Kelompok 8
1. Riki Rizki B.111.20.0022
2. Agus Somantri B.111.20.0144
3. Varensi Nuzullilian P B.111.20.0158
4. Wiji Arumsari B.111.20.0177
5. Silvia Rachmawati B.111.20.0180
6. Khirzah Anna Fisah B.111.20.0188
I. PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
II. PEMBAHASAN
A. ANALISIS INDUSTI
Dalam manajemen strategis, analisis industri diambil dari karya Porter (1980)
yang mengemukakan bahwa ada lima kekuatan yang membentuk struktur industri dan
mendorong persaingan, yang dapat dianalisis untuk menentukan potensi profitabilitas
menjalankan bisnis di industri tersebut. Porter (1980) mengklaim bahwa “kekuatan
kolektif dari kekuatan menentukan potensi keuntungan akhir dalam industri”.
Analisis Porters Five force atau kerangka lima kekuatan Porter (1980) dapat
digunakan sebagai template analisis industri untuk menilai daya tarik industri, untuk
meluncurkan bisnis baru serta untuk mengubah strategi bisnis yang sudah ada.
Dari perspektif strategis, kekuatan analisis industri seperti yang diberikan oleh Porter
(1980) adalah:
Berikut ini adalah beberapa tujuan yang mungkin dapat membantu dengan melakukan
audit analisis industri.
Komponen analisis industri atau lima kekuatan yang dicetuskan oleh Porter
(1980) harus dianalisis secara rinci untuk mendapatkan wawasan strategis yang
berarti. Oleh karena itu, faktor-faktor analisis industri dalam setiap kekuatan harus
dilihat, untuk menentukan apakah faktor-faktor ini dapat bertindak sebagai sumber
ancaman dan pendorong persaingan.
Kekuatan ini digunakan untuk memahami tingkat ancaman yang diberikan oleh
pesaing dalam industri, yang pada akhirnya dapat mengurangi profitabilitas
perusahaan. Persaingan kompetitif yang tinggi dapat muncul dari beberapa sumber
seperti:
Kekuatan ini digunakan untuk menentukan apakah perusahaan dapat secara efektif
menjual produk mereka dengan margin keuntungan yang tinggi kepada pembeli di
industri tersebut. Pembeli dalam suatu industri tidak harus merupakan pelanggan
akhir.
Misalnya, pembeli produk Procter & Gamble seperti sampo adalah supermarket,
bukan pengguna rumah tangga. Di bawah prevalensi kondisi tertentu, pembeli
mungkin memiliki kekuatan tawar yang lebih tinggi, seperti:
a) Terbatasnya jumlah pembeli di industri
b) Biaya peralihan antar perusahaan rendah di antara pembeli
c) Ada sejumlah besar perusahaan yang bersaing untuk mendapatkan pembeli
d) Kemungkinan integrasi vertikal ke belakang di antara pembeli (misalnya:
elektronik Samsung)
Produk pengganti bukanlah produk serupa dari pesaing, melainkan produk tersebut
adalah kategori produk berbeda yang dapat menawarkan manfaat serupa. Misalnya
ponsel Android bukan pengganti iPhone, tetapi jam tangan atau tablet pintar dapat
bertindak sebagai pengganti sebuah ponsel).
Peserta Potensial
Melalui usaha yang terus menerus untuk mengurangi biaya ke tingkat yang
lebih rendah dari persaingannya, pemimpin biaya menjadi sangat efisien karena
mereka meningktkan margin lba, tingkat efisiensi yang selalu diperbaiki menjadi
halangan masuk yang signifikan bagi peserta bisnis yang potensial. Peserta yang
potensial harus mau menerima laba rata-rata sampai mereka mendapatkan
pengalaman yang diperlukan umtuk menjaga tingkat efisiensi yang dimiliki pemimpin
biaya. Untuk mendpatkan laba rata-rata peserta baru harus memiliki kompetensi yang
diperlukan untuk menyesuaikan tingkat biaya dengan para pesaing lain.
