Anda di halaman 1dari 22

JURNAL NARADA

ISSN 2477-5134 Volume 6 Edisi 2 September 2019

ANALISIS PENYAJIAN KARAKTER DAN ALUR


CERITA PADA KOMIK VULCAMAN-Z
Oleh:
Irfandi Musnur
Program Studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Desain dan Seni Kreatif
Universitas Mercu Buana
M. faiz
Mahasiswa Program Studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Desain dan Seni Kreatif
Universitas Mercu Buana
rextafandi@gmail.com

Abstrak
Analisis 3HQ\DMLDQ .DUDNWHU 'DQ $OXU &HULWD 3DGD .RPLN ³9XOFDPDQ-=´ EHUWXMXDQ XQWXN
mengetahui dan mengidentifikasi visual bagaimana penyajian karakter maupun alur cerita pada komik
Vulcaman-Z karya Galang Tirtakusuma. Komik ini merupakan komik 4 koma (yonkoma) atau empat
panel, bergenre aksi-komedi slapstick yang jarang ditemui di industri perkomikan Indonesia. Komik ini
juga memiliki beberapa fitur yang unik seperti penggunaan layout, karakter, warna, ekspresi, garis aksi,
dan balon kata. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan metode pengumpulan
data wawancara, studi literatur dan observasi. Maksud penelitian ini menjadi penelitian awal yang
dilakukan bersama dengan mahasiswa untuk mengungkap beberapa gaya komikus-komikus Indonesia
yang nantinya menjadi studi mengungkap gaya-gaya komik dari Indonesia. Sebagaimana kita ketahui
bahwa komik indonesia masih sangat punya pengaruh dengan komik-komik luar, baik jepang maupun
amerika. Gaya komik yang dimiliki oleh Indonesia belum memiliki karakter dan ciri khas sendiri
walaupun beberapa komikus telah berupaya mengungkapkan identitas Idonesia melalui ornamen-
ornamen dan cerita budaya yang dimilki. Namun secara penyajian maupun gaya komik masih
menggunakan ataupun sama dengan gaya yang ada di luar. Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian
ini hadir sebagai upaya menemukan ciri khas Indonesia pada Komik ataupun memberikan gambaran
kepada komikus-komikus Indonesia agar menghadirkan sumbangsi gaya baru pada Komik.
Kata Kunci: 3H\DMLDQ 9LVXDO $OXU &HULWD ³9XOFDPDQ-=´.

Abstract
Analysis of Character Presentation and Storyline in the Comic "Vulcaman-Z" aims to find out and
identify visually how the presentation of characters and storylines in the comic Vulcaman-Z by Galang
Tirtakusuma. This comic is a 4 point comic (yonkoma) or four panels, a slapstick action-comedy genre
that is rarely found in the Indonesian comics industry. This comic also has several unique features such
as the use of layouts, characters, colors, expressions, action lines, and word balloons. This research
uses a descriptive qualitative method with interview, literature study and observation data collection
methods. The purpose of this research is the initial research conducted jointly with students to uncover
several Indonesian comic artists' styles which later become a study of revealing comic styles from
Indonesia. As we know that Indonesian comics are still very influential with foreign comics, both
Japanese and American. The comic style possessed by Indonesia does not yet have own
characteristics, although some comic artists have tried to express the identity of Indonesia through
cultural ornaments and stories. But the presentation and style of comics are still using or the same as
the style that is outside. Based on this, this research is present as an effort to discover the
characteristics of Indonesia in Comics or to give an idea to Indonesian comic artists to present new
style contributions to Comics.
Keywords: Visual Presentation, Storyline, "Vulcaman-Z".

NARADA, Jurnal Desain & Seni, FDSK - UMB |317


A. PENDAHULUAN terkandung nilai-nilai kehidupan di

Latar Belakang dalamnya.


Sebuah komik, dapat ditentukan suatu
Memahami komik dalam arti sempit adalah
sebuah cerita yang dituturkan maupun gaya tersendiri yang mengidentifikasi komik

diilustrasikan melalui gambar diatas kertas. menjadi tersebut unik dan beda dari komik

Pada dasarnya komik adalah salah satu lainnya. Contohnya komik-komik barat
dengan gaya semi-realisnya yang sangat
bentuk seni terapan dan desain yang
menggunakan gambar-gambar tidak menekankan pengilustrasian di hampir

bergerak yang disusun sedemikian rupa seluruh terbitannya. Gaya pada komik juga

sehingga membentuk jalinan cerita. dapat mempengaruhi pembacanya agar larut


dengan cerita yang disuguhkan dalam komik,
Biasanya, komik dicetak dan diterbitkan
diatas kertas dan dilengkapi dengan teks sehingga komik yang memiliki gaya yang

sebagai penegasan cerita. Komik dapat unik dapat lebih memberikan sensasi

diterbitkan dalam berbagai bentuk, mulai membaca yang lebih mengasyikkan dan seru.
Penyajian dalam suatu komik juga
dari strip dalam koran, dimuat dalam
majalah, hingga berbentuk buku. Komik dapat menentukan pembaca sebagai target

juga merupakan salah satu media paling utama. Sebagai contoh, komik Rama dan

populer dalam mengangkat cerita yang berisi Cita menggunakan panel vertikal sebagai

isu-isu sosial dan permasalahan yang ada di mana format webcomic. Tetapi komik

Indonesia dengan berbagai macam gaya tersebut juga menggunakan banyak unsur

penggambaran yang unik. gambar yang realistis, namun masih terkesan

Peranan komik dalam industri kreatif simple dan tidak terlalu menyerupai bentuk

juga sangat besar dalam memajukan realisnya. Seperti backgroundnya yang sering

pendidikan formal dan non-formal. Tidak kali digambarkan simple, namun di beberapa

hanya itu, saat ini terdapat banyak sekali bagian digambarkan sedikit rumit dengan

komik yang menceritakan kehidupan sehari- ditambahkan pola yang memberikan kesan

hari yang dibawakan dengan santai, dengan lebih dalam.

sarat akan moralitas, seperti contohnya Dalam kasus ini, objek riset yang juga

NRPLN ´5DPD GDQ &LWDµ \Dng di sangat menarik untuk dibahas dari segi alur

publikasikan di platform webcomic SHQ\DMLDQ FHULWD \DLWX ´9XOFDQPDQ-=µ

Webtoon. Dengan penyajian visual yang ´9XOFDQPDQ-=µ DGDODK NRPLN DNVL NRPHGL

sederhana, komik ini mampu memberikan karya Galang Tirta Kusuma, merupakan

dan menyajikan cerita sehari-hari yang tidak komik Indonesia yang memiliki gaya gambar

hanya santai dan lucu, tetapi juga banyak unik. Menceritakan tentang pahlawan super,

