yang merupakan fasilitas pendukung sebuah destinasi
wisata
• Aksebilitas yang merupakan beragam hal yang berkaitan dengan
akses wisatawan ketika hendak berkunjung ke sebuah destinasi
wisata.

34
• Ansilari yang merupakan pendukung, mencakup keberadaan dari
perbagai organisasi yang memfasilitasi dan mendorong
pengembangan serta pemasaran dari suatu destinasi wisata.
• Community involvement
c. Pendekatan Urban Tourism, dengan elemen pergerakan:
• Gerbang
• Simpul
• Jalan/krodor
• Wilayah Pergerakan
• Batas Pergerakan
• Landmark
• Pendestrian

35

Anda mungkin juga menyukai