Margin laba pemimpin biaya yang rendah (relatif dengan margin yang
dihasilkan perusahaan yang menerapkan strategi diferensial) mengharuskan pemimpin
biaya untuk menjual produknya dalam volume besar untuk mendapatkan laba diatas
rata-rata. Acer Computer Corporation menjalani strategi kepemimpinan biaya. Dalam
menjelaskan strategi Acer, seorang analis bisnis mencatat bahwa “kompetensi ini
perusahaan sedang membangun jalan pintas computer personal yang lebih cepat dan
lebih murah dari pesaingan yang ada”, menurut CEO Acer, margin produk
perusahaanya termasuk computer personal adalah “sangat tipis” dengan menjual
cukup dan margin rendah merupakan pondasi dari usaha 20-plus-tahun perusahaan
untuk menjadi perusahaan Taiwan pertama dengan merek yang mengglobal. Akan
tetapi perusahaan yang berusaha untuk menjadi pemimpin biaya harus menghindari
penetapan harga produk pada tingkat yang mencegah mereka menghasilkan laba di
atas rata-rata dan mendorong masuknya peserta baru.
Produk Pengganti
Strategi Diferensiasi
Sebuah produk dapat dideferensiasikan dalam sejumlah cara yang tak terbatas.
Bentuk-bentuk yang tidak biasa, jasa pelanggan yang responsive, inovasi produk yang
cepat, kepemimpinan teknologi, prestis dam status, rasa yang berbeda, dan rekayasa
teknologi bidang desain dan kinerj adalah contoh-contoh pendekatan diferensiasi.
Kenyataanya secara virtual segala sesuatu yang dapat dilakukan perusahaan untuk
menciptakan nilai riel atau nilai yang diterima bagi para pelangganya merupakan
basis untuk diferensiasi, tantangnya adalah mengidentifikasikan bentuk-bentuk yang
menciptakan nilai bagi pelanggan.
Seperti strategi tingkat bisnis lainnya, strategi diferensiasi tidak bebas dari
risiko. Salah satu risikonya adalah bahwa pelanggan dapat memutuskan bahwa
perbedaan harga antar produk pembuat diferensiasi dan produk pemimpin biaya
terlalu besar. Dalam hal itu perusahaan dapat menawarkan bentuk-bentuk diferensiasi
yang melampaui kebutuhan pelanggan. Ketika hal itu terjadi, perusahaan itu rentan
terhadap para pesaing yang mampu menawarkan kombinasi bentuk-bentuk dan harga
yang lebih konsisten dengan kebutuha pelanggan. Sebagian masalah ini digambarkan
dalam Fokus Strategis tentang Gap, Inc Dalam kasus Gap, konsep lain yang
dimilikinya (misalnya Old Navy Stores) adale musuh terberatnya: perusahaan itu
mengalami terlalu banyak kanibalisasi. Gap juga telah kehilangan penjualan pada
peritel on-line-nya. Walaupun baru-baru ini Gap berusaha untuk menangkis serangan-
serangan o-line dengan membuka toko on-line-nya sendiri, hal tersebut dapat
menimbulkan masalah, kecuali jika toko-toko fisik Gap dapat digunakan sebagai suar
kelebihar Risiko lain dari strategi diferensiasi adalah bahwa cara-cara diferensiasi
perusahaan tidak lagi menyediakan nilai yang mau dibayar oleh pelanggannya.
Strategi fokus
Seperti yang di.mplikasikan oleh diskusi kita, dasar dari strategi fokus adalah
bahwa suatu perusahaan dapat melayani segmen partikular dari suatu industri dengan
lebih efektif atau efisien dari para pesaing industri lainnya. Kesuksesan dengan
strategi fokus terletak pada kemampuan perusahaan untuk menemukan segmen-
segmen yang memiliki kebutuhan yang unik atau mengalokasikan segmen yang
dilayani dengan buruk oleh para pesaing industri lainnya. Misalnya, Station Inn
melayani kebutuhan kelompok pembeli partikular yang tidak menarik bagi para
pesaing industri lainnya, seperti Hilton, Marriott, dan Sheraton Melalui strategi
fokusnya, Station Inn melayani kebutuhan yang unik dari penggemar jalan raya.