Volume 6, Edisi 2, September 2019 |318


JURNAL NARADA
ISSN 2477-5134 Volume 6 Edisi 2 September 2019

Vulcanman-Z dibawakan dengan z juga menambahkan atmosfir yang lebih


penggayaan yang berbeda dari komik jepang mendalam. Ada panel yang diberikan efek
atau komik barat, yaitu penggayaan yang blok hitam untuk memberikan kesan sunyi
lebih simple. Komik 4 panel yang biasanya sepi, ada juga yang diberikan banyak garis
dipublikasi di internet dan webcomic, sebagai kesan penuh aksi dan gerakan.
dengan gaya gambar chibi atau imut-imut, Namun ada juga yang diberikan efek-efek
komik ini membawakan cerita petualangan tertentu di panel sebelumnya, dan
penuh aksi dan komedi yang mana biasanya dihilangkan di panel setelah itu sebagai
komik 4 panel hanya digunakan untuk cerita kesan anti-klimaks, yang merupakan salah
slice of life (keseharian) dan komedi saja. satu keunikan dalam komik ini.
.RPLN ´9XOFDQPDQ-=µ PHPLOLNL Berdasarkan hal tersebut, maka riset
visual yang atraktif dengan menggunakan ini dilakukan untuk mengungkap proses
warna yang mencolok dan bentuk yang WHUFLSWDQ\D SHQ\DMLDQ NRPLN ´9XOFDQPDQ-
sederhana namun sangat menarik. Tetapi =µ EDLN GDUL FDUD SHQ\ajian visual alur cerita
gaya yang dibawakan komik Vulcaman-Z ini dan alur komik yang tidak seperti komik
bisa dibilang sebuah gaya yang tidak umum mainstream lainnya.
ditengah maraknya komik-komik dari luar Rumusan Maslah
negeri yang sekarang menjadi mainstream Melalui latar belakang yang telah diuraikan
dari pasar komik Indonesia. sebelumnya, maka dirumuskan beberapa
Vulcaman-Z dibandingkan komik masalah serta pertanyaan penelitian sebagai
umum lainnya seperti komik jepang berikut:
´1DUXWRµ DWDX NRPLN EDUDW ´-XVWLFH a. Bagaimana bentuk penyajian karakter
/HDJXHµ \DQJ GL WLDS YROXPH DWDX FKDSWHU SDGD NRPLN ´9XOFDQPDQ-=µ"
komik dapat berganti tema atau cerita, b. Bagaimana Karakter yang terbentuk
Vulcaman-Z lebih mengutamakan punchline melalui transformasi budaya dari
pada tiap judul 4 panel yang dibawakan. Ini Indonesia?
juga adalah salah satu keunikan dari komik 4 Batasan Masalah
panel, yaitu tiap-tiap 4 panel dalam komik Sebagai upaya untuk menfokuskan
tersebut memiliki judul atau tema, bahkan penelitian lebih mendalam, maka perlu
cerita tersendiri. Namun dalam Vulcaman-Z adanya penentuan batasan-batasan
hanya berupa judul dan tema, karena komik penelitian. Penelitian ini hanya mencoba
ini adalah komik yang hanya berisi satu jalan mengungkap beberapa point sebagai batasan
cerita. yakni Analisis Penyajian Karakter Dan Alur
Pemberian efek pada komik vulcaman- Cerita Pada Komik Vulcaman-Z.

NARADA, Jurnal Desain & Seni, FDSK - UMB |319


B. TINJAUAN PUSTAKA asia timur, yang hampir merajai pasar komik
Berdasarkan jurnal yang ditulis oleh Rulli di Indonesia. Mengutip dari jurnal "Dampak
Nasrullah & Novita Intan Sari yang berjudul Drama, Anime, dan Musik Jepang Terhadap
´.RPLN VHEDJDL 0HGLD 'DNZDK $QDOLVLV 0LQDW %HODMDU %DKDVD -HSDQJµ ROHK 1DOWL
Semiotika Kepemimpinan Islam dalam Novianti, Manga juga termasuk budaya pop,
.RPLN ´6L %XMDQJµ´ 'LNDWDNDQ EDKZD yang merupakan sebuah budaya yang sering
Menurut Bonneff (1998: 16-43), sejarah berubah sesuai dengan zamannya. Budaya
komik Indonesia dapat ditelusuri sampai ke pop dapat berubah menjadi sebuah budaya
masa prasejarah. Bukti pertama terdapat tinggi yang dihargai, bahkan diakui sebagai
pada monumen-monumen keagamaan yang budaya sebuah bangsa apabila sudah
terbuat dari batu. Kemudian lebih dekat dikonsumsi dan diakui oleh masyarakat
dengan masa kini, ada wayang beber dan banyak (Bestor, et al., 1989). Terlihat dari
wayang kulit yang menampilkan tipe reaksi orang Indonesia peminat komik,
penceritaan dengan sarana gambar yang Manga dapat dikatakan sukses dalam
dapat dianggap sebagai cikal bakal komik. menerapkan gayanya ke dalam pasar komik
Pada tahun 1954, terjadi perubahan arah Indonesia. Dibalik kesuksesan komik jepang,
yang ganda. Komikus Indonesia segera ada banyak faktor lain yang menentukan
berkarya setelah melihat keberhasilan komik laku atau tidak sebuah komik, bukan hanya
Amerika. Mereka mencoba mentransposisi komik jepang, dalam pasaran di Indonesia.
cerita dengan mengindonesiakan tokoh- Gaya penyajian yang disuguhkan dalam
tokoh popular untuk disesuaikan dengan suatu komik contohnya. Salah satu gaya
lingkungan. Contohnya Sri Asih karya yang melekat pada manga ialah komik strip.
Kosasih yang merupakan adaptasi dari Walaupun asal muasal komik strip bukan
komik tokoh Superman. Dari sinilah dari jepang, melainkan dari barat pada tahun
terciptanya gaya gambar yang khas 1934 yang dicetak dalam majalah dan Koran
Indonesia, seperti yang digunakan oleh harian (Will Eisner, 1985), namun kemudian
komikus Kosasih, Rio Purbaya dengan manga mulai menerapkan penyajian visual
komik Bencana Pualam Putih, Ganes TH komik strip. Seperti misalnya manga Kariage
dengan Si Buta dari Goa Hantu, dan masih kun (Masashi Ueda 1980), Crayon Shinchan
banyak lagi komikus lawas yang menjadi (Yoshito Usui 1990) dan P-Man (Fujiko
pionirnya. Fujio 1967) walaupun keduanya tidak
Lalu zaman sekarang, gaya gambar sepenuhnya menggunakan penyajian visual
yang menjadi minat utama penikmat komik layaknya komik strip. Adapun komik barat
ialah gaya komik jepang (atau manga) dan yang menggunakan format ini, namun tidak

