oleh:
Sri Rahayoe, STP, MP
2. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengambil mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan akan :
2.1 Mampu menjelaskan definisi, tujuan dan perkembangan pendinginan dan
pembekuan pada industri.
2.2 Mampu merangkum prinsip perpindahan panas dan menghubungkan
prinsip tersebut pada proses pendinginan dan pembekuan
2.3 Mampu menjelaskan prinsip termodinamika dalam pendinginan.
Mampumenerangkan dasar-dasar mesin pendingin.
2.5 Mampu menjelaskan prinsip preservasi bahan hayati dengan pengambilan
energi panas.
2.6 Mampu menjelaskan pembekuan dan pengeringan beku.
2.7 Mampu merancang proses pendinginan
2.8 Mampu merancang bangunan penyimpan dingin.
1.1. Pendahuluan
Pada pendahuluan diberikan pengantar mengenai sistem perkuliahan dan
evaluasi. Selanjutnya dijelaskan mengenai definisi, tujuan dan perkembangan teknik
pendinginan dan pembekuan pada dunia industri. Bagaimana aplikasi dalam industri
dan prospek teknik preservasi tersebut pada saat ini dan masa yang akan datang.
Kendala aplikasi yang dihadapi oleh industri baik pada proses maupun rancangbangun
dalam pendinginan dan pembekuan terutama untuk bahan pangan juga dipaparkan.
Manfaat pemaparan tersebut adalah membuka wawasan dan
menimbulkan minat mahasiswa untuk mempelajari iebih Ianjut masalah pendinginan
dan pembekuan bahan pangan, balk dari segi ilmu maupun teknologinya.
Adapun tujuan instruksional khusus adalah mahasiswa mampu
menjelaskan definisi, tujuan dan perkembangan pendinginan dan pembekuan pada
industri, dapat menyebutkan bahan pangan yang dapat disimpan pada suhu rendah
dan mampu menjelaskan hubungan pendinginan dan respirasi bahan hasil pertanian.
1.2. Penyajian
a. Uraian
Pendinginan adalah proses pengambilan panas dari suatu bendasehingga
suhunya akan menjadi lebih rendah dari sekelilingnya. Bila medium
pendingin mengadakan kontak dengan bahan pangan maka terjadilah pemindahan
panas (energi) dari bahan pangan tersebut ke medium pendingin tadi sampai
ke.duanya mempunyai suhu yang sama atau hampir sama.
Sedangkan pembekuan adalah proses penurunan suhu bahan sampai
suhu di bawah titik beku atau air di dalam bahan berubah menjadi es. Pembekuan
merupakan proses yang kompleks akibat adanya bahan terlarut yang mengakibatkan
penurunan titik beku dan pengambilan panas laten yang gayut dengan suhu.
Pendinginan dan pembekuan telah lama digunakan sebagai salah satu
cara pengawetan bahan pangan karena tidak saja dapat mempertahankan cita rasa
yang balk yang dimiliki bahan makanan tersebut, tetapi juga dapat menghambat
kerusakan-kerusakan yang lain.
Aspek teknik dalam pendinginan dan pembekuan meliputi perancangan
system pendingin. Untuk merancang system pendinginan dan pembekuan perlu
b. Aktifitas
Aktifitas mahasiswa dalam perkuliahan antara lain memberikan contoh
jdnis komoditi yang perlu dan dapat disimpan pada suhu rendah, berikut alasannya
serta bagaimana karakteristik komoditi tersebut setelah penyimpanan. Selain itu juga
menganalisis kaitan pendinginan dan respirasi bahan hasil pertanian beserta
contoh-contohnya.
1.3. Penutup
Tes formatif belum dapat dilakukan pada bab pendahuluan, sedangkan
petunjuk penilaian dan umpan batik dapat dilihat melalui aktivitas mahasiswa di kelas,
tanya jawab dan diskusi selama beriangsungnya pembelajaran. Adapun tindak
Ianjutnya adalah mahasiswa mempelajari kembali mengenai respirasi yang telah
diberikan pada mata kuliah fisiologi dan teknologi pascapanen.
Adnan, M, 1982. Pendinginan dan Pembekuan. Pusat Antar Universitas Pangan dan
Gisi UGM. Yogyakarta
Delgado, A.E, and Da-Wen Sun. 2001. Heat and mass transfer models for predicting
freezing processes — a review. Journal of Food Engineering 47 (2001)
157 — 174.
Brosnan,T and Da-wen Sun. 2000. Precooling techniques and applications for
horticultural products — a review' . International Journal of
Refrigeration 24 (2001) 154 — 170.