Daripada mendapatkan permen di bantalya dan membayar per film yang ditonton di
kamar mereka, pemuja jalan raya ini memilih menginap di sebuah hotel yang
berlokasi kurang lebih 125 kaki dari lintasan Conrail, Inc. sepanjang malam, para
tamu tidur "di samping gemuruh berat kereta api-lebih dari 60 selama 24 jam,
Seperti yang disebutkan di awal bab ini, Internet memberikan pengaruh yang
sigpit kepada strategi tingkat bisnis Hal ini jelas terlihat dalam kasus strategi tingkat-
bin Sebagian analis yakin bahwa Internet memungkinkan segmen pasar untuk dim
dengan spesifikasi yang lebih besar dan lebih besar lagi dalam hal keunikan kebu
pelanggan. Secara khusus, usaha-usaha yang baru mulai berusaha untuk melayan atau
celah pasar yang sangat sempit. Secara berkala, nama perusahaan-perusahan is
memberikan fokusnya Just-socks.com, Raremaps.com; Mustardstore.com,
Uglies.comfo pendek tinju buruk dengan desain "no-wedgie"), dan
Steelofhtenight.com (drum ba Untuk setiap usaha ini, sama seperti kasus setiap
perusahaan yang menggunakan s tingkat-bisnis fokus, tujuan untuk melayani
kebutuhan segmen pasar spesifik lebih baik de pesaing industri lainnya.
Walnut Grove Press adalah contoh lain dari perusahaan yang menggunakan str
fokus Penasalaan ini menjual buku-buku melalui gerai-gerai selain toko-toko buku
utama menghasilkan 85% penghasilannya dari penjualan buku ke toko-toko hadiah,
tako guna, dan bahkan di ruang tunggu pencucian mobil. Walnut Grove tidak
mendistribusik produk-produknya melalui jaringan toko buku (misalnya, Barnes &
Noble) atau jare utama penerbit penerbit New York, Pongarang dan pemilik utama
perusahaan ini ada Criswell Freeman, yang bukunya terjual 330 000 eksemplar pada
1998. Volume perje diharapkan meningkat dua kali lipat pada 1999. Sejak 1995,
Freeman telah menulis 40 termasuk The Book Of Stock Car Wisdom, The Book of
New England Wisdom, dan The Garden Guide To Life. Bukunya penuh dengan
kutipan-kutipan. Freeman mengembangkan ketertarik terhadap kutipan-kutipan yang
inspiratif ketika ia kehilangan pekerjaan di bisnis real est dan mulai mencoba pulih
secara psikologi dengan membaca kutipan kutipan yang inspint setiap hari. Pada saat
yang bersamaan, ia mulai bekerja mencapai gelar di psikologik Setelah mendapat
gelar, Freeman mulai menemui pasien-pasien. Akan tetapi, keinginan untuk
mempengaruhi hidup orang-orang melampaui basis pasien pasiennya. Unta
mewujudkan tujuan ini, ia memutuskan untuk menerbitkan sebuah buku menolong de
sendiri (a self-help book. Sambil mempelajari kemungkinan distribusinya, Freeman
be bahwa jaringan toko buku tradisional mengembalikan buku-buku yang tidak terju
Sebaliknya, kebanyakan toko-toko hadiah (gift shops) yang ia temukan membeli selun
Berdasarkan hakikat khusus dari produk awalnya dan buku-buku selanjutnya, da
berdasarkan praktik-praktik peritel yang berbeda-beda, Freeman memutuskan uni
mengembangkan Walnut Grove Press untuk mendistribusikan buku-bukunya. Produk
fe man sekarang terjual dalam 5.000 lolasi, dan penjualan mencapai $1 juta
Perusahaan dapat menciptakan nilai bagi pelanggan dalam segmen pasar yang untuk
dan spesifik dengan menggunakan satu dari dua strategi fokus yang berbeda:
kepemimpinan biaya fokus dan diferensiasi fokus.