Volume 6, Edisi 2, September 2019 |320


JURNAL NARADA
ISSN 2477-5134 Volume 6 Edisi 2 September 2019

terlalu menjual di Indonesia. Misalnya Calvin 3. Pemilihan image/gambar


Hobbes, FoxTrot dan Peanuts (Snoopy) 4. Pemilihan kata
Hingga era sekarang sangat banyak komikus 5. Pemilihan alur baca.
lokal yang menggunakan format komik strip. Komik dapat diterbitkan dalam
'DODP MXUQDO ¶3HUDQFDQJDQ .RPLN berbagai bentuk, mulai dari strip dalam
Strip Sebagai Media Layanan Masyarakat koran, dimuat dalam majalah, hingga
Untuk Bijak Dalam Bersosial 0HGLDµ ROHK berbentuk buku tersendiri. Bahkan sekarang
William Surya , Arief Agung S , Jacky merambah ke media internet dan sosial
Cahyadi, dikutip bahwa Media komik strip media.
dipilih, karena komik strip memiliki jumlah Komik dalam etimologi bahsa
panel yang sedikit, hanya sekitar 4-5 panel ,QGRQHVLD EHUDVDO GDUL NDWD ´FRPLFµ \DQJ
saja. Penggunaan panel yang sedikit ini dapat NXUDQJ OHELK VHFDUD VHPDQWLN EHUDUWL ´OXFXµ
membantu penyampaian pesan dalam cerita, ´OHOXFRQµ DWDX NDWD NRPLNRV GDUL NRPRV·
karena pesan yang ingin disampaikan harus UHYHO· EDKDVD <XQDQL \DQJ PXQFXO SDGD DEDG
dapat dimuat di dalam jumlah panel yang ke-16(M. S. Gumelar 2011:2). Menurut
sedikit, sehingga pesan yang ingin Kamus Besar Bahasa Indonesia atau dapat
disampaikan dapat langsung diterima oleh disingkat KBBI komik adalah cerita
pembaca secara jelas. Komik strip bergambar (dalam majalah, surat kabar, atau
menggunakan style semi kartun. berbentuk buku) yang umumnya mudah
Kajian Teoritik dicerna dan lucu.
Menurut Scott Mccloud (1993), Komik Mc Cloud dalam M. S. Gumelar
adalah sebuah gambar-gambar dan simbol- (2011:6) menekankan bahwa komik adalah
simbol (lambang) yang berdampingan ´*DPEDU \DQJ EHUMDMDU GDODP XUXWDQ \DQJ
dengan turutan tertentu. Komik merupakan disengaja, dimaksudkan untuk menyampaika
sebuah seni bercerita yang terdiri dari panel- informasi atau menghasilkan respon estetik
panel gambar yang berturutan dan terkadang GDUL SHPEDFDµ .RPLN DGDODK XUXWDQ-urutan
dikuatkan dengan teks untuk menyampaikan gambar yang ditata sesuai tujuan & filosofi
suatu pesan nilai dan makna. Dalam pembuatannya hingga pesan cerita
penyampaian suatu cerita/nilai, seorang tersampaikan, komik cenderung diberi
komikus perlu memperhatikan lima aspek lettering yang diperlukan sesuai dengan
yang penting sebagaimana disampaikan oleh kebutuhan ( menurut M. S. Gumelar 2011).
Scott Mccloud (2006), antara lain: Umumnya komik dikenal sebagai
1. Waktu/momen cerita bergambar (cergam). Atau, dengan
2. Pemilihan frame kata lain diartikan sebagai cerita yang

NARADA, Jurnal Desain & Seni, FDSK - UMB |321


didukung oleh serangkaian gambar atau cutter, hairdryer sebagai pengering dan lain-
lukisan yang beraturan. Sebagian orang lain lain yang relevan.
berpendapat bahwa komik lebih tepat 2. Hybrid Technique
disebut gambar yang bercerita. Artinya Gabungan antara tradisional dan cara
meskipun tanpa narasi, komik bisa dinikmati digital, berapa jumlah dan presentase digital
pembacanya, sama seperti ketika menonton dan tradisionalnya tidak begitu
acara TV atau layar lebar yang dipermasalahkan yang penting menggabung
menggambarnya tepat (menurut Rully dua cara tersebut. Secara tradisional, untuk
Gusdiansyah 2009:11). membuatnya memerlukan alat-alat
Bagi anak-anak usia sekolah dasar tradisional pula seperti disebutkan di atas
membaca materi dan mendengarkan lalu menggabungnya dengan teknologi dan
penjelasan dari guru tidak dapat diingat alat-alat digital seperti scanner, komputer
secara keseluruhan. Mereka akan lebih serta graphic dan page layout software.
senang mempelajari materi yang terdapat 3. Digital Technique
banyak gambar didalamnya seperi tokoh Membuat komik dengan cara murni
kartun ataupun tokoh komik favotitnya digital, tanpa menggunakan alat dan bahan
apalagi jika tokoh kartun yang ada di tradisional sma sekali, misalnya
dalamnya juga sering mereka lihat di televisi. menggambarnya menggunakan tablet, atau
Gambar yang sederhana dan warna-warni tablet komputer (PC tablet). Hingga semua
juga dapat diingat cepat oleh siswa. Komik proses dilakukan muri secara digital.
dapat mengembangkan proses belajar 3.4 Prinsip Layout dan Panel, ekspresi,
kognitif siswa. Panel merupakan kotak atau persegi
Teknik membuat komik dimana aksi-aksi dari komik digambarkan
Menurut M.S Gumelar (2011:92) (Traci Gardner, 2006). Komik merupakan
menyebutkan bahwa terdapat 3 tekhnik gambar-gambar dan lambang-lambang lain
membuat komik diantaranya: dalam turutan waktu tertentu (Scott
1. Tradisional Technique McCloud, 2008). Perubahan gambar pada
Membuat komik dengan alat dan panel-panel tertentu, menghasilkan adegan
bahan relatif tradisional seperti pensil, tertentu. Ruang antar panel yang disebut
nibs(pena), tinta tahan air, spidol kecil, parit dalam dunia komik berperan sebagai
pensil, tinta, pena, penghapus, bolpen, jantung sebuah komik, penyambung denyut
penghapus tinta, screentone, cat spidol besar nafas dari satu panel ke panel yang lain.
baik yang tahan air (waterproof) ataupun Dalam ruang sela yang terabaikan ini,
yang tidak, kertas gambar, kertas HVS, imajinasi manusia mengambil dua gambar

Volume 6, Edisi 2, September 2019 |322


JURNAL NARADA
ISSN 2477-5134 Volume 6 Edisi 2 September 2019

yang terpisah dan mengubahnya menjadi tersebut (Chris Lie, 2013)


gagasan (Scott McCloud, 2008). Lalu layout Karakter, khususnya dalam komik,
atau tata letak dapat didefinisikan sebagai sukses tidaknya karakter tersebut dalam
susunan dari sebuah desain (Ruisdi Nur dan sebuah komik, ditentukan dari beberapa hal.
Muhammad Arsyad Suyuti, 2017). Pada Pendekatan siluet, warna, postur/gestur,
paneling (penempatan panel) juga harus kostum, bagian yang unik pada karakter, dan
diperhatikan beberapa hal, yaitu; Movement kesederhanaan (simpleness) dari karakter
(Pergerakan/alur baca), Center of interest tersebut (Chris Lie, 2013)
(pusat perhatian), variasi panel, dan text Dalam komik, garis aksi (juga dikenal
serta balon kata. sebagai garis gerakan, garis gerak, garis
Ekspresi tokoh merupakan salah satu kecepatan) adalah garis abstrak yang muncul
unsur terpenting dalam penceritaan komik, di belakang objek atau orang yang bergerak,
terutama membangun emosi penikmat sejajar dengan arah gerakannya, agar tampak
komik. Ekspresi sendiri adalah bentuk dari seolah-olah itu bergerak cepat. Penggunaan
komunikasi yang sering kita gunakan. Kita garis gerak dalam seni mirip dengan garis
VHPXD WDKX FDUD ¶PHPEDFD· GDQ ¶PHQXOLV· yang menunjukkan vektor matematis, yang
ekspresi menggunakan wajah. (Scott digunakan untuk menunjukkan arah dan
McCloud, 2007). gaya. Efek serupa ditemukan pada fotografi
Warna dapat didefinisikan secara dengan paparan panjang, di mana kamera
obyektif/fisik sebagai sifat cahaya yang dapat menangkap cahaya saat mereka
diapancarkan, atau secara subyektif/ bergerak melalui ruang dan waktu,
psikologis sebagai bagian dari pengalaman mengaburkan sepanjang arah gerakan.
indera pengelihatan. Secara obyektif atau Mereka sangat dominan dalam manga
fisik, warna dapat diberikan oleh panajang Jepang. (Jim Amash, Eric Nolen-
gelombang. (Sir David Brewster, 1831) Weathington)
Warna digunakan didalam ilustrasi sampul Menurut Scott McCloud (2001),
dan ilustrasi isi komik (sebagian komik pemikiran bahwa gambar dapat
berwarna penuh). membangkitkan rangsangan emosional atau
Karakter, khususnya dalam komik, sesuai pembaca sangatlah penting dalam seni
sukses tidaknya karakter tersebut dalam komik. Hal-hal yang tidak terlihat pun dapat
sebuah komik, ditentukan dari beberapa hal. digambarkan baik dari panel maupun dalam
Pendekatan siluet, warna, postur/gestur, panel. Misalnya seperti garis bergelombang
kostum, bagian yang unik pada karakter, dan yang putus-putus disekitar karakter dalam
kesederhanaan (simpleness) dari karakter komik mengungkapkan bahwa karakter itu

