LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah dan Masalah Terpilih yang akan
diselesaikan
Hasil Masalah terpilih
Akar eksplorasi Analisis akar yang akan No. penyebab penyebab penyebab masalah diselesaikan masalah masalah 1 1. Kurangnya Kurangnya Setelah dianalisis akar 1. Rendahnya motivasi dari guru penyebab masalah minat baca motivasi siswa pembiasaan kepada siswa siswa yang renda karena dalam belajar 2. Peran kurangnya motivasi dari guru perpustakaan kepada siswa. 2. Guru belum Motivasi dari guru kepada maksimal kurang siswa agar rajin membaca dalam adalah salah satu hal yang memanfaatkan 3. Pengaruh HP penting dalam meningkatkan teknologi dan TV minat baca siswa. Membaca informasi adalah salah satu hal penting dalam 4. Kemampuan dalam proses pembelajaran pembelajaran Siswa sejarah, karena materi sejarah yang diajarkan menuntut 5. Motivasi dari siswa untuk memiliki minat Guru baca yang tinggi agar siswa dapat memahami materi 6. Dampak sejarah dengan baik. Siswa negatif dari yang tidak paham akan materi sejarah Indonesia akibat Gedget rendahnya minta membaca 7. Sedikitnya akan berpengaruh juga pada kemampuan menganalisa, dan materi bacaan 3. Belum hasil belajar sejarah maksimal yang menarik Indoenesia. Adanya motivasi dalam dari guru kepada siswa akan 8. Kurangnya rasa memunculkan minat siswa memanfaatkan ingin tau siswa teknologi untuk membaca materi 9. Sarana dan sejarah Indonesia yang pada informasi prasarana dalam akhirnya siswa akan faham madrasah pembelajaran materi sejarah Indonesia. Untuk mewujudkan minat baca siswa agar meningkat maka perlu dilakukan motivasi dari guru kepada siswa dengan menggunakan berbagai langkah : 1. Meluangkan waktu dalam proses pembelajaran untuk membaca 2. Memberi tugas agar siswa mau membaca 3. Membuat bahan bacaan lebih menarik yang mengikuti perkembangan TIK
2 1. Sarana belajar Penggunaan model Setelah dianalisis akar
pembelajaran penyebab masalah terkait 2. Minat motivasi belajar siswa rendah 3. Perhatian adalah penggunaan model pembelajaran guru kurang 4. Penggunaan inovatif. Rendahnya motivasi Model siswa dalam proses pembelajaran sejarah pembelajaran Indonesia akan berakibat pada 5. Pembelajaran rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran sejarah yang monoton Indonesia dan jika siswa tidak 6. Motivasi memiliki motivasi dalam belajar belajar sejarah Indonesia 7. Penggunaan biasanya dalam proses Media pembelajaran siswa akan pembelajaran cendrung pasif bahkan tidak memperhatikan materi, Model pembelajaran guru merupakan salah satu aspek yang penting dalam usaha untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, agar tercipta proses belajar mengajar yang efektif dan aktif. Tidak hanya itu siswa juga dapat belajar dengan menyenangkan karena model yang digunakan oleh guru sesuai dengan materi yang akan diajarkan, menjadikan proses pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga siswa termotivasi dalam mengikuti pembelajaran. Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa maka perlu dilakukan penggunaan model pembelajaran yang inovatif salah satunya : 1. Discovery Learning 2. Problem Based Learning 3. Project Based Learning 3 1. Keterampilan Siswa kurang Setelah dianalisis akar terampil penyebab masalah berkomunikasi berkomunikasi Komunikasi dengan beberapa 2. Karakter dan dengan guru siswa belum terjalin baik karena siswa kurang terampil sifat siswa berkomunikasi dengan guru. 3. Bersifat satu arah Keterampilan berkomunikasi dengan guru adalah salah 4. Empati guru salah satu hal yang penting 5. Kurang dalam meningkatkan terbentuknya komunikasi Penghargaan dengan guru. Komunikasi antara guru dan siswa adalah salah satu hal penting dalam 6. Labeling proses pembelajaran, karena terhadap guru komunikasi adalah proses dari siswa timbal balik antar dua orang 7. Siswa yang pasif atau lebih ada yang berbicara 8. Guru yang pasif dan mendengarkan. dengan 9. Jarak antara guru adanya komunikasi guru dan siswa dapat mengetahui kemampuan siswa, keadaan 10. Kurang perhatian kondisi siswa Untuk meningkatkan keterampilan komunikasi siswa dengan guru dapat dilakukan dengan berbagai langkah : 1. Menyampaikan tujuan dengan jelas. 2. Tidak perlu banyak memikirkan suatu hal. 3. Meningkatkan rasa percaya diri. 4. Menghargai, mendengarkan, memperhatikan, dan menanggapi apa yang dibicarakan lawan bicara dengan baik. 5. Menerapkan keterbukaan dan kejujuran. 6. Tidak fokus dengan pembicara diri sendiri. 7. Menjadikan komunikasi yang hangat dan menyenangkan