Ketika menggunakan salah satu tipe strategi fokus, perusahaan menghadapi resiko
umum yang sama seperti perusahaan yang melakukan strategi kepemimpinan biaya
atau diferensiasi dengan basis industry yang luas. Akan tetapi, strategi fokus memiliki
tiga tambahan resiko selain risiko yang umum.
1. Seorang pesaing dapat melakukan fokus pada segmen kompetitif yang lebih
sempit dan “menggaburkan fokus” perusahaan yang melakukan strategi fokus.
2. Sebuah perusahaan yang bersaing dengan basis industri yang luas dapat
memutuskan bahwa segmen pasar yang dilayani oleh strategi fokus
perusahaan itu atraktif dan berharga untuk disaingi.
Jadi teknologi FMS adalah kemajuan teknologi yang signifikan, yang memungkinkan
perusahaan untuk memproduksi beberapa produk dengan biaya rendah.
Potensi sistem integratif, dalam hal laba di atas rata-rata adalah signifikan tapi
potensi ini dapat beresiko yang subtansional. Pemilihan sebuah strategi tingkat bisnis
menuntut perusahaan untuk melakukan pilihan-pilihan untuk bagaimana mereka mau
bersaing. Mencapai posisi biaya rendah dalam sebuah industri atau segmen misalnya
strategi fokus. Menutup bahwa perusahaan harus mampu mengurangi biayanya
dengan konsisten relatif terhadap biaya para pesaingnya. Penggunaan strategi
diferensiasi dengan ruang lingkup industri secara luas atau fokus. Menghasilkan laba
di atas rata-rata hanya ketika perusahaan menyediakan barang dan jasa diferensiasi
yang dihargai oleh para pelanggan dan yang mau dibayar mereka dengan harga
premium. Perusahaan yang gagal membangun relasi kepemimpinan dalam memilih
ruang lingkup kompetitifnya. Sebagai pemimpin biaya atau sebagai penentu
diferensiasi,beresiko menjadi terjebak ditengah-tengah. Berada terjebak di tengah-
tengah menghalangi perusahaan mengenai kelima kekuatan persaingan dengan
berhasil dan menghasilkan laba diatas rata-rata. Tentu saja sebagian hasil riset
menunjukkan bahwa bisnis yang kinerjanya terendah adalah mereka yang kekurangan
keunggulan kompetitif yang dapat dibedakan.
III. PENUTUP
KESIMPULAN
Dalam manajemen strategis, analisis industri diambil dari karya Porter (1980)
yang mengemukakan bahwa ada lima kekuatan yang membentuk struktur industri dan
mendorong persaingan, yang dapat dianalisis untuk menentukan potensi profitabilitas
menjalankan bisnis di industri tersebut. Porter (1980) mengklaim bahwa “kekuatan
kolektif dari kekuatan menentukan potensi keuntungan akhir dalam industri”.
Analisis Porter’s five focus atau kerangka lima kekuatan Porter (1980) dapat
digunakan sebagai template analisis industri untuk menilai daya tarik industri, untuk
meluncurkan bisnis baru serta untuk mengubah strategi bisnis yang sudah ada.
Dari perspektif strategis, kekuatan analisis industri seperti yang diberikan oleh Porter
(1980) adalah: Intensitas persaingan kompetitif dalam industri, Kekuatan tawar-
menawar pembeli di industri, Kekuatan tawar-menawar pemasok di industri, Tingkat
ancaman pendatang baru bagi industri, Tingkat ancaman produk/jasa pengganti.
Hitt Michael A., R.Duane Ireland, Robert E. Hoskisson. Manajemen Strategis Daya
Saing & Globalisasi Buku 1. Jakarta:Salemba Empat.