NARADA, Jurnal Desain & Seni, FDSK - UMB |323


sedang ketakutan atau merasa ngeri. Tarikan yang telah dikumpulkan dikoding dan diuji
garis dari tebal ke tipis dengan tegas dapat validitasnya. Setelah itu barulah melakukan
mengungkapkan gaya gerakan cepat. Garis analisis data. Adapun rumusan metodologi
gelombang melingkar yang tidak putus dari yang digunakan dalam penelitian ini adalah
gelombang kecil ke besar mengungkapkan sebagai berikut:
ekspresi kegilaan. Garis tanpa ekspresi yang Jenis Penelitian
paling datar sekalipun dapat Analisis Penyajian Karakter Dan Alur Cerita
merepresentasikan emosi dan perasaan lain, Pada Komik Vulcaman-Z dilakukan dengan
seperti bahasa yang terpusat pada hal-hal menggunakan metode Kualitatif. Penulis
yang tidak kelihatan, tidak akan terlihat memilih metode kualitatif dalam penelitian
dengan jelas. ini dikarenakan hasil penelitian yang ingin
Balon kata adalah ruang tempat dicapai berupa data deskriptif. Adapun hasil
menaruh teks narasi atau juga menampilkan yang ingin dicapai berupa perubahan yang
kata-kata. Balon kata juga merupakan terjadi pada fungsi produk kaos pada club
elemen ilustrasi (Dwi Koendoro, 2007). sepak bola.
Balon kata diisi oleh dialog karakter satu Penelitian ini menggunakan pende-
dengan yang lain. katan studi kasus. Studi kasus merupakan
strategi penelitan dimana di dalamnya
C. METODE
peneliti menyelidiki secara cermat suatu
Sebuah penelitian merupakan kegiatan
program, peristiwa, aktivitas, proses, atau
ilmiah yang diorganisasikan dengan baik dan
sekelompok individu. Kasus-kasus dibatasi
sistematis. Penelitian juga harus
oleh waktu dan aktivitas, dan peneliti
dilaksanakan dalam kerangka sistem yang
mengumpulkan informasi secara lengkap
rasional atau pola yang teratur. Seperti yang
dengan menggunakan berbagai prosedur
dijelaskan Rohidi (2011:71) bahwa
pengumpulan data berdasarkan waktu yang
´UDQFDQJDQ SHQHOLWLDQ \DQJ EDLN DGDODK
telah ditentukan (Creswell, 2010:20).
rancangan yang dengan jelas menguraikan
Pendekatan studi kasus dipilih sesuai dengan
tahapan-tahapan yang akan ditempuh dalam
sifat objek kajian yang spesifik, yaitu terbatas
SHQHOLWLDQ \DQJ KHQGDN GLODNXNDQµ
pada bagaimana perubahan fungsi
Langkah pertama yang dilakukan peneliti
penggunaan produk kaos club sepak bola
yaitu menentukan jenis metode penelitian
pada penggemarnya. Seperti ungkapan Louis
serta pendekatannya. Selanjutnya memilih
6PLWK µNDVXV DGDODK VXDWX VLVWHP \DQJ
berbagai teknik pengumpulan data yang
WHUEDWDV D ERXQGHG VLVWHP µ 'HQ]LQ
memungkinkan peneliti mendapatkan
Lincoln, 2009:300). Dengan demikian,
informasi/data mengenai objek kajian. Data

Volume 6, Edisi 2, September 2019 |324


JURNAL NARADA
ISSN 2477-5134 Volume 6 Edisi 2 September 2019

faktor kunci dalam memahami sebuah kasus data yang kurang relevan dan berkontribusi
terletak pada keterbingkaian (boundedness) atas kebutuhan data pada pokok bahasan.
dan pola-SROD SHULODNX VLVWHPµ 'HQ]LQ Tahapan selanjutnya melakukan uji
Lincoln, 2009:300). validitas terhadap data-data yang ditemukan.
4.2 Teknik Pengumpulan Data Pada penelitian ini, validitas data diuji
Pengumpulan data dalam penelitian ini lebih dengan menggunakan teknik triangulasi.
menekankan pada data empiris yang terjadi Jenis triangulasi yang digunakan yaitu
dilapangan. Adapun beberapa teknik triangulasi metode/teknik pengumpulan
pengumpulan data yang digunakan dalam data dan triangulasi sumber. Triangulasi
penelitian ini yaitu observasi, wawancara, metode dilakukan dengan melihat
studi pustaka, dan dokumentasi. kesesuaian data dari tiga jenis teknik
4.3 Teknik Analisis Data pengumpulan data, yaitu dari observasi,
Analisis data dalam penelitian ini akan wawancara, dan dokumen. Selain itu,
dilakukan melalui tiga tahapan yaitu: tahap triangulasi sumber dilakukan dengan melihat
pengidentifikasian, tahap pengolahan, tahap kesesuaian informasi yang disampaikan oleh
penafsiran(Subana& Sudrajat, 2001: 145). narasumber yang diwawancarai.
Pada tahap pertama dilakukan identifikasi Tahap terakhir dilakukan analisis data
datadengan mengumpulkan data verbal dan sesuai dengan teori-teori yang sudah
visual yang diperoleh melalui studi pustaka, ditetapkan sebelumnya. Penelitian ini
observasi, wawancara dan audio & visual. menekankan pada analisis dekonstruksi
Segala data yang ditemukan di lapangan penafsiran kembali tentang fungsi produk
dikelompokkan kedalam berbagai folder kaos berdasarkan dari dua sisi yang berbeda.
sesuai dengan jenisnya. Data-data serta Dalam hal ini teori dekonstruksi digunakan
folder-folder yang telah dibuat diberi judul untuk membedah kasusnya.
untuk membantu proses pencariannya ketika
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
dibutuhkan.
Vulcaman-Z merupakan komik aksi-komedi
Tahap kedua dilakukan klasifikasi serta
yang berformat yonkoma (komik empat
pengolahan data.Proses klasifikasi data
panel) dan dapat dikatakan bentuk lain dari
dilakukan dengan menggunakan sistem
komik strip. Pembuat dari Vulcanman-Z
koding. Tahap ini dimulai dengan memilih
ialah Galang Tirtakusuma, seorang komikus
atau mengelompokkan data penelitian yang
yang terkenal dengan ciri khas menggam-
telah diidentifikasi sesuai dengan jenis dan
barnya, gambar bergaya chibi, dengan salah
sifat data, setelah itu diadakan seleksi data.
satu komik terkenalnya, Garudaboi, dan
Seleksi data dilakukan dengan menyisihkan

