Anda di halaman 1dari 4

Nama : Enjeli Sari Nanda Manalu

Npm : 190420039
Prodi : Agroteknologi
Matkul : Agrotek Tan. Holtikultura

1. Pada era milenial tantangan dalam pengembangan Hortikultura ke depan.


Termasuk konsumsi sayuran akan sangat dinamis. Jelaskan tantangan tersebut dana apa
yang dilakukan.
Jawab :
Tantangannya adalah pengelolaan, bagaimana memanfaatkan (dana abadi riset)
pada investasi yang maksimal juga prudent agar dana ini tidak habis. Pemerintah saat ini
masih berkoordinasi untuk menetapkan sistem kelembagaan dan tata kelola yang sesuai
untuk dana abadi riset. Terutama untuk menentukan strategi agar penggunaan dana abadi
riset ini tetap akuntabel tanpa membebani penelitian dalam menjalankan proses risetnya.

2. Tujuan utama pengembangan Pertanian Organik ada beberapa, jelaskan. Juga jelaskan
system polikultur yg dapat digunakan dalam budidaya pertanian organik.
Jawab :
Tujuan utama pengembangan pertanian organik yaitu :
a) Mengurangi dampak negatif pada lahan baik fisik kimia dan biologi, sehingga
produktifitas lahan meningkat dan stabil
b) Mengurangi resistensi dan persistensi hama penyakit akibat penggunaan pestisida,
sehingga penekanannya lebih mengarah pada pengendalian hayati
c) Meningkatnya kesehatan lingkungan ekosistem pertanian sehingga kesehatan
masyarakat dan petani juga meningkat,
d) Mengurangi ketergantungan petani terhadap masukan berupa sarana produksi dari luar,
sehingga pemanfaatan sumberdaya lokal semakin meningkat,
e) Mewujudkan kedaulatan petani dalam menentukan rencana-rencana strategi dan
pengambilan keputusan sehingga ketimpangan sosial dan ekonomi dapat teratasi.

Polikultur adalah menanam lebih dari satu jenis tanaman pada lahan dan waktu
yang sama. Sistem polikultur, dikenal beberapa istilah yang pengertiannya hampir sama,
sebagai berikut:
1) Tumpang gilir (multiple cropping).
2) Tanaman pendamping (companion planting).
3) Tanaman campuran (mixed croping)
4) Tumpang sari (intercropping dan interplanting).
5) Penanaman lorong (alley cropping)
6) Pergiliran tanaman (rotasi tanaman).
3. Jelaskan penanganan pasca panen yang dilakukan untuk tujuan mempertahankan mutu
produk hortikultura.
Jawab :
Penanganan Pasca Panen :
1) Pendinginan pendahuluan: menurunkan suhu komoditas menjadi lebih rendah dari suhu
di lapangan, sehingga suhu komoditas mendekati suhu ruang simpan
2) Pencucian: membersihkan komoditas dari kotoran yang melekat, menghilangkan bibit-
bibit penyakit yang masih melekat
3) Pengeringan: menghilangkan air yang berlebihan pada permukaan komoditas
4) Pelapisan dengan lilin: khususnya untuk komoditas buah, tujuannya: mengurangi suasana
aerobik dalam buah, memberikan perlindungan yang diperlukan terhadap organisme
pembusuk
5) Sortasi mutu/grading menurut ukuran
6) Pengepakan/pengemasan

4. Usaha pertanian dalam urban farmer antara lain : hidroponik, vertikultur, cara tersebut
memiliki keuntungan dan kerugian. Jelaskan.
Jawab :
Vertikultur : teknik bercocok tanam secara vertical dengan menyusun tanaman dari
bawah keatas.
Keuntungan vertikultur
1. Efisien dalam penggunaan lahan
2. Penghematan pemakaian pupuk dan pestisida
3. Dapat dipindahkan dengan mudah

Kerugian Vertikultur
1. Membutuhkan pemberian pupuk dan penyiraman yang dilakukan secara kontinu,
terutama yang ber atap atau dengan rumah kaca.
2. Bila dipindahkan dengan tidak hati-hati dapat merusak tanaman dan patah
3. Perawatan lebih intensif dan tingkat kesulitan yang lebih banyak karena kondisi
tanaman bersusun
4. Investasi awal cukup besar terutama untuk membuat bangunan rumah kaca dan
instalansi vertikulur.

Hidroponik : teknik bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam.
Bahan utama adalah air.
Keuntungan Hidroponik
1. Penggunaan lahan lebih efisien
2. Tanaman berproduksi tanpa menggunakan tanah
3. Kuantitas dan kualitas produksi lebih tinggi dan lebih bersih
4. Penggunaan pupuk dan air lebih efisien
5. Pengendalian hama dan penyakit lebih mudah

Kerugian Hidroponik
1. Membutuhkan modal yang besar
2. Pada kultur substrat, kapasitas memegang air media substrat lebih kecil dari pada
media tanah sehingga akan menyebabkan pelayuan tanaman yang cepat dan stres
yang serius.

5. Suatu Usaha pengembangan hortikultura sayuran dengan biaya produksi sebagai berikut :
Sewa lahan adalah Rp.2.000.000, sedangkan pembelian benih Rp.500.000. biaya
persemaian dan tenaga kerja sebesar Rp. 2.000.000, pembelian pupuk kandang sebesar
Rp.500.000. penyiraman, penyiangan dan pemberantasan hama penyakit sebesar Rp.
1.500.000.- biaya pengawasan sebesar Rp. 1.000.000 sedangkan pembuatan bedengan
dan kanopi adalah sebesar Rp.2.000.000. Jika produksi sayuran adalah 3 ton dengan
harga jual Rp. 20.000 per kg.dan modal sebesar Rp.10.000.000 maka hitunglah :
Jawab :
Harga jual/kg = Rp 20.000, maka 3 ton sayur = 3 ton x 20.000 = Rp 60.000.000
Modal = Rp 10.000.000
Biaya produksi
Sewa lahan = Rp 2.000.000
Pembelian benih = Rp 500.000
Biaya persemaian + tenaga kerja = Rp 2.000.000
Pembelian pupuk kandang = Rp 500.000
Penyiraman, penyiangan, dan pemberantasan hama penyakit = Rp 1.500.000
Biaya pengawasan = Rp 1.000.000
Pembuatan bedengan + kanopi = Rp 200.000
Total biaya produksi = Rp 9.500.000

a. Hasil penjualan = 3 ton x Rp 20.000


= Rp 60.000.000
b. Keuntungan kotor = Hasil penjualan – biaya produksi
= Rp 60.000.000 – Rp 9.500.000
= Rp 50.500.000
c. Keuntungan bersih = Keuntungan kotor – modal
= Rp 50.500.000 – Rp 10.000.000
= Rp 40.500.000
d. BEP produksi = Keuntungan bersih : Harga jual
= Rp 40.500.000 : Rp 20.000
= Rp 2.025 (titik impas dicapai pada saat produksi)

e. BEP harga = Biaya produksi : biaya sayur


= Rp 9.500.000 : Rp 3000 kg
= Rp 3.166,67
f. Return of Investment (ROI)= Penjualan : biaya produksi
= Rp 60.000.000 : Rp 9.500.000
= 6,3
g. B/C. = Keuntungan bersih : biaya produksi
= Rp 40.500.000 : Rp 9.500.000
= 4,2

Anda mungkin juga menyukai