4 1. Pemahaman yang Guru kurang Setelah dianalisis akar
paham tentang penyebab masalah terkait kurang berbagai model Guru menggunakan model 2. Tidak adanya pembelajaran pembelajaran yang tidak inovatif variatif dan cendrung keinginan untuk monoton adalah kurangnya menambah pemahaman guru tentang jenis-jenis model pengetahuan pembelajaran inovatif. 3. Kurangnya Pembelajaran yang monoton memiliki dampak yang tidak membaca baik bagi perkembangan 4. Kurang ikut belajar siswa, karena siswa biasanya tidak akan memiliki pelatihan semangat untuk mengikuti 5. Malas proses pembelajaran yang pada akhirnya hasil belajar siswa akan rendah. Guru hendaknya mengembangkan motivasi dalam diri untuk terus belajar berbagai sumber tentang jenis-jenis model pembelajaran. Dengan belajar maka kita sebagai guru dapat meningkatkan kemampuan kita untuk mengajar di kelas dengan baik, kita akan memiliki pengetahuan tentang berbagai macam model pembelajaran yang inovatif sehingga proses kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar, kondusif kreatif dan tidak monoton sehingga dapat menumbuhkan semangat belajar peserta didik yang pada akhirnya hasil belajar siswa akan baik. 5 1. Meningkatkan Guru kurang Setelah dianalisis akar paham bagaimana penyebab masalah terkait kemampuan cara membuat soal Pemahaman guru terhadap membuat soal berjenis HOTS pembuatan soal berbasis HOTS masih kurang adalah HOTS Guru kurang paham 2. Kurang menguasai bagaimana cara membuat soal berjenis HOTS. Dalam rangka penerapan mengembangkan kegiatan taksonomi Bloom pembelajaran yang inovatif. Implementasi soal HOTS 3. Guru kurang ikut pada sebagian besar guru pelatihan menjadi tantangan tersendiri. Di era yang modern serta 4. Pemahaman masih adanya pembaharuan kurang kurikulum diharapkan guru mampu menerapkan pembelajaran dan penilaian yang membuat siswa terlatih berpikir kritis (penilaian HOTS) meskipun prakteknya bukan hal yang mudah bagi guru. guru masih beradaptasi dengan berbagai komponen pembuatan soal berjenis hots serta kurangnya frekuensi pelatihan mengenai soal HOTS, hal ini karena dalam mengadakan pelatihan hanya satu tahun sekali, sehingga pemahaman guru masih kurang ,guru masih kesulitan dalam merumuskan indikator, guru kesulitan memahami konsep dan implikasi HOTS dalam pembelajaran. di atas solusi Untuk meningkatkan kemampuan guru dalam pembuatan soal berbasis HOTS dapat dilakukan dengan berbagai langkah yaitu : 1. Guru harus memanajemen waktu dengan baik. 2. Guru harus lebih intens berdiskusi dengan rekan sejawat mengenai penyusunan soal HOTS. 3. Memotivasi untuk terus meningkatkan kemampuan diri guru. 4. Sekolah perlu mengadakan workshop atau pelatihan mengenai pembuatan soal HOTS maupun terkait penulisan soal . 5. Memberi pendampingan ke sekolah oleh kemenag kabupaten yang terkait 6 1. Motivasi Guru tidak Setelah dianalisis akar menggunakan penyebab masalah terkait 2. sarana dan media guru belum maksimal dalam prasarana pembelajaran memanfaatkan teknologi sesuai informasi dalam pembelajaran 3. ketakutan dan perkembangan adalah guru tidak pertimbangan TIK menggunakan media pembelajaran sesuai dampak negatif perkembangan TIK. Media 4. tidak mempunyai pembelajaran merupakan alat yang dapat digunakan untuk kemampuan menyampaikan pesan atau 5. Guru terlalu informasi dalam proses nyaman belajar mengajar sehingga 6. Tidak dapat merangsang perhatian menggunakan dan minat siswa untuk belajar media . Media pembelajaran yang pembelajaran dirancang dengan mengikuti berbasis TIK perkembangan teknologi, sangat membantu siswa dalam mencerna dan memahami materi pelajaran. Perkembangan teknologi informasi saat ini berdampak juga pada perkembangan media pembelajaran seperti penggunaan digital video animasi,podcast sehingga penggunaan teknologi informasi sebagai media pembelajaran sudah merupakan suatu hal yang lumrah. Pembelajaran menjadi lebih menarik dan interaktif karena dapat menarik perhatian siswa bila dibandingkan dengan penjelasan secara lisan. Guru dapat menciptakan berbagai kegiatan yang variatif sehingga menyenangkan siswa melalui media pembelajaran berbasis TIK. Penggunaan media pembelajaran yang berbasis TIK harus juga disesuaikan dengan kebutuhan belajar siswa dan materi yang akan diajarkan.