NARADA, Jurnal Desain & Seni, FDSK - UMB |325


komik-komik selipan di majalah
Animonster.
Chibi merupakan kata Bahasa Jepang
yang berarti "orang pendek" atau "anak
kecil". Kata ini populer di kalangan
penggemar manga dan anime. Arti kata ini
adalah seseorang atau binatang yang
pendek/kecil, dengan kata lain, komik yang
menggunakan gaya gambar chibi selalu
memakai karakter yang Super deformed
(pendek/kecil dengan kepala yang tidak
proporsional). Gambar 2. Komik Garudaboi (Sumber: KOLONI)

Karya komik lain yang memiliki


format seperti ini juga sangat banyak.
Misalnya saja komik Peanuts karya Charles
M. Schulz dan Garfield karya Jim Davis dari
barat, Kobo chan karya Masashi Ueda dari
jepang, yang telah cukup lama karyanya
beredar dan diadaptasi ke berbagai macam
media di seluruh dunia. Lalu di Indonesia,
Walaupun format komik strip sudah
Gambar 1. Komik Vulcaman-z (Sumber: PT Mizan
Pustaka) digunakan sejak lama, pemakaian format

Cerita Vulcaman-Z diangkat dari komik seperti ini mulai banyak digunakan

coret-coretan masa kecil Galang. Berawal oleh komikus amatir dan professional

dari keinginannya ingin memiliki tokusatsu- setelah booming nya komik-komik strip

nya sendiri, Vulcaman-Z pun lahir. Selain diinternet yang memakai format seperti ini,

Vulcaman-Z, galang juga membuat banyak contohnya Komik Si Juki karya Faza Meonk,

sketsa vulcaman lain sewaktu kecil. Mulai kostum (komik strip untuk umum) karya

dari Vulcarion, Vulcaman Sonic, Haryadhi, Komik Tahilalats karya Nurfadli

Vulcamaster, dan masih banyak lagi. Mursyid, dan lain lain. Galang Tirtakusuma

Tujuannya adalah memberikan karakter sendiri pun juga telah menggunakan format

tambahan sebagai teman, rival ataupun komik strip sejak karyanya di majalah

lawan tanding. Animonster diterbitkan.


Spesifikasi dari buku komik

Volume 6, Edisi 2, September 2019 |326


JURNAL NARADA
ISSN 2477-5134 Volume 6 Edisi 2 September 2019

Vulcaman-Z : sistem penempatan cerita, yaitu :

Gambar 3. Spesifikasi Komik

Penyajian Layout dan Paneling


Layout merupakan tataletak, yang dapat Gambar 4. Komik Vulcaman-z (Sumber: PT Mizan
Pustaka)
didefinisikan sebagai susunan dari sebuah
desain (Ruisdi Nur dan Muhammad Arsyad 1. Ki (Panel pertama) Merupakan
Suyuti, 2017). Kemudian panel, merupakan penempatan basis cerita, masalah yang
bingkai yang diisi oleh gambar. Panel terjadi. Sho (Panel kedua) Merupakan
merupakan kotak atau persegi dimana aksi- perkembangan cerita atau masalah dari
aksi dari komik digambarkan (Traci panel pertama.
Gardner, 2006). Semua gambar merupakan 2. Ten (Panel ketiga) Merupakan klimaks
gambar reproduksi pribadi. Penyajian dari cerita, juga adanya kejadian yang

Layout dan paneling pada komik vulcaman tidak terduga.


Z adalah sebagai berikut: 3. Ketsu (Panel keempat) Merupakan
1. Jenis 4.koma (yonkoma) tv storyboard konklusi, solusi, juga anti klimaks dari
layout. cerita dan permasalahan.
Layout panel yang digunakan pada Komik 4.koma juga merupakan

komik ini berformat 4 panel, atau 4.koma format yang cocok untuk komik komedi dan
dalam istilah perkomikan. Tiap-tiap chapter humor, dikarenakan penempatan
atau bab akan selalu menggunakan kishotenketsu yang ada pada 4koma mudah

penempatan panel, Gutter atau sela atau digunakan dan mudah dipahami.
parit, ukuran dan jumlah panel yang sama. 2. Half spread page layout
Keempat panel dalam tiap panelnya
mempunyai fungsi tersendiri dan memiliki

NARADA, Jurnal Desain & Seni, FDSK - UMB |327


Gambar 6. Borderle SS panel (Sumber: PT Mizan
Pustaka)

Dalam beberapa bagian, panel terakhir


dihilangkan dan hanya digambar karakter
dan diberi bubble text. Panel ini dipakai
untuk menunjukkan efek dramatis. Tetapi,
pada penggunaannya tidak hanya untuk
menunjukkan efek dramatis, memungkinkan
cerita mendapatkan napas atau sela ² sela
dalam sebuah komik.
Gambar 5. Half spread page layout (Sumber: PT 4. Broken panel/gambar keluar panel
Mizan Pustaka)

spread merupakan gambar, dalam


kasus ini panel, yang membentang lebih dari
satu halaman. Spread juga pada komik
umumnya menggunakan dua halaman. Pada
komik vulcaman-z, Spread dibuat setengah
dari ukuran halaman, yang dimana setengah
dari dua halaman tersebut digunakan untuk
mengisi kelanjutan cerita dari spread. Layout
yang digunakan dirubah menjadi berbentuk
kotak dan urutan membacanya menjadi
horizontal, dari kiri ke kanan. Gutter atau
selasela antara panel spread dan panel biasa
Gambar 7. Broken panel/gambar keluar panel
juga diberikan jarak yang jauh. (Sumber: PT Mizan Pustaka)

3. Borderle SS panel Elemen gambar seperti karakter, balon


teks, dan garis efek keluar atau melampaui
panel dan masuk kedalam gutter atau sela
panel. Dalam beberapa bagian, terdapat
gambar yang melewati atau keluar panel.
Kebanyakan adalah karakter atau figur yang
berperan penting didalam komik. Ini
dikarenakan dalam pengenalan sebuah
karakter, pembaca diharapkan dapat melihat
karakter lebih detil dan jelas agar tidak ada

Volume 6, Edisi 2, September 2019 |328


JURNAL NARADA
ISSN 2477-5134 Volume 6 Edisi 2 September 2019

kebingungan tentang siapa karakter yang


sedang beraksi pada cerita selanjutnya.
Untuk efek suara, dikarenakan jika tidak
dilewati atau keluar dari panel, maka tidak
akan terlihat jelas efek suara apa yang ada
disitu, yang bisa jadi ruang kosong yang
telah ada tertutup oleh gambar yang ada.
5. Close up shot panel
Menempatkan kamera atau mata
pembaca sedekat mungkin dengan objek
atau karakter komik sehingga latar belakang Gambar 9. Medium shot panel (Sumber: PT Mizan
Pustaka)
menjadi sedikit terlihat atau tidak terlihat
Panel digunakan dengan kamera atau
sama sekali. Close Up shoot digunakan
pandangan pembaca sedikit lebih jauh
untuk menon-jolkan dan mendramatisir
sehingga karakter yang melakukan aksi atau
sebuah ekspresi yang sedang dilakukan oleh
sebuah aktifitas mendapat perhatian serta
karakter. Shot ini sering digunakan dipanel
latar disekelilingnya, dapat terlihat. Medium
ketiga dan keempat, sebagai klimaks atau
shoot umumnya memiliki komposisi yang
konklusi yang hiperbolik.
relatif seimbang antara karakter dan latar.
7. Wide shot panel

Gambar 8. Close up shot panel (Sumber: PT Mizan


Pustaka)
Gambar 10. Wide shot panel (Sumber: PT Mizan
6. Medium shot panel Pustaka)

Kamera atau mata pembaca


ditempatkan lebih jauh lagi, hingga dapat
mencakup penglihatan yang lebih luas. Wide

NARADA, Jurnal Desain & Seni, FDSK - UMB |329


shoot umumnya digunakan untuk membuat beberapa karakter yang ditampilkan pada
gambar latar lebih menonjol, daripada volume pertama. Beberapa karakter tersebut
karakter itu sendiri, atau bahkan hanya merupakan karakter yang penting dalam
gambar latar tersebut yang ditampilkan yang perkembangan cerita, dengan munculnya
bisa berupa lanskap alam maupun kota. masalah yang datang pada saat karakter
Shoot ini jarang dipakai, dikarenakan format tersebut diperkenalkan. pada komik
komik 4.koma jarang bahkan tidak sama vulcaman-z, karakter menggunakan gaya
sekali memakai panel yang berbentuk chibi, yang artinya karakter memiliki kepala
persegi panjang, ataupun full spread. yang besar dan badan yang tidak
Pembahasan Layout dan Paneling proporsional. Menurut Gen Sato, animator
Layout dan paneling dalam komik YHWHUDQ -HSDQJ GDQ SHQXOLV ´%DJDLPDQD
vulcaman-z menggunakan format layaknya Menggambar MANGA - Karakter Super-
komik strip, dimana panel yang digunakan 'HIRUPHGµ NDUDNWHU FKLEL KDUXV PHPLOLNL
hanya panel persegi empat dan tidak rasio antara kepala sampai tubuh antara 1: 1
memakai panel yang berbentuk variasi. dan 4: 1. Jadi kepala tidak harus lebih besar
Dalam beberapa kesempatan diberikan dari pada tubuh, tapi bisa jadi jauh lebih
panel spread, untuk sedikit memberikan besar. Selain itu, fitur wajah biasanya dilebih-
kejutan kepada pembaca. Selain itu, lebihkan dan dikumpulkan ke tengah wajah.
borderless panel dan broken panel juga Semua gambar merupakan gambar
menambah keunikan dari komik ini, dimana reproduksi pribadi.
komik yang menggunakan format 4koma 1. Karakter Udin
dan strip jarang sekali menggunakan kedua
panel tersebut. Lalu prinsip shot kamera
juga diterapkan. Close up, medium, dan
wide, merupakan salah satu unsur komposisi
dasar yang digunakan dalam komik ini.
Digunakan untuk masing-masing kebutuhan,
seperti medium shot untuk memberikan
informasi suasana karakter, wide shot untuk
memperlihatkan tempat kejadian aksi
berlangsung, dan close up untuk memper-
lihatkan ekspresi karakter secara jelas.
Penyajian Karakter
Gambar 11. Karakter Udin (Sumber: PT Mizan
Dalam komik Vulcanman-Z terdapat Pustaka)

Volume 6, Edisi 2, September 2019 |330


JURNAL NARADA
ISSN 2477-5134 Volume 6 Edisi 2 September 2019

Deskripsi: Merupakan karakter utama pakaian yang feminim. Ditambah keunikan


dari komik Vulcanman-Z. seorang dari Yvonne yaitu mata bulat dan selalu
mahasiswa yang tak memiliki teman hingga menggunakan bahasa tubuh yang ceria.
tiba-tiba ia mendapatkan mimpi yang aneh 3. Choki Nuris
tentang seseorang memberikan sebuah alat
untuk berubah bentuk menjadi Vulcanman.
Analisis: Dari pendekatan siluet dan
gesture, Udin memiliki bentuk yang unik,
dengan badannya yang murung, tidak tegap,
warna merah yang dominan, serta pakaian
kaos dan celana jeans. Dalam bentuk Zero
Form (berkostum) memiliki keunikan
tersendiri yaitu mata merah yang lebar,
cakram di dada, dan pedang, serta antenna
di kepala.
Gambar 13. Karakter Choky Nouris (Sumber: PT
2. Yvonne Mizan Pustaka)

Deskripsi: Pemilik dari Nuris


Foundation, dan juga teman bertarung
Vulcanman, Vulcanman Slider. Perannya
adalah membantu Udin dan kota
Koalapanda dari monster dan penjahat.
Analaisis: Dari pendekatan siluet dan
gesture, Choki memiliki bentuk yang formal
dan kaku. Postur tubuh yang kaku, tidak
banyak gerakan yang dilakukan, warna yang
dipakai hanya warna warna yang gelap
Gambar 12. Karakter Yvonne (Sumber: PT Mizan
Pustaka)
seperti hitam. Dalam bentuk Slider
(berkostum) memiliki warna palet yang
Deskripsi: Teman dari Udin, juga
berbeda, yaitu hijau. Dan keunikan dari
bekerja di Nuris Foundation. Peneliti utama
kedua bentuk tersebut adalah adanya bentuk
proyek rahasia. Analisis: Dari pendekatan
kotak di masing-masing wajah, seperti
siluet dan gesture, Yvonne memiliki bentuk
kacamata di bentuk biasa, dan mata kotak.
yang ceria. Mulai dari postur tubuh yang
berwarna hitam di kostum Slider. Serta slider
tegap, warna kuning yang dominan, dan
memiliki senjata berupa pistol.

NARADA, Jurnal Desain & Seni, FDSK - UMB |331


4. Tokoh Z yang lain seperti pakaian kasual dan
reaksi yang selalu berlebihan
- Yvonne: Siluet dan gestur yang tegap dan
bersemangat, dominan warna kuning dan
putih, raut wajah periang. Keunikan yang
lain seperti pakaian formal, dan selalu
memakai kacamata bundar.
- Choki Nuris: Siluet dan gestur yang tegap
dan kaku, dominan warna hitam dan
hijau, raut wajah misterius. Keunikan
Gambar 14. Karakter Toko Z (Sumber: PT Mizan
Pustaka) yang lain seperti pakaian penelitian yang
selalu digunakan, dan kacamata hitam
Deskripsi: Bentuk lain dari alat
serta form lain dari vulcaman.
perubahan Vulcanman. Bentuknya
menyerupai burung hantu dengan ekor - Z : Siluet dan gestur yang kecil dan lucu,

rakun. Analisis: Dari pendekatan siluet dan dominan warna coklat, raut wajah polos.

gesture, Z memiliki bentuk yang kecil dan Keunikan yang lain seperti bentuk badan

mudah diingat layaknya maskot. Bentuk gabungan dari rakun dan burung hantu,

yang simple juga mempermudah bagi serta perubahan lain menjadi bentuk

pembaca untuk mengidentifikasi karakter Device.

ini. Desain dri Z juga mempengaruhi - Ruby: Siluet dan gestur yang kasual dan

perwatakannya yang konyol, dan fleksibel, memiliki warna dominan lebih

menggemaskan. dari tiga, raut wajah yang pemarah.

Pembahasan Karakter Keunikan yang lain seperti pakaian kasual

Karakter di komik Vulcaman-z di desain misalnya jaket selalu dikenakan, juga

secara simple (dan menggunakan warna yang perubahan bentuk vulcaman yang

sedikit), tidak seperti komik pada umumnya, beragam.

namun dalam komik strip ini merupakan hal - Viper: Siluet dan gesture yang kaku,

yang biasa. Walaupun gaya gambar yang memiliki warna dominan merah dan

digunakan merupakan gaya gambar chibi, hitam, raut wajah tidak terlihat (selalu

namun tiap karakter tetap memiliki keunikan menggu-nakan garis efek).

visual yang berbeda beda. - Bukhbru: Siluet dan gesture yang tegas,

- Udin: Siluet dan gestur yang murung dan dominan warna hitam, raut wajah yang

tidak bersemangat, dominan warna lesu dan letih.


merah, raut wajah pemurung. Keunikan - Vulcaman Taurus dan Monster Komodo:

Volume 6, Edisi 2, September 2019 |332


JURNAL NARADA
ISSN 2477-5134 Volume 6 Edisi 2 September 2019

Siluet dan gesture yang perkasa dan a. Senang : digambarkan dengan mulut yang
besar, dominan warna hitam dan pastel, terbuka atau tersenyum, adanya garis-
raut wajah yang pemarah. garis diagonal di sekitar pipi, postur
Penyajian Ekspresi badan yang tegap, dan beberapa
Dalam buku Mastering Manga : A digambarkan denan garis efek di sekitar
0DQJDND·V 6XUYLYDO *XLGH 0DNDQ.RPLN kepala atau wajah.
GentaCraft 2013), dikatakan bahwa gaya b. Sedih : digambarkan dengan mulut
gambar chibi merupakan gaya gambar yang tertutup atau terbuka berbentuk kotak,
memiliki ekspresi dengan penggambaran garis lengkung berirama sebagai air mata,
hiperbola (berlebihan). Penggambarannya postur badan yang melengkung kebawah,
pun hampir tidak ada batasnya. Kita bisa dan juga garis efek bulatan kecil disekitar
menambahkan garis-garis atau elemen wajah sebagai percikan air mata.
apapun agar ekspresi tersebut semakin asyik. c. Terkejut : hampir sama dengan sedih,
Biasanya ekspresi ini digunakan untuk bedanya tidak ada garis yang
menggambarkan karakter yang sedang menggambarkan air mata dan
bertingkah konyol, atau adegan-adegan lucu percikannya, wajah digambar lebih aneh
yang membuat pembaca tertawa. Tentunya seperti bola mata keluar, juga posturnya
akan menjadi nilai plus dan daya tarik yang lebih kaku. Biasanya juga ditambah
tersendiri apabila kita bisa menempatkan garis efek yang berlebihan.
dan meramu disaat yang tepat. Semua d. Kecewa : hampir tidak memperlihatkan
gambar merupakan gambar reproduksi raut wajah, hanya menampilkan postur
pribadi. tubuh yang membungkuk, dan digambar
Pembahasan Ekspresi garis efek horizontal dan vertikal.
Ekspresi yang telah dianalisa merupakan e. Bersemangat : adanya gambar tangan
ekspresi yang sering digunakan dalam komik yang berbeda-beda serta garis lengkung di
ini sebagai reaksi dari suatu kejadian sekitarnya, menandakan karakter sedang
tertentu. Dalam komik ini, hampir semua melakukan suatu aksi dengan cepat.
ekspresi dibuat secara berlebihan, f. Bingung : digambarkan dengan mulut
dikarenakan ekspresi di dalam komik yang melengkung tidak berirama atau zig-
bergenre komedi sangat krusial dalam zag, ditambah garis efek yang menggam-
menentukan sebuah joke atau lelucon akan barkan percikan keringat.
berhasil atau tidak. Penggambaran tiap g. Kesal/Marah: digambarkan dengan
ekspresi juga memiliki perbedaannya mulut yang terbuka lebar atau setengah
tersendiri, yaitu: terbuka, da nada banyak garis efek yang

NARADA, Jurnal Desain & Seni, FDSK - UMB |333


tajam di raut wajah dan sekitar tubuh. hijau muda, yang mana merupakan warna
h. Malu : digambarkan dengan garis-garis dasar dari karakter tersebut.
diagonal di hampir seluruh permukaan Pembahasan garis aksi
wajah, juga adanya garis efek lengkung di Garis aksi pada komik vulcaman-z tidak
sekitar tubuh. banyak jenis dan macamnya, Dikarenakan
Pembahasan Warna batas ukuran panel yang kecil. Prinsip dasar
Warna pada ilustrasi yang ada pada komik desain juga dapat diterapkan pada komik ini
Vulcaman-z menggunakan komposisi warna sebagai landasan mengidentifikasi jenis dan
yang hampir sama pada tiap-tiap ilustrasi. fungsi dari masing-masing garis aksi. Tetapi
Hanya, tiap-tiap ilustrasi memiliki ciri khas ada beberapa prinsip dasar desain yang
warna yang berbeda beda, yaitu: penggunaannya berbeda pada komik ini.
a. Ilustrasi Pin Up Portrait: menggunakan Berikut fungsi garis aksi yang ada pada
komposisi warna hangat, ditambah komik Vulcaman-z:
dengan warna netral seperti warna hitam. a. Garis lurus diagonal : digunakan untuk
b. Ilustrasi sampul: menggunakan komposisi memberikan kesan pada keadaan yang
warna yang variatif, dengan tidak stabil, bergerak, dan impulsif.
menggabungkan warna hangat dan warna b. Garis lurus horizontal : digunakan untuk
dingin, Namun masih didominasi warna memberi efek yang statis, tidak bergerak.
hangat. Ada juga warna netral sebagai Namun juga dapat digunakan untuk
penyeimbang dari gambar tersebut. memberikan kesan cepat, gesit, dan
c. Ilustrasi Pin Up Spread/Landscape : dinamis jika dibuat atau diterapkan
merupakan ilustrasi yang paling banyak sebagai latar dari sebuah panel.
menggunakan warna yang bervariasi c. Garis diagonal yang membentur :
daripada ilustrasi lainnya di dalam komik. digunakan untuk memberikan kesan yang
Sama seperti ilustrasi sampul, berbagai misterius, konflik, jahat. Diterapkan
warna hangat dan dingin digabungkan sebagai salah satu garis efek yang sering
dalam satu gambar. digunakan pada karakter antagonis.
d. Lembar karakter : Warna pada ilustrasi ini d. Garis lengkung : menggambarkan suatu
merupakan warna hangat. Merah, kuning, keadaan dimana suatu karakter atau
dan oranye mendominasi ilustrasi. benda berpindah dari satu tempat ke
Namun terdapat juga beberapa aksen tempat lain sebagai jejak gerakan yang
berwarna netral, putih dan hitam di telah dilakukan. Bisa juga digunakan
beberapa bagian. Juga di bagian karakter sebagai efek gerakan, pantulan, dan
Vulcaman Slider menggnakan warna guncangan.

Volume 6, Edisi 2, September 2019 |334


JURNAL NARADA
ISSN 2477-5134 Volume 6 Edisi 2 September 2019

Pembahasan Balon Teks narasi, sebagai informasi tambahan bagi


Balon teks merupakan bagian penting dari pembaca.
sebuah komik. Dari analisa diatas, diketahui
E. KESIMPULAN
bahwa dalam komik Vulcaman-z, balon kata
Kesimpulan
terdapat banyak macam dan bentuknya. Penyajian Visual pada komik Vulcaman-Z
Penggunaanya tergantung dari bentuk balon memiliki kelebihan dan kekurangannya
kata tersebut, dan masing-masing balon kata masing-masing dalam menyajikan informasi
memiliki fungsi yang berbeda-beda. dalam bentuk visual, yaitu:
Penggunaan balon kata tersebut yaitu : a. Visual pada layout komik empat panel
a. Balon kata normal : sebagai balon kata memiliki kerapihan dan urutan penulisan
yang umum digunakan untuk yang selalu sama dan teratur, namun
menempatkan dialog biasa. sedikit terbatas oleh ukuran panel.
b. Balon kata dalam hati/monolog : penggabungan spread dengan empat
digunakan untuk menempatkan
panel, membuat sebuah komposisi
perbincangan antara karakter dengan
format komik yang unik dan tidak lazim
dirinya sendiri.
dipakai. Kemudian pemakaian panel
c. Balon kata bergumam : sebagai balon
broken dan borderless, serta bermacam
kata untuk menempatkan sebuah kata
shoot kamera, memberikan variasi
gumaman dan diletakkan di dekat
paneling dan kesan yang berbeda beda
karakter juga berukuran kecil. contohnya
b. Karakter yang dibuat menggunakan gaya
VHSHUWL ´KPPµ ´HK"µ ´KQJ"µ GDQ ODLQ
gambar yang simple, namun masih
lain.
memiliki siluet, gesture, warna, pakaian
d. Balon kata tajam/berteriak : digunakan
dan keunikannya yang dapat
untuk menempatkan sebuah kata atau
diidentifikasikan pada masing-masing
kalimat yang keras dan agresif. Dalam
karakter. Masing-masing karakter
pemakaiannya, tulisan bisa memakai font
memiliki visual yang unik, misalnya Udin
biasa ataupun juga tulisan tangan untuk
dengan rambut merah, kaos polos dan
memberikan kesan yang lebih dinamis.
jeans, gesture nya yang loyo, dan raut
e. Balon kata simbol : merupakan balon
wajahnya yang flat, datar. Sedangkan
kata yang diisi oleh simbol untuk
Yvonne dengan rambut kuning, seragam
memberikan visualisasi tentang suara atau
formal, gesture yang tegap dan
bunyi yang non-verbal.
bersemangat juga wajahnya yang ceria.
f. Balon kata narasi: merupakan balon kata
c. Ekspresi yang digambar berlebih-lebihan,
yang digunakan untuk menempatkan

NARADA, Jurnal Desain & Seni, FDSK - UMB |335


dengan tujuan membuat sebuah penggambaran garis aksi daripada panel
rangsangan kepada pembaca agar tertawa pemberian reaksi lelucon.
melihat cerita lelucon dari komik. b. Balon kata di dalam komik ini cukup
Contohnya ekspresi terkejut yang selalu bervariasi. Tiap balon kata juga unik dan
digambarkan dengan mulut terbuka lebar memiliki kegunaannya masing-masing.
berbentuk persegi, raut wajah yang Contohnya balon kata normal digunakan
digambar aneh, gesture yang kaku, dan untuk berdialog antar karakter, balon kata
memiliki beberapa garis efek zig-zag monolog untuk karakter berbicara
disekitarnya. dengan dirinya sendiri, balon kata tajam
d. Warna pada ilustrasi yang ada di dalam untuk dialog yang keras, lantang, dan
komik memiliki desain, komposisi warna, agresif seperti berteriak, serta balon kata
skema yang berbeda, namun memiliki narasi yang digunakan untuk pemberian
kesamaan dalam penggunaan warna informasi tambahan dalam bentuk narasi.
dasar. Seperti contohnya di ilustrasi
F. DAFTAR PUSTAKA
sampul menggunakan warna yang
Ame, T. (2013). Cara Mudah Menggambar
bervariasi, antara warna hangat dan Shoujo Manga. Jakarta: Transmedia
Pustaka
dingin. Di ilustrasi pin up portrait
menggunakan warna yang dominan Geogernes, C. (2007). How to Cheat in Adobe
Flash CS3: The art of design and
warna hangat,
animation. Oxford: Elsevier.
b. dengan aksen warna netral. Tetapi kedua
Irawan, B., & Tamara, P. (2013). Dasar-Dasar
ilustrasi tersebut masih memiliki warna
Desain. Jakarta: Griya Kreasi.
dasar yang sama. Seperti merah, kuning,
biru, dan menggunakan teknik pewarnaan Tirtakusuma, G. (2013). Vulcaman-Z.
Bandung: CV Curhat Anak Bangsa
yang sama yaitu cell shading.
a. Garis aksi pada komik ini tidak banyak MakanKomik. (2013). Mastering Manga: A
0DQJDND·V 6XUYLYDO *XLGH Surabaya:
macamnya dibandingkan dengan komik GentaCraft
berformat normal. Keterbatasan ruang
McCloud, S. (2001). Memahami Komik.
dalam panel untuk menggambar Jakarta: KPG Gramedia (Kepustakaan
menjadikan faktor utama dalam minim Populer Gramedia)

digambarnya garis aksi. Namun intensitas Nur, R., Arsyad, S., & Muhamad. (2017).
penggambaran garis aksi selalu berubah- Pengantar Sistem Manufaktur.
Yogyakarta: Deepublish Publisher.
ubah menuruti jalan cerita komik.
Contohnya saja pada panel kemunculan Nasrullah, R., Novita, S.,& Intan. (2012).
Komik sebagai Media Dakwah:
monster berbeda intensitas Analisis Semiotika Kepemimpinan

Volume 6, Edisi 2, September 2019 |336


JURNAL NARADA
ISSN 2477-5134 Volume 6 Edisi 2 September 2019

,VODP GDODP .RPLN ´6L %XMDQJµ Vol https://thepatronsaintofsuperheroes.


6, (1). Diambil dari wordpress.com/2015/12/07/analyzin
http://journal.uinsgd.ac.id/index.php g-comics-101-layout/ (Desember,
/idajhs/article/view/325/440. 2017).
(Oktober, 2017).
Mami Suzuki. (2016). CHIBI: THE
Novianti, N. (2007). "Dampak Drama, JAPANESE WORD THAT'S CUTE
Anime, dan Musik Jepang Terhadap and OFFENSIVE :THE ORIGINS,
0LQDW %HODMDU %DKDVD -HSDQJµ Vol 1, THE OFFENSIVE, AND THE
(2). Diambil dari OTAKU. Diambil dari
http://journal.binus.ac.id/index.php/ https://www.tofugu.com/japanese/c
Lingua/article/view/321. hibi/.

Septiadi, Ng, William Surya. Suwasono,


Arief Agung. Cahyadi, Jacky. (2016).
´3HUDQFDQJDQ .RPLN 6WULS 6HEDJDL 0HGLD
Layanan Masyarakat Untuk Bijak Dalam
%HUVRVLDO 0HGLDµ Diambil dari
https://www.neliti.com/publications/
86489/perancangan-komik-strip-
sebagai-media-layanan-masyarakat-
untuk-bijak-dalam-berso (Oktober,
2017).

Artikel dan Website

Walker, B. (2002). The comics: since 1945.


New York: Harry N. Abrams, Inc.

Anonim. (2017). Penyajian. Diambil dari


http://kbbi.kata.web.id/penyajian/
(November, 2017).

Lie, C. (2014). Cara mendisain karakter


komik yang sukses. Diambil dari
https://www.kaskus.co.id/thread/53a
9d11f902cfe26358b4614/cara-
mendisain-karakter-komik-yang-
sukses/ (November, 2017).

Traci Gardner. (2006). Comic Vocabulary


Definitions and Examples: Layout &
Design. Diambil dari
http://www.readwritethink.org/files/
resources/interactives/comic/comicd
efinitions-design.pdf (Desember,
2017).

Chris Gavaler. (2015). Analyzing Comics


101 (Layout). Diambil dari

NARADA, Jurnal Desain & Seni, FDSK - UMB |337


Volume 6, Edisi 2, September 2019 |338

Anda mungkin juga menyukai